Pharmint

Pharmint Selamat Datang di Halaman Pharmint. Kami akan menawarkan produk terbaik untuk anda. Stay Tune :)

17/06/2022

Hidup Sehat
Serba-Serbi Obat Herbal, Kenali Manfaat, Risiko Efek Samping, dan Cara Konsumsi yang Aman
Obat herbal berasal dari tumbuhan yang berpotensi mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Simak manfaat dan efek sampingnya di sini.
Apa yang dimaksud dengan obat herbal?
Herbal adalah tanaman atau bagian tanaman yang digunakan untuk pengobatan atau terapi.

Obat herbal adalah jenis suplemen makanan yang terbuat dari bahan alami yang digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan tubuh.

Badan kesehatan dunia, WHO, menyatakan bahwa obat herbal meliputi jamu, bahan herbal, sediaan herbal, dan produk jadi herbal yang mengandung bahan aktif tumbuhan, bagian tumbuhan, atau kombinasinya

Obat herbal dijual dalam berbagai bentuk, seperti tablet, kapsul, serbuk, teh, ekstrak, tanaman segar, dan tanaman kering. Penggunaannya pun bisa dalam berbagai cara, seperti diminum langsung, diseduh, diaplikasikan ke kulit, atau dicampurkan ke air saat mandi.

Di Indonesia sendiri, BPOM telah menetapkan aturan agar obat tradisional atau obat herbal tidak dibuat dalam bentuk sediaan tetes mata, intrava**nal (obat yang diberikan melalui va**na), parenteral (obat yang diberikan melalui pembuluh darah), dan suppositoria (obat yang diberikan melalui lubang a**s) kecuali untuk mengatasi wasir.

Manfaat obat herbal
Obat herbal terbuat dari tumbuhan yang mengandung berbagai kandungan senyawa fitokimia. Kandungan inilah yang membuat herbal berpotensi mempertahankan dan meningkatkan kesehatan tubuh.

Pada dasarnya, obat-obatan alami bertujuan mengembalikan tubuh ke kondisi keseimbangan alami sehingga dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Kandungan tumbuhan pada obat herbal yang berbeda, bekerja pada sistem tubuh yang berbeda p**a.

Berikut ini beberapa contoh obat herbal yang populer beserta manfaatnya dalam pengobatan tradisional:

Bawang putih, bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan kolesterol, serta memiliki sifat antivirus dan antibiotik yang mampu melawan infeksi, seperti sinus dan pilek
Jahe, bermanfaat untuk mengatasi mual terutama pada ibu hamil dengan morning sickness atau mabuk perjalanan, meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi peradangan, dan melegakan pernapasan
Ginkgo biloba, bermanfaat untuk mengatasi sirkulasi darah yang buruk dan telinga berdenging (tinnitus), serta meningkatkan kesehatan otak
Ginseng, bermanfaat untuk mengobati kelelahan, membantu proses pemulihan setelah sakit, serta mengurangi tekanan darah tinggi dan kolesterol.
Efek samping obat herbal
Banyak orang percaya bahwa produk dengan label “alami” selalu aman dan baik untuk kesehatan. Padahal ini belum tentu benar.

Tidak semua obat herbal melalui pengujian klinis. Beberapa jenis herbal seperti comfrey atau ephedra justru dapat menyebabkan kerusakan serius. Bahkan, beberapa jenis obat herbal bisa berinteraksi negatif terhadap obat medis yang dijual bebas tanpa resep dokter.

Dikutip dari Mayo Clinic, suplemen herbal pada umumnya belum menerima pengawasan ilmiah dan tidak diatur secara ketat sebagaimana obat-obatan medis.

Beberapa kemungkinan efek samping yang timbul dari pengobatan herbal antara lain:

Reaksi alergi
Ruam kulit
Asma
Sakit kepala
Mual
Muntah
Diare
Cara aman minum obat herbal
Mengingat adanya risiko efek samping yang timbul, John Hopkins Medicine menyarankan beberapa cara minum obat herbal yang aman, yaitu:

Pastikan Anda mengetahui kandungan dalam obat-obatan herbal beserta keamanan dan manfaatnya. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya, terutama ketika Anda sedang dalam pengobatan dari dokter.
Ikuti aturan pakai sesuai dengan petunjuk pada kemasan. Hindari konsumsi obat herbal melebihi dosis yang dianjurkan. Cari tahu juga informasi mengenai siapa saja yang tidak diperbolehkan mengonsumsi atau menggunakan obat tersebut.
Hubungi profesional atau ahli seperti dokter naturopati atau herbalist yang terlatih dan berlisensi.
Perhatikan adanya efek samping setelah penggunaan obat herbal. Jika timbul gejala seperti pusing, mual, atau sakit perut, hentikan pemakaian.
Waspadai juga ada atau tidaknya reaksi alergi setelah menggunakan atau mengonsumsi obat herbal. Pasalnya, reaksi alergi bisa saja menyebabkan seseorang kesulitan bernapas.
Pastikan bahwa produk herbal yang Anda gunakan berasal dari produsen yang kredibel dan memiliki izin BPOM.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri memiliki slogan “Cek KLIK” agar masyarakat cerdas memilih obat herbal, yang artinya “Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa”.

Catatan dari SehatQ
Obat herbal tradisional sejak lama digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Meski memiliki potensi manfaat untuk kesehatan, Anda perlu memperhatikan cara memilih dan meminum obat herbal yang tepat.

Anda juga perlu mempertimbangkan risiko efek samping yang mungkin muncul. Apalagi, tidak semua orang boleh minum obat herbal. Terlebih, mereka yang memiliki masalah kesehatan kronis, sedang minum obat tertentu, dalam kondisi hamil dan menyusui, atau saat sebelum dan sesudah operasi.

Jadilah konsumen cerdas dengan mengetahui cara minum obat herbal. Pastikan Anda mencari informasi dari sumber terpercaya mengenai obat herbal yang akan Anda gunakan. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter terkait hal ini.

Apa Itu Tuba Nonpaten dan Bagaimana Hubungannya dengan Kesuburan?Menanti kehadiran buah hati adalah sebuah perjalanan pa...
02/06/2022

Apa Itu Tuba Nonpaten dan Bagaimana Hubungannya dengan Kesuburan?
Menanti kehadiran buah hati adalah sebuah perjalanan panjang bagi pejuang garis dua. Tak disangka, masalah ini bisa disebabkan oleh adanya gangguan pada organ penting reproduksi wanita, yaitu saluran tuba. Yuk, simak selengkapnya di sini.
Apa Itu Tuba Nonpaten?
Fungsi reproduksi wanita, sangat tergantung dari kesehatan organ reproduksi itu sendiri. Setiap wanita, memiliki organ reproduksi internal yang terdiri atas va**na, rahim, saluran tuba (tuba falopi), dan 2 indung telur (ovarium).
Di sudut atas rahim, terdapat saluran tuba yang menghubungkan rahim ke ovarium. Ovarium adalah dua organ berbentuk oval yang terletak di kanan dan kiri rahim. Sepasang organ ini bertugas untuk memproduksi, menyimpan, dan melepaskan telur ke saluran tuba dalam proses yang disebut ovulasi.
Seperti ovarium, ada dua saluran tuba yang masing-masing melekat pada sisi rahim. Di dalam setiap tabung ada lorong kecil berukuran sekecil jarum jahit. Sementara di ujung setiap saluran tuba, terlihat seperti corong dengan rambut-rambut kecil yang berfungsi untuk membantu mendorong sel telur masuk ke lorong sempit saluran tuba dan menuju ke rahim.
Setiap bulan, saat ovulasi terjadi, sel telur dilepaskan dari salah satu indung telur. Idealnya, telur bergerak dari ovarium melalui saluran tuba falopi untuk menuju ke dalam rahim. Sperma juga perlu berenang dari leher rahim dan melewati saluran tuba untuk sampai ke sel telur. Di sini p**a pembuahan biasanya terjadi saat sel telur berjalan melalui tabung.
Namun, proses ini tak bisa berjalan dengan baik jika salah satu atau kedua saluran tuba tersumbat. Kondisi inilah yang dinamakan penyumbatan saluran tuba atau tuba nonpaten.
Efek Tuba Nonpaten pada Kesuburan
Saluran tuba yang tersumbat adalah penyebab umum gangguan kesuburan. Bahkan, kondisi ini disebut sebagai 30% penyebab infertilitas pada wanita. Pasalnya, sperma dan sel telur bertemu di saluran tuba untuk pembuahan. Jika tabung yang menjadi tempat pertemuan mereka bertemu tersumbat, maka jelas akan menyulitkan sperma dan sel telur untuk bertemu.
Penyumbatan saluran tuba terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Penyumbatan hanya pada salah satu saluran tuba

Pada kondisi ini, penyumbatan kemungkinan besar tidak akan memengaruhi kesuburan karena sel telur masih dapat berjalan melalui saluran tuba yang sehat. Terapi kesuburan di bawah pengawasan dokter kandungan umumnya dapat membantu meningkatkan peluang Mums untuk berovulasi dengan memanfaatkan saluran tuba yang masih terbuka. Hanya saja, terjadi peningkatan risiko kehamilan di luar rahim (ektopik), karena sel telur yang telah dibuahi lebih sulit untuk bergerak ke rahim akibat adanya penyumbatan.

2. Penyumbatan pada kedua saluran/tuba nonpaten bilateral
Jika kedua saluran tersumbat sepenuhnya, kehamilan tanpa pengobatan cenderung tidak mungkin dilakukan. Dalam kasus ini, dokter akan merekomendasikan teknik reproduksi berbantu seperti bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF), tergantung pada kondisi saluran tuba dan faktor lainnya.

Penyebab paling umum dari tuba nonpaten adalah penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease). Bahkan jika sudah sembuh dari penyakit radang panggul, tetap dapat meningkatkan risiko terjadinya tuba nonpaten.
Penyebab potensial lain dari penyumbatan saluran tuba adalah:

Sedang menderita atau memiliki riwayat infeksi penyakit menular seksual, khususnya klamidia atau gonore, yang dapat menyebabkan jaringan parut dan menyebabkan penyakit radang panggul.
Riwayat infeksi rahim yang disebabkan oleh aborsi atau keguguran.
Riwayat usus buntu yang pecah.
Riwayat operasi di area perut.
Riwayat kehamilan ektopik yang bisa melukai saluran tuba.
Pernah melakukan operasi yang melibatkan tuba fallopi, seperti ligasi tuba (tubektomi).
Endometriosis atau tumbuhnya lapisan internal rahim (endometrium) di luar organ rahim. Jaringan endometrium dapat menumpuk di saluran tuba dan menyebabkan penyumbatan. Jaringan endometrium di luar organ lain juga dapat menyebabkan perlengketan yang menyumbat saluran tuba.
Tumor rahim jinak (fibroid). Pertumbuhan massa asing ini dapat memblokir saluran tuba, terutama di area menempelnya tuba pada rahim.
Tidak seperti anovulasi atau siklus menstruasi tidak teratur yang mungkin menandakan adanya masalah reproduksi, saluran tuba yang tersumbat jarang menimbulkan gejala. “Gejala” pertama dari tuba nonpaten seringkali adalah ketidaksuburan. Dan hal ini akan Mums ketahui jika tidak kunjung hamil setelah satu tahun mencoba, atau setelah enam bulan jika berusia 35 tahun atau lebih. Mums akan mengetahuinya dari pemeriksaan rongga panggul, USG transva**nal, serta sinar-X khusus bernama histerosalpingography (HSG) untuk memeriksa saluran tuba.
Walau begitu, beberapa penyebab tuba nonpaten bisa memiliki gejalanya sendiri. Misalnya, endometriosis dan penyakit radang panggul yang dapat menyebabkan haid serta hubungan seksual terasa menyakitkan
Gejala yang dapat mengindikasikan infeksi panggul antara lain:

Nyeri panggul yang muncul di bagian bawah perut, antara pusar dan selangkangan.
Nyeri saat berhubungan seksual.
Keputihan berbau busuk.
Demam lebih dari 38 derajat Celcius (dalam kasus akut).
Mual dan muntah (dalam kasus akut).
Nyeri perut bagian bawah atau panggul yang parah (dalam kasus akut).
Sebagai pengingat, tuba nonpaten tidak serta-merta menjadi jalan buntu untuk bisa hamil. Kehamilan tetap dapat terjadi jika penyumbatan berada di dekat rahim. Sementara, tingkat keberhasilan cenderung lebih rendah jika penyumbatan berada di ujung tuba falopi dekat ovarium. Kembali lagi, semua itu sangat tergantung pada metode perawatan dan tingkat keparahan penyumbatan. Maka, akan sangat baik jika Mums dan Dads tak ragu untuk lebih dini memeriksakan diri ke dokter sebelum melakukan persiapan kehamilan, agar bisa terdeteksi lebih dini jika terjadi gangguan kesuburan seperti ini. (IS)

21/05/2022

Selamat datang di halaman Pharmint. Kami akan memberikan produk terbaik untuk anda. Stay Tune :)

21/05/2022
21/05/2022
21/05/2022

Address

Bekasi

Telephone

+6281637687783

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Pharmint posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share