
10/09/2018
BERTAMBAK tetapi tidak BERILMU
Alhamdulillah,
Pagi-pagi terima telpon dari Petambak Udang Windu nan jauh di sana. Tepatnya di Wialayah Sungai Lumpur - Sumatera Selatan.
Berawal dari seringnya gagal panen hingga merugi cukup besar, para petambak tersadarkan bahwa selama ini mereka "BERTAMBAK tetapi tidak BERILMU".
Kemudian mereka mencari NASA, hingga bertemu dengan tim distributor wilayah OKI (Pak IBNU MUNDIR-BG.1815 dan Pak SONY ANDARTA) untuk belajar dan aplikasikan teknologi organik NASA.
Sudah sekitar 2 tahun mereka pakai teknologi organik TON dan TANGGUH PROBIOTIK. Keberhasilan saat pemakaian pertama, mereka bukannya mendapat apresiasi dari petambak disekitarnya, melainkan olok-olok bahwa dianggap itu "PAS NASIB BAIK SAJA".
Tetapi setelah 6x pemakaian selama 2 tahun hasilnya terus meningkat, barulah mereka yang mengolok-olok ikut tersadarkan, lalu turut belajar dan praktik bertambak dengan BERILMU.
Tambak udang yg tidak pakai NASA mereka 6 bulan baru panen atau setahun hanya 2x panen. Tambak yg pakai NASA 3 bulan sudah panen atau setahun 3x panen dengan size 20 (1 Kg isi 20 ekor udang windu).
Panen meningkat rata-rata 5 Kw (dari 2 Kw menjadi 7 Kw) demgan harga jual Rp 100.000/Kg maka pendapatan meningkat Rp 50 juta (tambahannya saja). Padahal biaya NASA hanya Rp 3,75 Juta, sehingga keuntungan meningkat Rp 46,25 juta/panen atau Rp 138,75 juta/Tahun.
Alhamdulillah saat ini TON dan TANGGUH PROBIOTIK sudah menjadi primadona di sana.
Sungguh tiada nikmat-Mu yang tak akan pernah kudustakan. Senyum Mereka adalah Senyum Kami.
Barokallah...