Ani Faiqoh

Ani Faiqoh Grosirnya Kaos Muslim Produk Terbaik

Info&pemesanan:
WA 085243810084
PIN 5ED876A7

menyediakan kaos muslim mulai size baby-dewasa,backpack,sweater,jilbab

Jangan lupa konsumsi madu tiap hari utk imunmu 😘😘
05/04/2022

Jangan lupa konsumsi madu tiap hari utk imunmu 😘😘

07/07/2021
❀MADU TAVAβ€βœ” PIRT Nomor : 2093273023725-25βœ” Lulus Uji Laboratorium Pangan Sesuai SNIβœ” Berat bersih / Netto 1kg dan 600gr...
05/07/2021

❀MADU TAVA❀

βœ” PIRT Nomor : 2093273023725-25
βœ” Lulus Uji Laboratorium Pangan Sesuai SNI
βœ” Berat bersih / Netto 1kg dan 600gram
βœ” Free Sendok untuk pembelian madu 1kg (JIKA STOK TERSEDIA),
❀Apabila Sendok kayu habis kami akan ganti dengan sendok bahan melamin food grade ❀

NOTED : Sebelum membeli 100% Pure Raw Honey Madu Tava mohon pahami dulu karakter RAW HONEY INDONESIA seperti apa, Apabila sudah memahami karakter RAW HONEY INDONESIA seperti apa.. kakak harus coba MADU TAVA !
Jangan samakan 100% PURE RAW HONEY dengan madu proses pemanasan/dibakar atau campuran pengental apalagi madu palsu yang beredar !

Madu Tava Raw Honey murni dan fresh tanpa campuran zat lain dengan kualitas terbaik karena langsung dari petani indonesia yang teredukasi dalam menangani proses ternak lebah.Tersebar dari berbagai petani indonesia dilahan yang kaya akan nektar bunga. Panen secara berkala menjadikannya selalu fresh saat sampai ke tangan pembeli

Madu Tava tanpa melalui proses pemanasan atau pengentalan karena proses tersebut dapat merusak kualitas madu dan hilang unsur-unsur penting pada madu seperti enzim diastase, vitamin, dan propolis. Hasil uji lab yang tertara bahwa Madu Tava terdapat kadar enzim diastase.

● READY VARIANT NEKTAR BUNGA MADU TAVA :
✽ Nektar Bunga Multiflora Sumatra
✽ Nektar Bunga Kaliandra
✽ Nektar Bunga Multiflora Java (New)
✽ Nektar Bunga Randu
✽ Nektar Bunga Akasia Sumatra (New)
✽ Nektar Bunga Kopi
✽ Nektar Bunga Kelengkeng

● KHASIAT DAN MANFAAT :
βœ” Meningkatkan Sistem Immune Tubuh dari serangan virus
βœ” Super food sumber energi alami terbaik bagi tubuh
βœ” Sangat baik sebagai pengganti gula rumahan
βœ” Untuk program DIET dan mengontrol berat badan
βœ” Bisa digunakan untuk luka
βœ” Sebagai kombinasi alami untuk masker
βœ” Menghilangkan bau mulut
βœ” Obat herbal yang sangat berkhasiat dikombinasikan dengan bahan herbal lainnya
βœ” Penambah nafsu makan untuk anak

● ANJURAN PENGGUNAAN :
βœ” Untuk Dewasa dan Anak diatas 1 tahun
βœ” Dikonsumsi 1-3 sendok setiap harinya
βœ” Penyimpanan paling baik di suhu ruangan, jangan di suhu panas karena madu akan rusak

Terimakasih, Silahkan di order cusss ❀

27/03/2021
Neocook Frying Pan set of 5Neocook adalah set panci yang dapat digunakan sehari-hari dengan isi yang lengkap dan multifu...
18/06/2020

Neocook Frying Pan set of 5

Neocook adalah set panci yang dapat digunakan sehari-hari dengan isi yang lengkap dan multifungsi.

