RSUP Persahabatan

RSUP Persahabatan Situs Resmi RSUP Persahabatan : http://www.rsup-persahabatan.com

31 Mei kita tekadkan.... Stop perilaku yang merusak kesehatan
31/05/2020

31 Mei kita tekadkan.... Stop perilaku yang merusak kesehatan

Hai   Tahukah kalian, bahwa setiap tanggal 28 Mei diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia? Hal ini sebaga...
28/05/2020

Hai

Tahukah kalian, bahwa setiap tanggal 28 Mei diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia? Hal ini sebagai upaya pengelolaan kebersihan dan kesehatan perempuan pada saat menstruasi, sehingga sudah bisa diterapkan sejak usia remaja agar dapat pembiasaan hingga mereka dewasa kelak.

Mengelola menstruasi dengan cara yang bermartabat adalah hak asasi bagi perempuan, baik dewasa maupun anak-anak. Banyak anak perempuan tidak memiliki pemahaman yang tepat bahwa menstruasi mereka adalah proses biologis yang normal dan mereka justru baru mengenalnya pada saat menarke alias saat pertama kali seorang anak perempuan mengalami menstruasi. (www.unicef.org/indonesia)

Menjaga kebersihan tubuh pada saat menstruasi, dengan mengganti pembalut setiap 4 jam sekali atau jika terasa penuh dan membersihkan bagian va**na dan sekitarnya dari darah, akan mencegah perempuan dari penyakit infeksi saluran kencing, infeksi saluran reproduksi, dan iritasi pada kulit

Ditahun 2020, Hari Kebersihan Menstruasi mengangkat tema “Manajemen Kebersihan Menstruasi pada Masa Pandemi COVID-19”. Bagaimana melaksanakan kebersihan menstruasi pada saat pandemi covid-19 ?
Yuk kita simak infografis berikut ini :


-19

Semangat Pagi   Hari ini Minkes mau kasih informasi,  jika kita harus tetap bekerja dan bagaimana agar kita terhindar da...
13/05/2020

Semangat Pagi

Hari ini Minkes mau kasih informasi, jika kita harus tetap bekerja dan bagaimana agar kita terhindar dari ?

Beberapa informasi ini yaitu; perjalanan ke tempat kerja/dari tempat kerja, ditempat kerja area publik, selama ditempat kerja dan saat tiba dirumah.

Semoga bermanfaat Healthies, tetap dan dengan bergotong royong kita bisa .

25/04/2020

Dalam 2 menit 19 detik, pak ustadz ini menjelaskan banyak hal penting terkait fatwa shalat Jumat, tarawih berjamaah di masjid, saat covid19.

Saya tambah teks biar mudah dipahami. Silahkan download dan share.

Beliau adalah Ust. KH. Zainuddin Dalila, Ketua MUI, turun membantu dan menjadi bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan.

Hai   Hari ini diperingati sebagai Pekan Imunisasi Dunia Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang efektif dan...
24/04/2020

Hai

Hari ini diperingati sebagai Pekan Imunisasi Dunia

Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang efektif dan efisien dalam mencegah beberapa penyakit berbahaya.

Setiap minggu keempat bulan April setiap tahunnya masyarakat dunia melaksanakan Pekan Imunisasi Dunia. Sampai saat ini, Pekan Imunisasi Dunia telah dilaksanakan oleh lebih dari 180 negara melalui pelaksanaan berbagai kegiatan, termasuk di Indonesia.

Situasi pandemi COVID-19 yang telah menjangkiti sebagian besar negara pun tidak menyurutkan semangat masyarakat dunia untuk tetap menggaungkan pentingnya imunisasi dan melakukan langkah-langkah penting untuk memastikan setiap anak dan kelompok rentan lainnya terlindungi dari penyakit-penyakit berbahaya dengan imunisasi.

Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, Kementerian Kesehatan menganjurkan agar Imunisasi tetap diupayakan lengkap dan dilaksanakan sesuai jadwal untuk melindungi anak dari PD3I dan setiap pelayanan imunisasi yang dilaksanakan tetap mengedepankan prinsip social/physical distancing.

Kami juga menghimbau kepada seluruh petugas kesehatan untuk selalu memantau status imunisasi setiap sasaran yang ada di wilayah kerja nya. Setelah pandemi berakhir, Kementerian Kesehatan dengan didukung oleh seluruh mitra pembangunan terkait akan dengan siap siaga melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kembali capaian dan kualitas program imunisasi.

