Membangun Positivity

Membangun Positivity M. Jojo Rahardjo is a prolific writer and the founder of Mindset Emas, a neuroscience-based mental health initiative. Page ini ditulis oleh M. Profile M.

More about him: https://www.linkedin.com/in/m-jojo-rahardjo/ Jojo Rahardjo, satu-satunya yang telah menulis ratusan artikel dan video sejak 2015 tentang perkembangan neuroscience. Jojo Rahardjo saat ini sedang mengembangkan aplikasi bernama Mindset Emas yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat. Jojo Rahardjo yang lebih detil bisa disimak di sini:
https://www.linkedin.com/in/m-

jojo-rahardjo/

===============

Page ini adalah kumpulan dari ratusan artikel & video, presentasi (slides), meme, serta 3 eBook yang membahas berbagai riset sains tentang otak dan kaitannya dengan kecerdasan, produktivitas, kreativitas, inovasi, kemampuan memberi solusi, ketangguhan dalam situasi sulit, kecenderungan pada perilaku pro sosial, hingga kesehatan tubuh. Isi page ini juga termasuk 100 lebih infographics (slides/presentation) yang hampir setiap hari bertambah setidaknya 1 infographic baru. Sila memanfaatkannya dengan menyebut sumbernya. Klik ini: https://drive.google.com/drive/folders/1ykLH1tmk_6GFNRMUasNDYE5nMMbm6dZV?usp=sharing

LATAR BELAKANG DIBANGUNNYA PAGE INI

Neuroscience dan positive psychology beberapa puluh tahun terakhir ini giat mengamati bagaimana otak kita bekerja dan bagaimana otak mempengaruhi tindakan, kecerdasan dan perilaku manusia, bahkan mempengaruhi kesehatan tubuh. Riset-riset dengan menggunakan teknologi terakhir telah menghasilkan berbagai tips praktis untuk semua orang agar lebih mudah membangun POSITIVITY atau mengoptimalkan fungsi otaknya. Kata lain dari positivity ini adalah well-being atau happiness. Salah satu pionir dari positive psychology adalah Martin Seligman yang telah memperkenalkan formulanya yang disebut PERMA untuk membangun positivity. Namun kemudian, ada sangat banyak tokoh lain yang telah membangun neuroscience. Satu temuan penting dari neuroscience adalah: Saat otak dalam keadaan positive, maka otak menjadi lebih cerdas, lebih inovatif, lebih kreatif, lebih mampu memecahkan persoalan, tak mudah tertekan atau depresi (alias tahan banting di situasi sulit), serta tubuhnya lebih sehat (panjang umur). Temuan lain yang tak kalah pentingnya dari neuroscience adalah: saat otak sedang dalam keadaan positive, ternyata manusia lebih cenderung pada perilaku pro sosial, yaitu kebajikan, seperti menolong orang lain, menolak kekerasan, atau cenderung pada perdamaian, juga lebih inklusif. Itu berarti juga lebih spiritual. BENEFIT UTAMA DARI BERBAGAI TIPS NEUROSCIENCE:

1. Menurunkan tingkat stres. Stres yang terlalu besar dan terlalu lama akan merusak otak dan kesehatan secara umum. Stres adalah persoalan manusia modern, terutama di zaman Artificial Intelligence (AI) sekarang ini. Tak banyak yang menyadari, bahwa semua medsos telah memanfaatkan AI agar Anda mencandu medsos, padahal itu menambah tingkat stress. Selain itu, ada cukup banyak pemicu stres lain di zaman ini yang nyaris tak bisa kita hindari. Stres terjadi setiap hari karena beberapa pemicu:
a) Faktor dari luar diri kita. b) Faktor dari dalam sendiri, yaitu terutama mind wandering.

2. Memaksimalkan fungsi otak

a) Fungsi kesehatan:
Immune system meningkat, telomeres memanjang, terhindar dari penyakit mematikan, berumur lebih panjang. b) Fungsi kognitif, dan mental:
Kecerdasan, kreativitas, inovasi, pencarian solusi, memori, produktivitas, prestasi, kepuasan hidup. Tak mudah stres atau depresi, memiliki ketangguhan pada situasi krisis.

