Dr.Novan

Dr.Novan Obstetrician Gynecologist

19/07/2019
15/03/2019
04/03/2019

Rokok itu sudah tidak manis lagi dimulut..🍃

Pagi itu seorang laki laki nampak termenung disudut ruang RS. Tampak guratan lelah pada wajahnya, matanya cekung petanda kurang tidurnya ia semalaman. Dilihatnya istrinya tertidur dilantai ruang tunggu RS, tampak air mata yang mengalir sedari malam belum tampak kering betul pada wajahnya.

Ia pun melangkahkan kaki kembali kekaca kecil yang ada pada pintu pemisah antara dia dan anaknya. Tampak anaknya yang masih balita masih tak sadarkan diri,terpasang selang bantu nafas yang terhubung pada sebuah alat yg ia tau itu adalah ventilator atau alat bantu nafas yg dijelaskan dokter anak td malam.

Dengan gontai iapun keluar RS dan menuju pojokan halaman yang tak tampak oleh siapa siapa, perlahan diambilnya sebatang rokok dari sakunya,dibakar dan dihisapnya dalam dalam.. tak terhitung sudah berapa batang rokok ia hisap sedari malam,sejak anaknya yg masih balita ia larikan ke IGD RS karena batuk dan sesak sudah beberapa hari ini, dan puncaknya td malam ketika anak perempuan tercintanya tersebut tampak membiru karena henti nafas.

Rokok itu semakin tidak terasa enak lagi dimulut ketika ia ingat anak laki lakinya usia 11 tahun yang juga sakit sakitan dirumah, karena asthma yang sering kumat kumatan. Tak terhitung sudah berapa kali dibawa ke IGD RS dan kontrol kedokter anak..

Rokok yg ada dimulutnya perlahan diambilnya dan dimatikan dan diinjaknya ketanah, ditutupnya kedua matanya dan tangis yg sudah ditahan sedari malam pecah tumpah ruah..

Laki laki yg sudah lama tak menangis itu,sekarang bagai pohon tua nan rapuh dan usang..

Ia menyesali dirinya yang menyebabkan anak anaknya jatuh sakit, anak anak yg ia cintai, dan ia jaga dan ia nafkahi dengan hasil kerja kerasnya, pelipur rasa lelah dan harapan masa depannya. Saat ini terbaring sakit berat karena kebiasaan yg sudah bertahun tahun ia lakukan ,kebiasaan yang sudah diingatkan istrinya untuk dihentikan, kebiasaan yg ia lakukan diam diam bersama teman temannya..yang dulupun ia tidak percaya bahayanya sampai ia merasakannya sendiri saat ini..

Tangisnya mulai reda, dihapusnya air matanya tadi agar tidak terlihat oleh istrinya. Perlahan ia kembali menuju ruang intensif rawat anak tempat anaknya berada..

ketika melewati sebuah tong sampah dilemparnya sebuah bungkusan yang sudah hancur karena diremasnya sekuat tenaga.
Tampak disana sebuah bungkusan kotak kecil dengan peringatan yang disertai gambar seorang pria yg merokok dengan anak kecil digendongannya.

Masih terngiang pertanyaan singkat dokter jaga semalam ditelinganya

"Bapak merokok?"

------------------------

Diatas adalah sebuah kasus yang sering kami temukan di RS. Kasus anak anak yg sakit akibat terpapar asap rokok sang ayah,kakek atau pamannya.

Didunia kedokteran selain perokok pasif saat ini juga dikenal perokok tangan ketiga (thirdhand smoker). Ia merupakan kelompok perokok pasif yang sangat beresiko , dimana paparan racun asap rokok terjadi akibat kontak dengan benda benda yang terpapar asap rokok, seperti:
-pakaian
-Boneka
-Tempat tidur
-Meja
-sofa dan tempat duduklainnya
-karpet (tempat bayi merangkak)
Bahkan kulit dari perokok

Karena zat kimia dari rokok menempel dan mengendap dipermukaan benda benda tersebut.

Untuk anda yg merokok dan merasa tidak merokok didalam rumah, pakaian dan kulitmu bisa menyebabkan anak anakmu terpapar racun asap rokok meski mereka tidak pernah merokok.

Jadi anda sayang anak atau rokok?

Semoga diberikan hidayah oleh Allah Subhanawataala

Allahua'lam

Fp Dokter Indonesia Bertauhid

-----
Tak hanya perokok pasif,bahaya rokok hingga tangan ketiga

Sejak lama, para ahli kesehatan sepakat bahwa asap rokok berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun, sampai mana asap itu berpotensi merugikan manusia masih terus dikaji.

