Solusi Sehat Keluarga

  • Home
  • Solusi Sehat Keluarga

Solusi Sehat Keluarga Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Solusi Sehat Keluarga, Pharmaceuticals, .

“Waspada, Ini Ciri-Ciri Tipes yang Paling Sering Diabaikan”“Ada beberapa ciri-ciri tipes yang paling sering diabaikan, s...
01/04/2024

“Waspada, Ini Ciri-Ciri Tipes yang Paling Sering Diabaikan”

“Ada beberapa ciri-ciri tipes yang paling sering diabaikan, seperti kedinginan, sakit kepala, nyeri tubuh dan nyeri otot. Jika tidak ditangani, komplikasi yang tidak diinginkan bisa saja terjadi.”

Tipes adalah penyakit yang ciri-cirinya hampir sama dengan penyakit lain, sehingga sering diabaikan. Ciri-ciri tipes yang umum adalah nafsu makan berkurang, dehidrasi, demam, batu kronis, dan sembelit.

Namun, ada juga beberapa ciri-ciri tipes yang paling sering diabaikan. Ingat, mengabaikan gejala tipes dapat menyebabkan komplikasi dan gangguan kesehatan yang lebih serius. Seperti misalnya pendarahan di usus, radang otot jantung, radang paru-paru, infeksi ginjal, sampai ke infeksi kandung kemih. Yuk, segera tanggapi dengan cepat tiap gejala tipes yang mungkin terjadi berikut ini!

Ciri-Ciri Tipes yang Paling Sering Diabaikan
Ciri-ciri tipes yang paling sering diabaikan adalah demam yang dibarengi dengan kedinginan, sakit kepala, nyeri tubuh dan nyeri otot.

Pengidapnya bahkan juga bisa mengalami perubahan mental mulai dari kebingungan hingga koma, pembesaran kelenjar getah bening, ruam, sampai kepada kegagalan organ.

Ini semua sangat mungkin terjadi jika gejala tidak segera ditangani.

Kebanyakan orang yang terinfeksi tipes akan membaik setelah mendapatkan pengobatan antibiotik.

Pemberian vaksin tipes dapat mencegah penyakit memburuk.

Biasanya vaksin ini diberikan kepada orang yang akan melakukan perjalanan ke daerah di mana penyakit tipes sering terjadi.

Penyakit tipes masih umum ditemukan di negara-negara Asia Tenggara dan Amerika Selatan.

Anak-anak juga lebih berisiko mengalami penyakit tipes ketimbang orang dewasa.

Faktor risiko lain untuk seseorang bisa terinfeksi tipes adalah jika melakukan perjalanan ke daerah yang memang masih tinggi infeksi penyakit ini ataupun yang sanitasinya kurang bersih.

Memiliki kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi atau baru saja terinfeksi tipes dan juga minum air yang tercemar oleh limbah yang mengandung Salmonella typhi, juga memperbesar risiko tipes.

Kamu perlu mempraktikkan pola hidup bersih, seperti:

1. Mencuci Tangan

Sering mencuci tangan dengan air dan sabun adalah cara terbaik untuk mengendalikan infeksi.

Cucilah tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan dan setelah menggunakan toilet.

Bawalah pembersih tangan berbasis alkohol untuk saat-saat ketika air tidak tersedia.

2. Hindari Minum Air yang Tidak Diolah

Air minum yang tercemar merupakan masalah khusus di daerah yang memang tinggi risiko infeksi tipes.

Kamu disarankan untuk hanya mengonsumsi air yang berada dalam kemasan.

3. Minta Minuman Tanpa Es

Bila kamu tidak bisa memastikan kebersihan es yang digunakan, maka jangan pernah minta minum dengan es.

4. Hindari Buah dan Sayuran Mentah

Kalau memang ingin makan buah dan sayur, pastikan kalau buah dan sayur tersebut sudah dicuci dengan air bersih.

5. Pilih Makanan Panas

Hindari makanan yang disimpan atau disajikan pada suhu kamar. Memanaskan makanan dapat membantu membunuh kuman dan bakteri.

Referensi:
National Health Service. Diakses pada 2024. Typhoid fever.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Typhoid fever.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2024. Scrub Typhus.
Britannica.com. Diakses pada 2024. Typhus.

