CV. Bina Medika

CV. Bina Medika Halaman Ini Berisi Tentang Vitamin, Nutrisi dan Kesehatan

23/08/2022

Ragam Cara Menurunkan Demam dengan Minyak Zaitun
facebook twitter share to email
Menurunkan demam dengan minyak zaitun bisa menjadi pilihan pengobatan alami yang dapat dilakukan di rumah. Meski pengobatan ini dinilai hanya mampu mengatasi demam ringan, tetapi tidak ada salahnya jika Anda ingin mengetahui lebih jauh penggunaan minyak zaitun sebagai penurun demam.

Minyak zaitun merupakan salah satu jenis minyak alami yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Tidak hanya sering digunakan untuk melembapkan kulit kering, minyak zaitun juga dipercaya mampu menurunkan suhu tubuh ketika demam.

Ragam Cara Menurunkan Demam dengan Minyak Zaitun - Alodokter

Meski begitu, cara menurunkan demam dengan minyak zaitun sebenarnya tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pengobatan alami ini dapat berjalan efektif dan tidak menimbulkan risiko efek samping.

Cara Menurunkan Demam dengan Minyak Zaitun
Menurut beberapa ahli, penggunaan minyak zaitun untuk menurunkan demam akan lebih efektif bila dicampur dengan minyak esensial. Hal ini karena minyak zaitun termasuk dalam golongan carrier oil yang berfungsi untuk melarutkan minyak esensial sebelum dioleskan ke kulit.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa campuran minyak zaitun dengan minyak esensial, seperti minyak kayu manis, tea tree oil, eucalyptus oil, atau minyak lavender, diduga bisa menurunkan demam ringan.

Ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan bila ingin menggunakan minyak zaitun untuk menurunkan demam, yaitu:

1. Menghirup aromanya dari botol secara langsung
Bila memiliki botol kecil, Anda bisa mencampur minyak zaitun dengan minyak esensial di dalamnya untuk kemudian dihirup aromanya secara langsung, terutama saat Anda sedang demam.

Aroma dari campuran minyak zaitun dan minyak esensial tak hanya dapat menurunkan demam, tetapi juga memberikan efek menenangkan.

2. Mencampurnya dengan air hangat
Anda juga bisa meneteskan campuran minyak zaitun dan minyak esensial ke dalam mangkuk atau baskom berisi air hangat, kemudian menghirup uapnya. Uap ini dipercaya dapat menurunkan demam atau gejala yang menyertai, seperti hidung tersumbat.

3. Menghirup dari diffuser
Diffuser merupakan alat yang dapat mengubah minyak esensial menjadi uap wangi. Metode ini memang hampir serupa dengan mencampur minyak zaitun dan minyak esensial dengan air hangat.

Namun, penggunaan diffuser justru lebih efektif karena uap yang dihasilkan lebih banyak dan bisa menyebar di udara, sehingga lebih mudah dihirup saat demam.

4. Mengoleskan langsung ke kulit dan memijatnya
Cara lain menggunakan minyak zaitun untuk menurunkan demam adalah dengan melakukan terapi pijat. Selain meredakan gejala demam, mengoleskan minyak zaitun dan campuran minyak esensial langsung ke kulit juga bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks.

Selain cara di atas, Anda juga bisa meneteskan minyak zaitun dan minyak esensial di dalam bak mandi berisi air hangat untuk kemudian dibasuh menggunakan lap di tubuh saat mandi pagi atau sore hari.

Hal yang Perlu Diwaspadai Saat Menggunakan Minyak Zaitun
Cara menurunkan demam dengan campuran minyak zaitun dan minyak esensial yang dioleskan ke kulit tidak selalu cocok bagi setiap orang. Hal ini karena campurannya terkadang bisa menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang.

Oleh karena itu, ada baiknya bila Anda melakukan tes terlebih dahulu untuk mengetahui apakah Anda alergi terhadap campuran minyak tersebut atau tidak sebelum menggunakannya.

Caranya, Anda cukup mengoleskan sedikit campuran minyak zaitun dan minyak esensial ke kulit, kemudian tunggu beberapa saat untuk mendeteksi kemungkinan munculnya reaksi alergi. Bila muncul gejala alergi seperti gatal, kulit kemerahan, atau bengkak, segera hentikan pemakaian.

Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir karena masih banyak cara menurunkan demam secara alami lainnya yang bisa dicoba, mulai dari memperbanyak minum air putih, mencukupi waktu istirahat, hingga menggunakan kompres demam dan obat demam tradisional.

Namun, bila cara menurunkan demam dengan minyak zaitun maupun obat herbal lainnya tidak efektif dan demam tetap berlangsung lebih dari 3 hari atau suhu badan sampai di atas 39°C, periksakanlah diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

23/08/2022

Penyebab Gusi Bengkak Sakit dan Cara Mengatasinya
facebook twitter share to email
Gusi bengkak atau pembengkakan gingiva sering kali disertai dengan rasa sakit dan membuat area mulut terasa tak nyaman. Tidak jarang, kondisi ini juga mengganggu aktivitas dan menyebabkan gigi tanggal.

Gusi merupakan jaringan berwarna merah mudah, tebal, berserat, dan penuh dengan pembuluh darah yang melapisi tulang rahang. Kesehatan gusi juga penting dalam kaitannya dengan kesehatan mulut secara umum.



Penyebab Gusi Bengkak Sakit dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Biasanya, gusi bengkak akan berwarna merah dan terasa sedikit menonjol atau bengkak. Selain itu, gusi bengkak yang disertai nyeri juga akan menjadi lebih sensitif dan mudah teriritasi, sehingga lebih mudah berdarah ketika Anda menyikat gigi.

Penyebab Gusi Bengkak
Gusi bengkak dan sakit umumnya disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu. Setidaknya ada 4 macam kondisi penyebab gusi bengkak dan sakit, antara lain:

1. Gingivitis
Gusi bengkak sakit sering kali disebabkan oleh gingivitis. Namun, beberapa orang tidak menyadari bahwa ia terserang gingivitis karena gejala yang timbul terkadang ringan, bahkan tidak terasa sama sekali.

Gingivitis sering terjadi karena kurangnya kebersihan mulut, sehingga menyebabkan penumpukan plak serta karang pada gigi dan gusi.

2. Kehamilan
Ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh selama masa kehamilan, salah satunya pada gusi. Terkadang, gusi bisa menjadi bengkak dan terasa nyeri. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh perubahan hormon selama masa kehamilan.

Perubahan hormon tersebut juga memengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga kemampuan tubuh untuk melawan bakteri berkurang, tak terkecuali penyebab infeksi pada rongga mulut. Kondisi ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya infeksi yang berujung pada munculnya gusi bengkak dan sakit.

3. Malnutrisi
Untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, konsumsilah makanan sehat dan bergizi seimbang. Hal ini bertujuan agar kebutuhan nutrisi tubuh pun tetap terpenuhi dan tidak menyebabkan masalah kesehatan, termasuk pada keseahatan gusi.

Kekurangan vitamin, terutama vitamin B dan vitamin C, diketahui dapat menyebabkan gusi bengkak dan sakit. Pasalnya, kedua jenis vitamin tersebut memiliki peran penting untuk kesehatan gusi.

Contohnya, kekurangan vitamin C bisa menimbulkan risiko penyakit skorbut penyebab anemia, penyakit gusi bengkak, serta gusi berdarah.

4. Infeksi
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur atau virus juga bisa membuat gusi bengkak sakit, contohnya penyakit herpes. Penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya gingivostomatitis, serta menyebabkan gusi menjadi bengkak dan sakit.

Selain itu, penyakit thrush atau kandidiasis mulut atau sariawan yang disebabkan oleh infeksi jamur juga dapat membuat gusi menjadi bengkak dan sakit.

