30/12/2019
TAHUKAH ANDA ??
GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah.
Normalnya, katup ini akan terbuka untuk memungkinkan makanan serta minuman masuk menuju lambung dan dicerna. Setelah makanan atau minuman masuk ke lambung, katup ini akan tertutup kencang guna mencegah isi lambung kembali naik ke kerongkongan.
Namun pada penderita GERD, katup ini melemah, sehingga tidak dapat menutup dengan baik. Hal ini mengakibatkan isi lambung yang berisi makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan.
Apabila kondisi ini terjadi terus-menerus, lapisan kerongkongan akan mengalami iritasi hingga peradangan dan lama kelamaan menjadi lemah.
*
Gejala GERD yang Umum Terjadi
Gejala yang biasa terjadi adalah sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati. Kedua gejala ini biasanya akan semakin memburuk saat penderita membungkuk, berbaring, atau setelah makan.
Selain mulut terasa asam dan nyeri ulu hati, gejala lain yang juga dapat menyertai GERD adalah:
β’ Kesulitan menelan.
β’ Gangguan pernapasan, seperti batuk-batuk dan sesak napas. Orang yang memiliki penyakit asma akan sering kambuh ketika gejala GERD kumat.
β’ Suara serak.
β’ Mual dan muntah.
β’ Sakit tenggorokan.
β’ Keluarnya isi lambung tanpa disadari.
β’ Gangguan tidur.
β’ Kerusakan gigi karena sering terkena asam lambung.
β’ Bau mulut.
*
Cara Mengatasi GERD
Di samping pengobatan yang tepat, melakukan perubahan gaya hidup juga penting dilakukan supaya gejala GERD tidak kambuh kembali. Perubahan yang dimaksud adalah:
β’ Menurunkan berat badan, jika memiliki berat badan yang berlebih.
β’ Meninggikan kepala saat tidur.
β’ Tidak berbaring atau tidur setidaknya dalam waktu 2 hingga 3 jam setelah makan.
β’ Menghindari makanan atau minuman yang memicu asam lambung naik, seperti alkohol, susu, makanan yang pedas dan berlemak, cokelat, mint, dan kopi.
β’ Tidak mengenakan pakaian yang terlalu ketat.
https://bangbem-store.blogspot.com/