1 set terdiri dari:
- Fry Pan, Diameter 28 cm
- Wok Pan, Diameter 28 cm
- Multi Fungsi Pan, Diameter 20 cm
- Square Pan 23 cm
- Tutup Kaca 28 cm

*Kenapa harus Neocook Frying pan set of 5?*
- Fungsional dengan Design Eropa yang mewah
- Dicetak dengan teknologi premium die-casting, dengan Teknologi Korea
- Ukuran wajan yang pas untuk memasak hidangan keluarga
- Dengan 11 Lapisan Anti Lengket Megastone Coating : Pelapisan Megastone adalah bahan pelapis anti lengket yang dicampur dengan bahan Zirkonium & Keramik seperti biotit agar lebih tahan lama terhadap goresan dan lecet.
- Coating lebih kuat dan tahan lama, cocok untuk masakan Indonesia yang mengandung banyak bumbu rempah, asam dan gula
- Tahan Gores dengan motif 3D cantik di permukaan wajan
- Mudah dibersihkan
- Pegangan Bakelite, yang tidak mudah panas
- Matang merata dengan sedikit atau tanpa minyak
- Bersertifikat Non PFOA dan PTFE

Assalamualaikum update stock Medina Sorong 8 Juli 2019  dusdusan Sorong
08/07/2019

Assalamualaikum update stock Medina Sorong 8 Juli 2019

dusdusan Sorong

30/11/2018

*Hati Suhita*

Ep 1

Oleh: Khilma Anis.

"Piye, lin, sudah hamil ta? Abahmu lho nanya ummi terus." Ibu mertuaku bertanya sambil menuang nasi ke piringku.

Aku menunduk sambil memberinya senyum termanis. Dia tak boleh tahu bahwa aku masih perawan. Dia tak boleh tahu bahwa putra tunggalnya, sama sekali belum menyentuhku. Padahal usia pernikahan kami sudah tujuh bulan lamanya.

Aneh memang, mestinya bulan bulan pertama pernikahan adalah hari hari paling indah penuh gelora. Hasrat, keringat, desah kenikmatan, kecupan, pelukan, sudah semestinya melingkupi hari hari pengantin baru manapun.

Tapi yang terjadi padaku adalah hari hari yang suwung, hubungan yang anyep, dan kesedihan yang selalu ku bungkus dg derai derai tawa.

"Aku mau nikah sama kamu, itu karena ummik." Itu kalimatnya di malam pertama kami.

"Sejak aku masih MTs, berkali kali ummi bilang kalau jodoh untukku sudah disiapkan." Dia menghela nafas panjang.

"Perjodohan, itu tidak ada dalam kamus hidupku. Aku ini aktifis. Aku teriak setiap hari soal penindasan. Soal memperjuangkan hak asasi. Kawan kawan menertawanku karena aku tidak bisa memperjuangkan masa depanku sendiri. Semua kecewa dg perjodohan ini."

Aku menunduk di tepi ranjang. Dia berdiri sambil bersedekap di depan lemari. Ranjangku dipenuhi ribuan kelopak kembang mawar untuk malam pertama kami, tapi kalimatnya menusukku dengan diri duri tajam. Aku menunduk.

"Ya aku tau ini bukan salahmu. Kamu juga tidak punya pilihan lain selain manut. Tapi malam ini juga kamu harus faham, aku tidak mencintaimu, atau tepatnya, aku belum mencintaimu."

Satu persatu air mataku meluncur ke pangkuan.

Lihatlah aku, Alina Suhita, perempuan yang sejak MTs sudah ditembung kiai dan bu nyai Hannan untuk menjadi menantu tunggal mereka.

Lihatlah aku, Alina suhita, yang baru saja turun dari pelaminan super megah dengan ribuan kiai yang mendoakan kami.

Lihatlah aku, yang sama sekali tak dipandang oleh suamiku sendiri.

"Tapi ya, bagaimana? Ummi, apalagi abah, sangat mengandalkan kamu membesarkan pesantren ini. Aku bisa apa? Aku kadung dituduh gak bisa apa apa."

Dia terduduk di sofa. Menatapku tajam. Aku makin menunduk. Tidak menyangka kalimat pedas ini keluar di malam pertama pernikahan kami.

Sejak kecil, ayah dan ibuku sudah mendoktrinku bahwa segalaku, cita citaku, tujuan hidupku, adalah kupersembahkan untuk pesantren Al-Anwar, pesantren mertuaku ini.

Maka, aku tidak boleh punya cita cita lain selain berusaha keras menjadi layak memimpin di sana. Aku di pondokkan di pesantren Tahfid sejak kecil. Kiai dan Bu nyai Hannan lah yang mengusulkan bahwa aku harus kuliah di jurusan tafsir hadis meski aku sangat ingin kuliah di jurusan sastra. Ayah ibuku setuju saja asal itu keinginan mereka.

