23/11/2024
Parenting Al Jawwad
Cibadak, 9/11/202
HABIT
Ibnul Jauzi, seorang ulama besar dari mazhab Hanbali, banyak membahas tentang pentingnya kebiasaan dalam membangun karakter seorang Muslim. Dalam karya-karyanya, seperti Shaidul Khatir dan Talbis Iblis, Ibnul Jauzi menjelaskan bahwa kebiasaan (adat) memiliki peran yang signifikan dalam membentuk jiwa dan perilaku seseorang. Berikut ini adalah pembahasan mengenai terbentuknya kebiasaan menurut Ibnul Jauzi, beserta rujukan dari kitabnya.
1. Definisi Kebiasaan Menurut Ibnul Jauzi
Ibnul Jauzi memandang kebiasaan sebagai tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi bagian dari diri seseorang. Dalam Shaidul Khatir, beliau menyebutkan:
"Kebiasaan itu membentuk jiwa sebagaimana air yang terus-menerus menetes dapat melubangi batu." (Shaidul Khatir, hal. 78)
Beliau menekankan bahwa perilaku yang diulang-ulang akan membentuk karakter seseorang, baik positif maupun negatif.
2. Pentingnya Mengendalikan Kebiasaan Sejak Awal
Dalam Talbis Iblis, Ibnul Jauzi menegaskan bahwa seorang Muslim harus berhati-hati terhadap kebiasaan buruk yang kecil, karena jika dibiarkan, ia akan menjadi sulit untuk ditinggalkan:
"Setiap dosa kecil yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan, dan kebiasaan buruk itu bisa berubah menjadi hal yang dianggap biasa oleh hati." (Talbis Iblis, hal. 112)
Beliau menegaskan bahwa sejak awal, seorang Muslim harus mengarahkan dirinya pada kebiasaan baik yang mendekatkan kepada Allah.
3. Langkah Membentuk Kebiasaan Baik Menurut Ibnul Jauzi
Dalam Shaidul Khatir, Ibnul Jauzi memberikan beberapa langkah praktis untuk membentuk kebiasaan baik:
a. Memulai dengan Kesadaran dan Ilmu
Beliau berkata:
"Ilmu adalah dasar dari setiap amal. Tidak ada amal yang bisa istiqamah tanpa pemahaman." (Shaidul Khatir, hal. 65)
Oleh karena itu, untuk membentuk kebiasaan baik, seseorang harus terlebih dahulu memahami pentingnya kebiasaan tersebut dalam pandangan agama.
b. Melatih Diri dengan Konsistensi
Ibnul Jauzi menyebutkan bahwa konsistensi dalam amal kecil lebih bermanfaat daripada melakukan amal besar secara sesekali. Dalam Shaidul Khatir, beliau mengatakan:
"Hati manusia seperti lahan yang kering; jika disiram secara konsisten, ia akan tumbuh subur." (Shaidul Khatir, hal. 124)
c. Menjauhi Kebiasaan Buruk Sejak Dini
Ibnul Jauzi memperingatkan agar tidak meremehkan kebiasaan buruk, walaupun tampaknya kecil. Dalam Talbis Iblis, beliau berkata:
"Iblis menipu manusia dengan membiarkan mereka terjebak dalam kebiasaan buruk yang dianggap ringan, hingga akhirnya ia menguasai hati mereka." (Talbis Iblis, hal. 89)
d. Bersandar kepada Allah dan Berdoa
Dalam setiap usaha, Ibnul Jauzi menekankan pentingnya memohon pertolongan kepada Allah. Beliau menyebutkan:
"Tidak ada kekuatan untuk berubah kecuali dengan pertolongan Allah. Oleh karena itu, mintalah kepada-Nya agar hati menjadi istiqamah." (Shaidul Khatir, hal. 152)
4. Kebiasaan yang Dianjurkan Menurut Ibnul Jauzi
Ibnul Jauzi mengidentifikasi beberapa kebiasaan baik yang sangat dianjurkan, antara lain:
π Membaca Al-Qur'an secara rutin: Beliau menyebutkan bahwa Al-Qur'an adalah obat bagi hati.
π Menghisab diri (muhasabah): Setiap hari, seorang Muslim dianjurkan untuk mengevaluasi amal perbuatannya.
π Berzikir: Ibnul Jauzi menekankan bahwa zikir adalah cara terbaik untuk menjaga hati tetap hidup.
π Berbuat baik kepada orang lain: Beliau menyebutkan bahwa kebiasaan memberi akan menanamkan cinta dan keberkahan dalam hidup.