12/08/2024
CUKA NENAS
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal serta tidak terkendali di dalam tubuh.
Sayangnya, pertumbuhan sel yang abnormal ini dapat turut merusak sel-sel normal di sekitarnya hingga menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Untuk mencegah tumbuhnya keabnormalan sel kanker, sejak lama nanas sudah dimanfaatkan.
Menurut para ahli, kandungan bromelain dalam nanas adalah kunci utama untuk mencegah kanker. Bromelain ini bisa ditemukan dalam buah dan batang nanas.
Zat tersebut telah terbukti memiliki sifat proapoptotik, anti invasif, dan anti metastasis. Sebagian besar bromelain yang digunakan dalam penelitian telah diekstraksi dari batangnya.
Dalam suatu percobaan, tikus diimplantasikan dengan berbagai jenis sel tumor manusia.
Saat bromelain diberikan, terlihat peningkatan kelangsungan hidup pada tikus yang mengalami kanker darah, kanker paru, kanker payudara, tetapi tidak dengan kanker kulit melanoma.
Memberi makan tikus dengan bromelain telah terbukti mengurangi penyebaran sel kanker. Bromelain juga dianggap mengurangi adhesi, migrasi, dan invasi sel glioma.
Selain itu, bromelain dalam nanas bisa membantu pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi.
Ketahuilah bahwa pasien kanker yang menjalani kemoterapi memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker lagi di kemudian hari.
Usai terapi pun, penderita tetap disarankan menjalani pola makan anti kanker. Artinya, mengonsumsi makanan yang memiliki kemampuan melawan kanker, salah satunya nanas.
Lebih lanjut, bromelain pada nanas dapat membunuh sel kanker tanpa memengaruhi kesehatan.
Bromelain menunjukkan efek yang disebut "sitotoksisitas selektif" yang dapat membunuh sel-sel kanker sekaligus menjaga sel-sel dan jaringan dalam tubuh tetap sehat.
Bromelain adalah enzim yang dapat diekstraksi dari batang nanas. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini lebih unggul dibandingkan dengan obat kemoterapi.
Sebagaimana dicatat dalam jurnal Planta Medica, peneliti menyatakan bahwa efek bromelain ini lebih unggul daripada 5-FU (5-fluorourasil), yang indeks kelangsungan hidupnya sekitar 263 persen.