Jero Mangku Sandhi

Jero Mangku Sandhi Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Jero Mangku Sandhi, Peumahan Nuansa Penatih Denpasar, Denpasar.

19/09/2018

Pura Tirta Empul Air Suci Dari Dewa Indra

gambar pura tirta empul
Kawasan Pura Tirta Empul
Pura Tirta Empul berada di lembah yang dikeliling bukit yang tumbuh hijau, Pura ini mirip dengan Pura taman ayun karena terdapat mata air alaminya.

Pura Tirta Empul ini sering dijadikan oleh umat Hindu di Bali untuk tempat melukat (pembersihan diri), karena di Pura Tirta Empul ini terdapat sebuah mata air yang keluar dari 30 buah pancuran yang berderet dari timur sampai ke barat menghadap ke selatan.

Dari pancuran Pura Tirta Empul yang berbentuk seperti cangkang keong tersebut mengeluarkan Tirta ( air suci) yang diyakini dapat membersihkan diri kita dari kekuatan negatif yang berasal dari luar ataupun dari dalam diri.

Dan di pura Tirta Empul juga terdapat mata air yang digunakan oleh masyarakat umat Hindu di Bali untuk memohon tirta suci untuk upacara keagamaan.

Pura Tirta Empul terletak di Kabupaten Gianyar, tepatnya di Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar, Bali.

Pura Tirta Empul yang dari katanya berasal dari dua suku kata, Tirta dan Empul dimana Tirta (air suci) dan Empul (air yang menyembur keluar dari tanah) jadi Tirta Empul memiliki makna air suci yang menyembur keluar dari dalam tanah ( Mata air suci ).

Pada hari raya atau hari-hari suci di Bali seperti Banyu Pinaruh, Purnama, Tilem dan hari suci lainnya, pura Tirta Empul akan dipadati oleh umat Hindu yang melakukan ritual pemandian pembersihan diri atau melukat.

Air di pura ini terasa sangat segar dingin dan sejuk karena air pancuran ini langsung muncul dari sumber mata air tanah. Di dalam kolam air pancuran Pura Tirta Empul ini terdapat ikan-ikan emas jinak yang banyak dan besar-besar

melukat di pura tirta empul

Sejarah Pura Tirta Empul
Pendirian Pura Tirta Empul ini diperkirakan dibangun pada tahun 960 A.D. Pada jaman keemasan Raja Chandra Bhayasingha dari Dinasti Warmadewa.

Diceritakan asal muasal dari Pura Tirta Empul ini ada hubungannya dengan mitologi pertempuran Mayadenawa Raja Batu Anyar (Bedahulu) dengan Bhatara Indra.

Diceritaka Raja Mayadenawa merupakan seorang raja yang amat sakti, tapi memiliki sifat jahat dan beraggapan dirinya adalah seorang dewa. Kesewenang – wenangan dari Raja Mayadenawa yang tidak mengijinkan rakyatnya untuk melaksanakan upacara – upacara keagamaan untuk mohon keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa.

gambar ilustrasi
Mengetahui hal itu Para Dewa pun marah, maka para dewa yang dipimpin oleh Bhatara Indra menyerang Raja Mayadenawa. Bhatara Indra mengirimkan pas**an beliau untuk menghancurkan Mayadenawa.

Mayadenawa pun kalah perang melawan Dewa Indra. Mengetahui dirinya terdesak Raja Mayadenawa melarikan diri ke hutan menuju ke sebelah Utara Desa Tampak siring.

Berniat untuk menghilangkan jejak, Raja Mayadenawa berjalan dengan memiringkan kakinya ke tengah hutan, dengan posisi kakinya yang dimiringkan inilah yang sekarang menjadi Desa Tampak Siring atau dalam bahasa Indonesia Tampak Siring berarti telapak yang miring.

Walaupun Raja Mayadenawa berusaha menghilangkan jejakya, tapi usahanya melarikan diri gagal. Sebelum berhasil ditangkap oleh pas**an dewa Indra, Mayadenawa menciptakan mata air beracun.

Dengan mata air beracun ini Mayadenawa telah berhasil membunuh sebagian dari pas**an dari dewa Indra, yang mengejar Mayadenawa.

