Agrokomplek

Agrokomplek Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Agrokomplek, Pacar Malang Rt 02/Rw 08 Sirau Kemranjen, Banyumas.

Manfaat Power Nutrition NASAMemperbanyak tumbuhnya buah dan membantu proses pembuahan tanaman di luar musim (air cukup, ...
02/03/2021

Manfaat Power Nutrition NASA

Memperbanyak tumbuhnya buah dan membantu proses pembuahan tanaman di luar musim (air cukup, iklim tidak ekstrim, hama penyakit normal).
Memperbaiki pertumbuhan tanaman dan mempercepat pertumbuhannya.
Meningkatkan ketahanan pada tamaman
Meningkatkan kualitas buah (rasa, warna, aroma).
Meningkatkan keawetan buah hasil panen.
Mengurangi penggunaan pupuk NPK kurang lebih 75%-90%.
Melarutkan residu pupuk kimia yang mengendap dalam tanah, sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh tanaman.
Membantu perkembangan mikro-organisme yang bermanfaat di dalam tanah.

Cara Penggunaan Power Nutrition

Larutkan pupuk Power dalam air secukupnya.
Siramkan campuran air Power ke sekeliling batang tanaman.
Lakukan pemupukan 2 – 4 bulan sekali.
Pada musim kemarau, siramlah pohon dengan air 2 – 4 kali (interval 1 minggu sekali) setelah satu minggu aplikasi Power.
Pupuk makro (N, P dan K) dapat dikurangi 75% – 90%

real testi pohon mangga di depan rumah

25 gram yang menentukanIklan di TV TV nasional untuk anak anak masa TODDLER, diberi minuman susu dengan nutrisi khususDe...
02/03/2021

25 gram yang menentukan

Iklan di TV TV nasional untuk anak anak masa TODDLER, diberi minuman susu dengan nutrisi khusus

Dengan harapan nutrisi nya bisa tercukupi dan tumbuh kembang anak tidak terganggu, karena waktu tidak bisa mundur

Sama hal nya pada tanaman kehutanan, seperti Jati, Jabon, Sengon, Akasia, Gmelina dll

Ada yang namanya PERIODE EMAS TANAMAN, yaitu dari usia 0-3 tahun, awal tanam hingga usia tanaman 3 tahun

Masa dimana tanaman sangat sangat cepat perkembangan lingkar batang nya sekaligus akar nya

Jadi tambahkan 25 gr SUPERNASA, taburkan, atau kocorkan, setahun 3x

Jadi masa ini cukup 9 kali aplikasi saja

Atau bisa juga 6 - 9 kg SUPERNASA per Ha, disiramkan

Ya, cukup 9 kali saja guys sengon, jabon membengkak, diameter bertambah.

INI BUKAN PUPUK BIASA

INI SUPERNASA
SALAM AGRO
SALAM SUKSES

By : Pak Andi Nasaku

PAKET PETERNAKAN NASAAyam Petelur,Burung Puyuh, bebek.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN BUDIDAYA TERNAK :1. B...
12/04/2019

PAKET PETERNAKAN NASA

Ayam Petelur,Burung Puyuh, bebek.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN BUDIDAYA TERNAK :

1. Bibit yang baik
2. Pakan yang lengkap (kandungan dan jumlahnya)
3.Kandang yang kuat, bersih, dan nyaman bagi ternak
4. Tata cara pemeliharaan
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit

Ayam Petelur bebek dan Burung Puyuh

Produk yang digunakan : Viterna, POC NASA

Kandungan Viterna, POC NASA : Protein, mineral, vitamin yang berasal dari bahan-bahan organik/alami, bukan kimia/sintetik.

Cara pemakaian : 2 produk tersebut dicampur menjadi 1 larutan terbih dahulu

Dosis : 1 tutup botol campuran 2 produk NASA tersebut per 10 liter air minum, diberikan 3 hari sekali.

Waktu pemberian : Pagi atau sore hari

Keunggulan Produk NASA pada ayam petelur atau burung puyuh :

-Berasal dari bahan alami/organik, bukan dari bahan-bahan kimia atau sintetik
-Mampu menggantikan pemberian vitamin dan mineral kimia/sintetik
-Meningkatkan nafsu makan
-Mengurangi kestresan pada ayam, baik pada saat masuk kandang pertama kali, setelah ayam divaksinasi atau saat ayam dalam proses pengobatan
-Mengurangi bau kotoran
-Meningkatkan kesehatan ayam
-Mempercepat waktu pertama bertelur.

