
10/10/2023
https://www.facebook.com/100044462615116/posts/863923358433077/?mibextid=cr9u03
𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐀𝐫𝐚𝐡
Saya sering memberi konseling dan terapi pada pasangan suami istri, baik yang baru atau sudah lama menikah. Mereka datang ke saya biasanya karena merasa pernikahan mereka tidak berjalan seperti yang diharapkan. Banyak juga yang jumpa saya sebagai upaya terakhir sebelum mereka memutuskan berpisah.
Saat jumpa saya, baik suami atau istri biasanya tidak membawa emotional baggage tapi emotional cargo. Dalam diri mereka ada banyak luka yang telah dibawa sekian tahun dan sangat mengganggu relasi mereka. Dan perpisahan, menurut mereka, adalah yang terbaik, agar bisa hidup bahagia.
Sebelum saya melakukan konseling, saat pasangan suami istri ini duduk di hadapan saya, di ruang praktik, saya mengajukan satu pertanyaan yang dilanjutkan dengan satu permintaan. Pertanyaan saya sederhana, "Apakah anda berdua masih mau melanjutkan pernikahan anda?"
Bila salah satu saja menjawab, "Tidak", maka saya akhiri konseling, minta mereka p**ang dan segera menghubungi pengacara. Bila jawaban mereka berdua adalah "Ya" maka saya lanjut dengan permintaan: Saya minta Anda berdua memberi komitmen 100% mendengar, memahami, menjalankan apa yang saya sarankan, minimal selama 3 bulan. Setelah mencoba semuanya dan memang tidak ada hasilnya, silakan anda hubungi pengacara.
Dari pengalaman saya selama ini, sebenarnya di dalam hati masing-masing mereka tetap ada cinta. Cinta yang dulu menyatukan mereka sebagai suami istri. Sayangnya cinta ini terkubur oleh berbagai memori dan emosi negatif yang mereka ciptakan dan pulung seiring perjalanan hidup mereka bersama.
Akan sangat panjang bila saya jelaskan proses dan materi konseling yang saya lakukan. Saya memberikan mereka saran, masukan, berbagi pengalaman, ide, dan masih banyak lagi.
Saya beri mereka tugas spesifik, hal-hal yang perlu mereka lakukan di rumah, baca buku-buku, menetapkan gol bersama, melakukan rileksasi, mengatasi emosi negatif dengan teknik tertentu, dll. Intinya, mereka harus serius dan kerja untuk memperbaiki relasi mereka. Hipnoterapi bukan pil ajaib.
Beberapa hal fundamental tentang cinta dan rumah tangga saya sampaikan pada mereka. Pertama, untuk bisa mencipta keluarga bahagia butuh upaya sadar. Tidak bisa asal dijalani. Kedua, cinta bukan sekadar emosi. Ada tiga komponen cinta: komitmen (commitment), passion (hasrat), dan intimacy (kemesraan).
Cinta saja tidak bisa membuat perut kenyang dan hati bahagia. Untuk membangun keluarga bahagia, benar butuh cinta. Namun, cinta ini harus didukung oleh pengetahuan, teknik, cara, strategi.
Setelah proses konseling berlangsung, biasanya antara tiga hingga empat jam, mereka p**ang dan mulai melakukan tugas yang saya berikan. Seminggu kemudian mereka jumpa saya lagi. Di sesi kedua, kami membahas perkembangan mereka selama seminggu dan biasanya dilanjutkan dengan terapi untuk merekonstruksi pikiran bawah sadar.
Hasil konseling dan atau terapi ini sangat efektif. Banyak pernikahan yang berhasil dipulihkan, GGC berhasil dimunculkan kembali, dan mereka tidak jadi berpisah. Oh ya, apa itu GGC? GCC adalah Getar Getar Cinta. 😂😍
Saya juga jelaskan ke mereka bahwa cinta sifatnya SATU ARAH, BUKAN dua arah. Bila seseorang benar mencintai pasangannya, maka ia mencinta secara tulus TANPA berharap imbalan. Bila ia mencinta dan setelahnya berharap pasangannya melakukan sesuatu sebagai balasan dari cintanya, ini bukan cinta. Ini namanya transaksi. Cinta sifatnya unconditional (tak bersyarat) bukan transaksional.
Banyak pasangan tidak memahami hal ini. Dan ini yang menjadi sumber masalah. Pada semua kasus yang saya tangani dalam konseling pernikahan, yang mereka sebut cinta sebenarnya adalah transksasi. Biasanya ini terungkap dalam kalimat, "Saya sudah melakukan ini, itu, tapi dia masih juga tidak berubah, ia tidak mau melakukan yang saya minta."
Akan sangat indah bila kita mampu memberi cinta sebagai bentuk aktualisasi diri kepada pasangan. Kita sadar bahwa cinta adalah kesejatian diri yang kita bagikan kepada orang lain sebagai bentuk ungkapan terima kasih atas kehidupan.
Cinta seperti ini memampukan setiap pasangan melalui badai kehidupan dan terus mengakar kuat di dalam hati masing-masing.
Demikianlah adanya...
Demikianlah kenyataannya...