29/11/2025
SANTAPAN ROHANI, BEGINI CARA MENCICIPI MANIS DAN LEZATNYA IMAN
Bagaimna rasanya bapak,,sya ingin tau rasa manisnya iman itu bapak,,skrg sya pengemis iman sama Allah,,semoga Allah berkenan memberi ilmu iman itu sama sya juga
Jawab: Saya ikut beberapa grup ruqyah dan kajian islam. Nama grupnya sudah bagus, tetapi s**a menjelek jelekkan ustadz dan ulama yang berseberangan. Padahal ulama yang dinyinyirin sangat dihormati oleh para jamaahnya masing masing.
Contohnya, hanya contoh loh ya? Ada sahabat yang menjelekkan Ustadz Firanda Andirja, Ustadz Basalamah dll. Dari sudut sebelah sana menyinyiri Gus Baha, Gus Miftah dan gus gus lainnya. Atau jamaah dari sudut sebelah lainnya menjelek jelekkan Kyai Agil Siradz, Habib Luthfi atau Habib Umar. Ini hanya misalnya ya?
Dari sudut sebelah kanan menuduh beberapa ustadz garis keras sebagai tunas tunas khawarij yang s**a mengkafir kafirkan sesama umat islam. Dari sudut sebelah kiri ada yang menuduh para gus s**a kerja sama dengan jin dan dibantu seribu dukun. Disudut lainnya ada yang menuduh para kyai s**a melakukan amalan bid'ah dan amalan syirik, disebut dengan gelar uskun dan kikun. Lalu disudut yang terpencil ada yang menuduh Habaib terlalu ghulluw dan s**a membahas hal hal yang terlalu mistis.
Kalau saran saya nih.. Sekedar saran saja. Jangan s**a menuduh Ustadz Firanda, Gus Baha, Kyai Makmun, Habib Luthfi dll begini dan begitu. Sebab kalau benar disebut ghibah kalau salah jadi fitnah. Dan kebanyakan tuduhan itu adalah ngawur alias fitnah. Malah jadi dosa buatmu.
Saran saya jangan tuduh mereka. Jangan nyinyir kepada mereka. Nanti masing masing jamaah dan followersnya pada tersinggung. Jadinya malah nambah musuh sesama umat. Katanya ingin supaya islam bersatu, mosok nggak mau membiasakan diri dengan perbedaan? Lebih baik kerja, ngepel dan urus anaknya yang lagi nangis, malah berpahala.
Atau kalau kamu gatel ingin menuduh dan yang dituduh ikhlas maka tuduhlah aku. Nyinyirin aku pendekar langit. Jangan hina mereka tapi hinalah aku sepuas puasmu gak apa apa. Sebab aku memang layak untuk dituduh. Mengapa demikian? Sebab jalan pikiran dan cara pandangku berbeda dari kebanyakan orang. Aku nyleneh dan pantas untuk dihuj4t...
Bagaimana cara menuduhku? Caranya sering sering mampir di fanpage ini, baca tulisannya yang kira kira ada celah buatmu menuduh, lalu tuduhlah sepuasmu dikomentar. Mau aku dituduh sesat, syirik, bid'ah, kafir, neraka dll tidak apa apa. Ini serius, saya nggak apa apa. Tapi setelah puas menuduhku jangan lupa share tulisannya ke temanmu yang lain ya?
Supaya temanmu ikut mampir di fanpage ini, lalu rame rame menuduhku.. Siap?
Mengapa saya biasa saja saat dituduh macam macam? Karena yang kalian tuduh sebenarnya sudah m4ti. Ketika kalian menuduhku sama artinya dengan menuduh DIA yang menghidupkanku. Dalam bahasa lain kalian sudah menuduh Allah. Allah kalian jadikan sebagai tertuduh satu satunya.
Berani kalian menjadikan Allah sebagai satu satunya tetuduh?
Saya yakin 99,99 persen nggak berani. Bisa kualat nanti. Hanya 0.01 persen yang mantap menuduh Allah sebagai satu satunya yang berbuat. Dan saya adalah salah satunya. Padahal justru yang 0,01 persen itulah yang bener. Sementara yang 99.99 persen lainnya tersesat.
Jika kalian mau mencoba menjadikan Allah sebagai satu satunya tertuduh, maka anda akan merasakan manisnya iman. Loh kok bisa? Memang begitu adanya.