Bapak Badrun firdaus..........  Kepengin punya pemandangan seperti ini didepan rumah..
24/09/2018

Bapak Badrun firdaus.......... Kepengin punya pemandangan seperti ini didepan rumah..

06/07/2018
TEKNIS BUDIDAYA KELAPA SAWITBUDIDAYA KELAPA SAWIT________________________________________I. PENDAHULUANAgribisnis kelapa...
06/05/2018

TEKNIS BUDIDAYA KELAPA SAWIT

BUDIDAYA KELAPA SAWIT
________________________________________

I. PENDAHULUAN
Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. PT. Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi budidaya kelapa sawit secara Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
2.2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Penyemaian
Kecambah dimasukkan polibag 12x23 atau 15x23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40x50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90x90 cm.
3.1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan.
Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :
Pupuk Makro
> 15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr)
> 12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
> 12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr)
> POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).

Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPER NASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman

3.2. Teknik Penanaman
3.2.1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.
3.2.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50x40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.
3.2.3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Adapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

3.3. Pemeliharaan Tanaman
3.3.1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.
3.3.2. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.
3.3.3. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :
Pupuk Makro

Urea 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
225 kg/ha
1000 kg/ha

TSP 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 48 & 60
115 kg/ha
750 kg/ha

MOP/KCl 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
200 kg/ha
1200 kg/ha

Kieserite 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
75 kg/ha
600 kg/ha

Borax 1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
20 kg/ha
40 kg/ha

NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April).
POC NASA
a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0-36 bln 2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 - 5 bulan sekali
>36 bln 3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali

b. Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA
Tahap 1 : Aplikasikan 3 - 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)
3.3.4. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
a. Pemangkasan pasir
Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
b. Pemangkasan produksi
Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
c. Pemangkasan pemeliharaan
Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.
3.3.5. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20 bulan.
3.3.6. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.
a. Penyerbukan oleh manusia
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir. Cara penyerbukan:
1. Bak seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.
b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.

3.4. Hama dan Penyakit
3.4.1. Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.
b. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.
3.4.2. Penyakit
a. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.
b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO semenjak awal.
c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

3.5. Panen
3.5.1. Umur Panen
Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.
Hub wa
https://api.whatsapp.com/send?phone=6281903528801&text=Hello%20aqibah%20Saya%20Mau%20Order%20HerbalNasa

BUDIDAYA BAWANG MERAH ORGANIK NASA~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~■ Agar sukses berbudidaya bawang merah petani di Indones...
06/05/2018

BUDIDAYA BAWANG MERAH ORGANIK NASA

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

■ Agar sukses berbudidaya bawang merah petani di Indonesia masih dihadapkan berbagai masalah ataupun resiko di lapangan

■ Permasalahan yang sering dijumpai sebagian besar petani bawang merah di Indonesia, antara lain :

● petani bawang merah di Brebes Jawa Tengah
● petani bawang di Nganjuk Jawa Timur
● Garut Jawa Barat
● Palu Sulawesi Utara
● Enrekang Sulawesi Selatan
● Medan Sumatera Utara
● petani bawang merah di Bima NTB

# DIantaranya adalah :

~ Cara Budidaya
~ Serangan Hama & Penyakit
~ Kekurangan Unsur Hara Mikro

👍👍 PT. Natural Nusantara ................

** Melalui produk-produk teknologi organiknya yang sudah terbukti & teruji, serta melalui teknis budidaya bawang merah ala NASA berupaya membantu penyelasaian permasalahan para petani bawang agar tercapai peningkatan produksi secara kualitas, kuantitas dan kelestarian

** Sehingga para petani bawang merah di seluruh wilayah di indonesia dapat terus berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas

■ Syarat tumbuh tanaman bawang merah antara lain :

● bawang merah dapat tumbuh pada sawah dan tegalan ( lahan basah - lahan kering )

● jenis tanah alluvial, gleihumus atau latosol tekstus sedang sampai liat
pH antara 5,6 - 6,5

● Ketinggian 0 - 400 meter diatas permukaan laut

● Kelembapan 50 - 70%

● Suhu 25 - 320 derajat celcius

👌👌 Sangat cocok di budidayakan di Indonesia

■ Langkah awal pengolahan tanah :

