25/03/2022
Salah satu pencegahan penyakit stroke yaitu berhenti merokok
Bagaimana merokok dapat menyebabkan stroke?
Asap rokok mengandung sekitar 4.000 zat kimia berbahaya. Ini termasuk karbon monoksida, formaldehyde, arsenik, dan sianida.
Ketika diisap, zat-zat kimia dari asap ini masuk ke paru-paru dan kemudian ditransfer ke dalam aliran darah.
Darah yang mengandung zat kimia tersebut kemudian mengalir ke seluruh tubuh, mengubah dan merusak sel-selnya, serta memengaruhi cara kerja tubuh Anda.
Perubahan inilah yang kemudian dapat meningkatkan risiko stroke. Adapun perubahan pada tubuh akibat asap rokok bisa terjadi dalam berbagai cara.
Adakah hubungan antara stroke dan perokok pasif?
Meski tak merokok, perokok pasif juga berisiko tinggi terkena stroke dibandingkan mereka yang tidak.
CDC menyebut, mengisap asap rokok dari perokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 25-30% dan stroke hingga 20-30%.
Kasus kematian akibat merokok pasif pun cukup tinggi per tahunnya.
Adapun anak-anak disebut lebih rentan menjadi perokok pasif karena paparan asap rokok dari anggota keluarga di sekitarnya.
Bahkan, anak-anak lebih berisiko mengalami masalah pernapasan dan kematian akibat paparan asap rokok.
Pasalnya, sistem pernapasan anak belum sempurna dan kekebalan tubuhnya cenderung lemah.
Apa manfaat dari berhenti merokok terhadap risiko stroke?
Hubungan merokok dan stroke bukan sekadar meningkatkan risiko, tetapi juga menurunkan risikonya bila Anda berhenti melakukan kebiasaan tersebut.
Faktanya, berhenti merokok setelah pertama kali mengalami stroke menurunkan risiko terkena stroke kembali pada waktu berikutnya.
Bahkan, ini juga menurunkan risiko kematian akibat stroke atau serangan jantung.
Pasalnya, ketika Anda berhenti merokok, Anda tidak lagi menghirup bahan kimia berbahaya dari asap rokok.
Artinya, bahan kimia ini pun tidak lagi memasuki aliran darah, tak merusak pembuluh darah, serta tidak meningkatkan risiko terbentuk gumpalan darah.
Jika ini terus Anda lakukan, dalam sebulan, tekanan darah Anda akan kembali ke kisaran normal.
Risiko serangan jantung dan stroke pun akan menurun. Dalam setahun, risiko ini bisa menurun hingga setengahnya.
Tak hanya sampai di situ, sebuah studi menemukan fakta bahwa, mantan perokok bisa memiliki risiko stroke yang sama dengan orang yang tidak pernah merokok setelah 5-10 tahun menghentikan kebiasaannya tersebut.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya bagi Anda untuk berhenti merokok mulai dari sekarang untuk mengurangi risiko stroke tersebut.
Sumber: hellosehat. com