Maze itu diibaratkan sebagai kehidupan yang para mazer sedang jalani, ada yang lurus, berliku-liku tanpa tahu ujung atau akhirnya dimana, simpang siur, atau bahkan buntu. Hmmm…coba sekarang mazer bayangkan dihadapan para mazer terdapat banyak jalan. Para mazer tidak tahu jalan mana yang bisa mengarahkan mazer kepada tujuan mazer. Yuks sebut apa saja tujuan mazer saat ini. Sudah??? Nah sekarang para mazer putuskan mana diantara banyak jalan tersebut yang akan dipilih, pilih satu ya mazer. Karena kalo kita sedang berjalan kan hanya di satu jalan yah. Nah sekarang saya akan bertanya sebelum mazer berjalan di jalan yang telah dipilih. Apakah para mazer yakin dengan jalan yang dipilih? Apakah jalan tersebut adalah keputusan yang tepat, atau solusi yang tepat, dll? Kebanyakan kita biasanya saat telah memilih untuk mengambil suatu jalan maka kita akan mencoba untuk menjalankannya hingga ketemu jalan keluar. Namun, saat kita hampir sampai di ujung jalan ternyata jalan itu buntu. Atau saat kita berjalan di jalan yang dipilih saat ditengah jalan kita menemui rintangan atau hambatan, kita menjadi ragu dengan jalan yang dipilih. Seberapa sering kita berada di maze dan berputar-putar mencari jalan untuk keluar? Seberapa cepat para mazer menyadari bahwa jalan yang dipilih itu kurang tepat? Seberapa banyak waktu, tenaga, pikiran yang mazer habiskan untuk berputar-putar mencari jalan, mencoba satu jalan dan berpindah ke jalan lain? Pada dasarnya apabila para mazer mengkomunikasikan terlebih dahulu tujuan serta beberapa alternatif yang para mazer pikirkan, sebelum memutuskan jalan mana yang akan dipilih, tentunya akan lebih menghemat waktu, tenaga, serta pikiran. Kenapa?? Karena biasanya setelah kita mencoba jalan berulangkali, pikiran dan tenaga kita sudah tidak sebaik saat kita akan mencoba jalan yang kita pilih pertama kali. Jadi komunikasi atau dialogue itu sangatlah penting para mazer. Dialogue memiliki banyak definisi namun secara umum definisi dialogue (dialog) adalah percakapan atau adanya interaksi yang melibatkan suatu pertukaran informasi. Dalam maze-dialogue, dialogue memiliki dua makna :
1. Dialogue (dialog) adalah landasan kami sebagai psikolog dalam memenuhi kebutuhan para mazer. Dalam melakukan dialogue, kami dapat melakukan banyak peran serta berprinsip pada etika, baik etika dalam berprofesi maupun etika bermasyarakat. Maksudnya adalah saat kami berhadapan dengan para mazer, peran kami disesuaikan dengan kebutuhan mazer. Input yang kami dapatkan dari para mazer tentunya kami jaga atau rahasiakan (kode etik psikolog).
2. Dialogue terdiri dari tiga suku kata yaitu “Dia”, “Lo” dan “Gue”. Ini berarti interaksi komunikasi antara “Dia” (psikolog), “Lo” (pihak luar), dan “Gue” (mazer/klien) yang menjadi titik berat kami para psikolog dalam mewujudkan kebutuhan para mazer. Tolak pikirnya adalah masalah dihayati sebagai masalah ketika para mazer berinteraksi dengan pihak luar (orangtua, saudara, keluarga besar, tetangga, teman, dsb). Kenapa bisa begitu??karena adanya kesenjangan antara apa yang para mazer pikirkan dengan kenyataan yang ada di lingkungan (informasi-informasi yang diamati, dirasakan dari lingkungan) sehingga muncul masalah. Apabila para mazer tidak menerima input apapun bisa jadi para mazer tidak menganggap itu sebagai masalah. Dan kami sebagai psikolog memposisikan diri pada situasi yang dihadapi mazer sehingga kami dapat melakukan interaksi dengan mazer secara efektif. Terakhir, pada maze-dialogue terdapat bentuk segitiga. Bentuk segitiga pada logo maze-dialogue menjelaskan bahwa peran/fungsi ketiga unsur tersebut berada dalam kondisi setara atau seimbang. Dalam maze-dialogue peran kami sebagai psikolog, ataupun para mazer sebagai klien,serta pihak luar itu sama. Kami sebagai psikolog tidak menganggap diri kami paling tahu, paling hebat; kami menyesuaikan peran kami sesuai dengan kebutuhan para mazer, sehingga para mazer merasa nyaman, begitupula dengan pihak luar. Dalam membangun dialogue, kami tidak menyudutkan salah satu atau keduanya, jadi prinsip setara tetap dipertahankan. Pelayanan psikologi dalam maze-dialogue :
1. Tes Kecerdasan
2. Tes Kepribadian
3. Tes Minat&Bakat
4. Evaluasi Perkembangan
5. Konseling dan Psikoterapi
6. Training
7. Anjab
8. Assessment centre
info lengkap www.maze-dialogue.com atau email magdalena.psikologi@gmail.com