~ lahan disebarkan pupuk kandang dengan dosis 0,5 - 1 ton / 1000 m2

~ lahan di luku kemudian di garuk setelah itu biarkan kurang lebih 1 minggu

~ selanjutnya lahan di buat bedengan dg lebar 120 -180 cm

~ diantara bedengan pertanaman di buat saluran air dengan lebar 40 - 50 cm dan kedalaman 50 cm

~ apabila pH tanah kurang dari 5,6 berikan kapur dolomidt dengan dosis 1,5 ton / ha dg cara disebarkan diatas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan selama 2 minggu

~ untuk mencegah serangan layu taburkan produk NASA yaitu NATURAL GLIO sebanyak 100 gram atau 1 bungkus GLIO di campur 25 - 50 kg pupuk kandang matang, bisa juga pupuk kandang di ganti dengan pupuk SUPER NASA atau pupuk organik cair NASA

~ untuk pupuk dasar berikan pupuk urea sebanyak 2 - 4 kg di tambah pupuk ZA 7 - 15 kg, dan pupuk SP - 36 sebanyak 15 - 25 kg atau jika mempergunakan pupuk NPK ( 15 - 15 - 15 ) dg dosis 20 kg / 1000 m2 dicampur rata dg tanah di bedengan

~ siramkan pupuk organik padat SUPERNASA yang telah di campur air merata keatas bedengan dengan dosis 10 botol / 1000 m2

■ CARA APLIKASI PUPUK ORGANIK SUPERNASA DENGAN 2 CARA :

● Alternatif I :
Satu botol pupuk SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air untuk dijadikan larutan induk,
kemudian setiap 50 liter air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan dengan panjang kurang lebih 10 meter

● Alternatif II :
Setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok makan pupuk SUPERNASA lalu siramkan dan biarkan selama 5 - 7 hari

■ Pililhlah bibit dengan ukuran umbi optimal 3 - 4 gram / umbi.
Umbi bibit yang baik telah disimpan 2 sampai 3 bulan dan umbi masih dalam ikatan ( umbi masih ada daunnya )

■ Umbi bibit bawang merah harus sehat
dg ditandai berbentuk umbi yang :
~ kompak ( tidak keropos )
~ kulit umbi tidak luka ( tidak terkelupas / berkilau )

■ Jarak tanam bawang merah adalah 15 X 15 cm untuk varietas llocos, tadayung, atau bangkok pada musim kemarau atau 20 X 15 cm untuk varietas tiron pada musim penghujan

■ Cara menenem bawang :
terlebih dahulu bibit direndam dalam larutan POC NASA + air dengan dosis 1 tutup botol POC NASA perliter

■ Taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yang telah direndam POC NASA lalu simpan selama 2 hari sebelum di tanam

■ Pada saat menanam, seluruh bagian umbi bibit yang telah siap tanam di benamkan pada permukaan tanah. Untuk setiap lubang di tanam 1 buah umbi bibit

■ Pengamatan hama, waspadai hama ulat bawang ( sepodoptera exigua atau slitura ), telur di letakakan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir.
Telur dilapisi benang-benang putih seperti kapas

■ Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya di ambil dan dimusnakan.
Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan VIREXI atau VITURA, biasanya pada bawang lebih sering terserang ulat grayak jenis spodotera exigua dengan ciri terdapat garis hitam di perut / kalung hitam dileher dapat dikendalikan dengan VIREXI

■ Ulat tanah, ulat inui berwarana coklat - hitam
Pada bagian pucuk / titik tumbuhnya dan tangkai kelihatan rebah karena dipotong pangkalnya.
Kumpulan ulat pada senja / malam hari. Jaga kebersihan dari sisa tanaman atau rerumputan yang jadi sarangnya. semprot dg PESTONA

■ Penyakit yang harus diwaspadai pada awal pertumbuhan adalah penyakit layu fusarium.
Gejala serangan penyakit fusarium ini ditandai dg menguningnya daun bawang, selanjutnya tanaman Ngoler layu dg cepat.
Tanaman yang terserang dicabut lalu di buang atau dibakar di tempat yang jauh.