==o==

APA SAJA ISI FACEBOOK PAGE INI? page ini berisi kumpulan tulisan, video, presentasi (slides) dan meme sejak 2015 yang ditulis oleh M. Jojo Rahardjo dan Desny Zacharias Rahardjo mengenai berbagai hasil penelitian (terutama) neuroscience dan positive psychology di seluruh dunia dalam 3 dekade terakhir. Kami ingin mengajak lebih banyak orang lagi untuk untuk merenungkan antara lain, mengapa semua negeri Skandinavia selalu berada di urutan atas dalam World Happiness Report (WHR) yang diterbitkan setiap tahun oleh UN SDSN sejak 2012. WHR yang disusun oleh para pakar neuroscience dan pakar sains lainnya juga menjelaskan indikator apa yang ditetapkan oleh WHR untuk menyusun daftar negeri-negeri terbahagia di dunia. Mengapa New Zealand, Australia termasuk salah satu yang terbahagia di dunia, begitu juga Israel? Sementara itu Indonesia di tahun 2024 ini tetap saja menempati urutan yang "buruk". Meski begitu peringkat Indonesia menunjukkan sedikit sekali semakin membaik sejak tahun 2014 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk memperkenalkan manfaat positivity ini, Page ini akan berusaha terus menyajikan konten-konten penting dan terbaru agar apa yang sudah dicapai oleh berbagai riset sains dunia itu juga dapat berguna untuk memperbaiki kualitas manusia Indonesia. Selain itu kami juga sudah menyelenggarakan diskusi online secara teratur untuk mengundang keterlibatan lebih banyak orang untuk mendalami sains yang baru berkembang ini namun sangat penting manfaatnya tidak hanya untuk individu, tetapi juga untuk masyarakat luas, organisasi, perusahaan, apalagi bangsa ini. Meski begitu kami masih membutuhkan dukungan yang lebih besar dari banyak pihak. Jika Anda tertarik untuk bekerjasama, berinvestasi, atau mendukung kami, sila menghubungi kami melalui jalur yang tersedia di Page ini.

==o==

A SHORT BIO

M. Jojo Rahardjo was born in Semarang, Indonesia, on October 15, 1962. Since 2015, he has produced hundreds of articles, videos, and infographics, driven by a deep interest in technology, science, and the human mind. In the mid-90s to 2000s, he gained recognition as a technology writer for print media such as Media Indonesia. At that time, he worked at one of Indonesia's largest TV stations (Indosiar). He authored dozens of articles on the development of information technology and the TV industry for Media Indonesia and other outlets. Between 2016 and 2020, he became known as an earthquake expert through various media platforms because of his contributions to a disaster-focused NGO writing team (2016–2018). This recognition followed the publication of dozens of articles on earthquakes and tsunamis in Indonesia. Prominent media outlets sought him as a source after a major earthquake struck Central Sulawesi in late September 2018, validating his earlier warnings about the disaster. Notably, Metro TV invited him for a studio interview (see here: https://youtu.be/vDbVPD5xL6w). Before his recognition as an earthquake expert, he developed a profound interest in neuroscience in 2014. By 2015, he began publishing dozens of articles on neuroscience developments that he had studied since 2014. Published Works:
1. Membangun Positivity, 1st edition: A collection of 60+ articles on Positivity/Neuroscience (2018) https://drive.google.com/file/d/1ox_4s8fOKgU8nJaZtIgRPsi-kWtzTMeQ/view?usp=sharing
2. Membangun Positivity, 2nd edition (2019) https://drive.google.com/file/d/1ZA7gRU1ZaGkloCSIUCOVgcHPq4zH3Hzg/view?usp=sharing
3. Resilience (2020) https://drive.google.com/file/d/1vlklly7Tyu44ly4HEmlp8FRWbvWIGgWS/view?usp=sharing

Digital Contributions:
• Hundreds of videos on YouTube and TikTok and participated in numerous online discussions:
- YouTube videos and discussions: https://www.youtube.com//playlists
- TikTok videos: https://www.tiktok.com/
- Instagram content: https://instagram.com/membangunpositivityofficial
• More than 100 infographics distributed across his social media: https://drive.google.com/drive/folders/1ykLH1tmk_6GFNRMUasNDYE5nMMbm6dZV?usp=sharing
• One online learning program on Udemy: https://www.udemy.com/course/tangguh-cerdas-produktif-cara-sains/
• Services in Fiverr: https://www.fiverr.com/s/99qp8PY
-------------------------------------

Founder: M. Jojo Rahardjo
Co-founder: Desny Zacharias Rahardjo
COO: Andry Adam
CHRO: Tammy Z. Perangin-Angin.