"Imunisasi adalah hak setiap anak"


Gotong-royong adalah warisan leluhur bangsa Indonesia yang saat ini diperlukan untuk mengatasi bencana. Meski   kita tid...
23/04/2020

Gotong-royong adalah warisan leluhur bangsa Indonesia yang saat ini diperlukan untuk mengatasi bencana.
Meski kita tidak jadi individualis tapi makin peduli satu sama lain selama pandemi Covid19.

Tengok saja Geng komunika...Meski tak seberapa, Biyani sampai rela membobol celengannya untuk donasi penanganan Covid 19.

juga bisa simak cerita lainnya bersama geng komunika di https://komin.fo/komikterorcorona

Update Infografis percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia per tanggal 22 April 2020 Pukul 12.00 WIB.
23/04/2020

Update Infografis percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia per tanggal 22 April 2020 Pukul 12.00 WIB.

  Perkembangan COVID-19 di Indonesia per tanggal 22 April 2020 pukul 12.00 WIB.Jumlah kasus terkonfirmasi positif   di I...
23/04/2020

Perkembangan COVID-19 di Indonesia per tanggal 22 April 2020 pukul 12.00 WIB.

Jumlah kasus terkonfirmasi positif di Indonesia menjadi 7.418 kasus dengan 913 sembuh dan 635 meninggal.

Tetap di dan untuk memutus rantai penularan COVID-19. Bersama kita .

Selamat Hari Kartini, Selasa 21 April 2020.
21/04/2020

Selamat Hari Kartini, Selasa 21 April 2020.



Review Wisma Atlet dari Pasien Isolasi Masa Pemulihan Covid-19 yang baru masuk 18 April 2020 : J. Simorangkir. Wifi-nya ...
20/04/2020

Review Wisma Atlet dari Pasien Isolasi Masa Pemulihan Covid-19 yang baru masuk 18 April 2020 : J. Simorangkir.
Wifi-nya dari Telkom Group 😀
Jaga kesehatan ya, teman-teman 👍. Semangaaat 💪💪💪

Copas Buntari

TETAP DIRUMAH..!!!Ini ringkasan dari postingan hasil Tim Liu Liang (prof. forensik di Tongji Medical College).Profesor L...
19/04/2020

TETAP DIRUMAH..!!!

Ini ringkasan dari postingan hasil Tim Liu Liang (prof. forensik di Tongji Medical College).

Profesor Liu Liang membedah dengan hati-hati tubuh pasien corona yang baru meninggal. Tanpa itu kita tidak akan pernah tahu kebenaran yang mengejutkan. "Laporan Pengamatan Umum Anatomi Korban Meninggal karena Pneumoonia virus Corona " yang diterbitkan dalam Journal of Forensic Medicine, bahwa ada cairan kental abu-abu di paru-paru almarhum, lendir putih berbusa di rongga trakea, dan rongga bronkial paru-paru. Lendir yang seperti jeli itu melekat kuat. Cairan kental inilah yang menghalangi alveoli, memblokir saluran udara, memblokir paru-paru interstitial, memblokir tab**g bronkial, secara bertahap membiarkan paru-paru kehilangan fungsi ventilasi , membuat pasien dalam keadaan hipoksia, dan akhirnya mati karena gagal napas. Cairan kental ini merenggut nyawa pasien Corona dan membuat mereka menderita pada saat-saat terakhir kehidupan mereka.

Ketakutan mereka mencapai ekstrem. Mereka berjuang seperti tenggelam dlm sumur, berteriak "tolong". Mereka dipenuhi dengan keputus-asaan dan rasa sakit, Mereka terengah-engah, bahkan jika mereka memakai masker oksigen dan ventilator, mereka tidak dapat menghirup oksigen. Mengapa mereka tidak bisa menghirup oksigen dengan dukungan ventilator? Karena cairan kental itu menghalangi jalur oksigen. Jalannya tidak bisa dilewati. Sejumlah besar oksigen dihirup, tetapi penyumbatannya tambah meningkat. Oksigen tidak dapat disalurkan ke dalam darah, dan akhirnya mereka tercekik oleh cairan kental ini. Oleh karena itu, Profesor Liu Liang menunjukkan bahwa penggunaan alat ventilator oksigen secara buta tidak hanya gagal untuk mencapai tujuan tetapi bahkan mungkin menjadi kontra-produktif. Tekanan oksigen akan mendorong lendir lebih dalam ke ujung paru-paru, sehingga semakin memperparah keadaan hipoksia pasien.