“Catat, Ini Kadar Gula Darah Normal Berdasarkan Usia”"Kadar gula darah normal untuk orang tanpa diabetes usia berapapun ...
01/04/2024

“Catat, Ini Kadar Gula Darah Normal Berdasarkan Usia”

"Kadar gula darah normal untuk orang tanpa diabetes usia berapapun adalah di bawah 100 mg/dL. Pada pengidap diabetes, kadar gula darah normal bisa bervariasi tergantung usia pengidapnya dan waktu sepanjang hari.”

Menjaga kadar gula darah sangat penting agar kamu tidak mengidap diabetes. Penyakit yang dikenal juga dengan kencing manis tersebut ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi secara konsisten. Seiring waktu, diabetes bisa merusak tubuh kamu dan menyebabkan banyak masalah kesehatan lainnya.

Namun, ketika berbicara mengenai menjaga kadar gula darah, yang sering kali menjadi pertanyaan adalah berapa kadar gula darah yang normal? Hal itu sebenarnya tergantung banyak faktor, salah satunya usia.

Kadar Gula Darah Normal pada Orang Tanpa Diabetes
Kadar gula darah bisa normal, tinggi, atau rendah, tergantung pada seberapa banyak glukosa yang kamu miliki dalam aliran darah. Glukosa adalah gula sederhana yang ada dalam aliran darah setiap saat. Kadar gula darah normal bisa diukur saat kamu berpuasa, makan, atau setelah makan.

Menurut American Diabetes Association (ADA) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut ini kadar gula darah normal untuk orang tanpa diabetes:

1. Glukosa plasma puasa

Pengukuran gula darah ini dilakukan saat kamu sedang berpuasa, minimal selama 8 jam sejak terakhir kali makan, seperti pada pagi hari.

Rekomendasi ADA untuk kadar glukosa plasma puasa adalah di bawah 100 mg/dL.

2. Setelah makan

Pengukuran gula darah ini dilakukan 2 jam setelah makan, atau 2 jam setelah minum minuman manis selama tes toleransi glukosa oral. Rekomendasi ADA: kadar glukosa darah di bawah 140 mg/dL.

3. A1C

Tes darah ini dilakukan terlepas dari kapan kamu makan. Pengukuran ini untuk menilai jumlah glukosa yang menempel pada hemoglobin (bagian dari sel darah merah) yang terakumulasi selama kurang lebih 3 bulan.

Rekomendasi dari CDC untuk perhitungan glukosa ini adalah kurang dari 5,7 persen. Namun, ada banyak faktor yang bisa memengaruhi kadar gula darahmu sepanjang hari, seperti:

Jenis makanan yang dikonsumsi, berapa banyak, dan kapan waktu mengonsumsinya.
Aktivitas fisik.
Obat-obatan.
Kondisi medis.
Usia.
Stres.
Dehidrasi.
Penyakit.
Periode menstruasi.
Alkohol.
Kadar gula darah yang normal bagi siapa saja, baik tanpa diabetes atau pradiabetes, tanpa memandang usia, di pagi hari harus kurang dari 100 mg/dL. Namun ingat, kadar tersebut bisa berfluktuasi sepanjang hari akibat dari faktor-faktor di atas.

Referensi:
AgaMatrix. Diakses pada 2021. Blood Sugar Levels: What is Normal, Low or High, Target Ranges & More.
Single Care. Diakses pada 2021. What are normal blood glucose levels?
Healthline. Diakses pada 204. 6 Impressive Health Benefits of Gymnema Sylvestre.
Web MD. Diakses pada 2024. Asam Alfa-Lipoat – Kegunaan, Efek Samping,dan Lainnya.
Catat, Ini Kadar Gula Darah Normal Berdasarkan Usia
https://www.halodoc.com/artikel/catat-ini-kadar-gula-darah-normal-berdasarkan-usia?_single=true&utm_campaign=articles&utm_medium=app&utm_source=articles_tab?_single=true&utm_campaign=articles&utm_medium=app_sharing&utm_source=app

01/04/2024

Sobat sudah tau belum nih berapa Kadar Gula Darah yg normal pada Tubuh Kita?🧐

Komen di bawah yaa😍
*Sehat Bersama Jingyan*
=> Ikuti Halaman Facebook ini untuk tips2 kesehatan menarik lainnya! 😍