Dalam sebuah studi terbaru, efek buruk ternyata tak hanya sampai di lapisan perokok pasif alias tangan kedua saja.

Melansir Gulf News, Rabu (30/5/2018), riset mulai menemukan berbagai bahaya pada derajat ketiga, atau tangan ketiga. Walau studi yang dilakukan masih terbatas, namun para peneliti sudah bisa memastikan, zat kimia rokok bisa tertinggal di berbagai permukaan, pakaian, dan kulit.

Satu studi yang dilakukan tahun ini menemukan, partikel berbahaya dari rokok bisa terserap oleh kulit, tercerna atau bahkan terisap sampai berbulan-bulan setelahnya.

Mereka yang terpapar bahaya rokok pada tahapan ketiga ini kemudian akan memiliki risiko lebih besar terkena kanker paru-paru.

Studi baru, diterbitkan dalam jurnal Science Advances, menunjukkan bagaimana asap rokok dari luar ruangan meresap masuk ke dalam ruang-ruang bebas rokok, dan menyelimuti berbagai permukaan dalam ruangan tersebut.

Partikel berbahaya tadi akan mengudara, dan tersirkulasi ke seluruh bagian gedung melalui sistem pendingin ruangan sentral.

"Hal ini menunjukkan, hanya karena Anda berada di lingkungan bebas rokok, bukan berarti Anda aman dari bahayanya," ujar Peter DeCarlo, pakar kimia atmosfer dari Drexel University di Philadelphia.

Menyerang mereka yang paling rentan

Para pakar kesehatan khawatir, bahaya rokok tangan ketiga ini akan menyerang mereka yang paling rentan. Seperti misalnya, bayi yang merangkak di lantai akan berkontak lebih banyak dengan karpet yang menyimpan bekas residu rokok.

Belum lagi, karena semakin besarnya perbedaan sosioekonomi dari rokok, keluarga-keluarga dari kalangan menengah ke bawah memiliki kemungkinan besar tinggal di lingkungan yang sudah menjadi wadah bahaya rokok tangan ketiga.

"Saya rasa kita tidak benar-benar sadar seberapa besar permasalahan ini," ujar Matthew L. Myers, presiden dari Campaign for Tobacco-Free Kids. "Mustahil untuk ditentukan dari data ilmiah saat ini, seberapa luas dan serius risikonya. Tapi apa yang sudah berhasil kamu temukan semakin menambah alasan, kenapa rokok harus dilarang di tempat umum."

Sumber: Liputan6.com

10/02/2019

Bismillah

Yang lagi Viral dikalangan Dokter

Beberapa hari ini digroup group whatsapp kami (para dokter) berseliweran sebuah screenshoot whatsapp dari seorang pasien yang mengaku selain berobat kepada salah seorang Teman sejawat kami, ia juga mendatangi "orang pintar" atau dukun.

Yang membuat kami tertawa dan sekaligus miris, dukun tersebut menginterpretasikan sendiri hasil ct scan kepala semaunya tanpa dasar ilmu. Padahal bagian yg dikatakan kelainan tersebut (oleh dukun) adalah bagian normal dari sebuah hasil CT Scan kepala yg biasa kami pelajari dikedokteran. :)

Dan yang membuat kami miris, sebagai muslim kami kasihan dengan saudara kami ini (pasien) yang mungkin karena belum mempelajari tauhid (kami doakan semoga beliau selalu dalam perlindungan dan hidayah Allah Subhanahuwataala) tidak mengetahui bahwa mendatangi dukun/paranormal/"orang pintar" dan istilah lain utk orang orang yg mengaku-ngaku tahu hal yg ghaib adalah hal yg dilarang oleh Syariat.

Sebagaimana yg disabdakan Rasulullah Shalallahualaiwassalam

Barangsiapa mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari”. [Hadits Riwayat Muslim no, 2230, kitab As-Salam, dan Ahmad no. 22711]

Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad”. [Hadist Riwayat At Tirmidzi]

Kasus diatas adalah salah satu contoh bagaimana seorang muslim ditipu oleh seorang dukun yg mengaku ngaku tahu hal yg Ghaib. Menipu kaum muslimin untuk mengeruk harta darinya, dengan memanfaatkan lemahnya Aqidah tauhid pada sebagian kaum muslimin saat ini. Dan kasus ini sangat sering kami para dokter temui dilapangan..