Dengan kata lain, pengobatan Barat hanya melihat hipoksia pasien, tetapi tidak melihat penyebab di balik hipoksia pasien. Cairan kental ini disebut dahak, harus ditangani sebelum memberikan oksigen, jika tidak, berapapun banyaknya oksigen disalurkan juga akan sia-sia.

Kita hanya perlu membuka saluran udara ini, menghilangkan dahak, menghilangkan kelembaban, membiarkan alveoli mengering, dan membiarkan bronkus halus lancar dan tidak terhalang, dengan demikian tidak diperlukan ventilator oksigen sama sekali, pasien akan pulihkan fungsi paru-paru sendiri, dan ia akan menghirup oksigen dari udara.

Tulisan ini kemudian ditanggapi secara cerdas oleh bro Aji Soko Santoso sebagai berikut:

"Menarik sekali! Saya sudah membaca berita mengenai penelitian Prof.Liu Liang seperti komen Anda. Nampaknya temuan ini diperkuat oleh Dr.Luciano Gattinoni dari Universitas Kedokteran di Gottingen, Jerman dalam laporannya mengenai penanganan pasien corona yang menderita gagal nafas di Italia Utara dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine bulan Maret lalu."

"Dr.Gattinoti menganjurkan untuk meninjau pendekatan yang berbeda untuk pasien corona yang kritis.Kemudian Dr.Nathalie Stevenson dan Prof.Gary Mills dari NHF Foundation, Inggris memberikan pandangan bahwa corona merupakan penyakit baru dan membutuhkan penanganan yang berbeda dari gagal nafas biasa. Hal ini dicatat dalam interview oleh Medscape UK."

Ada seorang sahabat, b**g Toni Gede yang menanyakan bagaimana mengeluarkan dahak tersebut .

Kembali sahabat bro Aji Soko Santoso menjawab sebagai berikut:

"Untuk mencairkan dahak atau mucus dari paru-paru, pasien harus diberi minum obat mukolitik atau pencair dahak seperti ambroxol, mucohexin, erdosteine atau n-acetyl cysteine (yang terkuat). Bila tidak bisa minum, harus dialirkan lewat selang. Tanpa bantuan mukolitik, dahak kental yang memenuhi bronkus tidak akan bisa keluar. Dengan bantuan obat di atas, dahak akan menjadi encer dan dapat dikeluarkan lewat batuk atau suction pump low pressure."

Lalu bagaimana kalaupun sudah diberikan mukolitik dan sudah dilakukan suction tetapi dahak tetap tidak mau keluar ?

Menurut penulis, dalam kasus seperti ini Bronchoscopy bisa menjadi pilihan .

Baru baru ini juga dikabarkan bahwa penggunaan Ventilator pada pasien covid 19 ternyata banyak menimbulkan efek negatif tidak seperti yang diharapkan .

Semoga ini semua bisa menjadi masukan dan pertimbangan bagi para staf medis yang saat ini sedang berjuang keras untuk menyembuhkan pasien yang terlanda wabah covid 19, juga sebagai tambahan pengetahuan bagi kita semua .

Dari hati yang paling dalam penulis sampaikan hormat dan salut atas perjuangan anda semua dan semoga Tuhan yang maha esa melindungi dan menyertai segala perjuangan anda .

Lihat juga 👇
(https://m.detik.com/20detik/detikflash/20200302-200302074/temuan-dokter-bedah-yang-mengautopsi-jenazah-pasien-virus-corona)

OOTD saat bertugas di poli covidYang terjadi setelah kostum lengkap 5menit : kacamata dan face shield mengembun, tangan ...
19/04/2020

OOTD saat bertugas di poli covid

Yang terjadi setelah kostum lengkap
5menit : kacamata dan face shield mengembun, tangan nggak boleh ngelap
15menit : keringat mulai dr kepala leher punggung
30menit : sudah muncul bintik2 air mengembun dr dalam jas hujan
45menit : sudah mulai resah ngitung sisa jam jaga 3,5 jam lagi
2jam : hipoglikemi, dehidrasi, mata berkunang2, kepala lempuyengan

Tantangan2 lain :
✔️Baju basah sah krn keringat dr dalam dan embun dr jas hujan
✔️Jam 9 pagi rasa jam 12 siang di tengah pantai
✔️Mata kemasukan debu tp gabs pake tangan gosok 2 alhasil kedip2 sampe mata berair hingga akhir
✔️Nafas sesak krn masker
✔️Telapak tangan terasa keriput krn keringetan didalam handscun yg berlapis
✔️Harus teriak2 ke psien krn suara kita ga terdengar dibalik masker medis berlapis
✔️Susah dengar kata2 pasien saat di anamnesa krn dy pke masker, kitanya telinga ketutup cap plus jas ujan