“Ini 5 Penyebab Sakit Dada yang Perlu Diwaspadai”“Sakit dada bisa terasa menusuk atau menyebabkan rasa ngilu. Serangan p...
01/04/2024

“Ini 5 Penyebab Sakit Dada yang Perlu Diwaspadai”

“Sakit dada bisa terasa menusuk atau menyebabkan rasa ngilu. Serangan panik, angina, infeksi saluran pernapasan, emboli paru, dan masalah pencernaan adalah beberapa penyebab sakit dada yang harus diwaspadai. “

Sakit dada memiliki tingkat nyeri dan bentuk yang berbeda-beda. Ada yang terasa tajam, terbakar, dan ada juga nyeri yang ringan. Rasa sakit di dada bisa menyebar hingga ke tangan, leher, atau rahang.

Rasa sakit yang beragam ini disebabkan oleh penyakit yang berbeda-beda. Biasanya, yang membahayakan berhubungan dengan kesehatan jantung atau paru-paru.

Nah, mau tahu apa saja penyebabnya yang harus kita waspadai?

Penyebab Sakit Dada yang Perlu Diwaspadai
Ada berbagai penyebab sakit dada, mulai dari serangan panik hingga masalah pencernaan. Berikut penjelasannya:

1. Serangan panik

Nyeri dada diikuti jantung yang berdetak kencang, sesak napas, dan gemetar adalah gejala serangan panik. Yang membuatnya menjadi berbahaya adalah karena kadang bisa sulit untuk membedakannya dengan serangan jantung.

Normalnya, nyeri dada saat serangan panik bisa hilang setelah beberapa menit jika pengidapnya mengatur pola pernapasan.

2. Angina

Angina adalah rasa nyeri di dada yang muncul saat jantung tidak mendapat darah yang cukup. Ketika menyerang, pengidap angina bisa merasakan sakit dada seperti ditekan yang menjalar sampai ke rahang.

Nyeri dada karena karena angina juga mirip dengan serangan jantung. Selain itu, yang membuat penyakit ini harus diwaspadai adalah karena bisa menjadi gejala penyakit jantung koroner.

3. Infeksi saluran pernapasan

Nyeri dada karena infeksi saluran pernapasan bisa menjadi penyebab pleuritis atau peradangan pada pleura. Pleuritis sendiri bisa berkembang menjadi masalah jantung dan pneumothorax atau kondisi saat udara masuk ke rongga di antara dinding dada dan paru-paru. Penyakit ini bisa sangat menyakitkan dan bahkan mengancam.

4. Emboli paru

Emboli paru adalah penutupan aliran darah yang mengarah ke paru-paru. Terjadi ketika ada pembekuan darah yang biasanya muncul dari kaki.

Penyakit ini bisa jadi membahayakan ketika membuat nyeri dada intens dan nafas memendek. Nyeri dada karena emboli paru disebabkan oleh pembekuan darah yang membuat iritasi selaput di paru-paru (pleura).

5. Masalah pencernaan

Masalah pencernaan seperti gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam bisa menyebabkan nyeri dada. Kondisi ini terjadi ketika terlalu banyak asam di pencernaan yang naik ke esofagus dan menyebabkan sensasi terbakar hebat di tengah dada. Kadang rasa sakitnya bisa mirip dengan serangan jantung, yang mana membuat penyakit ini tidak bisa disepelekan.

Itulah beberapa penyebab sakit dada yang diwaspadai.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Chest Pain.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Chest Pain.
Medical News Today. Diakses pada 2024. 10 possible causes of chest pain that comes and goes.
Medical News Today. Diakses pada 2024. What to know about pleurisy.
Medical News Today. Diakses pada 2024. What to know about pneumothorax.
Medical News Today. Diakses pada 2024. Is this chest pain from GERD or a heart attack?
Ini 5 Penyebab Sakit Dada yang Perlu Diwaspadai
https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-penyebab-sakit-dada-yang-perlu-diwaspadai?_single=true&utm_campaign=articles&utm_medium=app&utm_source=articles_tab?_single=true&utm_campaign=articles&utm_medium=app_sharing&utm_source=app