Meditation, especially breath-focused practices, influences emotion regulation largely because it directly affects the h...
15/07/2025

Meditation, especially breath-focused practices, influences emotion regulation largely because it directly affects the heart, which in turn sends calming signals to the brain.

1. The Heart Has Its Own "Neurons"
• The heart contains approximately 40,000 neurons (often called intrinsic cardiac ganglia), forming what researchers call the “heart brain.”
• These neurons can process information, learn, and remember independently of the brain.
• This neural network allows the heart to operate semi-autonomously — especially critical in early development and emergencies.
• This supports the idea that the heart can influence cognition and emotion rather than merely responding to the brain.

2. The Heart Sends More Signals to the Brain Than It Receives
• Through the vagus nerve and other afferent pathways, the heart sends continuous messages to the brain, particularly to the limbic system, which processes emotion.
• The HeartMath Institute (including Rollin McCraty) has been at the forefront of showing that heart rhythms influence emotional and cognitive functions.
• This challenges the traditional top-down model where the brain is thought to control the body entirely. The heart, too, appears to be a regulatory organ for emotion, stress response, and even intuition.

3. The Heart Begins Before the Brain & Can Keep Beating Without he Brain
• Embryologically, the heart forms and beats before the brain is fully developed.
• A donor heart can continue functioning in another body even without its original brain signals — as long as it's oxygenated.
• The heart’s autonomy makes it more than just a passive pump; it's a biological intelligence center.

4. Emotional Intelligence of the Heart
• The heart’s rhythms reflect emotional states. For example, frustration produces erratic heart rhythms, while appreciation or compassion leads to coherent, stable rhythms.
• These rhythms feed back into the brain and can affect cognitive performance, self-regulation, and interpersonal connection.
• Techniques that promote “heart coherence” (e.g., breathing, gratitude practices) can optimize brain function and improve emotional well-being.

Belajar Online:"SEPUTAR FUNGSI OTAK & KAITANNYA DENGAN BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN"(termasuk kaitannya dengan era Artificia...
05/07/2025

Belajar Online:

"SEPUTAR FUNGSI OTAK & KAITANNYA DENGAN BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN"

(termasuk kaitannya dengan era Artificial Intelligence yang baru simulai)

Satu-satunya di Indonesia!

Belum pernah ada di Indonesia pembahasan mendalam seputar fungsi otak yang dikaitkan dengan:
1. Kecerdasan
2. Produktivitas
3. Kemampuan memberi solusi
4. Ketangguhan mental
5. Kesehatan tubuh
6. Kebahagiaan
7. Pro sosial atau pro kemanusiaan
8. Empathy
9. Emotion regulation

Semuanya berdasar pada temuan sains terakhir dari berbagai universitas, dan pusat riset terkenal di dunia. Sekarang tersedia dalam bentuk belajar online di Indonesia dengan bekerja sama dengan Udemy, sebuah platform belajar online terkenal dan kredibel di dunia.

Mengapa belajar online ini penting?

Kita sekarang hidup di era awal dari pengembangan AI yang segera akan menjadi AGI (Artificial General Intelligence) dalam beberapa tahun mendatang saja. Tanpa disadari oleh orang kebanyakan, AI telah memberi dampak buruk. Setidaknya AI telah digunakan di berbagai platform media sosial untuk membuat penggunanya menjadi kecanduan media sosial. AI telah dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, tanpa memperhatikan kesehatan mental penggunanya.

Cepat atau lambat, AI akan menghadirkan era useless class. Jangan biarkan diri Anda terjatuh dan masuk menjadi bagian dari useless class, meski Anda sekarang sedang berada di puncak karir atau puncak dunia, bahkan jika Anda memiliki pendidikan tinggi sekalipun. Apalagi jika Anda sedang berusaha keras mendaki ke atas.

Belajar online ini dirancang oleh M. Jojo Rahardjo yang telah menyelenggarakan online discussion sejak 2020 hingga 2022, dan sejak 2015 telah menulis ratusan artikel, ratusan video, Natusan infografis, 5 ebooks seputar fungsi otak dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Klik link ini untuk mendapat penjelasan lebih banyak:

https://www.udemy.com/course/tangguh-cerdas-produktif-cara-sains/

Betapa cepat Mark Zuckerberg menjadi terkaya nomor 2 di dunia setelah mengembangkan platform media sosial miliknya, Face...
03/07/2025

Betapa cepat Mark Zuckerberg menjadi terkaya nomor 2 di dunia setelah mengembangkan platform media sosial miliknya, Facebook. Di saat yang sama, apa yang diperoleh oleh para pengguna Facebook?

