02/10/2025
Bahaya residu rokok untuk bayi yang menempel di baju ayah sering disebut sebagai โthirdhand smokeโ (asap rokok tangan ketiga). Berbeda dengan asap rokok langsung (secondhand smoke), residu ini berupa zat beracun dari rokok yang menempel pada pakaian, rambut, kulit, furnitur, hingga dinding. Kalau ayah merokok lalu langsung menggendong bayi tanpa mengganti baju atau membersihkan diri, bayi bisa terpapar zat berbahaya tersebut.
๐ Mengapa berbahaya untuk bayi?
1. Racun tetap aktif
Nikotin, tar, karbon monoksida, formaldehida, dan logam berat bisa menempel lama pada kain.
Zat ini bisa bercampur dengan udara di ruangan atau terhirup bayi.
2. Bayi mudah terekspos
Bayi sering menyentuh, mengisap tangan, atau menggigit kain. Residu dari baju bisa masuk lewat mulut, kulit, maupun pernapasan.
Karena sistem kekebalan tubuh bayi masih lemah, paparan kecil saja bisa berdampak lebih besar dibanding orang dewasa.
3. Risiko kesehatan nyata
Gangguan pernapasan: batuk, pilek berkepanjangan, asma, infeksi paru (bronkitis, pneumonia).
Gangguan perkembangan otak: nikotin bisa memengaruhi perkembangan sistem saraf bayi.
Risiko alergi & kulit sensitif: residu bisa memicu ruam, gatal, atau eksim.
Meningkatkan risiko SIDS (sudden infant death syndrome) pada bayi.
๐ Langkah pencegahan untuk ayah yang merokok:
Setelah merokok, ganti baju sebelum menggendong bayi.
Sebaiknya mandi atau cuci tangan dan wajah lebih dulu.
Jangan merokok di dalam rumah, mobil, atau tempat bayi sering berada.
Lebih baik lagi, berhenti merokok demi kesehatan keluarga.
๐ Jadi walaupun ayah tidak merokok di dekat bayi, residu yang terbawa di pakaian tetap berbahaya.