23/08/2024
Apa itu Kehamilan Berisiko Tinggi?
Penyebab Kehamilan Berisiko Tinggi
1. Usia Ibu
2. Riwayat Penyakit Ibu
3. Gaya Hidup
4. Riwayat Kehamilan
Gejala Kehamilan Berisiko Tinggi
Bahaya Kehamilan Berisiko Tinggi
Hal yang Harus Dilakukan Jika Memiliki Kehamilan Berisiko Tinggi
Cara Mencegah Kehamilan Berisiko Tinggi
Setiap ibu tentu mengharapkan kehamilan yang sehat dan dapat berjalan dengan lancar hingga melahirkan. Namun, ada kalanya kehamilan justru berisiko membahayakan kesehatan ibu hamil maupun janin, karena kondisi-kondisi tertentu. Lantas, apa penyebab dan bahaya serta bagaimana cara menangani kehamilan berisiko tinggi?
Untuk mengetahui kehamilan yang berisiko tinggi secara lengkap, Anda dapat menyimak ulasan berikut ini sampai tuntas.
Apa itu Kehamilan Berisiko Tinggi?
Kehamilan berisiko tinggi adalah kehamilan yang cenderung berpotensi mengganggu kesehatan dan membahayakan keselamatan ibu hamil, janin, ataupun keduanya. Sebetulnya, semua kehamilan memang memiliki risiko tersendiri. Namun, terdapat beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kehamilan menjadi lebih berisiko, misalnya ibu yang mengidap penyakit bawaan atau memiliki riwayat kehamilan yang bermasalah sebelumnya.
Komplikasi dari kehamilan berisiko tinggi tersebut dapat terjadi mulai dari janin masih berada di dalam kandungan, selama proses persalinan, hingga masa nifas. Kendati demikian, memiliki kehamilan yang berisiko tinggi bukan berarti ibu dan janin sudah pasti akan mengalami gangguan kesehatan. Hanya saja, ibu perlu menjalani perawatan dan berada di bawah pengawasan ekstra guna mengantisipasi terjadinya komplikasi kehamilan.
Penyebab Kehamilan Berisiko Tinggi
Terdapat sejumlah kondisi yang dapat membuat kehamilan dianggap berisiko tinggi, di antaranya sebagai berikut.
1. Usia Ibu
Secara umum, kehamilan dikategorikan berisiko tinggi apabila ibu hamil berusia di atas 35 tahun. Kondisi ini dikenal dengan istilah kehamilan geriatri (hamil usia tua). Pasalnya, kehamilan geriatri dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklamsia, persalinan macet, kelahiran prematur, hingga keguguran.
Selain itu, wanita yang hamil di bawah usia 17 tahun juga lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan, seperti maternal anemia, infeksi pada kehamilan, tekanan darah tinggi, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena pada usia yang masih muda tersebut, sistem reproduksi masih belum matang sepenuhnya sehingga belum mampu untuk mendukung kehamilan.
2. Riwayat Penyakit Ibu
Gangguan kesehatan yang dialami ibu sebelum hamil juga dapat berpotensi menyebabkan kehamilan berisiko tinggi. Adapun beberapa gangguan kesehatan tersebut adalah:
Gangguan atau kelainan darah, seperti anemia sel sabit, talasemia, dan hemofilia.
Hipertensi.
Gangguan autoimun, seperti penyakit lupus.
Penyakit tiroid, seperti hipertiroidisme dan hipotiroidisme.
Diabetes.
Obesitas, yang meningkatkan risiko terjadinya diabetes gestasional dan makrosomia janin.
Berat badan ibu yang rendah, yaitu di bawah 45 kilogram.
HIV/AIDS.
Mengalami depresi.
3. Gaya Hidup
Ibu hamil yang memiliki kebiasaan tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi kehamilan, di antaranya adalah kelahiran prematur, kelainan kongenital pada bayi, serta keguguran. Selain itu, risiko ini juga dapat meningkat pada ibu hamil yang sering terpapar asap rokok (perokok pasif).
4. Riwayat Kehamilan
Bila memiliki riwayat kehamilan yang bermasalah sebelumnya, seperti perdarahan saat hamil atau kelahiran prematur, maka kondisi tersebut mungkin akan terjadi kembali atau berdampak negatif pada kehamilan berikutnya. Misalnya, riwayat kelahiran prematur sebelumnya dapat memicu terjadinya gangguan pernapasan pada bayi serta berat badan lahir rendah (BBLR).
Gejala Kehamilan Berisiko Tinggi
Adapun sejumlah gejala dan tanda yang dapat menjadi indikasi dari kehamilan berisiko tinggi adalah sebagai berikut.
Perdarahan pada va**na.
Keluarnya cairan keputihan yang berbau tidak sedap secara berlebihan dari va**na.