■ Tindakan Preventif yang diambil untuk mengurangi atau menghilangkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian penyakit layu fusarium yang tidak diinginkan oleh petani bawang di masa depan adalah dengan memberikan natural Glio

■ Penyiangan gulma dan rumput liar dilakukan umur 7 - 10 hari setelah tanam dan dilakukan secara mekanik ( manual ) untuk membuang gulma ataupun rumput liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang serta pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang.

■ Lakukan pendangiran atau pembumbunan tanah di sekitar tanaman agar akar dan perakaran bawang merah selalu tertutup oleh tanah.

■ Bedengan yang rusak atau rontok perlu dirapikan kembali dg cara memperkuat tepi-tepi selokan dg lumpur dari dasar saluran. yang oleh petani bawang di brebes sering di sebut melem.

■ Pemupukan dan pemeliharan susulan dg dosis pemupukan bervariasi tergantung jenis dan kondisi tanah setempat.

■ Jika kelebihan pupuk urea ataupun za dapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil, tapi jika kurang pupuk urea / za maka pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan daunnya menjadi menguning pucat.

■ Kekurangan pupuk kcl pada bawang juga dapat menyebabkan ujung daun mengering dan umbinya kecil.

■ Pemupukan dilakukan 2 kali
( dosis per 1000 m2 ) =

2 minggu =
5 - 9 kg Urea +10 - 20 kg ZA + 10 - 14 kg KCl

4 minggu =
3 - 7 kg Urea +7 - 15 kg ZA + 12 - 17 kg KCl

■ Campur secara merata ketiga jenis pupuk tersebut dan aplikasikan di sekitar rumpun atau garitan tanaman.

■ Pada saat pemberian jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar dan terganggu pertumbuhannya

Atau ......................................................

Jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK ( 15 - 15 - 15 ) dosis 20 kg / 1000 m2 diberikan pada umur 2 minggu

Pada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari.

■ Penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit.

■ Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh telah mencapai lebih 90 %
Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang merah.

■ Tinggi permukaan air pada saluran ( canal ) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman.

■ FASE VEGETATIF umur 11 - 35 Hari Setelah Tanam lakukan Pengamatan Hama dan Penyakit.

■ Hama Ulat bawang, S. litura dan S. exigua, Thrips, mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban di sekitar tanaman relatif tinggi dg suhu rata-rata diatas normal.

■ Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak Serangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dg kelembaban diatas 70%.

■ Jika ditemukan serangan, penyiraman dilakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan. Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dg BVR atau PESTONA.

■ Penyakit Bercak Ungu atau Trotol, disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikan air dari tanah.

■ Gejala serangan ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih-kelabu di daun dan di tepi daun kuning serta mongering ujung-ujungnya.

■ Serangan pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dg warna kuning hingga merah kecoklatan.
Jika ada hujan rintik-rintik segera dilakukan penyiraman. Preventif dg penebaran GLIO.

■ Penyakit Antraknose atau Otomotis, disebabkan oleh jamur Colletotricum gloesporiodes.
Gejala serangan adalah ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yang akan menyebabkan patahnya daun secara serentak ( istilah Brebes: otomatis )

■ Jika ada gejala, tanaman terserang segera dicabut dibakar dan dimusnahkan.
Untuk jamur yang ada didalam tanah kendalikan dengan GLIO.

■ Penyakit oleh virus.
Gejalanya pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah dan terkulai serta anakannya sedikit.

■ Usahakan memakai bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang - bawangan.

■ Busuk umbi oleh bakteri,
umbi bawang yang terserang jadi busuk dan berbau.
Busuk umbi terjadi dan biasa menyerang setelah dipanen.
Solusinya usahakan tempat yang kering.

■ Busuk umbi / leher batang oleh jamur.
Bagian yang terserang jadi lunak, melekuk dan berwarna kelabu. Jaga agar tanah tidak terlalu becek ( atur drainase )

■ Untuk pencegahan hama-penyakit usahakan pergiliran tanaman dg jenis tanaman lain ( bukan golongan Bawang - bawangan )

■ PESTISIDA Kimia digunakan sebagai alternatif terakhir untuk mengatasi serangan hama-penyakit.

■ Pengelolaan Tanaman Penyiangan kedua dilakukan pada umur 30 - 35 HST dilanjutkan pendagiran, pembumbunan dan perbaikan bedengan yang rusak.