01/04/2024

Selamat Pagi sahabat JINGYAN✨

Sobat siapa nih yg sering mengalami nyeri dada tapi tidak ada riwayat Jantung…??? 🧐🧐🧐

Kalau ada komen yukk, MinJi kasih tau jawabannya ⬇️⬇️⬇️
Sehat Bersama Jingyan
=> Ikuti Halaman Facebook ini untuk tips2 kesehatan menarik lainnya! 😍

“Benarkah Asam Urat Bisa Menyebabkan Nyeri Sendi?”Sendi adalah bagian tubuh yang kerap bergerak, sehingga jika terjadi g...
31/03/2024

“Benarkah Asam Urat Bisa Menyebabkan Nyeri Sendi?”

Sendi adalah bagian tubuh yang kerap bergerak, sehingga jika terjadi gangguan dipastikan akan langsung terasa. Salah satu gangguan yang dapat terjadi pada sendi adalah perasaan nyeri. Meski begitu, banyak gangguan yang dapat menyebabkan rasa nyeri pada sendi, salah satunya karena asam urat. Namun, bagaimana cara asam urat dapat menyebabkan gangguan ini dan cara pencegahannya? Ketahui ulasannya di sini!

Nyeri Sendi Disebabkan karena Asam Urat Berlebih
Asam urat adalah zat yang diproduksi ketika senyawa kimia jenis purin ditemukan pada makanan yang dikonsumsi, lalu terurai dan larut ke dalam darah. Diketahui jika asam urat diproduksi sebagai produk sampingan dari pencernaan protein dan biasanya dikeluarkan oleh ginjal melalui urin. Namun, jika tubuh memproduksi terlalu banyak zat ini atau ginjal kesulitan menghilangkannya, nyeri sendi dapat terjadi.

Gangguan nyeri sendi karena asam urat disebut juga dengan gout. Hal ini dapat menimbulkan rasa sakit yang disertai dengan pembengkakan dan terkadang kemerahan pada sendi yang terserang serta sulit untuk bergerak. Pengendapan akibat asam urat dapat memicu terjadinya reaksi inflamasi. Gejala dari gangguan ini dapat datang dan pergi, sehingga perlu tahu cara untuk mengelola gejala dan mencegah terjadinya inflamasi.

Salah satu cara yang perlu diketahui sebagai langkah pencegahan adalah memahami segala faktor risiko dari nyeri sendi karena asam urat berlebih. Berikut ini beberapa faktor risikonya:

1. Makanan

Sebenarnya, purin adalah zat yang secara alami berada di tubuh, tetapi juga bisa didapatkan melalui makanan tertentu, seperti steak, jeroan, dan makanan laut. Selain itu, beberapa jenis minuman juga dapat meningkatkan risiko nyeri sendi karena asam urat, antara lain minuman beralkohol dan minuman manis dengan kandungan fruktosa. Maka dari itu, penting untuk melakukan pola hidup sehat agar purin di dalam tubuh tetap minim, sehingga sendi tetap sehat.

2. Kondisi Medis

Beberapa penyakit dan kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko asam urat yang menimbulkan nyeri sendi. Contoh penyakit yang dapat menyebabkannya, antara lain tekanan darah tinggi yang tidak diobati dan kondisi kronis, seperti diabetes, sindrom metabolik, hingga penyakit jantung serta ginjal. Setiap orang disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap tahunnya agar segala gangguan ini dapat diketahui dini dan segera diobati.

3. Usia dan Jenis Kelamin

Diketahui jika usia dan jenis kelamin juga dapat memengaruhi risiko seseorang dalam mengalami nyeri sendi karena asam urat. Gout lebih sering terjadi pada pria jika dibandingkan wanita, karena wanita memiliki kecenderungan terhadap kadar asam urat yang lebih rendah. Dari segi risiko terhadap usia, pria dapat mengalami gangguan ini di rentang usia 30 hingga 50 tahun. Sedangkan wanita, umumnya mengalaminya setelah menopause.

