04/10/2014
Empat Siswa SD Diduga Keracunan makanan
BANJARNEGARA – Empat siswa SDIT Permata Hati Desa Petambakan Kecamatan Madukara diduga keracunan makanan, Rabu (1/10). Mereka dirujuk ke Rumah Sakit Umum Hj Anna Lasmanah untuk menjalani perawatan medis. Hingga kemarin tiga siswa masih dirawat, sedangkan satu siswa pulang atas permintaan sendiri.
Salah seorang siswa yang dirawat di Ruang Soka mengatakan, Hilmi mengatakan, saat di sekolah dia makan soto katering. Sekolah tersebut memang menyediakan katering bagi para siswanya. Sepulang sekolah, dia dijemput oleh ayahnya. Namun oleh ayahnya, tidak langsung pulang menuju ke rumah, akan tetapi ke kantor Samsat terlebih dahulu.
Sampai rumah di Desa Kaliurip Kecamatan Madukara, sekitar pukul 16.00 WIB dia muntah-muntah. Saat beranjak mandi, di kamar mandi kondisinya kian lemah. Bahkan dia sempat pingsan sekitar 30 menit. Oleh orang tuanya, dia segera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.
Orang tuanya tidak menyalahkan siapapun terkait adanya dugaan keracunan makanan ini. Menurut dia, katering yang disediakan oleh rekanan dari sekolah ini berkualitas, Buktinya, sejak dia sekolah hingga kini duduk di kelas IV, baru ada kejadian semacam ini.
Pengusaha katering yang menyediakan makanan, Freyana Kusuma mengatakan, siswa SD yang dirawat di RSU kemungkinan besar tidak keracunan makanan. Sebab pihaknya 473 menyediakan katering sebanyak porsi untuk SD, TK, PAUD, BKK dan TNI.
Menurut dia, makanan catering tersebut pertama kali didistribusikan ke PAUD Permata Hati, namun tidak ada yang mengalami gejala serupa seperti yang dialami oleh empat siswa SD IT Permata Hati.
Kapolres Banjaregara, AKBP Muslimin Ahmad melalui Kasubag Humas, Iptu Suryono mengatakan, ada berbagai kemungkinan terkait dugaan keracunan makanan, Menurut dia, anak yang diduga mengalami keracunan ini bisa saja membeli jajan di luar atau ketika itu daya tahan tubuhnya sedang lemah.
Menurut dia, biasanya pada kasus keracunan, orang yang terkena dampaknya sekitar dua pertiga dari jumlah orang yang mengonsumsi makanan. Kemungkinan-kemungkinan ini perlu dikaji agar ke depannya tidak terjadi kejadian serupa. “Sebagai bahan evaluasi demi kebaikan kita bersama,” ungkapnya.
Sekretaris RSU Hj Anna Lasmanah, Budi Wahyono mengakui, ada siswa SD IT Permata Hati yang dirawat. Namun dari empat siswa yang dirawat, sebagian sudah ada yang pulang. “Sudah ada yang pulang, siswa yang dari Parakancanggah,”jelasnya. Seorang ustdzah (guru) yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ada siswa SD IT Permata Hati yang dirawat dirumah sakit. Putri ustadzah tersebut yang masih balita dirawat karena sakit dan satu ruangan dengan Hilmi. Namun ustadzah tersebut mengaku tidak mengetahui persis kejadian ini. Sedangkan Kepala Sekolah, Slamet Riyadi belum bisa dikonfirmasi mengenai hal ini. Saat Radar Banyumas menghubungi ponselnya, tidak diangkat. (drn/din)