■ Penyemprotan POC NASA dg dosis 4 - 5 tutup / tangki tiap 7 - 10 hari sekali mulai 7 hari setelah tanam hingga hari ke 50 - 55

■ Mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORMONIK dengan dosis 1 - 2 tutup / tangki ( dicampurkan dg NASA )

■ Pengairan, penyiraman 1x per hari pada pagi hari,
jika ada serangan Thrips dan ada hujan rintik-rintik penyiraman dilakukan siang hari.

■ PEMBENTUKAN UMBI ( 36 - 50 HST ) Pada fase pengamatan HPT sama seperti fase Vegetatif, yang perlu diperhatikan adalah pengairannya.

■ Butuh air yang banyak pada musim kemarau sehingga perlu dilakukan penyiraman sehari dua kali yaitu pagi dan sore hari.

■ PEMATANGAN UMBI ( 51 - 65 HST ) Pada fase ini tidak begitu banyak air sehingga penyiraman hanya dilakukan sehari sekali yaitu pada sore hari.

■ Panen bawang merah dilakukan jika > 60 - 90 % daun telah rebah, dataran rendah pemanenan pada umur 55 - 70 hari, dataran tinggi umur 70 - 90 hari.

■ Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek. Pemanenan dg pencabutan batang dan daun-daunnya.
Selanjutnya 5 - 10 rumpun diikat menjadi satu ikatan ( Jawa : dipocong )

■ Pasca Panen dilakukan penjemuran dg alas anyaman bambu (Jawa : gedeg ) Penjemuran pertama selama 5 - 7 hari dg bagian daun menghadap ke atas, tujuannya mengeringkan daun.

■ Penjemuran kedua selama 2 - 3 hari dg umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dan sekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari lapangan. Kadar air 89 85 % baru disimpan di gudang.

■ Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-rak bambu. Aerasi diatur dg baik, suhu gudang 26 - 290C kelembaban 70 - 80 %, sanitasi gudang

INFO / ORDER / RESELLER :PRODUK2 NASA

https://api.whatsapp.com/send?phone=6281903528801&text=Hello%20aqibah%20Saya%20Mau%20Order%20HerbalNasa

PENDAHULUANBawang merah dalam bahasa latin Allium Cepa merupakan tanaman jenis holtikultura yang hasilnya sangat dibutuh...
06/05/2018

PENDAHULUAN

Bawang merah dalam bahasa latin Allium Cepa merupakan tanaman jenis holtikultura yang hasilnya sangat dibutuhkan oleh manusia. Untuk meraih kesuksesan dalam budidaya bawang merah, para petani akan menghadapi berbagai kondisi di lapangan seperti kekurangan unsur hara, serangan penyakit dan hama, dan lain-lain yang dapat menyebabkan penurunan produksi atau hasil panen bawang merah baik kualitas maupun kuantitas.

PT Natural Nusantara (NASA) berusaha membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satu usahanya yaitu dengan menyediakan produk pestisida organik, pupuk organik dan panduan Teknis Budidaya Bawang Merah Organik sebagai upaya untuk mendukung peningkatan produksi secara kualitas, kuantitas dan kelestarian lingkungan (K-3), sehingga para petani dapat berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas.

FASE PRA TANAM

Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Merah

Tanaman bawang merah dapat tumbuh baik pada tanah tegalan atau sawah, bertekstur sedang sampai liat. Jenis tanahnya yaitu alluvial, latosol atau glei humus dengan pH 5,6 – 6,5 dengan ketinggian 0 – 400 mdpl. Suhu lingkungan yang dibutuhkan yaitu 25ºC – 32ºC dengan kelembaban 50% – 70%.

Pengolahan Tanah

Pupuk kandang dengan dosis 0,5 – 1 ton per 1.000 m² disebarkan secara merataTanah diluku kemudian digaru dan dibiarkan selama 1 mingguBuat bedengan dengan lebar 120 – 180 cmDiantara bedengan tersebut dibuat canal (saluran air) dengan lebar 40 – 50 cm dan kedalaman 50 cmApabila pH tanah kurang diberi 5,6, berikan perlakuan kapur Dolomit dengan dosis 1,5 ton per ha. Kapur tersebut disebarkan ke atas bedengan lalu diaduk rata dengan tanah dan biarkan selama 2 mingguTaburkan Natural GLIO dengan dosis 100 gram dicampur dengan 25 – 50 kg kompos dan diamkan 1 minggu kemudian taburkan secara merata ke atas bedengan. Aplikasi ini mencegah serangan penyakit layu pada tanaman bawang merah

