
28/02/2025
Penyakit asam lambung atau GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan.
Kondisi yang disebut juga sebagai penyakit refluks gastroesofagus ini dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati, heartburn, serta berbagai gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut.
Orang yang mengidap penyakit ini biasanya mengalami refluks asam yang ringan paling tidak dua kali seminggu, serta gangguan yang parah paling tidak sekali dalam seminggu.
Oleh karena itu, pengidap gastroesophageal reflux disease (GERD) perlu mengetahui cara untuk meredam gejala, misalnya dengan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan.
Akibat asam lambung naik dapat terjadi karena beberapa faktor risiko berikut ini:
1. Faktor Makanan dan Minuman
- Makanan Berlemak Tinggi: Makanan berlemak tinggi dapat memperlambat pengosongan perut dan meningkatkan tekanan di perut, yang dapat mendorong asam lambung naik. Contohnya termasuk makanan gorengan, makanan cepat saji, daging berlemak, dan produk susu berlemak tinggi.
- Makanan Pedas: Makanan pedas dapat mengiritasi lapisan kerongkongan dan memicu produksi asam lambung.
- Makanan Asam: Makanan asam seperti tomat, jeruk, dan produk berbasis cuka dapat meningkatkan keasaman lambung dan memperburuk gejala asam lambung.
- Kafein: Kafein dalam kopi, teh, dan minuman energi dapat melemaskan LES dan meningkatkan produksi asam lambung.
- Alkohol: Alkohol juga dapat melemaskan LES dan meningkatkan produksi asam lambung.
- Cokelat: Cokelat mengandung kafein dan teobromin, yang dapat melemaskan LES.
- Peppermint: Meskipun sering dianggap menenangkan perut, peppermint justru dapat melemaskan LES pada beberapa orang.
Bawang dan Bawang Putih: Makanan ini dapat memicu asam lambung pada beberapa individu.
- Minuman Berkarbonasi: Minuman berkarbonasi dapat meningkatkan tekanan di perut dan mendorong asam lambung naik.
2. Kondisi Medis
- Hernia Hiatus: Kondisi di mana bagian atas perut menonjol melalui diafragma ke rongga dada. Hernia hiatus dapat melemahkan LES dan meningkatkan risiko asam lambung naik.
- Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan tekanan pada perut, yang dapat mendorong asam lambung naik.
- Gastroparesis: Kondisi di mana pengosongan perut melambat, menyebabkan makanan dan asam lambung tertahan lebih lama di perut dan meningkatkan risiko refluks.
- Kehamilan: Perubahan hormon selama kehamilan dan tekanan dari rahim yang membesar pada perut dapat melemahkan LES dan meningkatkan risiko asam lambung naik.
- Skleroderma: Penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi otot LES dan menyebabkan disfungsi.
3. Kebiasaan Gaya Hidup:
- Merokok: Nikotin dalam rokok melemaskan LES dan meningkatkan produksi asam lambung.
- Berbaring Setelah Makan: Berbaring atau tidur telentang segera setelah makan dapat memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan.
- Makan Terlalu Banyak (Porsi Besar): Makan dalam porsi besar dapat meningkatkan tekanan di perut dan mendorong asam lambung naik.
- Stres: Stres dapat memperburuk gejala asam lambung pada beberapa orang.
- Terlalu Sering Membungkuk atau Berbaring: Posisi tubuh tertentu dapat meningkatkan tekanan pada perut dan memicu refluks.