Cara Menangani Gusi Bengkak dan Sakit
Jika Anda mengalami gusi bengkak dan terasa sakit, Anda bisa mencoba beberapa tips berikut untuk meredakannya:

Sikat gigi menggunakan sikat gigi berbulu halus, sehingga gusi tidak teriritasi
Kumur dengan menggunakan air garam atau mouthwash untuk menghilangkan bakteri di dalam mulut
Cukupi kebutuhan carian tubuh untuk merangsang produksi air liur, supaya bakteri penyebab penyakit dapat dilemahkan
Hindari bahan yang mengiritasi gusi bengkak sakit, termasuk konsumsi minuman beralkohol dan merokok
Kompres dengan air hangat atau air dingin pada area wajah atau area yang bengkak untuk mengurangi nyeri dan mengurangi pembengkakan
Selain itu, ada juga cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah gusi bengkak sakit, antara lain:

Menyikat gigi 2 kali sehari atau menggunakan benang gigi
Menggunakan mouthwash untuk membunuh bakteri penyebab penyakit
Mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairan tubuh
Menghentikan kebiasaan merokok
Menghindari konsumsi makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin
Mengelola stres dengan baik
Jika sudah mencoba beberapa saran di atas namun gusi bengkak sakit tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi, terlebih jika keluhan tersebut disertai dengan gigi longgar dan goyang, gusi berdarah ketika menyikat gigi, bau mulut yang terus-menerus, atau gusi terasa lunak.

23/08/2022

Waspadai Gejala DBD pada Remaja dan Cara Mengatasinya
facebook twitter share to email
Demam berdarah dengue bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali remaja. Untuk itu, Anda perlu mengenali gejala DBD pada remaja dan cara penanganan yang tepat, agar tidak kecolongan bahkan sampai berakibat fatal.

Waspadai Gejala DBD pada Remaja dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Seperti yang telah diketahui bersama, penyakit demam berdarah atau DBD adalah jenis penyakit yang kerap melanda daerah tropis, termasuk Indonesia.

Hingga saat ini belum ada gejala khusus DBD pada remaja. Namun, remaja dengan riwayat demam dengue sebelumnya akan lebih rentan terinfeksi penyakit ini dengan gejala yang lebih berat.

Gejala DBD pada Remaja
Sama seperti orang dewasa, beberapa remaja dapat mengalami demam dengue. Gejala dan tanda yang muncul pun serupa dengan gejala demam dengue yang dialami oleh orang dewasa pada umumnya, seperti:

Demam tinggi
Nyeri pada belakang mata
Nyeri otot, sendi, dan tulang
Sakit kepala hebat
Bintik-bintik merah pada kulit
Mimisan atau gusi berdarah
Mudah memar
Mereka yang menderita demam dengue umumnya akan mengalami perbaikan gejala dalam waktu 2–7 hari. Namun pada sebagian orang, demam dengue dapat berkembang menjadi gejala DBD pada remaja setelah demam turun. Beberapa gejala tersebut antara lain:

Mual dan muntah
Nyeri perut hebat
Kesulitan bernapas
Pendarahan hebat
Remaja yang mengalami gejala DBD ini, atau bisa disebut dengan tanda bahaya DBD, harus segera mendapat penanganan dokter.

Bila pendarahan yang terjadi cukup hebat, terutama bila yang menderita adalah remaja wanita pada siklus menstruasi, hal tersebut dapat membuat penurunan tekanan secara drastis, bahkan dapat mengancam jiwa.

Penanganan dan Langkah Pencegahan
Hingga saat ini, belum ada penanganan khusus untuk DBD pada remaja maupun kelompok usia lainnya. Penanganan yang diberikan biasa disesuaikan dengan gejala DBD pada remaja.

Beberapa cara yang biasa diberikan untuk mengurangi gejala tersebut antara lain:

1. Menjaga kebutuhan cairan tubuh
Gejala demam tinggi yang biasa terjadi sebagai gejala DBD pada remaja berisiko menyebabkan terjadinya dehidrasi. Untuk itu, pastikan memenuhi kebutuhan cairan dengan konsumsi air maupun cairan elektrolit.

Memperbanyak konsumsi cairan selama demam juga diyakini dapat membantu menurunkan demam.

2. Mengonsumsi obat-obatan
Mengonsumsi obat-obatan seperti paracetamol bisa membantu meredakan gejala DBD berupa demam maupun nyeri otot yang dirasakan. Namun hindari penggunaan obat yang mengandung aspirin atau ibuprofen sebab bisa meningkatkan risiko terjadinya pendarahan.

Selain itu, bila terjadi gejala DBD pada remaja cukup berat, penanganan lebih lanjut di rumah sakit perlu dilakukan, Beberapa penanganan yang mungkin diberikan adalah seperti pemasangan cairan infus, hingga transfusi darah.

Untuk mencegah infeksi penyakit DBD pada remaja ini, sebisa mungkin hindari gigitan nyamuk perantaranya, yakni dengan cara:

Mengenakan baju yang menutupi tubuh
Mengoleskan losion anti nyamuk dengan kandungan diethyltoluamide (DEET)
Memasang kasa anti nyamuk pada jendela atau kelambu saat tidur
Membatasi waktu berada di luar rumah saat nyamuk aktif, yaitu pada pagi hari dan petang
Mengurangi lokasi yang memungkinkan untuk nyamuk berkembang biak dengan membuang barang bekas dan menutup tempat penampungan air yang berada di sekitar tempat tinggal
Jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala DBD pada remaja tidak kunjung reda, terlebih jika mengalami nyeri perut hebat, sesak napas, bahkan muntah atau BAB berdarah. Dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium sebelum memberikan penangan yang sesuai.

23/08/2022

Kenali 5 Penyebab Susah BAB Saat Diet
facebook twitter share to email
Susah BAB saat diet sering terjadi ketika menjalani program penurunan berat badan yang kurang tepat. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Anda bisa mendapatkan berat badan ideal tanpa sembelit.

Susah BAB atau sembelit merupakan kondisi ketika frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu. Pada penderita sembelit, tinja menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan.

Kenali 5 Penyebab Susah BAB Saat Diet - Alodokter

Sembelit berkaitan erat dengan pola makan. Pembatasan nutrisi tertentu, seperti yang dilakukan oleh orang yang sedang berdiet, dapat menyebabkan susah BAB.

Penyebab Susah BAB saat Diet
Berikut adalah beberapa penyebab susah BAB saat diet:

1. Kurang asupan serat

Kekurangan asupan serat merupakan penyebab utama susah BAB saat diet. Serat terdiri dari 2 jenis, yakni serat larut dan tidak larut. Keduanya penting untuk melancarkan pencernaan dengan cara yang sedikit berbeda.

Serat larut menyerap air dan membentuk zat seperti gel agar tinja menjadi lebih lembek sehingga dapat melewati usus dengan lancar. Sementara itu, serat tidak larut memadatkan dan mendorong tinja agar tetap bergerak.

Serat tidak hanya terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, tetapi juga ada dalam biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan.

2. Adaptasi ketika asupan karbohidrat berkurang

Pada umumnya, diet dilakukan dengan membatasi karbohidrat. Padahal karbohidrat merupakan sumber energi yang utama. Ketika asupan karbohidrat berkurang, tubuh akan mengambil energi dengan membakar cadangan lemak di tubuh.

Memangkas karbohidrat secara drastis dalam waktu singkat dapat membuat sistem pencernaan ‘kaget’. Tubuh memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri yang berakibat susah BAB saat diet.

3. Kelebihan asupan lemak

Selain memangkas karbohidrat, biasanya diet juga dilakukan dengan membatasi asupan lemak. Namun dalam diet keto, pola makan yang disarankan adalah mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi lemak.

Gorengan, daging, makanan cepat saji, atau makanan berlemak tinggi lainnya dapat memperlambat pencernaan, sehingga menyebabkan susah BAB saat diet.

Kendati demikian, bukan berarti Anda harus menghindari lemak sepenuhnya. Agar BAB tetap lancar, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung lemak baik dalam jumlah wajar, seperti alpukat, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

4. Kekurangan cairan

Saat tubuh kekurangan cairan, usus akan menyerap air dari tinja, sehingga tinja menjadi kering dan keras. Oleh karena itu, di samping memerhatikan asupan makanan saat diet, jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan.

Minumlah paling tidak 8 gelas air setiap harinya. Agar berat badan ideal, Anda juga sebaiknya menghindari minuman manis yang dapat menyumbang tambahan asupan kalori.

5. Kurang olahraga

Banyak orang yang menjalani diet lebih memerhatikan asupan makanan tanpa rutin berolahraga. Padahal, selain dapat membakar kalori, olahraga dapat mengatasi susah BAB saat diet.