Pemupukan Dasar

Pupuk makro yang terdiri dari 2-4 kg Urea ditambah 7-15 kg ZA ditambah 15-25 kg SP-36, berikan secara merata ke atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah.Siram dengan pupuk SUPERNASA yang telah dicampur dengan air dengan dosis kurang lebih 10 botol per 1.000 m², dengan cara :Alternatif I : 1 botol SUPERNASA diencerkan ke dalam 3 liter air untuk dijadikan sebagai larutan induk. Kemudian setiap 50 liter air dicampur 200 cc larutan induk untuk menyiram bedenganAlternatif II : 1 sdm SUPERNASA ditambah 10 liter air untuk menyiram 5-10 meter bedenganBiarkan 5-7 hari

Pemilihan Bibit Bawang Merah

Ukuran umbi bibit normal adalah 3-4 gram per umbiUmbi bibit harus sehat, cirinya yaitu bentuk umbi tidak keropos, kulit umbi terlihat berkilau dan tidak terkelupasUmbi bibit yang baik jika telah disimpan selama 2-3 bulan, umbi tersebut masih dalam ikatan (masih ada daunnya)

FASE TANAM

Jarak tanam

Jarak tanam pada musim kemarau adalah 15 x 15 cmJarak tanam pada musim hujan adalah 20 x 15 cm

Cara Tanam

Umbi bibit direndam dengan larutan POC NASA dengan dosis 1 tutu per 1 liter air (dicampu)Taburkan Natural GLIO dengan merata pada umbi bibit yang sudah direndam oleh larutan POC NASASetelah itu simpan selama 2 hari sebelum tanamCara menanamnya yaitu benamkan bibit yang telah siap tanam ke dalam permukaan tanah, satu buah umbi bibit hanya untuk satu lubang

AWAL PERTUMBUHAN

Pengamatan Hama

Amati hama ulat bawang, telur diletakkan di pangkal dan ujung daun bawang secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi dengan benang putih seperti kapas.Jika jumlah telur melebih batas kendalikan dengan VIREXI atau VITURA.Selain ulat grayak, ada hama lain yang menyerang tanaman bawang merah yaitu ulat tanah. Ulat tanah berwarna coklat kehitaman. Untuk mengendalikan ulat tanah, semprot menggunakan PESTONA.Penyakit yang perlu diwaspadai pada awal pertumbuhan tanaman bawang adalah penyakit layu. Tanaman yang terserang penyakit ini sebaiknya dicabut lalu dibuang dan segera lakukan pengendalian dengan Natural GLIO.

Pembubunan dan Penyiangan

Penyiangan pertama dilakukan pada umur 7-10 HST (Hari Setelah Tanam). Penyiangan dilakukan dengan membuang gulma atau tumbuhan liar dan membuang telur ulat bawang.



Pemupukan Susulan

Pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali dengan dosis per 1.000 m² :

Umur 2 minggu : 10-20 kg ZA + 5-9 kg Urea + 10-14 kg KCIUmur 4 minggu : 7-15 kg ZA + 3-7 kg Urea + 12-17 kg KCICampur ketiga pupuk tersebut secara merata dan aplikasikan di sekitar rumpun tanaman. Pada saat aplikasi jangan sampai terkena daun supaya daun tidak terbakar dan terganggu pertumbuhannya.

Pengairan

Saat awal pertumbuhan,penyiraman dilakukan dua kali yaitu pada pagi hari dan sore hari.Tinggi permukaan air pada canal (saluran air) dipertahankan pada tinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman.Air salinitas yang tinggi kurang baik untuk pertumbuhan tanaman bawang merah.

FASE VEGETATIF (11-35 HST)



Pengamatan Hama dan Penyakit

Thrips

Thrips menyerang karena kelembaban di sekitar tanaman berada di atas normal. Daun bawang yang terkena thrips berwarna putih mengkilat seperti perak. Jika serangannya sudah diatas normal, kendalikan dengan Natural BVR atau PESTONA.

