09/04/2020
Selain virus corona yang menyebar dengan cepat, stigma negatif dan ketakutan tentangnya pun penyebarannya tidak kalah cepat. Hal ini dapat menghambat usaha kita semua yang sedang berjuang melawan .
Mulai dari diri sendiri, untuk tidak membuat pernyataan atau stigma negatif kepada orang dengan COVID-19. Caranya tidak sulit. Pertimbangkan dengan matang apa yang akan kamu sampaikan, pilih bahasa yang tepat, dan tumbuhkan empati pada lawan bicara kamu. Kata-kata yang keluar dari mulut kita, tanpa kamu sadari, dapat mempengaruhi orang lain. Ingat, mulutmu, harimaumu. 🐯
Terkait virus corona ini, beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi stigma: .
¤ Gunakan penyebutan yang benar untuk COVID-19, bukan virus Cina atau flu Asia. .
¤ Gunakan istilah yang lebih halus, seperti orang yang mungkin/diduga memiliki COVID-19, orang yang dirawat karena COVID-19, orang yang baru pulih dari COVID-19, dsb. BUKAN “korban/tersangka corona" ¤ Memberikan dukungan bagi mereka yang terdampak, baik pasien, keluarga pasien atau masyarakat sekitar .
¤ Cari informasi yang akurat dari sumber yang tepat. stigma muncul dari KETAKUTAN akibat KETIDAKTAHUAN. Informasi yang resmi dapat kamu akses dari lembaga resmi seperti , atau di website covid19.go.id .
¤ Meluruskan mitos dan hoax yang beredar .
¤ Sebarkan berita positif, misal berita tentang kesembuhan pasien, cara pencegahan yang praktis dan tepat, cara mengamankan diri dan lingkungan dari penyebaran, atau kisah
Mencegah dan menghentikan stigma, harus kita lakukan bersama sama. dan terhadap COVID-19.
MARI SALING JAGA
Artwork by :