Itulah pembahasan mengenai nyeri sendi yang memang dapat terjadi karena asam urat. Maka dari itu, kamu perlu memastikan segala faktor risikonya tetap dihindari sehingga tubuh tetap sehat. Selain itu, gangguan asam urat juga rentan untuk kambuh, sehingga perlu benar-benar menjaga kebiasaan sehari-hari. Selain mengonsumsi makanan sehat, pola hidup sehat lainnya adalah berolahraga dengan rutin.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Gout.
Indonesian Rheumatology Association. Diakses pada 2021. Is My Joint Pain Due To Gout? Get to know Gout.
Benarkah Asam Urat Bisa Menyebabkan Nyeri Sendi?
https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-asam-urat-bisa-menyebabkan-nyeri-sendi?_single=true&utm_campaign=articles&utm_medium=app&utm_source=articles_tab?_single=true&utm_campaign=articles&utm_medium=app_sharing&utm_source=app

16/03/2024
“Serba-serbi Tes HIV yang Wajib Diketahui”“Sebelum memutuskan untuk melakukan tes HIV, penting untuk memahami beberapa h...
16/03/2024

“Serba-serbi Tes HIV yang Wajib Diketahui”

“Sebelum memutuskan untuk melakukan tes HIV, penting untuk memahami beberapa hal untuk persiapan dan pengambilan keputusan yang tepat. Termasuk informasi mengenai biaya tes HIV, jenis-jenis tes yang tersedia, dan fungsinya masing-masing.”

Satu-satunya cara untuk melakukan diagnosis HIV adalah melalui tes HIV. Jika kamu pun sudah aktif secara seksual dan merasa kerap melakukan seks berisiko, sebaiknya kamu perlu melakukan tes ini. Pasalnya, gejala HIV seringkali tidak terlihat dalam waktu bertahun-tahun setelah terinfeksi.

Semakin cepat diagnosis HIV dilakukan, semakin cepat p**a pengobatan dapat kamu mulai. Ini pun akan membantu kamu terhindar dari kemungkinan timbulnya penyakit serius yang terkait dengan HIV.

Beberapa tes HIV pun memerlukan pengulangan setelah 1-3 bulan pasca paparan infeksi HIV. Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan tes, kamu perlu mengetahui beberapa hal tentang tes HIV berikut ini!

Jenis-Jenis Tes HIV
Virus HIV, yang menyebabkan AIDS, dapat dideteksi melalui serangkaian tes HIV yang tersedia dengan bantuan tenaga medis profesional.

Memahami berbagai jenis tes HIV ini dapat membantu seseorang dalam memilih metode tes yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

Berikut adalah beberapa jenis tes HIV yang umum digunakan:

1. Tes Nucleic Acid (NATs)

Tes ini digunakan untuk menemukan keberadaan virus HIV dalam darah dengan mengambil sampel darah dari vena.

NATs memiliki kemampuan untuk mendeteksi HIV lebih cepat daripada jenis tes lainnya dan juga dapat menentukan jumlah virus yang ada dalam darah, yang dikenal juga sebagai viral load.

Tes NATs biasanya dilakukan oleh dokter ketika seseorang baru-baru ini mengalami paparan risiko tinggi terhadap HIV dan menunjukkan gejala awal infeksi. Biaya tes HIV ini cenderung lebih mahal karena lebih akurat.

2. Tes Antibodi HIV

Tes ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap HIV dalam darah atau cairan mulut.

Karena tes ini menggunakan sampel darah dari vena, kemampuannya untuk mendeteksi virus biasanya lebih cepat daripada tes yang menggunakan sampel darah dari tusukan jari atau cairan mulut.

Tes ini saat ini merupakan salah satu tes HIV mandiri yang paling umum digunakan dan disetujui secara luas.

3. Tes Antigen/Antibodi

Tes ini difokuskan pada identifikasi antigen dan antibodi yang dihasilkan oleh virus HIV.

Virus HIV menghasilkan antigen yang dikenal sebagai p24, yang dapat dideteksi melalui tes darah sebelum antibodi terhadap virus berkembang.

Sistem kekebalan tubuh juga akan menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap paparan virus seperti HIV.

Tes antigen/antibodi sering dilakukan di laboratorium medis oleh tim medis dengan mengambil sampel darah dari vena maupun pengambilan sampel darah melalui tusukan jari.

4. Tes Urine

Tes ini juga bertujuan untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap HIV. Namun, tes ini menggunakan urine sebagai sampel.