Untuk mengatasi mata air beracun (Pancuran Cetik (Racun) dari Mayadenawa, Dewa Indra menancapkan tombaknya dan memancarkan air keluar dari tanah (Tirta Empul) untuk menciptakan mata air penawar racun Air suci ini dipakai memerciki para Dewa sehingga tidak beberapa lama bisa hidup lagi seperti sedia kala.

Mata air inilah yang bernama Tirta Empul (air suci).
SPCK_/|\_

Aura Magis Tumpek WayangSebentar lagi Tumpek Wayang. Hari ini patirthan Sanghyang Iswara / Sanghyang Samirana. Pada hari...
18/09/2018

Aura Magis Tumpek Wayang

Sebentar lagi Tumpek Wayang. Hari ini patirthan Sanghyang Iswara / Sanghyang Samirana.
Pada hari redite wage wuku wayang (minggu sebelum tumpek) adalah pertemuan antara Sang Sinta dan Sang Watugunung. Hari ini dikatakan “leteh” / kotor, tidak baik untuk penyucian. Sedangkan sehari sebelum Tumpek Wayang disebut “ala paksa” / “kala paksa” / “dina ala”. Karena pada hari ini Sanghyang Kala sedang berada di bumi. Itulah sebabnya Sang Gama Tirtha (umat sedarma) pada hari itu memasang “sesuwuk” yakni potongan daun pandan duri diolesi “apuh” (kapur sirih) bentuk tapak dara. Masang sesuwuk ini juga disebut “meselat” / “meselet”, karena daun pandan diselipkan di setiap bangunan rumah dan pelinggih. Demikian juga, pada setiap orang mengoleskan kapur sirih di hulu hati (dada) berbentuk tapak dara.

Keesokan harinya, pada hari Tumpek Wayang, pagi - pagi sesuwuk dipunggut dikumpulkan dalam satu wadah berupa “sidi” (ayakan), diikat dengan benang tridatu. Sesuwuk yang sudah diikat ditaruh di “lebuh” / depan rumah, disertai segehan, api takep, “tri ketuka” (mesui, kesuna, jangu), disertai “payas pebersihan”. Mesui kesuna jangu kadangkala digantikan dengan “lulun pabuan” yakni perlengkapan menginang seperti sirih, mako, buah pinang, pamor, gambir.

Pandan duri adalah simbol permohonan kekuatan Sanghyang Wisesa. Kapur sirih adalah simbol permohonan kekuatan Sanghyang Darma. Bentuk “tapak dara” sebagai simbol permohonan kesucian. Benang tridatu sebagai simbol permohonan kekuatan bayu sabda idep serta mohon perlindungan kepada Sanghyang Tri Sakti. Api takep simbol permohonan perlindungan Sanghyang Brahma. Sidi (ayakan) simbol permohonan “ke-sidi-an” / kekuatan Sanghyang Maha Wisesa. Segehan sebagai sarana “nyupat” / “nyomia” kekuatan kala menjadi dewa. “Tri ketuka” (mesui, kesuna dan jangu) simbol kekuatan untuk menolak bala.

Semua sarana itu merupakan wujud permohonan perlindungan kepada Sanghyang Maha Wisesa terhadap pengaruh negatif Kala. Juga sebagai sarana penyupatan kekuatan negatif di bhuana alit dan buana agung agar menjadi “somia” dan “nirmala”, bebas dari bahaya, bencana, penyakit, serta untuk mendapatkan “prayascita” / penyucian, di hari Tumpek Wayang.

Karena adanya unsur kekuatan Batara Kala, dina ala, pernak pernik penolak bala, serta memohon kesidian, inilah yang menyebabkan Tumpek Wayang kental dengan nuansa magis. Sampai sampai anak yang lahir pada wuku wayang mesti mendapatkan pengruatan khusus yakni penglukatan “sapuh leger” atau “nunas tirtan wayang”.

Pada hari Tumpek Wayang, Sang Gama Tirtha maprakerti menghaturkan canang wangi - wangian di sanggah dan di atas tempat tidur, dilengkapi dengan segehan. Memuja Sanghyang Iswara memohon keselamatan, kerahayuan, serta kesucian.

Sang Gama Tirtha yang memiliki sarwa tetabuhan, gong, gender, gambang, pratima, “ringgit” / wayang, maprakerti menghaturkan suci, peras, ajengan ulam itik putih, sedah woh, canang raka, pesucian, dll. mengayat Sanghyang Iswara / Siwa. Sedangkan Sang Dalang maprakerti kepada dirinya sendiri natab sesayut, tumpeng guru, prayascita, penyeneng, mengayat Sanghyang Samirana / Siwa dalam prabawa sebagai pengayom para dalang.
Demikian dalam cakepan Pakem Gama Tirtha, Sapta Gama, dan Sunar Igama. Ampura.
kanduksupatra.blogspot.com

Ada SUARA yang tidak terdengar oleh telingaitulah SUARA HATI.Ada BENTUK yang tidak terlihat oleh mataitulah PIKIRAN.Ada ...
05/09/2018

Ada SUARA yang tidak terdengar oleh telinga
itulah SUARA HATI.

Ada BENTUK yang tidak terlihat oleh mata
itulah PIKIRAN.

Ada AROMA yang tidak tercium oleh hidung
itulah KEBAJIKAN.

Ada RASA yang tidak terkecap oleh lidah, itulah KETULUSAN.

Ada SENTUHAN yang tidak teraba oleh kulit, itulah KASIH SAYANG.

Ada KONDISI BATIN yang tidak terpikir oleh pikiran, itulah KESADARAN.

Tubuh bukanlah berati apa apa tanpa sang rohDan Tubuh hanya tergeletak tidak bergunaJika sang roh keluar dari badanSang ...
01/09/2018

Tubuh bukanlah berati apa apa tanpa sang roh
Dan Tubuh hanya tergeletak tidak berguna
Jika sang roh keluar dari badan

Sang roh beserta pikiran masih dapat berbuat di alam roh dan hanya dapat terlihat oleh manusianya yang telah memahami kesadarannya setingkat roh

Roh ini bisa pergi kemana saja
Tapi karena adanya pikiran
sang roh terikat oleh badan
Sang roh dapat pergi menjauhi tubuhnya
namun tetap terikat tali spiritual
Yang dulu semasih dalam kandungan
terhubung sepenuhnya melalui tali pusar

Seperti juga pada orang yang mati untuk sesaat atau samadhi dan orang tersebut akhirnya memiliki kecerdasan NYA sebagai ROH

Setingkat roh halus ini
Ketika maha samadhi total
Maka pikiran dan badan halus ini terpisah
Masih ada badan cahaya yang menetap pada hati nur ani disaat roh ini tinggal pada rumahnya dalam badan manusia

Nah inilah tujuan akhir
Yaitu untuk melepaskan ikatan duniawi
Baik badan kasar badan halus untuk mencapai NYA atau AMOR secara total
menyatunya atma ke paramatma
mencapai NOL BESAR untuk
bebas dan merdeka sepenuhnya didalam NYA

"JANGAN GILA PUJIAN"Om Swastyastu Seekor anak nyamuk akan memulai tahapan kehidupan berikutnya, yaitu belajar terbang. S...
29/08/2018

"JANGAN GILA PUJIAN"

Om Swastyastu

Seekor anak nyamuk akan memulai tahapan kehidupan berikutnya, yaitu belajar terbang. Setelah merasa mahir, anak nyamuk tersebut mulai berani terbang lebih jauh meninggalkan sarangnya.

Sekembalinya dari petualangan terbang pertama, anak nyamuk yang masih belia tersebut, disodori berbagai pertanyaan oleh ibunya.

Ibu nyamuk : "Anakku, bagaimana pengalaman perdanamu terbang meninggalkan sarang ini? Apakah kamu senang dan bahagia?"

Anak nyamuk : "Ibu... Hari ini aku merasa senang sekali... Ibu patut bangga kepada anakmu yang hebat ini..."

Ibu nyamuk : "Apa gerangan yang terjadi? Cepat ceritakan kepadaku..."

Anak nyamuk : "Saat terbang, aku melihat banyak sekali orang bertepuk tangan... Mereka pasti sedang memuji kehebatan terbangku..."

Ibu nyamuk menggelengkan kepalanya, lalu berkata : "Kamu salah anakku... Orang-orang bertepuk tangan bukan untuk memuji atau membanggakan kehebatannya, namun sebenarnya mereka berniat untuk membunuhmu..."

Anak nyamuk : "Tapi aku mendengar sorak sorai suara mereka di dalam ruangan yang dingin. Mereka berkata, nyamuknya lucu dan imut, pintar terbang lagi. Pandangan mereka semuanya ke arahku dan menunjuk-nunjuk tubuhku..."

Ibu nyamuk : "Lain kali kamu harus berhati-hati. Jangan mudah tertipu oleh tingkah laku dan ucapan orang. Kelihatannya saja baik, namun sebenarnya, mereka ingin mencelakakan dirimu..."

Anak nyamuk terkejut bukan kepalang mendengar penjelasan ibunya. Ternyata dia terlanjur salah sangka.

Sahabatku yang budiman...

Dalam kehidupan ini, sering kali kita begitu mudah menilai orang dari kulitnya saja. Menganggap apa yang terlihat oleh mata sebagai sesuatu yang baik. Padahal dibalik semua itu, terselip maksud terselubung, yang mungkin saja dapat mencelakakan diri kita.

Mata kita sering menipu hati kita. Melihat penampilan orang yang baik, menjustifikasi bahwa hati mereka pasti sama baiknya dengan apa yang mereka tampilkan. Berpakaian agamis, berpenampilan rapi berdasi dan senang mengumbar kata-kata manis penuh pujian, dengan tujuan pencitraan dan menarik perhatian orang lain agar dianggap sebagai manusia alim dan bermartabat.

Kita sering terkecoh oleh penampilan mereka. Menutup telinga dari bisikan hati yang mengatakan bahwa sebenarnya mereka bukanlah orang baik. Lebih mempercayai apa yang terlihat daripada apa yang dirasakan.

Lebih parahnya, kita mudah terbuai oleh kata-kata pujian dan menganggap diri kita adalah orang yang layak dipuji. Meninggikan derajat pribadi hanya karena pujian, lalu mulai menyombongkan diri.

Sesungguhnya kata-kata pujian itu adalah mata pedang yang sewaktu-waktu dapat menghujam tubuh dan mencelakakan diri, jika kita terbuai olehnya, tidak hati-hati dan menjadi orang yang tinggi hati.

Jangan gila pujian. Namun kita juga tidak mungkin menolak pujian. Terimalah semua pujian dengan bijaksana dan penuh kerendahan hati, menjadikannya sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik lagi. Niscaya hidup kita akan selalu bahagia.

Om Santih Santih Santih Om

~ Mutiara Dharma
Shri Danu DP

Source: https://m.facebook.com/mutiarahindudharma/photos/a.242234762583781/870893913051193/?type=3

09/08/2018

Ada pertemuan ada perpisahan
Jika suatu saat kita berpisah,itu bkn krn kita hrs nempel terus ,semua ada masanya
Ada kalanya bersama dan bgtu sebaliknya

Jika...!!!
Kita berpisah dan memilih jln masing"JANGAN PERNAH saling menyalahkan,semua itu hanya merupakan sebuah KISAH PERJALANAN HIDUP KITA,maka hidup ini di bw happy aja mencari hubungan adalah yg mampu menjadi diri kita bahagia dn merasa NYAMAN
S*k Asyiiik aja😝🌷🌹🌺🌺

DEVA GANESA.Deva Ganesa adalah Putra Deva Siva dan Devi Parvati yang terakhir dari 7 Putra Beliau. Deva Siva dan Devi Pa...
07/08/2018

DEVA GANESA.

Deva Ganesa adalah Putra Deva Siva dan Devi Parvati yang terakhir dari 7 Putra Beliau. Deva Siva dan Devi Parvati mempunyai 7 Putra yaitu :
1. Deva Ksetrapala.
Devanya para iblis, setan, goblin dll. Beliau penguasa Ksetrapala Loka. Loka yang kedua di tingkat Bhur Loka.