Coba kalian beranikan diri untuk menuduh Allah yang bermain dibalik musibah yang anda alami. Jangan lagi tuduh Ustadz Khalid, Gus Miftah, Kyai Maimun, Habib Umar dll sebagai perusak agama. Jangan p**a kalian tuduh dukun, jin, pelaku sihir, orang dzalim dll yang menghancurkan hidup anda. Akan tetapi tuduhlah Allah dalang dibalik semuanya. Berani tidak?
Ketika rumah tanggamu kandas, ekonomi hancur, tubuh sakit sakitan, harga diri terinjak injak dll hadapkan wajah hatimu lalu lihatlah Allah sebagai satu satunya yang berbuat. Katakan dalam hatimu, "Ini semua gara gara Allah". Ternyata Ustadz Firanda, Kyai Aqil, Gus Baha, Habib Luthfi dll tidak salah. Termasuk dukun, jin, pelaku sihir, orang dzolim dll tidak salah sebab semuanya yang berbuat adalah Allah, bukan mereka. Berani?
Sebab pada hakikatnya mereka semua (mahluk) yang kau tuduh macem macem hanyalah wayang yang tidak bisa berbuat apa apa kalau tidak diijinkan (digerakkan) oleh Allah. Saya, anda dan mereka hanyalah b4ngkai kalau tidak dihidupkan oleh Allah. Artinya dalang dari semuanya sebenarnya bukanlah mahluk melainkan Allah sendiri. Sendirian saja ndalangi cerita alam semesta.
Oleh karena itu, jika anda ingin merasakan manisnya iman, mulai besok harus berani ya? Berani meyakini bahwa semua yang berbuat adalah Allah. DIA bersembunyi dibalik mahluk untuk membuatmu marah, dongkol, sebel, j1j1k dan benci kepada ulama yang berseberangan dengan faham golongan kalian. Pun DIA yang bersembunyi dibalik mahluk untuk membuat hidupmu hancur tanpa sisa.
Maka lihatlah dengan mata lahiriah yang ada dikepala ada mahluk yang mendzolimimu, tetapi lihatlah dengan mata qalbu kalau Allah bersembunyi dibalik mereka semua untuk mengujimu. Mahluknya nggak salah, sebab pada hakikatnya dalang dari semua dinamuka kehidupanmu adalah Allah sendiri.
Coba sebelum lanjut, tulisan saya diatas direnungkan dalam dalam dengan hatimu yang paling jujur. Sampai hatimu menganggukkan kepala pertanda setuju kalau ternyata dalang dibalik semua kemarahanmu, kebencianmu, kekecewaanmu dan kehancuranmu adalah Allah. Sudah setuju apa belum? Kalau sudah setuju kita lanjutkan.
Setelah tahu dan yakin kalau ternyata dibalik Ustadz Firanda ada Allah yang menggerakkan apakah masih berani untuk menghujatnya dan mengatakannya tunas khawarij? Setelah meyakini dibalik Gus Baha ada Allah yang mengijinkannya apakah masih berani menuduhnya ustadz dukun?
Atau... Ketika paham bahwa dibalik pelaku sihir ada Allah yang menggerakkannya apakah masih membawa kemarahan dan dendam? Ketika hatimu yakin bahwa dibalik musibah sihir ada Allah yang menggelarnya, apakah masih berontak?
Apakah kalian masih berani menghujat, menuduh dan menyinyiri Allah. Kalau nggak berani lebih baik diam saja dan mulailah berprasangka baik. Entar kalau Allah ngirim seribu mahluk untuk menghujatmu bisa repot khan?
Atau... Ketika anda yakin dibalik pelaku dzolim ada Allah lalu kalian masih memelihara kemarahan dan dendam? Apakah anda masih berani mencerca, kecewa dan menyalahkan Allah? Kalau tidak berani mending belajar menerima, sabar dan ikhlas saja. Ntar kalau anda marah marah terus, lalu Allah kirim seribu mahluk lainnya untuk membinasakanmu khan bisa repot.
Nah.. Ketika wajah hatimu meyakini bahwa dalang dibalik semuanya adalah Allah maka percayalah anda akan merasakan manisnya iman. "Ooo ternyata semua Allah ya?". Maka pada saat itu anda akan membuka hati lebar lebar dan mempersilahkan berbagai ujian untuk mengisinya. Dalam bahasa lain anda akan membuka hati selebar lebarnya untuk menerima Allah.
Pada maqom inilah disebut dengan "hati mampu mengenali Allah dibalik segala sesuatu". Mengenal Allah bahasa arabnya makrifatullah. Nah bagi anda yang antipati alias ker4cunan dengan kata kata makrifat silahkah tuduh aku sepuas hatimu.
