20/07/2025
Kunyit-Dekongestan dan Anti Kanker yang Ampuh
Kunyit, Curcuma longa adalah bahan dasar bubuk kari berwarna kuning cerah. Secara medis, ini merupakan adaptogen dan bioprotektan. Praktisi pengobatan Ayurveda telah menggunakan kunyit selama ribuan tahun. Prinsip aktifnya, yang dikenal sebagai "Kurkuminoid", memiliki sifat antiinflamasi yang kekuatannya sebanding dengan obat steroid dan nonsteroid. Kurkuminoid dibedakan lebih lanjut karena sifat antivirus, antibakteri, antijamur, antiparasit, antimutagen, antikanker, dan detoksifikasi. Kurkuminoid mencegah pembentukan radikal bebas sambil membersihkan dan menetralkan radikal bebas yang sudah terbentuk.
Secara tradisional, kunyit telah digunakan untuk mengobati penyakit kuning dan masalah hati lainnya, meningkatkan sirkulasi, melarutkan bekuan darah, meredakan nyeri radang sendi dan rematik, serta menyembuhkan diare, hidung tersumbat, dan infeksi telinga. Saat ini, obat ini juga digunakan oleh pasien AIDS sebagai obat herbal alternatif organik dan alami untuk meredakan tenggorokan dan dada tersumbat. Anda bisa menambahkan kunyit dalam jumlah banyak ke makanan yang Anda masak setiap hari. Ditambahkan pada sayuran, nasi, kacang- kacangan, sup, dll, kunyit tidak hanya terasa nikmat, tapi juga nikmat menyehatkan.
Kunyit dapat dioleskan secara eksternal (sebagai pasta) untuk membantu menyembuhkan wasir, luka, sayatan, dan luka bakar. (hati- hati terhadap efek pewarnaan kuningnya). Kurkumin, bahan utama dalam kunyit, kini telah terbukti berpotensi sebagai pencegahan atau pengobatan kanker, menurut laporan Universitas Johns Hopkins. Sebuah penelitian laboratorium yang diterbitkan dalam jurnal, Clinical Cancer Research (Volume 12, halaman 5346), mengamati efek kurkumin pada aktivitas sel dan menemukan bahwa kurkumin mengganggu neurotensin, hormon gastrointestinal yang diduga memicu proses kanker di sel usus besar. Rupanya, peneliti Universitas Texas mengobati beberapa sel kanker kolorektal manusia dengan neurotensin, dengan dan tanpa kurkumin. Mereka menegaskan bahwa neurotensin memulai reaksi berantai bahan kimia yang dapat meningkatkan pertumbuhan kanker dan juga migrasi sel kanker dan kurkumin memblokir proses tersebut. Para peneliti menyimpulkan bahwa kurkumin mungkin mempunyai potensi untuk mengobati dan mencegah kanker usus besar dan kanker lainnya.
Jahe Memerangi Mabuk Perjalanan dan Banyak Lagi
Dilakukan oleh Rumah Sakit Svensborg di Denmark, uji coba mabuk laut dan studi klinis menunjukkan bahwa jahe sama efektifnya, atau lebih unggul dari, obat- obatan yang dijual bebas dalam mengatasi mabuk perjalanan. Ini memang pilihan yang lebih aman dibandingkan obat bebas yang menyebabkan kantuk. Dalam uji klinis lain yang dilakukan oleh Departemen Anestesiologi di Rumah Sakit St.Bartholomew di London, para peneliti mampu menunjukkan bahwa 1 gram bubuk jahe sama efektifnya, dan lebih aman, dalam mencegah mual dan muntah pasca operasi seperti obat penenang yang biasa digunakan di rumah sakit. .
Jahe juga efektif meredakan keparahan mual dan muntah saat hamil. Menggunakan jahe untuk mengatasi mual di pagi hari tidak meningkatkan risiko cacat lahir, menurut sebuah studi baru yang ditulis bersama oleh Dr Gideon Koren, direktur Program Motherisk di Rumah Sakit Anak Sakit di Toronto, Kanada. Efek pengurangan penyakit tampak lebih nyata bila jahe dikonsumsi bersama dengan madu. Jahe telah digunakan dalam pengobatan Ayurveda untuk pengobatan peradangan dan rematik. Indian penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jahe yang sangat murni dan terstandar memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik dalam mengurangi gejala osteoartritis lutut. Penelitian menegaskan bahwa jahe bertindak sebagai agen antitrombotik dan antiinflamasi pada manusia. Telah terbukti memiliki sifat antibiotik dalam tabung reaksi (membunuh bakteri salmonella dan staph), dan bertindak sebagai anti-agen maag pada hewan. Selain itu, ia memiliki aktivitas antidepresan, antidiare, dan antioksidan kuat. Jahe juga tinggi aktivitas anti kanker. Jahe telah berhasil digunakan dalam pengobatan muntah, sakit kepala, dada tersumbat, kolera, pilek, diare, sakit perut, dan penyakit saraf.
Penelitian lain mengenai gingerol menunjukkan, komponen aktif jahe (rimpang Zingiber officinale, Roscoe), mewakili kelas baru yang potensial dalam penghambat aktivasi trombosit. darah jahe
efek penipisan memberikan manfaat yang besar bagi pasien penyakit jantung. Mengunyah sepotong kecil jahe segar dengan sedikit madu, meminum air dengan beberapa tetes ekstrak jahe, atau meminum kapsul bubuk jahe adalah pilihan terbaik. Untuk merangsang cairan lambung, konsumsilah jahe parut dengan sedikit garam laut murni sebelum makan.