Brain rot hanya salah satu sebutan untuk menggambarkan dampak negatif yang diberikan oleh Mark Zuckerberg kupada pengguna Facebook. Itu sesuai dengan apa yang sudah dinyatakan oleh banyak riset, bahwa berbagai medsos memberi dampak negatif yang serius. Facebook hanya salah satu dari berbagai platform medsos.

Era medsos setidaknya sudah 3 dekade berjalan. Di 2 dekade terakhir, algoritma medsos diperkuat dengan AI. Tidak mengherankan Mark Zuckerberg cepat sekali menjadi kaya-raya.

Bagaimana sebenarnya medsos merusak mental hingga intelegensi penggunanya?

Baca di sini:
https://gwp.id/story/144574/ketika-media-sosial-dikendalikan-oleh-ai

Versi bahasa Indonesianya segera terbit dalam beberapa hari mendatang: "Ketika Media Sosial Dikendalikan AI: Bagaimana P...
24/06/2025

Versi bahasa Indonesianya segera terbit dalam beberapa hari mendatang:

"Ketika Media Sosial Dikendalikan AI: Bagaimana Pikiran Kita Diarahkan Algoritma"

Media sosial bukan lagi sekadar tempat berbagi cerita dan foto atau video. Di balik layar, ada kecerdasan buatan (AI) yang bekerja tanpa henti, menyusun apa yang Anda lihat, pikirkan, dan rasakan. Berbagai algoritma ini tidak hanya mengenali preferensi Anda — mereka membentuknya secara tersembunyi.

Buku ini mengajak Anda menelusuri bagaimana teknologi yang tampak netral justru membawa pengaruh besar pada pikiran, emosi, dan perilaku kita sehari-hari. Apa yang tampak sebagai “rekomendasi” seringkali adalah manip**asi yang halus. Kita tidak lagi sepenuhnya memilih konten apa yang ingin kita lihat atau nikmati — kita diarahkan untuk melihat apa yang menguntungkan sistem atau platform.

Dengan bahasa yang lugas dan penuh wawasan, buku ini membongkar hubungan tersembunyi antara AI, algoritma, dan manusia. Anda akan memahami bagaimana era baru ini mengubah cara kita berpikir, merespons, dan bahkan menjalani hidup. Jadi jangan mengira, Anda “masih memiliki” kehendak bebas.

Apakah kita masih bisa menjadi tuan atas pikiran kita sendiri? Atau sudah saatnya kita sadar, bahwa sebagian besar dari apa yang kita pikirkan hari ini, mungkin bukan sepenuhnya milik kita?

https://www.amazon.com/How-Live-AI-Powered-Social-Media-ebook/dp/B0FF38PSF6/ref=sr_1_1

Artificial Intelligence silently shapes our digital experiences, our minds, & our emotions. From dopamine-driven scroll ...
12/06/2025

Artificial Intelligence silently shapes our digital experiences, our minds, & our emotions. From dopamine-driven scroll habits to algorithmic control over what we see, think, and feel.

https://www.linkedin.com/posts/m-jojo-rahardjo_how-we-live-in-ai-powered-social-media-era-activity-7338778209187975168-2UFK?

Artificial Intelligence silently shapes our digital experiences, our minds, & our emotions. From dopamine-driven scroll habits to algorithmic control over what we see, think, and feel.

From Scripture to Synapse: The Evolution of Emotion Regulation
01/06/2025

From Scripture to Synapse: The Evolution of Emotion Regulation

From Scripture to Synapse: The Evolution of Emotion Regulation

Check out my services in Fiverr:
31/05/2025

Check out my services in Fiverr:

For only $25, Mjojorahardjo will write mindfulness guides for mental clarity. | I will create clear and engaging mindfulness guides to help you achieve mental clarity, reduce stress, and enhance focus. Drawing from neuroscience and mindfulness principles, | Fiverr

Memoir dan film berjudul "Eat Pray Love" laris manis dibaca dan ditonton orang seluruh dunia. Bagi kebanyakan orang, "Ea...
01/05/2025