Meskipun cukup mudah dilakukan, tes urine memiliki tingkat akurasi yang lebih rendah dibandingkan dengan tes yang menggunakan sampel darah atau cairan mulut.

5. Tes Cepat (Rapid Oral Test)

Tes ini merupakan tes HIV yang mudah, cepat, dan dapat dilakukan sendiri di rumah dan bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan virus HIV melalui cairan mulut.

Pengguna menggosokkan kapas di antara gusi dan gigi untuk mengambil sampel cairan mulut yang kemudian diperiksa untuk menentukan keberadaan antibodi terhadap HIV.

Tes ini memiliki akurasi tinggi untuk kasus infeksi HIV yang sudah berlangsung lama, namun mungkin kurang akurat jika dilakukan pada seseorang yang baru-baru ini terpapar virus.

Referensi:
Serba-serbi Tes HIV yang Wajib Diketahui
https://www.halodoc.com/artikel/serba-serbi-tes-hiv-yang-wajib-diketahui?_single=true&utm_campaign=articles&utm_medium=app&utm_source=articles_tab?_single=true&utm_campaign=articles&utm_medium=app_sharing&utm_source=app

“7 Gejala Vaginismus yang Harus Diwaspadai”Terdapat beragam gangguan seksual yang bisa dialami oleh kaum hawa, salah sat...
16/03/2024

“7 Gejala Vaginismus yang Harus Diwaspadai”

Terdapat beragam gangguan seksual yang bisa dialami oleh kaum hawa, salah satunya vaginismus. Masih asing dengan kondisi ini? Vaginismus adalah kondisi di mana otot di sekitar va**na mengencang dengan sendirinya saat terjadi penetrasi seksual. Kondisi ini membuat p***s tidak bisa penetrasi.

Gangguan ini tidak mempengaruhi gairah seksual wanita, tapi tentu saja akan menghambat hubungan intim. Selain va**na mengencang, masih ada gejala vaginismus lainnya yang perlu kamu waspadai. Yuk, simak lebih lanjut di sini.

Kenali Gejala Vaginismus
Vaginismus adalah gangguan seksual yang bisa terjadi pada wanita dengan usia berapapun. Gangguan seksual ini bisa berlangsung seumur hidup (primer) atau hanya sementara waktu (sekunder).

Vaginismus bisa menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung tingkat keparahannya. Secara umum, gejala vaginismus meliputi:

Hubungan seksual yang terasa amat sakit (dispareunia) dengan sesak dan nyeri yang mungkin terasa terbakar atau menyengat.
Kesulitan atau bahkan tidak bisa melakukan penetrasi.
Nyeri seksual jangka panjang dengan atau tanpa penyebab yang diketahui.
Rasa sakit saat memasang tampon.
Rasa sakit saat pemeriksaan ginekologis.
Mengalami kejang otot atau berhenti bernapas saat mencoba penetrasi.
Ketakutan melakukan hubungan seksual dan penurunan hasrat seksual terkait penetrasi.
Gejala vaginismus tersebut dapat membuat wanita merasa sangat tidak nyaman saat berhubungan intim, bahkan tidak bisa mendapatkan kepuasan seksual.

Referensi:
7 Gejala Vaginismus yang Harus Diwaspadai
https://www.halodoc.com/artikel/7-gejala-vaginismus-yang-harus-diwaspadai?_single=true&utm_campaign=articles&utm_medium=app&utm_source=articles_tab?_single=true&utm_campaign=articles&utm_medium=app_sharing&utm_source=app

16/03/2024

💫SEPUTAR RAMADHAN💫

Sobat adakah yg menderita Anemia tapi masih kuat Berpuasa???🧐
Kalau ada komen di bawah yaa😍
*Sehat Bersama Jingyan*
=> Ikuti Halaman Facebook ini untuk tips2 kesehatan menarik lainnya! 😍

“Ini 5 Makanan yang Perlu Dikonsumsi Pengidap Anemia saat Berbuka”“Pengidap anemia dapat menjalankan puasa, tapi tetap h...
16/03/2024

“Ini 5 Makanan yang Perlu Dikonsumsi Pengidap Anemia saat Berbuka”

“Pengidap anemia dapat menjalankan puasa, tapi tetap harus memperhatikan beberapa hal agar gejala anemia tidak kambuh ketika sedang berpuasa. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi biji-bijian, daging, dan sayuran hijau saat berbuka.”

Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah (hemoglobin) yang mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh berada di bawah batas normal. Seseorang yang mengidap anemia pun cenderung merasa lelah, terlebih saat mereka berpuasa.

Anemia dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kurangnya zat besi, vitamin B12, atau pun asam folat. Oleh karena itu, kurangnya asupan makanan akibat berpuasa berisiko untuk menurunkan jumlah hemoglobin sehingga memperburuk anemia.

Mengatur pola makan ketika berpuasa sangat penting bagi pengidap anemia. Nah, apa saja sih menu makanan yang harus ada ketika berbuka untuk pengidap anemia?

Menu Makan Pengidap Anemia Ketika Berbuka Puasa
Selama berpuasa tubuh akan kekurangan asupan nutrisi sehingga sel darah merah pun cenderung menurun. Sel darah merah yang memiliki tugas penting untuk mengalirkan nutrisi ke seluruh tubuh pun tidak dapat bekerja secara optimal.

Bagi pengidap anemia, tidak jarang mereka mengalami gejala seperti lemas, pusing, jantung yang berdebar, bahkan pingsan ketika berpuasa. Lantas, apa saja sih makanan yang dapat membantu untuk memproduksi sel darah merah yang bisa disantap ketika berpuasa?

1. Daging merah

Daging merah mengandung zat besi yang merupakan nutrisi paling penting dan dapat membantu tubuh dalam memproduksi sel darah merah. Selain daging merah, makanan lain seperti hati sapi atau ayam, seafood, kacang-kacangan dan biji-bijian juga memiliki khasiat yang bagus untuk meningkatkan kadar hemoglobin.

2. Vitamin C

Vitamin C dapat membantu zat besi yang berasal dari sumber nabati (non-heme) terserap secara optimal ke dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan buah-buahan seperti jeruk dan stroberi serta mangga ke dalam menu berbuka puasa. Sebab, buah-buahan tersebut memiliki kandungan vitamin C Yang cukup tinggi.

3. Olahan susu

Olahan susu seperti yoghurt atau sereal memiliki kandungan asam folat dan vitamin B12 yang memiliki peranan penting untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf.

Pengidap anemia tidak disarankan untuk minum susu sapi murni karena susu tersebut memiliki kandungan kalsium yang terlalu tinggi, dan dapat mengganggu penyerapan zat besi. Jadi, alangkah baiknya untuk mengonsumsi produk olahan susu saja ya!

4. Sayuran hijau

Selain zat besi heme yang berasal dari produk hewani, zat besi non-heme yang berasal dari produk nabati juga dapat membantu memperkaya sel darah merah meskipun penyerapannya tidak secepat zat besi heme.

Zat besi non-heme terkandung dalam sayuran berwarna gelap seperti bayam, kangkung, dan lobak. Ada p**a tempe dan tahu yang juga mengandung zat besi dan bisa kamu variasikan agar tidak bosan.

5. Nasi putih

Pengidap anemia cenderung mudah lelah sehingga penting untuk menjaga asupan karbohidrat supaya energi tetap terjaga. Perlu diingat bahwa jenis karbohidrat yang dapat dikonsumsi adalah karbohidrat yang rendah serat seperti nasi putih, dan pasta yang terbuat dari gandum putih.

Itulah makanan yang direkomendasikan ketika kamu anemia. Meskipun berpuasa membuat tubuh cenderung lebih lemas dan menaikkan risiko anemia, pengidap anemia tetap boleh melakukan puasa kok!

Referensi:
Ini 5 Makanan yang Perlu Dikonsumsi Pengidap Anemia saat Berbuka
https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-makanan-yang-perlu-dikonsumsi-pengidap-anemia-saat-berbuka?_single=true&utm_campaign=articles&utm_medium=app&utm_source=articles_tab?_single=true&utm_campaign=articles&utm_medium=app_sharing&utm_source=app

Address


Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Solusi Sehat Keluarga posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Claim ownership or report listing
  • Want your practice to be the top-listed Clinic?

Share