Bahkan, saat aku sudah semester tujuh, kiai Hannan memintaku pindah pesantren dan meninggalkan kuliahku agar aku bisa lebih lanyah hafalan di pesantren baruku. Aku menurutinya karena itu kemauan mereka. Demi pesantren mereka.

Bunyai, yang sekarang kupanggil ummi, bahkan sudah pernah mengajakku umroh sebagai hadiah wisuda Al Qur'anku. Waktu itu, putranya, gus Albiruni, tidak ikut mengantar ummiknya karena dia enggan bertemu denganku. Dialah yang sekarang jd suamiku.

Aku tidak pernah berani punya keinginan, belajarku, segalaku, muaraku, hanya untuk pesantren mertuaku.

"aku minta maaf. Mulai malam ini, entah sampai kapan, aku akan tidur di sofa ini."

Aku makin menunduk. Air mataku mengucur deras karena hatiku tersayat belati ucapannya. Pada siapa aku mengadu?

Kenapa dia tega mengatakan itu? Aku tau dia butuh waktu, tapi tidakkah dia bisa bicara lebih halus tanpa menyakiti perasaanku? Kalau dia menolakku sebagai istri, tidak bisakah dia menghormatiku sebagai perempuan?

Tapi aku tidak boleh larut dalam tangis. Namaku Alina Suhita. Suhita adalah nama pemberian kakek dari ibuku. Ia ingin aku jadi dewi Suhita. Perempuan tangguh yang pernah memimpin kerajaan sebesar Majapahit. Perempuan hebat yang tegar walau di masa kepemimpinannya ada perang Paregreg yang memilukan itu.

Maka, saat mbah yai Rofiq, abahnya ayahku, memberiku nama Alina salma, dari kata alaina salma, kakekku dari pihak Ibu merubahnya menjadi Alina Suhita. Aku tahu, kakek ingin aku tegar di masa depanku. Mungkin inilah saatnya.

"Nggih, gus. saya maklum." kuangkat kepalaku setelah kehapus air mataku. Dia melihat hapenya saat aku bicara. Sama sekali tidak melirikku.

Malam malam setelahnya, perjuanganku dimulai. Tidak ada perang Paregreg di hidupku, tapi perang bathinku lebih dahsyat dari perang manapun.

Kami tinggal satu kamar, tapi kami perang dingin, tidak saling sapa. Tidak saling bicara.

Kami hanya bertukar senyum, kalau di luar kamar, di depan abah dan ummi. Kalau ada undangan pernikahan, itulah saat kami bersandiwara, memakai baju warna senada lalu kugamit lengannya. Setelah itu, perang dingin bermula lagi.

Semua perempuan ingin sepertiku, punya suami yang memiliki tubuh tinggi tegap, kulitnya bersih.Jambang kebiruan, rambut dagu, hidung bangirnya, menunjukkan kalau dia berdarah biru.

Semua perempuan ingin sepertiku, memiliki mertua yang kaya raya. Rumah dan pesantren yang megah. Harta benda yang tumpah ruah.

Mereka tak tahu berapa banyak tangisku tumpah. Mereka tidak tahu bahwa aku sudah lama berencana ingin pergi tapi tak sanggup kutinggalkan ummik yang terlanjur kusayangi. Ummik yang sendirian membersarkan pesantrennya karena putra tunggalnya kelewat cuek.

"Lin, ditanya umik sampai ping telu kog gak njawab? "

Ummik membuyarkan lamunanku.

" hehe, ngapunten ummik, nglamun. ummi nanya apa? "

"Iku lho, Mas mu lak iki ngko datang seh. Nanti suruh dia yang sambutan acara maulud di aula. Yo?"

"siap mi."

"maksudku ngene lin, awakmu ape ta jak tilik haji, sekalian ummik mau mborong ke butik Hana."

Aku tertawa. Dialah ummiku. Mertuaku. Anugerah terbesar dalam hidupku. Yang mencintaiku sedalam ibuku sendiri. Ummilah satu satunya alasanku bertahan di rumah ini.

Aku segera masuk ke kamar. Kulihat dia masih memangku laptop di shofa. Kancing kancing bajunya terbuka.

Kuangsurkan air putih hangat tapi dia memintaku menaruhnya di meja nakas tanpa melirikku.

Aku bergegas menyiapkan handuk dan air hangat di kamar mandi. Mengganti keset lama dengan keset yang bersih. Lalu menyiapkan baju ganti untuknya.

Dia tetap tidak mengatakan apa apa.

Saat dia masuk kamar mandi dan kudengar shower mengucur, hapenya berdering. Nama Ratna Rengganis muncul di layar, fotonya begitu cantik. Wajah oval, berlesung p**i, jilbab merah jambu dengan bros menjuntai. Riasannya sempurna. Sangat berlawanan denganku yang selalu memakai daster dan jilbab kaos dan tanpa make up.

Ragu ragu, aku menyentuhnya, membuka percakapan watsapnya. Hatiku bergetar hebat karena ini untuk pertama kalinya aku berani menyentuh barang suamiku sendiri.

"Selamat tidur, cah ayu. Malam ini mas kirim puisi." tulis suamiku untuknya.

Hape kuletakkan sambil berdebar, aku seperti tak berpijak di bumi. Rasanya seperti dihantam ombak yang begitu besar.

Aku segera meringkuk masuk dalam selimut, mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur. Air mataku merembes membasahi kain bantalku.

Aku tau dia butuh waktu untuk menerima pernikahan kami. Aku tau perjodohan baginya sangat berat. Apalagi dia adalah aktifis dengan kehidupan yang sama sekali berbeda denganku.

Tapi kalau dalam hidupnya ada Ratna Rengganis itu, bagaimana mungkin aku bisa tenang?

Rengganis akan menyita seluruh perhatiannya. Rengganis akan bertahta di kerajaan hatinya dan tidak ada tempat sepetakpun untukku. Rengganis akan membuatnya bergelora dan aku semakin diabaikannya. Aku akan tumbuh menjadi bunga layu yang diterbangkan angin.

Lalu untuk apa aku bertahan di rumah ini, kalau dia tidak sama sekali berusaha mempertahankan pernikahan kami?

Aku semakin sesengukan, apalagi melihatnya sama sekali tak mau tau berapa banyak air mataku membanjiri hari hari kami.

Mungkin beginilah perasaan prabu Duryudana yang merana, karena Istrinya, Banowati, hanya mencintai Arjuna. Mungkin seperti inilah hancurnya hati prabu Duryudana mengetahui Banowati yang istrinya, malah memberikan tubuhnya untuk Arjuna musuhnya. Mungkin beginiah duka Duryudana, memiliki kerajaan, memiliki kekuasaan, memiliki harta benda, menaklukkan negara negara, tapi istrinya sendiri tidak pernah seirama.

Meski aku perempuan dan prabu duryudana laki laki, aku bisa merasakan pedihnya diabaikan.

Aku menangis sampai tertidur. Sampai malam menjadi hening dan kulihat suamiku, di sofa, masih asik dengan hapenya.

Aku tertidur lagi lalu bangun tengah malam dalam keadaan terengah engah karena mimpiku: Ummi, abah, ayahku, ibuku, menatapku dalam satu perahu. Disampingku, mas Biru memegang dayung. Dipangkuanku, sosok laki laki kecil yang aku tak tahu. Kuingat udara begitu segar. Air begitu tenang. Suasana begitu lapang.

Aku terduduk menyadari mimpiku begitu indah. Aku turun dari ranjang, menatapnya yang pulas di sofa.

Aku tahu, dia adalah matahari.
Sia-sia kakek memberiku nama Suhita kalau aku tak bisa menaklukkannya. Akan kudapatkan malam pertamaku tak lama lagi.

***



03/11/2017
Liat ketajamannya bikin merinding 😬😬Krez.krez.krez πŸ˜ƒTapi paling seneng yaa bun kl punya alat tempur yg siap beraksi ahha...
19/10/2017

Liat ketajamannya bikin merinding 😬😬
Krez.krez.krez πŸ˜ƒ
Tapi paling seneng yaa bun kl punya alat tempur yg siap beraksi ahhaa 😘
Makin betah aja d medan perangg...
Berusaha sll menyajikan hidangan sederhana... Tapi berharap kan selalu d kenang dan d rindukan oleh seluruh keluarga khususnya saat mereka jauh dg kita...

in one set

249rbKl saya koq s**a skali liat yang segerrr2... Menggoda skali hijaunya 😍WA 085243810084 😍
09/10/2017

249rb
Kl saya koq s**a skali liat yang segerrr2... Menggoda skali hijaunya 😍
WA 085243810084 😍

Address

Jalan Tongkol Tugu Merah
Sorong

Telephone

085243810084

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ani Faiqoh posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram