
23/09/2025
_Kids Therapy Center _
Ayah bunda.. Perilaku anak seperti belum bisa duduk tenang, sulit fokus, atau masih kesulitan belajar membaca seringkali bukan karena malas, tapi karena perkembangan otak mereka masih bertahap.
Otak berkembang secara berlapis dari bawah ke atas, seperti tangga:
1️⃣ Otak Bawah
➡️ Dasar insting bertahan hidup, emosi dasar (takut, marah, menangis).
➡️ Dominan saat anak masih kecil → sering tantrum, susah diam.
2️⃣ Otak Tengah
➡️ Mengatur gerak tubuh, koordinasi, sensorik, dan keterampilan motorik.
➡️ Penting untuk kesiapan belajar (duduk tenang, memegang pensil, mengikuti instruksi).
3️⃣ Otak Atas
➡️ Pusat berpikir, fokus, memori, kontrol diri, membaca, & menyelesaikan masalah.
➡️ Bagian ini berkembang paling akhir, butuh stimulasi & pendampingan.
Jika fondasi Otak Bawah belum matang, otak tidak bisa bekerja optimal. Akibatnya anak bisa mengalami kesulitan fokus, sulit duduk tenang, mudah emosi, hingga terhambat dalam belajar membaca dan bersosialisasi.
Penelitian oleh Gisella Decarli dkk., 2024 (meta analisis tentang disleksia & keterampilan motorik) menunjukkan bahwa anak dengan motorik dasar yang belum matang cenderung mengalami kesulitan duduk tenang, fokus, dan belajar membaca.
Studi Ari Kurniati & Sopiah., 2021 menyebutkan bahwa stimulasi motorik kasar lewat permainan papan titian tidak hanya membantu perkembangan jasmani anak, tapi juga aspek sosial-emosional sebagai bagian dari perkembangan rohani dan psikososial.
Itulah mengapa, sebelum anak diajak belajar calistung, penting dibangun dulu fondasi otaknya melalui berbagai aktivitas terapi dan stimulasi yang sesuai kebutuhan, agar koneksi otak dari bawah ke atas matang sehingga anak lebih siap duduk tenang, fokus, mengelola emosi, dan akhirnya belajar dengan lebih mudah serta menyenangkan.