06/05/2024
Presbiopia adalah suatu kondisi mata yang sering terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah "pembacaan jauh" karena penderita kesulitan untuk membaca objek yang berada jauh dari pandangan mereka. Hal ini terjadi karena proses penuaan alami yang terjadi pada lensa mata yang mengakibatkan hilangnya elastisitas dan kemampuan untuk menyesuaikan fokus pada objek yang berjarak jauh.
Umumnya, presbiopia memengaruhi kedua mata secara bersamaan dan seringkali tidak dapat dicegah. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami presbiopia, seperti merokok, memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa, serta mengalami penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.
Gejala utama dari presbiopia adalah kesulitan untuk melihat objek yang berada di jarak jauh, terutama saat membaca. Penderita juga mungkin akan merasa sakit kepala atau tegang pada area sekitar mata setelah membaca atau melihat objek yang berjarak jauh dalam waktu yang lama. Selain itu, penderita juga mungkin akan mengalami kesulitan untuk fokus pada objek yang berada di dekat mereka, sehingga seringkali harus menahan buku atau benda lainnya lebih jauh untuk dapat membacanya dengan nyaman.
Untuk mendiagnosis presbiopia, dokter akan melakukan pemeriksaan mata yang meliputi tes penglihatan jauh dan dekat, serta pemeriksaan kondisi lensa mata dan tekanan intraokular. Jika terjadi kecurigaan akan penyakit lain, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Meskipun presbiopia tidak dapat disembuhkan secara permanen, terdapat beberapa cara untuk mengatasi gejala dan memperlambat perkembangan kondisi ini. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan kacamata khusus yang disebut kacamata pembaca atau kacamata khusus untuk kondisi presbiopia. Kacamata ini memiliki lensa yang dikhususkan untuk membantu penderita melihat dengan lebih jelas dan fokus pada objek yang berada di dekat mereka.
Selain itu, terdapat juga lensa kontak yang dapat membantu mengatasi presbiopia. Lensa kontak multifokal memiliki berbagai tingkatan koreksi yang membantu penderita untuk melihat dengan lebih jelas baik pada jarak dekat maupun jauh. Namun, penggunaan lensa kontak juga memiliki risiko infeksi dan iritasi, sehingga harus selalu digunakan sesuai dengan anjuran dokter dan disertai dengan kebersihan yang baik.
Untuk mencegah presbiopia, disarankan untuk menjaga kesehatan mata dengan menghindari paparan sinar UV, mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan seperti sayuran hijau, ikan, dan buah-buahan, serta menghindari kebiasaan merokok. Selain itu, rutin melakukan pemeriksaan mata secara berkala juga dapat membantu mendeteksi adanya gejala presbiopia secara dini.
Dalam kasus yang lebih parah, penderita presbiopia mungkin memerlukan tindakan bedah untuk mengatasi kondisi ini. Tindakan bedah yang umum dilakukan adalah dengan melakukan prosedur laser yang disebut LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) atau juga dapat dilakukan dengan mengganti lensa mata yang rusak dengan lensa buatan yang disebut intraokular lens (IOL).
Presbiopia merupakan kondisi yang umum terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun, namun dapat diatasi dan dikendalikan dengan penggunaan kacamata khusus, lensa kontak, dan tindakan bedah. Penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala dan menghindari faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi ini. Jika Anda mengalami gejala presbiopia, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.
