31/01/2024
USIA DARAH MANUSIA
Darah manusia terdiri dari berbagai jenis sel darah, termasuk sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan trombosit.
Secara khusus, usia darah mengacu pada umur rata-raya sel darah merah. Sel darah merah memiliki umur sekitar 120 hari atau sekitar 4 bulan dalam tubuh manusia. Selama periode ini, mereka bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan membawa karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan.
Setelah 120 hari, sel darah merah menjadi tua dan rusak, dan kemudian dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh dan hati.
Sel darah merah yang rusak digantikan oleh produksi sel darah merah baru dalam sumsum tulang. Proses ini berlangsung terus-menerus sepanjang hidup seseorang.
Usia darah manusia dapat bervariasi antara individu. Faktor-faktor seperti kondisi kesehatan, gaya hidup, dan genetika dapat mempengaruhi kecepatan pembentukan dan penghancuran sel darah merah dalam tubuh.
PROSES PENGHANCURAN DARAH MERAH YANG TUA DAN RUSAK
Sel darah merah yang rusak atau sudah tua dibuang oleh sistem kekebalan tubuh dan hati. Proses ini terjadi dalam beberapa tahap:
1. Penghancuran di limpa: Limpa adalah organ penting dalam sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam membuang sel darah merah yang rusak. Di dalam limpa, sel darah merah tua dipecah menjadi bagian-bagian kecil.
2. Fagositosis oleh makrofag: Setelah sel darah merah pecah, sisa-sisa sel dan komponen darah lainnya diambil oleh sel-sel kekebalan tubuh yang disebut makrofag.
Makrofag adalah jenis sel darah putih yang bertugas membersihkan dan menghancurkan partikel asing serta sel-sel yang sudah tidak berguna dalam tubuh.
3. Penguraian di hati: Setelah diambil oleh makrofag, sisa-sisa sel darah merah yang rusak diangkut ke hati. Di hati, komponen darah yang terurai akan melalui berbagai proses metabolik dan dipecah menjadi bahan-bahan yang dapat digunakan kembali oleh tubuh.
4. Disaring oleh ginjal : Bagian-bagian yang tidak dapat digunakan kembali akan disaring oleh ginjal dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin dalam bentuk metabolit, seperti urobilinogen dan bilirubin.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ini bukanlah sel darah merah yang utuh atau lengkap yang dikeluarkan, tetapi produk sisa yang dihasilkan dari proses pemecahan dan penguraian sel darah merah.
Dengan cara ini, tubuh manusia secara alami mengeluarkan dan membuang sel darah merah yang sudah tidak berguna atau rusak.
Proses penguraian ini penting untuk menjaga keseimbangan sel darah merah dalam tubuh dan memastikan bahwa sel darah merah yang sehat dan baru terus diproduksi untuk menggantikan yang rusak.