Tetapi percayalah bahwa ketika hatimu hanya mengenal Allah dibalik segala galanya maka dirimu akan menggelar karpet merah mempersilahkan takdir (baik atau buruk) untuk melewatinya. Ini semua pertanda ketundukan dan kepasrahan kepada Sang Dalang untuk membuat cerita. Ketika hatimu sudah tunduk dan pasrah otomatis akan merasa lapang, tenang, damai, bahagia dan sejahtera. 5 kata barusan bahasa arabnya islam. Artinya ketika kenalmu/ imanmu hanya kepada Allah saat itulah hatimu sudah islam.
Mengapa hatinya damai dan bahagia? Jawabannya karena trust in Allah. Percaya dengan segala cerita Allah. Yakin bahwa segala sesuatu akan berakhir happy ending. Bahasa lainnya saya dan anda tidur aja, biarlah Allah yang membereskan semuanya.
Ketika qalbumu sudah seperti ini, maka sebenarnya engkau sudah p**ang ke akherat meskipun masih ngopi di dunia. Engkau sudah tidak ngurusi dunia lagi, karena sudah rebahan di surga. Bahasa lainnya engkau sudah berada di tempat terbaik di sisi Allah.
Khan ketika ada orang yang meninggal dunia, anda mengucapkan, "semoga mendapatkan tempat yang terbaik disisiNya". Sebenarnya jangan menunggu meninggal dunia dulu, tapi cari tempat terbaikmu sekarang. Tempat terbaik disisi Allah adalah ketika hawa nafsumu sudah meninggal dunia.
Ketika saya dan anda meninggal dunia tetapi belum mengenali Allah sebagai dalang dari segala sesuatu, apakah kamu yakin setelah meninggal pasti ketemu Allah? Bahkan saya sangat tidak yakin. Saya meyakini anda malahan akan tersesat dialam kegelapan.
Misalnya setelah meninggal dunia lalu anda berada dialam yang mana banyak ular dan kalajengking. Maka saya jamin anda akan lari ketakutan. Mengapa anda lari? Sebab gara gara ular yang mengejarmu dan ingin memakanmu. Meskipun saat berlarian engkau berteriak, "Ya Allah tolong aku", tetap saja tidak akan pernah datang pertolongan selama lamanya.
Tetapi ketika di dunia saya dan anda sudah mengenal Allah, lalu setelah meninggal dunia melihat ular dan kalajengking, qalbumu langsung ingat Allah sehingga saya jamin responmu biasa saja. Wong siluman ular yang menyerangmu saat di dunia ketika kamu kena sihir biasa saja kok. Justru dalam pandangan hatimu ular siluman saat di duniah jauh lebih menyeramkan.
Mengapa responnya biasa saja? Sebab anda sudah membuktikan bahwa seseram apapun mahluknya tidak akan mampu memberikan mudharat tanpa ijin Allah. Seandainya ular itu menelanmu ya sudah telan saja. Dahulu saat ditelan ujian kehidupan, asalkan dihatimu hanya ada Allah nyatanya semua baik baik saja kok.
Tetapi kalau sudah diakherat saya yakin tidak ada adegan seperti itu. Sebab ujian keimanan khan sudah selesai di dunia. Diakherat saatnya panen raya. Diakherat anda langsung mendapatkan apapun yang anda inginkan. Seru ya?
Tapi camkan bahwa, seseru apapun tulisan ini, saya tidak hendak cerita apalagi mendongeng. Sebab ini adalah realita.
Oleh karena itu saya mengajak anda semua, dari madzab apapun, golongan apapun, aliran apapun, manhaj apapun bahkan agama apapun untuk mengenal Allah sebelum p**ang ke alam keabadian. Kenali Allah sebagai satu satunya dalang cerita semesta alam. Jangan ada celah dalam hatimu yang meyakini ada perbuatan mahluk, termasuk dirimu sendiri. Yakini 100% bahwa semua adalah perbuatan Allah.
Setelah hatimu meyakini demikian maka p**anglah segera ke surga. Pulang tanpa membawa apapun, sebagaimana datang (lahir) juga tidak membawa apa apa. Silahkan kalian p**ang duluan, aku nyusul aja. Hehehe. Mengapa aku nyusul belakangan? Khan aku ada tugas mengedukasi yang lain.
Begitu ceritanya....
Syukron
Klinik Pendekar Langit