Saudara kami yang semoga selalu dalam Lindungan Allah Subhanahuwataala

Mengabaikan atau tidak mempelajari aqidah Tauhid merupakan sebuah kesalahan fatal dalam beragama, karena ia merupakan inti dari ajaran agama Islam dan dakwah semua Nabi dan Rasul.

Oleh sebab itu mari kita menjadi muslim yang cerdas dengan menghadiri majelis-majelis ilmu yang membahas masalah Tauhid dan berusaha istiqamah diatasnya..

Allahua'lam

02/01/2019
Yuk moms dicatat perubahan jadwal prakteknya.
18/12/2018

Yuk moms dicatat perubahan jadwal prakteknya.

09/08/2018

Senam Pijat Oksitosin.

Senam untuk meningkatkan hormon oksitosin, membantu ibu menyusui.

Senam serta video ini merupakan sumbangan dan karya dari Dr.Niken Asri Utami SpOG.

Alhamdulillah USG yang baru sudah datang di RS Al Huda.Dengan kemampuan USG 2D dan 3D/4D yang lebih baik dari sebelumnya...
03/08/2018

Alhamdulillah USG yang baru sudah datang di RS Al Huda.
Dengan kemampuan USG 2D dan 3D/4D yang lebih baik dari sebelumnya.
Saat ini masih dalam persiapan, semoga segera dapat dioperasikan.

16/01/2018
Hamil diluar kandungan (kehamilan ektopik)90 ÷ kasus kehamilan ektopik terjadi pada saluran telur (kehamilan tuba).Namun...
06/10/2017

Hamil diluar kandungan (kehamilan ektopik)

90 ÷ kasus kehamilan ektopik terjadi pada saluran telur (kehamilan tuba).

Namun ada sebagian kecil kehamilan yang lepas dari saluran telur dan jatuh kedalam perut dan bertahan hidup sehingga menjadi kehamilan abdominal.

Keduanya adalah suatu kondisi yang dapat membahayakan ibu, pecahnya kantong kehamilan atau lepasnya plasenta dapat menyebabkan perdarahan.

Kasus :

Seorang wanita usia 26 th.
Menikah 9 bulan.
Kehamilan pertama.
Mengeluh tidak merasakan gerakan janin.
Pada pemeriksaan didapatkan perut membesar sesuai dg usia kehamilan sekitar 22-24 minggu.
Tidak ada nyeri tekan pada perut.
Pada hasil pemeriksaan USG didapatkan rahim sedikit membesar terdorong kedepan-atas, tampak janin tunggal (mati) dg kantong kehamilan utuh, kesan ari-ari menempel pada bagian belakan rahim dan kavum douglas, pada pemeriksaan color doppler tidak didapatkan aktivitas pembuluh darah ari-ari.
Cairan bebas minimal.
Pemeriksaan dalam didapatkan mulut rahim letak tinggi dan teraba massa kistik pada bagian belakang.

Dilakukan operasi eksplorasi laparatomi ditemukan :

Rahim sedikit membesar.
Tampak kantong kehamilan utuh pada bagian depan melekat pada rahim, pada bagian belakang melekat pada rektum (usus), pada bagian kanan-kiri melekat pada saluran telur dan indung telur.
Omentum menempel pada kantong kehamilan.
Perdarahan tidak ada.

Alhamdulillah setelah operasi selama 2 jam, kantong kehamilan beserta janin dapat diangkat secara utuh, dengan perdarahan yang mudah dikendalikan.

Nih meme yang pas banget buat para suami, bapak dan bapak mertua yang saat mengantar ibu Hamil memeriksakan diri di temp...
14/09/2017

Nih meme yang pas banget buat para suami, bapak dan bapak mertua yang saat mengantar ibu Hamil memeriksakan diri di tempat praktek saya.

Seringkali para pria ini saat masuk ke ruangan praktek saya langsung deh......breeng satu ruangan bau rokok.

Tak tahukah kalian rokok itu haram?

"Tapi dok kyai-kyai anu kok ngerokok?"

Tak tahukah kalian bahwa kyai Muhammad bin Abdullah Shalallahu alaihi wassalam tidak merokok?

"Kalau nggak ngerokok saya nggak bisa mikir, stress, kalau makan nggak enak".

Rokok yang menyebabkan kalian tidak bisa berpikir, bahwa kalian sudah menjadikan rokok-rokok kalian sebagai Thagut.

13/09/2017

Dari status teman Dr. Swanty, SpA untuk direnungkan agar kita semua (dokter,pasien, netizen) lebih bijak dalam menyikapi sesuatu.

Dr. Swanty Chunnaedy, SpA

Kasus Debora lagi viral-viralnya di media sosial. Tiba-tiba caci maki masyarakat semakin menjadi. Rupanya sudah jadi budaya ya.. latah ikut mencaci tanpa mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya. Hanya mendengar berita satu arah, sehingga kecenderungan berpihak.

Eh, dulu saya juga begitu, dan masih sering begitu. Untung ada suami yg selalu mengingatkan.

Teman, mari sejenak kita bermain peran.

1. Berperanlah sebagai pasien.

Wow, pasti sedih sekali mempunyai anak sakit berat. Dan pasti panik, karena saat anak berjuang melawan sakit kritisnya, kita masih harus mengurus administrasi, memutar otak mencari uang. Dan saat ditolak oleh pihak rs, yang terpikir adalah gimana caranya tetap masuk rs tersebut.. nah, kondisi panik ini membuat keluarga pasien sering kali tidak dapat menerima informasi secara utuh dari tenaga medis atau administrasi, sehingga sisi emosi yang akan tersentil, gampang marah deh..

Bener ga?

2. Berperanlah sebagi tenaga medis.

Saat ada pasien kritis datang, adrenalin tenaga medis pasti akan melonjak. Kita akan cenderung berjuang mati-matian supaya pasien hidup. Sedih loh kalau usaha kita gagal... apa yang bisa dikerjakan di IGD untuk menstabilkan pasien pasti sudah kita kerjakan.

Tapi pada akhirnya harus berbenturan dengan sistem kan... saat ada pasien difteri datang, antidifteri sedang tidak ada; mau pasang alat, alatnya sedang dipakai orang, mau masukin pasien ke ruangan ternyata ga ada tempat, dsb.

Oya, jadi tenaga medis juga serba salah loh...Saya punya pengalaman yah, waktu dokter umum dulu, ada pasien datang keracunan organofosfat. Pasien datang dalam kondisi buruk, tidak sadar.. pokoknya jelek banget. Saat itu saya tahu ICU kami sedang penuh. Yang terpikirkan adalah TOLONG PASIEN DULU!!
Saya langsung ambil tindakan ini-itu, sambil meminta admin mencarikan ICU di rs luar. Untungnya pasien ini dapat ICU luar.
Pasien sudah stabil dalam waktu singkat, dan siap dirujuk. Tibalah keluarga diminta mengurus administrasi. Jreeennng... habis 1 juta lebih... saya pun akhirnya dimarahi keluarga pasien, katanya di IGD cuma bentar kok bayarnya mahal. Saya pun spontan bilang,"saya gratiskan jasa medis saya ya pak!" Dan tagihan pun masih di atas 1 juta, karena kala itu jasa medis saya hanya 10 ribu... hihihi...

Jadi tenaga medis serba salah yah... mau menindak pasien kritis salah, ga menindak juga salah.. hayoooo baiknya gimana????

Oya, teman2 perlu tahu ya, tindakan yang paling penting untuk menyelamatkan pasien kritis adalah tindakan di IGD. Mau masuk NICU/PICU/ICU itu seharusnya menunggu pasien stabil untuk ditransfer. Jadi, tindakan terpenting adalah tindakan di IGD, bukan masuk PICU atau enggak. Pasien kritis baru akan masuk PICU setelah stabil yaaa... jadi tindakan kegawatan untuk mengatasi pasien kritis bukan di PICU, tapi yang terutama adalah di IGD. Masuk PICU tidak menjamin pasien bisa tertolong. Dalam hal kasus debora, pihak RS menyatakan sudah melakukan pertolongan maksimal di IGD, dan hal ini dibenarkan oleh dinas kesehatan dki jakarta.

Bener ga?

3. Berperanlah sebagai rumah sakit swasta.

Kita punya cita-cita yang tinggi: pingin menolong banyak pasien. Kita ambil pinjaman uang di bank, membangun sebuah rumah sakit, membeli alat medis yang mahalnya ujubuneng, rekrut tenaga medis, paramedis, adm, cleaning service, POS, ipSrs, gizi, farmasi, dan masih banyak lagi.
Untuk seorang pasien yang dirawat, kalau pasien mampu bayar, maka semuanya akan berjalan lancar. Karyawan bisa dibayar, obat, bahan habis pakai, makanan orang sakit, listrik, telepon, air, dll dan juga cicilan hutang ke bank bisa dibayar.

Satu orang pasien nunggak, masih oke. Tiba-tiba ada ratusan pasien nunggak, mulailah kita bingung. Bagaimana caranya membayar semua tagihan itu ya...

Teman, perlu diketahui, piutang RS biasanya sangat besar... tapi kan itu duit mati... kita ga bisa bayar obat dengan surat tunggakan pasien kan...
Kami pernah dan sering loh mengalami obat-obat penting ga bisa masuk RS krn Rs terlambat bayar ke pabrik obat. Gimana tuh rasanya?

Lain lagi halnya kalau RS swasta yg terima BPJS. Tarif BPJS per pasien itu sudah flat. Mau habisnya ratusan juta pun hanya akan dibayarkan sesuai tarifnya. Kami sering dapat kasus NICU yang menghabiskan biaya 32 juta, dibayar hanya 5 juta oleh BPJS. Kalau cuma 1 pasien masih oke.. lah kalo ratusan pasien gimana...?

Takut collapse ga sih RS kita?

4. Berperanlah sebagai BPJS.

Nah, jadi BPJS juga bingung loh. Uang BPJS itu dapatnya dari pemerintah dan urun rembuk masyarakat. Kalau masyarakat kebanyakan menunggak bayar BPJS, gimana BPJS juga ga collapse?
Saya baru aja ngobrol sama keluarga pasien. Dia dulu pas melahirkan harus operasi, pakai BPJS. Murah banget kan... saat itu dia hanya keluar uang 25 ribu untuk bayar premi BPJS karena ambil BPJS kelas 3 (jaman itu masih boleh ambil BPJS sendiri, ga harus satu KK ikut semua). Habis itu? Ga pernah bayar lagiiii!!! Nenek lo gondrong, mana ada operasi sectio caesar yang hanya seharga 25 ribu??? Kalau biaya SC anggaplah 7 juta, siapa yang bayar 7 juta kurang 25 ribu tadi?

Yang kayak gini ada berapa orang di indonesia? Ratusan? Ribuan? Jutaan boooo!!! Gimana ga ngap2an BPJS mau bayar klaim RS... sampai saat ini di RS kami BPJS baru bisa bayar klaim RS untuk pasien 3 bulan lalu loh... dulu jaman jamkesmas, kami pernah dibayar terlambat 1 tahun!

Nah, saat berperan sebagai BPJS, gimana caranya duit kita biar ga kehabisan? Tekan serendah-rendahnyanya yang harus dibayarkan ke RS. Tarif rendah, prosedur sangat ketat, dll. Yah pokoknya gimana caranya bertahan hidup deh..

Bener ga?

Teman,

Kalau kita bertukar peran, mungkin kita akan lebih memahami kesulitan masing-masing peran. Untuk kasus-kasus seperti debora ini, menurut saya solusi terbaik adalah: kalau punya BPJS, saat mau masuk RS, carilah RS yang bekerja sama dengan BPJS. Daerah situ kan ada RSUD cengkareng, atau RS hermina agar tidak mempersulit diri...
Nah, kalau ga punya BPJS, the best option adalah datang ke RS pemerintah. Pasti ga bakal ditanya DP.... Kalau pemikiran saya, RS pemerintah itu karyawannya digaji pemda, alat-alat dapat subsidi, pasti lebih longgar untuk bantu pasien miskin. RS pemerintah juga sering bantu pasien urus jamkesda kalau ga punya BPJS...

Dan untuk masyarakat awam, saran saya bayarlah BPJS sesuai kewajibannya. Hitung-hitung mencicil biaya RS yang pernah dipakai atau yang akan dipakai..

Dan saran saya yang lain, kalau mau mem-blow up kasus, dengarlah dari 2 belah pihak. Kalau hanya pemberitaan satu pihak, tidak berimbang, dan cenderung menyebarkan fitnah.

Jernihkan dulu pikiran sebelum membuat status di FB...

Bener ga?

(Tulisan diatas saya edit sedikit).

Kepada ibu-ibu beserta keluarga yang hendak periksa, mohon maaf yang sebesar-besarnya praktek hari ini ditutup oleh kare...
09/08/2017

Kepada ibu-ibu beserta keluarga yang hendak periksa, mohon maaf yang sebesar-besarnya praktek hari ini ditutup oleh karena ada gangguan pada mesin USG. Terima kasih banyak atas pengertiannya.

Address

RSIA Rahayu Medika Jalan Pekulo Sukomukti No. 9 Srono
Banyuwangi
80119

Opening Hours

Monday 16:00 - 20:00
Tuesday 16:00 - 20:00
Wednesday 16:00 - 20:00
Thursday 16:00 - 20:00
Friday 16:00 - 20:00

Telephone

082188800044

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dr.Novan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Dr.Novan:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram

Category