Merasa gerakan janin menurun atau bahkan hilang.
Sensasi nyeri dan terbakar saat buang air kecil.
Gangguan penglihatan, misalnya seperti pandangan kabur.
Jantung berdebar-debar.
Sesak napas.
Nyeri dada.
Demam tinggi, hingga melebihi 38 derajat Celcius.
Kelelahan ekstrem.
Wajah, tangan, atau jari-jari tangan terlihat membengkak dan berwarna kemerahan.
Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau janin di dalam kandungan
Kehamilan berisiko tinggi adalah kehamilan yang cenderung berpotensi mengganggu kesehatan dan membahayakan keselamatan ibu hamil, janin, ataupun keduanya. Sebetulnya, semua kehamilan memang memiliki risiko tersendiri. Namun, terdapat beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kehamilan menjadi lebih berisiko, misalnya ibu yang mengidap penyakit bawaan atau memiliki riwayat kehamilan yang bermasalah sebelumnya.
Komplikasi dari kehamilan berisiko tinggi tersebut dapat terjadi mulai dari janin masih berada di dalam kandungan, selama proses persalinan, hingga masa nifas. Kendati demikian, memiliki kehamilan yang berisiko tinggi bukan berarti ibu dan janin sudah pasti akan mengalami gangguan kesehatan. Hanya saja, ibu perlu menjalani perawatan dan berada di bawah pengawasan ekstra guna mengantisipasi terjadinya komplikasi kehamilan.
Penyebab Kehamilan Berisiko Tinggi
Terdapat sejumlah kondisi yang dapat membuat kehamilan dianggap berisiko tinggi, di antaranya sebagai berikut.
1. Usia Ibu
Secara umum, kehamilan dikategorikan berisiko tinggi apabila ibu hamil berusia di atas 35 tahun. Kondisi ini dikenal dengan istilah kehamilan geriatri (hamil usia tua). Pasalnya, kehamilan geriatri dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklamsia, persalinan macet, kelahiran prematur, hingga keguguran.
Selain itu, wanita yang hamil di bawah usia 17 tahun juga lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan, seperti maternal anemia, infeksi pada kehamilan, tekanan darah tinggi, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena pada usia yang masih muda tersebut, sistem reproduksi masih belum matang sepenuhnya sehingga belum mampu untuk mendukung kehamilan.
2. Riwayat Penyakit Ibu
Gangguan kesehatan yang dialami ibu sebelum hamil juga dapat berpotensi menyebabkan kehamilan berisiko tinggi. Adapun beberapa gangguan kesehatan tersebut adalah:
Gangguan atau kelainan darah, seperti anemia sel sabit, talasemia, dan hemofilia.
Hipertensi.
Gangguan autoimun, seperti penyakit lupus.
Penyakit tiroid, seperti hipertiroidisme dan hipotiroidisme.
Diabetes.
Obesitas, yang meningkatkan risiko terjadinya diabetes gestasional dan makrosomia janin.
Berat badan ibu yang rendah, yaitu di bawah 45 kilogram.
HIV/AIDS.
Mengalami depresi.
3. Gaya Hidup
Ibu hamil yang memiliki kebiasaan tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi kehamilan, di antaranya adalah kelahiran prematur, kelainan kongenital pada bayi, serta keguguran. Selain itu, risiko ini juga dapat meningkat pada ibu hamil yang sering terpapar asap rokok (perokok pasif).
4. Riwayat Kehamilan
Bila memiliki riwayat kehamilan yang bermasalah sebelumnya, seperti perdarahan saat hamil atau kelahiran prematur, maka kondisi tersebut mungkin akan terjadi kembali atau berdampak negatif pada kehamilan berikutnya. Misalnya, riwayat kelahiran prematur sebelumnya dapat memicu terjadinya gangguan pernapasan pada bayi serta berat badan lahir rendah (BBLR).
Gejala Kehamilan Berisiko Tinggi
Adapun sejumlah gejala dan tanda yang dapat menjadi indikasi dari kehamilan berisiko tinggi adalah sebagai berikut.
Perdarahan pada va**na.
Keluarnya cairan keputihan yang berbau tidak sedap secara berlebihan dari va**na.
Merasa gerakan janin menurun atau bahkan hilang.
Sensasi nyeri dan terbakar saat buang air kecil.
Gangguan penglihatan, misalnya seperti pandangan kabur.
Jantung berdebar-debar.
Sesak napas.
Nyeri dada.
Demam tinggi, hingga melebihi 38 derajat Celcius.
Kelelahan ekstrem.
Wajah, tangan, atau jari-jari tangan terlihat membengkak dan berwarna kemerahan.
Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau janin di dalam kandungan
Untuk Tips dan cara mengakhir kehamilan dini karna bermasalah klik whatsapp di halaman/hubungi https://wa.me/+6281460313515