Penyakit bercak ungu atau Trotol

Gejala yang dapat terlihat yaitu adanya bintik lingkaran konsentris berwarna untu atau putih abu-abu pada daun dan berwarna kuning di tepi daun. Pengendalian dengan menggunakan Natural GLIO.

Penyakit oleh virus

Gejala yang dapat terlihat yaitu daun menguning, dan lenegkung ke segala arah, petumbuhan tanaman bawang merah menjadi kerdil. Untuk pencegahan, usahakan memakai bibit bebas virus.

Busuk umbi yang disebabkan oleh bakteri

Biasa menyerang pasca panen. Umbi yang terserang menjadi busuk dan berbau. Usahakan disimpan di tempat yang kering

Bagian yang terserang menjadi lunak, melekuk dan berwarna abu-abu

Untuk pencegahan hama dan penyakit lakukan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain yang bukan dari golongan bawang-bawangan.

Pengelolaan Tanaman

Penyiangan kedua dilakukan saat umur 30-35 HST dilanjutkan dengan pendangiran, pembubunan dan perbaikan bedengan yang rusakLakukan penyemprotan dengan POC NASA menggunakan dosis 4-5 tutup per tangki semprot setiap 7-10 hari sekali hingga hari ke-55. Mulai hari ke-35 penyemprotan ditambah dengan HORMONIK dengan dosis 1-2 tutup per tangki semprot (dicampur dengan POC NASA)Penyiraman dilakukan sekali sehari setiap pagi hari.

PEMBENTUKAN UMBI (36-50 HST)

Pada fase ini butuh penyiraman yang lebih banyak saat musim kemarau sehingga perlu dilakukan penyiraman dua kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari.

PEMATANGAN UMBI (51-65 HST)

Pada fase ini penyiraman dilakukan hanya setiap sore hari, karena tanaman tidak membutuhkan banyak air.

PANEN DAN PASCA PANEN



Panen

Pada dataran rendah waktu panen jatuh pada umur 55-70 hari, pada dataran tinggi waktu panen jatuh pada 70-90 hari. Ditandai dengan 60%-90% daun telah rebah.Dilakukan pada pagi hari dan tanah tidak sedang becekCara panen bawang merah yaitu dengan mencabut batang dan daun-daunnya.

Pasca Panen

Jemur hasil panen dengan anyaman bambu sebagai alas. Penjemuran pertama dilakukan selama 7 hari dan bagian daun mengahdap ke atas, untuk mengeringkan daun. Penjemuran kedua dilakukan selama 3 hari dan umbi menghadap ke atas, untuk mengeringkan bagian umbi. Setelah penjemuran kadar air hanya tersisa 85%, baru kemudian bawang merah disimpan di dalam gudang.Suhu gudang berkisar 29ºC, dengan kelembaban 70%.

Itulah Teknik Budidaya Tanaman Bawang Merah dengan menggunakan Teknologi NASAyang bisa Anda jadikan acuan dengan harapan dapat meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dengan meminimalisir penggunaan pupuk kimia.

Butuh Bantuan? Jangan Sungkan!

Jika Anda Butuh Bantuan, Ataupun Hal -Hal Yang Ingin Ditanyakan, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami, Dengan Senang Hati Akan Kami Bantu

----------------------------------------------------

TELP/SMS/WA

0821 3366 6560



Tags: alami, bawang merah, budidaya bawang merah, cara budidaya bawang merah, cara menanam bawang merah, menanam bawang merah, nasa, Natural nusantara, paket bawang merah nasa, paket pupuk nasa, panen bawang merah, pupuk bawang merah, pupuk organik

Belum ada review untuk Paket Budidaya Bawang Merah Organik

Silahkan tulis review Anda

Your email address will not be published.Required fields are marked *

Review Anda

Nama Anda *

Email Anda *

Kota Anda

Rating






Produk Terkait Produk Terbaru

Produk Terkait Paket Budidaya Bawang Merah Organik

PT Natural Nusantara - Produk Organik Alami Natural Nusantara

Kuantitas – Kualitas – Kelestarian

HUBUNGI KAMI VIA WHATSAP
https://api.whatsapp.com/send?phone=6281903528801&text=Hello%20aqibah%20Saya%20Mau%20Order%20HerbalNasa

Address

Pacar Malang Rt 02/Rw 08 Sirau Kemranjen
Banyumas
53194

Telephone

081903528801

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Agrokomplek posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram