02/08/2024
*KELAS TERAPIS RUQYAH SYAR'IYYAH*
Dibimbing oleh:
*Ustadz Riswanto Abu Musyawir*
• Ketua Asosiasi Ruqyah Syar'iyyah Indonesia (ARSYI) Kepulauan Riau
• Alumni Dauroh Ruqyah Syar'iyyah bersama Syaikh Mu'adz Yusuf Al-Hasyimi (Pakar Ruqyah dari Madinah)
• Owner Terapi Ruqyah Batam
Pilihan Kelas Ruqyah Syar'iyyah
*1. Kelas Umum* (3x Pertemuan)
Biaya : *GRATIS*
Materi:
✓ Mengenal Alam Jin
✓ Mengenal Ciri-ciri Gangguan Jin
✓ Mengenal Ruqyah Syar'iyyah
Fasilitas:
✓ Ilmu yang bermanfaat
*2. Kelas VIP* (6x Pertemuan)
Infaq Pendaftaran : *IDR 150K*
(Transfer ke Rekening BSI No. *1025337901* a.n. *AF RISWANTO* )
Konfirmasi ke : *+62 858-3635-5305*
Materi:
✓ Mengenal Alam Jin
✓ Mengenal Ciri-ciri Gangguan Jin
✓ Mengenal Ruqyah Syar'iyyah
✓ Metode Diagnosa Gangguan Jin
✓ Mengenal Sihir, Ain, Hasad, Nazhroh dan Nafs
✓ Tutorial Ruqyah Syar'iyyah
Fasilitas:
✓ Ilmu yang bermanfaat
✓ E-Sertificate
✓ E-Book Materi
✓ Rekaman Materi
✓ Audio Ruqyah
✓ Rekomendasi mengikuti Ujian sertifikasi ARSYI
Teknis Pembelajaran:
• Pembelajaran secara daring (online) melalui Google Meet
• Pembelajaran dimulai 10 Agustus 2024
• Pembelajaran setiap Sabtu, Pukul 20.00 - 21.30 WIB
Untuk pendaftaran, silakan Gabung ke grup WhatsApp :
https://chat.whatsapp.com/GAGUkd8mfrYIsSOhfWu9LK
*Perlukah Belajar Ruqyah?*
_"Penyakit fisik adalah penyakit qolbu yang sudah kronis. Dan apapun penyakitnya selalu sertakan ruqyah dan tazkiyatunnafs dalam terapi"_
*Dr. dr. Rr. Suzy Indharty, MHA., M.Kes., SpBS.(K)*
Berdasarkan pernyataan diatas, maka seorang Terapis Sebaiknya Belajar Terapi Ruqyah, ini karena beberapa alasan yaitu :
*1. Al-Qur'an adalah terapi untuk semua penyakit.*
Sebagai seorang muslim, kita meyakini bahwa Al-Qur'an adalah penyembuh sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian" (QS. Al-Isra : 82)
Sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah, dan meyakini kebenaran dari Firman Allah, sudah sepantasnya kita menjadikan Al-Qur'an sebagai terapi untuk semua penyakit. Sebab rekomendasi ini datang dari Rabb Yang menciptakan alam semesta ini dan Yang menurunkan penyakit serta Yang Maha Menyembuhkan.
*2. Penyakit Fisik adalah Imbas dari Penyakit Qolbu*
Penyakit fisik kebanyakan disebabkan oleh penyakit qolbu. Maka obat dari penyakit qolbu adalah Al-Qur'an yang merupakan petunjuk. Hati yang senantiasa berdzikir akan lebih tenang dan sehat sedangkan hati yang jauh dari Al-Qur'an dan dzikir akan sakit. Hati yang sakit inilah yang menyebabkan penyakit-penyakit fisik.
*3. Ada Kemungkinan Penyakit disebabkan oleh Gangguan Jin atau 'Ain*
Penyakit ada yang disebabkan oleh Gangguan Jin.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ya’la bin Murrah Radhiyallahu ‘anhu bahwa seorang perempuan datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa anaknya yang kerasukan jin. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (kepada jin yang berada dalam tubuh anak itu).
‘Keluarlah, wahai musuh Allah. Aku adalah Rasulullah”
Lalu, kata perawi, anak itu sembuh, lantas ibunya menghadiahkan kepada Nabi dua ekor domba dan keju serta minyak samin. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil keju dan samin serta seekor domba, dan mengembalikan seekor domba lainnya kepadanya (HR Ahmad dalam Al-Musnad, no. 17098-17113, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 2/617, 618 dan menilainya sebagai shahih, disetujui oleh Adz-Dzahabi dan dinilai baik oleh Al-Mundziri)
Penyakit juga bisa disebabkan oleh 'Ain. 'ain adalah penyakit yang timbul karena adanya lemparan pandangan mata. Ini pernah menimpa seorang sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
Dari Umamah Bin Sahl, dia berkata; “Suatu saat ayahku, Sahl bin Hunaif, mandi di Al Kharrar. Ia membuka jubah yang ia pakai, dan ‘Amir bin Rabi’ah ketika itu melihatnya. Dan Sahl adalah seorang yang putih kulitnya serta indah. Maka ‘Amir bin Rabi’ah pun berkata: “Aku tidak pernah melihat kulit indah seperti yang kulihat pada hari ini, bahkan mengalahkan kulit wanita gadis”. Maka Sahl pun sakit seketika di tempat itu dan sakitnya semakin bertambah parah. Hal ini pun dikabarkan kepada Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, “Sahl sedang sakit dan ia tidak bisa berangkat bersamamu, wahai Rasulullah”. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam pun menjenguk Sahl, lalu Sahl bercerita kepada Rasulullah tentang apa yang dilakukan ‘Amir bin Rabi’ah. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Mengapa seseorang menyakiti saudaranya? Mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan? Sesungguhnya penyakit ‘ain itu benar adanya, maka berwudhulah untuknya!”. ‘Amir bin Rabi’ah lalu berwudhu untuk disiramkan air bekas wudhunya ke Sahl. Maka Sahl pun sembuh dan berangkat bersama Rasulullah , (HR. Malik dalam Al-Muwatha’ [2/938] dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah [6/149]).
Diantara terapi untuk penyakit 'ain adalah ruqyah. Ini berdasarkan hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ’anha, ia berkata:
كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يَأْمُرُنِي أَنْ أَسْتَرْقِيَ مِنَ العَيْنِ
“Dahulu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam memintaku agar aku diruqyah untuk menyembuhkan ‘ain.” (HR. Muslim no.2195)
*4. Melakukan terapi haruslah dengan Ilmu.*
Untuk melakukan terapi dengan terapi ruqyah syar'iyyah, hendaknya mempelajari terlebih dahulu bagaimana terapi ruqyah tersebut kepada ahlinya.
Rosulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ تَطَبَّبَ وَلَمْ يُعْلَمْ مِنْهُ طِبٌّ قَبْلَ ذَلِكَ فَهُوَ ضَامِنٌ
“Barang siapa yang melakukan pengobatan dan dia tidak mengetahui ilmunya sebelum itu, maka dia yang bertanggung jawab.” (HR. An-Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Majah dan yang lain, hadits hasan no. 54 kitab Bahjah Qulub Al-Abrar).