😟Ketidak-respect-an pasien dg pertanyaan2 skrining kami.
1. Ditanya keluhan sengaja disembunyi2kan
2. Ditanya riwayat perjalanan dan kontak diketawain, ditanggapin dg candaan, bila ad yg begitu👇
Terpaksa harus kami jawab tegas " bapak/ibu, kami dg kostum begini tanya dg serius, untuk apa kami iseng2 tanya2 ttg bapak/ibu dg kostum begini "

😟Ketidak-respect-an pasien untuk memakai masker
Ketika tugas memberitahu untuk menggunakan masker , dibalas dengan ringan
"trus sy sudah antre lama, sy suruh pulang gitu ngambil masker??"
Terpaksa kami jawab dg tegas " ibu tidak akan dilayani jika tdk memakai masker "

😟Ketidak-respect-an pasien mengajak serta anak2 yg sehat serta tidak memakai masker dengan alasan "anaknya minta ikut td"
Terpaksa kami jawab "mohon tetap jaga dirumah saja anaknya, tdk boleh msuk kedalam ruang puskesmas"

Ketika semua minta dilayani duluan sedangkan satu2 pasien yg masuk wilayah puskesmas harus di screening dan dicek suhunya

Diantara semua itu kendala terbesar adalah saat pengen ke toilet. Tahan 4jam.

Sungguh..... Sudah kehilangan kata2, hanya bisa berdoa semoga semua kembali normal..

Dengan seperti ini masih semangat kaan kalian tetap dirumah?
Mau eksperimen makanan, mau nonton korea seharian, mau tidur bangun makan lagi
Buatlah diri kalian tetap sehat dan nyaman. 😊😊😊
Terimakasih seruan semangatnya buat kami 😊😊
Copas

Tulisan dari dr. Jack Pradono Handojo saya copas disini. Untuk kembali dan kembali mengingatkan kita semuaAGAR SELALU :1...
19/04/2020

Tulisan dari dr. Jack Pradono Handojo saya copas disini. Untuk kembali dan kembali mengingatkan kita semua
AGAR SELALU :

1. Waspada tapi tidak panik
2. Menyimpan ego dan memupuk kepedulian pada diri sendiri, orang lain serta lingkungan
3. Mau membaca, memperkaya diri dg informasi yg benar terkait COVID-19 ini.
4. Menjaga imunitas dg sebaik2nya
5.





---------------------------
Tiga Minggu Penuh Derita (dan Bahaya):

Bila masuk terhirup droplet, anda akan mulai merasakan gejala dalam rata2 5 hari (walaupun bisa lebih singkat kalau imun anda sedang drop atau lebih lama sampai 14 hari).

Berikut perjalanan klasik virus CoVid-19 berkelana dalam tubuh inangnya.

Ini yang klasik ya. Bagaimana outcomenya?

- Sembilan persen meninggal (data Indonesia), 1 dari 11. Dunia sekitar 4 persen angka kematiannya.
- Sekitar 70 persen sembuh sendiri tanpa obat.
- Sisanya memerlukan perawatan di rumah, di RS atau di ICU.

Siapa yang paling rentan dimangsa? mereka yang memiliki imunitas lebih rendah, yaitu mereka yang lansia, apalagi yang disertai penyakit penyerta (ko-morbid) seperti diabetes, penyakit jantung, HIV/AIDS, pasien kanker yg sedang kemo/radiasi, pasien penyakit imun (lupus, RA, tiroiditis hashimoto, DM tipe 1).

Apakah yg muda belia aman? Oh tidak juga. Lihat kan mereka yg muda belia, juga tidak diampuni kejamnya virus ini. Dokter 30 tahunan. Ners yg masih muda.

Selain imunitas (ini kondisi HOST atau inang), infeksi bisa terjadi karena banyaknya virus yg masuk (Viral Load). Tindakan yang menghasilkan droplet (prosedur bur gigi atau scaling) atau aerosol (prosedur tht atau anastesi).

Vaksin? paling cepat 2021 broo....

Jadi bagaimana ?

Prevention is the best medicine. Pencegahan kuncinya.

Dirumahsaja. Tingkatkan imunitas. Caranya?

SMART

S- Stres dikelola. Jauhkan dari TV dan Sosmed. Dampaknya toksik.

M- Makan Minum yang bagus. Hindari makanan proses. Utamakan makanan segar. Kurangi GGL (Gula Garam Lemak/Minyak). Perbanyak SABU (Sayur Buah). Minum 8 gelas sehari minimal (air putih, bukan air gula).

A- Aktivitas Fisik. Jangan mentang2 di rumah jadi Mager. Olah Raga meningkatkan imunitas.

R-Rehat dan Resik. Istirahat (tidur) 8 jam sehari meningkatkan imunitas dan menurunkan stres. Cuci tangan pakai sabun pada 5 momen.

T- Tidak Merokok. Bila Merokok, berhenti. Merokok menurunkan imunitas (melumpuhkan proses cleaning pada saluran nafas)

Bila perlu, hub**gi dokter untuk monitoring status imunitas anda dan mendapatkan suplementasi bila perlu. Telemedicine saja dengan dokter yamg kamu percaya dan faham kondisimu.

Copas. Foto mengharukan sekaligus indah. Suami-istri perawat, Ben Cayer, 46 dan Mindy  Brock, 38, bertatap muka sejenak ...
18/04/2020

Copas. Foto mengharukan sekaligus indah. Suami-istri perawat, Ben Cayer, 46 dan Mindy Brock, 38, bertatap muka sejenak dan saling menguatkan, sebelum mereka memulai shift merawat pasien covid-19.
Setelah itu pasangan yang telah menikah 5 tahun asal Tampa, Florida, AS, akan putus kontak hingga beberapa hari ke depan, menjalani tugas berat mereka. Foto ini viral ke seluruh dunia, melambangkan - harapan dan cinta - di tengah upaya dunia memerangi Covid-19.

18/04/2020
18/04/2020

Ramadhan tahun ini dalam suasana pandemi Covid19. ada beberapa orang yang sangat rentan terserang Covid 19 yang rasanya sebaiknya tidak berpuasa dan nanti dibayar pada kesempatan lain setelah suasana pandemi selesai.
1. Mereka yang berusia lebih dari 65 tahun dengan menderita penyakit kronis seperti DM, Hipertensi, atau gangguan organ vital lainnya, meskipun tidak sedang dirawat inap di RS.
2. Orang dengan DM, dan atau Hipertensi, dan atau Sindroma metabolik, dan atau gangguan jantung, meskipun mereka tidak dirawat di RS, namun sepanjang mereka harus minum obat rutin dan atau menjaga kecukupan cairan tubuh (tidak boleh dehidrasi) maka mereka termasuk pasien risiko tinggi tertular Covid 19 sehingga sebaiknya tidak berpuasa.
3. Penderita penyakit kanker yang baru selesai menjalani khemoterapi ataupun radiasi, karena akan mudah jatuh ke keadaan menurunnya immunitas tubuh secara drastis.
4. Wanita hamil terutama yang trimester pertama
5. Para petugas kesehatan yang kontak langsung/merawat penderita positif Covid 19
6. Penderita gagal ginjal
7. Pasien penyakit apapun yang sedang dalam perawatan di RS.

Kepada mereka sebaiknya tidak berpuasa karena puasa akan menyebabkan intake makanan dan cairan ke tubuh mereka akan berkurang drastis dan oleh karena kesehatannya mereka mempunyai risiko tinggi mudah tertular Covid 19. Hutang puasa dibayar setelah pandemi selesai. Ini perlu dijelaskan karena memperhatikan manfaat puasa yang besar bagi kesehatan maka banyak ahli kesehatan menganjurkan para pasien berpuasa.
Perlu saya jelaskan bahwa memang puasa mempunyai manfaat besar bagi kesehatan namun tidak untuk orang-orang tersebut diatas, sehingga perlu dijelaskan bahwa mereka yang keadaan kesehatannya seperti diatas dianjurkan untuk "TIDAK BERPUASA" lebih-lebih dikala pandemi Covid 19 yang sangat mengancam kesehatan mereka yang rentan tersebut diatas.
KONSULTASIKAN KEPADA DOKTER AHLI tentang apakah anda termasuk salah satu dari daftar diatas. Demikian semoga bermanfaat

17/04/2020

Innalillahi...satu lagi pahlawan nakes yang gugur dimedan jihad. Syahid setelah berjibaku merawat pasien Covid 19😭😭😭😭

15/04/2020

Ramadhan Ceria di Saat PSBB Covid-19. 😍

Address

Jakarta Utara

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when RSUP Persahabatan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to RSUP Persahabatan:

Share

Category