Memoir dan film berjudul "Eat Pray Love" laris manis dibaca dan ditonton orang seluruh dunia. Bagi kebanyakan orang, "Eat Pray Love" berisi pergulatan hidup dari seorang jurnalis dan penulis justru setelah karirnya menanjak atau mapan. Pembaca & penonton menganggap Elizabeth menginginkan kehidupan yang memiliki kedalaman.
Namun bagi mata pengamat emotion regulation, Elizabeth adalah seorang wanita yang mengalami depresi yang cukup dalam. Akarnya berada di emotion regulation yang kurang baik. Sebagai penulis, ia memiliki pikiran yang biasa berkelana jauh (mind-wandering), bahkan "tidak terkendali". Para ahli menyebut mind-wandering itu memberi dampak stress hingga depresi.
Beruntung ia segera menjalani proses healing di Italy, India, dan Bali. Jika tidak segera dilakukannya, mungkin sekali ia tidak pernah menulis memoirnya yang kemudian menjadi best seller dan difilmkan dengan judul yang sama.

Topik stress sering terabaikan, padahal menyangkut berbagai aspek kehidupan.
01/05/2025

Topik stress sering terabaikan, padahal menyangkut berbagai aspek kehidupan.

Fungsi otak sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, namun jarang yang tahu, bahwa fungsi otak bisa dengan mudah t...
30/04/2025

Fungsi otak sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, namun jarang yang tahu, bahwa fungsi otak bisa dengan mudah terganggu oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya justru dari dalam diri kita sendiri, yaitu pikiran yang melakukan mind-wandering. Anehnya itu sudah ditemukan 2.500 tahun lalu oleh The Buddha, bahkan berikut solusinya.

Bagi yang awam, ADHD terdengar asing dan sulit dipahami. Dulu para orangtua mungkin harus membayar mahal untuk bertemu d...
30/04/2025

Bagi yang awam, ADHD terdengar asing dan sulit dipahami. Dulu para orangtua mungkin harus membayar mahal untuk bertemu dengan ahli ADHD. Namun sekarang ada AI yang mampu mendeteksi sejak dini secara mudah & cepat, bahkan bisa membantu mereka yang mendapat diagnosa ADHD di usia berapa saja agar bisa menjalani hidup dengan lebih baik.

Jarang orang memahami, bahwa stress menjadi akar dari berbagai macam penyakit mematikan, seperti stress, jantung, diabet...
14/04/2025

Jarang orang memahami, bahwa stress menjadi akar dari berbagai macam penyakit mematikan, seperti stress, jantung, diabetes, kanker, dan lainnya. Karena tidak memahami apa itu stress, maka jarang p**a yang tahu bagaimana menurunkan tingkat stress dengan cara yang murah. Meskipun murah, namun ini bukan cara yang mudah, karena berkaitan dengan perubahan lifestyle.

Address

Anekaelok

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Membangun Positivity posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Membangun Positivity:

Share

Apa Itu Positivity?

OTAK yang dalam keadaan positif akan berfungsi maksimal, yaitu lebih cerdas, kreatif, inovatif dan penuh solusi. Juga tak mudah stres atau depresi (cepat pulih dari keterpurukan, dan kembali menjadi kuat), sehingga tubuh tetap sehat dan berumur panjang. Mereka yang memiliki otak yang dalam keadaan positif lebih cenderung pada kebajikan (lebih cenderung pada kebajikan itu juga berarti lebih spiritual).

Itu semua adalah hasil penelitian neuroscience sepanjang lebih dari 2 dekade terakhir ini. Mereka yang memiliki otak yang dalam keadaan positif disebut memiliki positivity. Mereka yang memiliki positivity ini juga disebut memiliki resilience atau memiliki ketangguhan dalam hidup.

Bagaimana cara untuk memiliki positivity? Tentu tidak mudah, namun caranya sederhana dan sudah melalui berbagai penelitian panjang di berbagai tempat di seluruh dunia. Ada banyak buku yang sudah ditulis oleh beberapa neuroscientists terkenal di dunia, seperti Martin Seligman, Shawn Achor, Barbara Fredrickson, Richard J. Davidson, dan lain-lain. Mereka mengemukakan konsep mereka masing-masing. Semua bagus, namun mungkin terasa amat akademis jika kita membaca bukunya. Kebanyakan dari mereka juga tak menulis satu buku, tapi lebih dari 2 buku.

page yang sedang ada baca ini mencoba membuat intisari dari berbagai konsep positivity yang telah disampaikan oleh berbagai neuroscientists terkenal itu. Ada banyak tips yang sudah dikemukakan oleh para neuroscientists, namun dari berbagai tips yang mereka kemukakan, 5 tips di bawah ini mengemuka dari semua neuroscientists: