
22/08/2022
Repost
I.B.U.
Manusia yang paling berhak mendapat bakti kita setelah Allah dan Rasul-Nya adalah orang tua. Di antara kedua orang tua kita, ibu menduduki posisi yang mulia. Rasul menyebutkan bakti pada ibu tiga kali baru kemudian bakti pada ayahanda.
Sayang, air mata duka ibu justru begitu mudah ditumpahkan oleh anak-anaknya. Padahal, bakti anak yang dilakukan sepenuh hati saja belum tentu bisa membalas kebaikan ibu dan jasa-jasanya. Apalagi menumpahkan tangis sedihnya. Betapa durhaka....
Suatu ketika, seorang lelaki dari Yaman thawaf berjalan keliling Ka'bah sembari menggendong ibunya yang sudah tua renta. Lalu dia bertanya kepada Abdullah ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, "Apakah menurut Anda, saya sudah cukup membalas kebaikan ibunda?" Ibnu Umar berkata, "Belum. Bahkan itu tak sebanding dengan satu tarikan nafas derita/kesakitannya (saat melahirkanmu ke dunia--pen)." (HR. Al-Bukhari)
Ibu adalah salah satu keramat di dunia. Doa-doanya didengar dan dijawab oleh Allah Ta'ala. Semoga kita cukup berhati-hati untuk tidak membuat ibu murka.
Mari kita ingat kisah Juraij, pemuda ahli ibadah dari zaman dahulu kala. Ia tak menjawab panggilan ibunya karena sibuk beribadah pada Allah Ta'ala. Rupanya, itu membuat sang ibu murka dan mendoakan keburukan baginya.
Doa ibu Juraij dikabulkan Allah Ta'ala. Seorang perempuan pelacur memfitnah Juraij telah berzina dengannya. Masyarakat menghakimi Juraij dan merobohkan tempat ibadahnya. Allah selamatkan Juraij dengan mendatangkan mukjizat-Nya. Bayi yang diklaim anak zina Juraij Allah izinkan bicara. Ia ungkap siapa bapaknya yang sesungguhnya.
Juraij "hanya" tidak menjawab panggilan ibunya. Sesuatu yang tampak biasa saja. Namun, ketika itu membuat sang ibu murka dan mendoakan keburukan bagi Juraij, Allah tak menolak doanya.
Bagaimana dengan kita hari ini? Adakah tutur kata dan sikap kita yang membuat hati ibu tersakiti? Jika ada, sebaiknya segera minta ibu menghalalkannya. Tak perlu menunggu nanti. Jangan sampai tak ada kesempatan lagi, karena kita keburu mati....
_______
Bacaan:Ahadits Al-Akhlak, Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, Dar Al-Imam Muslim, Bab Birul Walidain dan 'Uququl Walidain