01/01/2024
Ulama Adalah Pewaris Nabi ( al-ulama Warasatul Anbiya)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ، إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَاراً وَلاَدِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنَ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Barang siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.”
(HR. al-Imam at-Tirmidzi didalam Sunan beliau no. 2681, Ahmad di dalam Musnad-nya (5/169)
Ciri-ciri ulama’ pewaris nabi yang pertama ialah takut kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana Firman Allah.
إنما يخشى الله من عباده العلمــؤا إن الله عزيز غفور
“….. Sesungguhnya golongan yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya ialah para ulama’. Sesungguhya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,”
(QS. Al-Fathir: 28)
Ibnu Abbas berkata, “Sesiapa yang takut kepada Allah, maka dia adalah orang alim”.
Ciri kedua ialah beramal dengan segala ilmunya. Sebagaimana sebuah hadist dalam Sunan Ad-Darimi :
فَإِنَّمَا العَالِم مَنْ عَمِلَ بِمَا عَلِمَ
“Sesungguhnya orang alim itu adalah orang yang beramal dengan apa yang dia ketahui.”
Sayyidina Ali berkata, “Wahai orang yang mempunyai ilmu! beramallah kamu dengannya karena sesungguhnya orang yang alim itu adalah orang yang beramal dengan ilmu yang dia ketahui, serta selaras antara ilmunya dengan amalannya”.
Ciri ketiga hatinya bersih daripada syirik dan maksiat, serta tidak tamak dan tidak cinta dunia.
Ibnu Umar berkata, “Tiadalah seseorang lelaki itu dianggap alim sehingga dia tidak hasad dengki kepada orang yang lebih alim daripadanya, tidak menghina orang yang kurang daripadanya serta tidak mencari dengan ilmunya upahan kebendaan”.
Ciri keempat ulama’ ini meneruskan tugas nabi, yaitu mengajar, mendidik, membersihkan hati umat daripada syirik dan maksiat serta berdakwah lillah dan mengajak taat perintah Allah dan Rasul-Nya,
Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman yang artinya,
“Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.”
(QS. An Nuur [24]: 51)
Imam Syafi’i (Rohimahullah) pernah ditanya oleh salah satu muridnya tentang bagaimana caranya kita mengetahui pengikut kebenaran di akhir zaman yang penuh fitnah?.
Jawab beliau,
”Perhatikanlah panah-panah musuh (ditujukan kepada siapa) maka akan menunjukimu siapa pengikut kebenaran”…
Ulama yang paling dibenci dan tidak dis**ai orang kafir
Ulama yang paling tidak dis**ai orang munafik
Ulama yang keras terhadap orang kafir yang mengganggu
Ulama yang lemah lembut terhadap orang Islam
Ulama yang selaras antara ucapan dan perbuatan
Ulama yang tidak peduli dengan caci maki orang kafir sejauh ia menyuarakan kebenaran
Ulama yang jika kita memandangnya dan mendengar petuahnya semakin membuat hati kita semangat untuk lebih rajin beribadah
Semoga kita diselamatkan dari fitnah dunia dan fitnah dajjal yang sepertinya semakin dekat kemunculannya.