Olahraga dapat menurunkan durasi yang dibutuhkan makanan untuk bergerak melewati usus besar. Hal ini membuat jumlah air yang diserap usus dari tinja berkurang, sehingga tinja tidak menjadi kering dan keras.

Selain itu, olahraga dapat meningkatkan frekuensi pernapasan dan detak jantung. Keduanya dapat membantu merangsang kontraksi alami otot-otot usus agar lebih lancar dalam mengeluarkan tinja.

Itulah beberapa hal yang dapat menyebabkan susah BAB saat diet. Jika BAB Anda tidak lancar saat menjalani pola diet tertentu, disarankan untuk mengevaluasi pola diet Anda. Diet yang sehat seharusnya membuat Anda dapat meraih berat badan impian tanpa efek samping.

Jika Anda telah memperbanyak serat, mengonsumsi lemak sehat, mencukupi cairan, serta rutin berolahraga, namun masih mengalami susah BAB saat diet, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat dan efektif.

23/08/2022

Ini Cara Membersihkan Karang Gigi dengan Garam
facebook twitter share to email
Cara membersihkan karang gigi dengan garam bisa menjadi salah satu solusi dalam menangani masalah gigi ini. Garam merupakan salah satu bahan alami yang dipercaya dapat mengurangi penumpukan plak pemicu karang gigi.

Karang gigi adalah kumpulan plak gigi yang mengeras. Karang gigi tidak bisa hilang dengan hanya dengan menyikat gigi atau menggunakan benang gigi, tetapi melalui prosedur scaling di dokter gigi.

Ini Cara Membersihkan Karang Gigi dengan Garam - Alodokter

Namun, Anda dapat mencegah karang gigi dengan rutin membersihkan plak yang merupakan awal terbentuknya karang gigi. Salah satu cara mempersihkan plak yang dipercaya ampuh adalah berkumur dengan air garam.

Cara Membersihkan Karang Gigi dengan Garam
Garam merupakan antiseptik alami yang dapat membasmi bakteri. Garam bekerja dengan cara meningkatkan keseimbahan pH di dalam mulut agar tercipta kondisi basa yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri di dalam mulut.

Selain itu, garam juga dapat membantu melepaskan partikel makanan dan kotoran di sela-sela gigi yang dapat menyebabkan plak.
Oleh karena itu, tak perlu heran jika Anda menemukan obat kumur (mouthwash) yang mengandung garam. Biasanya, xylitol dan mentol juga ditambahkan ke dalam obat kumur untuk mencegah pembentukan plak sekaligus memberikan efek segar setelah berkumur.

Anda dapat membuat sendiri obat kumur berbahan garam untuk membersihkan karang gigi. Berikut adalah cara membuat obat kumur menggunakan garam:

Larutkan 1 sendok teh garam ke dalam 1 gelas air hangat.
Berkumurlah selama 15–20 detik menggunakan larutan garam, sebelum atau sesudah menyikat gigi.
Lakukan 2–3 kali sehari.
Anda juga dapat menambahkan sejumput daun sage pada larutan garam. Daun sage bermanfaat untuk meredakan radang gusi dan sariawan di mulut.

Mencegah Pembentukan Karang Gigi
Meski memiliki sederet manfaat seperti yang telah disebutkan di atas, cara membersihkan karang gigi dengan garam sebaiknya tidak dijadikan sebagai perawatan utama. Penggunaan garam yang terlalu sering atau dalam jangka panjang dapat mengikis lapisan enamel gigi.

Untuk mencegah karang gigi, lakukanlah beberapa langkah berikut:
Menyikat gigi minimal 2 kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride
Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss) setiap hari
Membatasi kebiasaan menyantap camilan manis yang dapat menghasilkan asam penyebab plak gigi
Tidak kalah penting, kunjungilah dokter gigi setidaknya 2 kali dalam setahun untuk membersihkan plak dan karang gigi, serta memeriksakan kesehatan gigi secara berkala. Jika tidak ditangani, karang gigi bisa menjadi awal dari masalah gigi, seperti gigi berlubang atau kerusakan gigi.

23/08/2022

Selamat Datang Di Halaman Kami

23/08/2022

Address

Bekasi Residence
Bekasi
17510

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when CV. Bina Medika posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share


Other Vitamins/Supplements in Bekasi

Show All