2. Deva Kumara.
Devanya saudara 4 kita yang bernama Merajapati.

3. Deva Murugan.
Devanya saudara 4 kita yang bernama Bhanaspati.

4. Deva Sanmukha.
Devanya saudara 4 kita yang bernama Bhanaspati Raja.

5. Deva Ayyappa.
Devanya saudara 4 kita yang bernama Anggapati.

6. Devi Namsarkhami.
Devi penguasa yoga atau meditasi.

7. Deva Ganesa.
Deva pujaan yang pertama ( Ekadanta ). Beliau perlambang kemurnian, ketaatan dan menghilangkan segala rintangan. Deva Ganesa juga mempunyai beberapa nama lain yaitu :
a. EKADANTA.
Deva pujaan yang pertama.
b. VAKRATUNDA.
Membebaskan dari segala rintangan.
c. GAJANANA.
Deva bermuka gajah.
d. LAMBODARA.
Deva berbadan besar.
e. DHUMRAWARNA.
Deva yang cerdas dan bijaksana.
f. VINDABHAJA.
Mempunyai kekuatan yang besar.
g. VIKTA.
Deva yang selalu menepati janji-Nya.
h. GANAPATI.
Deva pujaan para gana dan preta.

Siapa itu para Gana dan Preta ?

Raja tikus, raja walangsangit, raja wereng atau raja gumarat gumitit itu disebut " Gana ". Sedangkan raja memedi, raja tonye, raja jin atau raja mahluk2 halus disebut " Preta ". Saat Deva Ganesa dipuja oleh para Gana dan Preta itu, Beliau bergelar GANAPATI.

Deva Ksetrapala, Deva Kumara, Deva Murugan, Deva Sanmukha dan Deva Ayyappa, menyatukan diri dalam satu perwujudan ( Badan ) menjadi DEVA KARTIKE. Jadi DEVA KARTIKE adalah perwujudan dari 5 Putra Deva Siva dalam satu wujud.

DEVA KUMARA, DEVA MURUGAN, DEVA SANMUKHA dan DEVA AYYAPPA dipuja sebagai DEVA STARKARAM. Deva Starkaramlah yang memberikan anugerah kekuatan kepada Saudara 4 kita ( Anggapati, Merajapati, Bhanaspati & Bhanaspati Raja ), sehingga Saudara 4 kita itu bisa melindungi, merawat dan menjaga kita. Saudara 4 kita itu mendapat tugas dari DEVA ASVIN untuk menjaga, merawat dan melindungi tubuh kita ( WAG ).

~  Lagu Bali  ~"EDE NGADEN AWAK BISE"  tidak melihat   bicara, tapi mendengar   katanya.LATIHlah agar bisa melihat secar...
02/08/2018

~ Lagu Bali ~
"EDE NGADEN AWAK BISE"

tidak melihat bicara, tapi mendengar katanya.

LATIHlah agar bisa melihat secara OBYEKTIF, bukan SUBYEKTIF.

DASAR MULAI BELAJAR SPIRITUAL adalah keSUCIan !

yang sering meNODAi keSUCIan adalah;

Ke "S O M B O N G" an

PENYAKIT yang sering menghinggapi
"KITA SEMUA !
(Terutama ORANG-ORANG yang MULAI_BARU BELAJAR SPIRITUAL), benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari.

Di tingkat pertama,
sombong disebabkan oleh faktor materi.
Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua,
sombong disebabkan oleh faktor ***KECERDASAN***
Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga,
sombong disebabkan oleh faktor kebaikan.
Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik...
Semakin tinggi tingkat kesombongan,
Semakin sulit p**a kita mendeteksinya.
Sombong karena materi sangat mudah terlihat,
namun sombong karena pengetahuan,
apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Cobalah setiap hari, kita memeriksa hati kita.
Karena setiap hal yang baik dan yang bisa kita lakukan,
semua karena ANUGRAH TUHAN.

Kita ini manusia hanya seperti debu, yang suatu saat akan hilang dan lenyap.
Kesombongan hanya akan membawa kita pada kejatuhan yang dalam...

PERASAAN yang bisa MENIPU DIRI

Merasa DEKAT dengaTUHAN,padahal JARANG melakukan ke-TAAT-an.
Merasa sudah banyak PAHALA,Padahal JARANG untuk BERAMAL.
Merasa menjadi kekasih TUHAN,padahal sering MELANGGAR ketentuan-NYA.
Merasa mudah mendapat AMPUNAN,namun terus menerus melakukan DOSA tanpa Penyesalan.

Bercita-cita MOKSAH (bebas),
namun amalan sehari-hari menyemai benih keTERIKATan.

Pembasmi NODA dari pada KESUCIAN adalah
PEMAHAMAN dan KECERDASAN !

Kecerdasan bukan hanya cerdas secara intelektual (IQ). Tetapi untuk menjadi orang yang bisa mengatasi tantangan dan agar tidak terbawa arus zaman, maka seseorang bukan hanya memerlukan kecerdasan intelektual (IQ) saja, namun juga harus memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) yang tinggi.
Kecerdasan intelektual (IQ) akan membawa Anda pada cara mendapatkan materi, mencari solusi, dan memecahkan masalah. Sementara kecerdasan emosional (EQ) akan membuat Anda dapat merasakan kebahagian dan kesuksesan, sedangkan kecerdasan spiritual (SQ) akan membawa Anda menemukan kebijaksanaan dalam memaknai hidup.
Kecerdasan spiritual (SQ) sering dianggap sebagai kecerdasan tertinggi dari kecerdasan-kecerdasan lain dalam multiple intellegence seperti kecerdasan fisik (PQ), kecerdasan intelektual (IQ) maupun kecerdasan emosional (EQ). Orang yang telah memiliki kecerdasan spiritual (SQ) akan mampu mengerti makna dibalik setiap kejadian dalam hidupnya dan menyikapi segala sesuatu yang terjadi pada dirinya dengan positif sehingga mampu menjadi orang yang bijaksana dalam menjalani kehidupan.
Kecerdasan spiritual (SQ) sendiri adalah kecerdasan batin dari pikiran dan jiwa untuk membangun diri menjadi manusia seutuhnya dengan selalu berfikir positif dalam menyikapi setiap kejadian yang dialaminya. Orang yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) akan mampu memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya.
Memiliki kecerdasan spiritual (SQ) yang tinggi akan memberikan banyak manfaat dalam kehidupan Anda. Berikut adalah manfaat yang bisa Anda dapatkan dari kecerdasan spiritual (SQ).
Manfaat kecerdasan spiritual (SQ):
Membantu Anda melihat hal-hal dari sudut pandang yang lebih luas dan kompleks
Membantu berpikir lebih jernih
Membuat pikiran lebih tenang
Membuka wawasan dan motivasi Anda tentang bagaimana cara memaknai hidup
Menurunkan sifat egoisme dalam diri Anda
Memunculkan sikap menghargai orang lain dengan menempatkan orang lain diposisi yang lebih tinggi dari pada diri sendiri
Menyadari pentingnya nilai-nilai kehidupan seperti keadilan, kejujuran, kebenaran dan kehormatan
Memunculkan sikap belas kasih terhadap orang lain
Memunculkan sikap selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki
Memunculkan rasa cinta kasih terhadap diri sendiri, orang lain maupun pada alam semesta.
Selain mendapatkan manfaat seperti di atas, dengan memiliki kecerdasan spiritual (SQ), Anda akan mampu berfikir positif untuk mejadi orang yang lebih baik sehingga mampu menjadi pribadi yang utuh, mampu bangkit dari kegagalan, tidak terpuruk dalam penderitaan dan mampu menjadi motivator bagi diri sendiri dan orang lain sehingga mampu menjadi orang yang bijaksana dalam menjalani dan menyikapi kehidupan.

Terakhir adalah EKSEKUSI !
PENERAPAN_PRAKTEK
SIKAP menCERMINkan Tingkat KESUCIAN

De ngaden awak bisa
Depang anake ngadanin
Geginane buka nyampat
Anak sai tumbuh luu
Ilang luu buka katah
Yadin ririh liu nu peplajahan

Jangan mengira dirimu sudah pintar
Biarlah orang lain yang menilai diri kita/menyebutnya demikian
Ibarat kita menyapu
Sampah akan ada terus menerus
Kalaupun sudah habis, masih banyak debu
Biarpun kamu sudah pintar, masih banyak hal (yang harus dipelajari)

Lagu ini begitu polos, lugu, apa adanya, namun penuh makna. Oleh dongeng budaya, lagu ini diterjemahkan sebagai berikut:

1. Jangan sombong, mengatakan diri pintar, diri baik, serba tahu dan seterusnya, juga hindari memuji diri sendiri. Orang lainlah yang menilai dan mengatakan bukan diri anda.

2. Belajar ataupun tindakan baik apapun yang kita lakukan harus kontinyu dan terus menerus. Ibarat orang menyapu, tidak cukup hanya dilakukan sekali saja.

3. Tidak ada manusia yang sempurna. Seseorang mungkin pintar dalam ilmu tertentu tapi bisa jadi bodoh dalam ilmu lain. Jadi walau sudah pintar, masih tetap perlu belajar.

Sifat perilaku agar tidak s**a menonjolkan kelebihan, dan menjadi sombong sebenarnya berimplikasi pada keyakinan apapun yang dimiliki dan diketahui manusia sangat tidak berarti jika dibandingkan dengan keagungan Tuhan. Saya yakin, ini banyak didasari oleh rasa bakti transendental kepada sang pencipta. Ini bukan berarti saya terlalu mendasarkan diri pada satu keyakinan saja. Saya hanya tertarik betapa hebatnya para orang tua dulu yang mampu mengkomposisi lagu ini. Menurut saya, hal penting yang bisa diambil dari lagu ini adalah “jangan sombong (ketika tahu akan sesuatu); rendah hati, tapi bukan rendah diri; dan selalu belajar (karena akan selalu ada hal baru – diatas langit masih ada langit).” Inti utamanya adalah pada “yadin ririh liu nu peplajahan – masih banyak yang harus dipelajari.”

Sekali lagi penting ditekankan, kita harus bisa menampilkan sisi terbaik kita di konteks yang relevan, namun kita harus tetap rendah hati dan tidak berhenti belajar.
Seperti kutipan berikut;

"Kembangkan semangat untuk belajar,
Jika Anda melakukannya,
Anda tidak akan pernah berhenti tumbuh"
SPCK_/|\_


~KEHILANGAN~Nenek pernah berceritera:  seorang perempuan yang merasa sangat kehilangan saat ditinggal mati suami yang sa...
01/08/2018

~KEHILANGAN~
Nenek pernah berceritera:
seorang perempuan yang merasa sangat kehilangan saat ditinggal mati suami yang sangat dicintainya.

besar rasa cintanya, sehingga ia memutuskan untuk mengawetkan mayat suaminya dan meletakkannya di dalam kamar.

hari, dia menangisi suaminya yang telah menemaninya bertahun-tahun. Wanita itu merasa dengan kematian suaminya, maka tidak ada lagi makna dari hidup yang dijalaninya.

tentang wanita itu terdengar oleh seorang pria bijak yang juga terkenal memiliki kesaktian yang tinggi. Didatanginya wanita tersebut, dan dia mengatakan bisa menghidupkan kembali suaminya. Dengan syarat dia meminta disediakan beberapa bumbu dapur yang mana hampir setiap rumah memilikinya.

, ada syarat lain, bumbu dapur tersebut harus diminta dari rumah yang anggota keluarganya belum pernah ada yang meninggal dunia sama sekali.

hal itu, muncul semangat di hati sang wanita tersebut. Dia berkeliling ke semua tetangga dan berbagai penjuru tempat. Setiap rumah memiliki bumbu dapur yang diminta oleh si orang bijak, tapi setiap rumah mengaku pernah mengalami musibah ditinggal mati oleh kerabatnya. Entah itu orang tua, suami, nenek, kakek, adik, bahkan ada yang anaknya sudah meninggal.

berjalan dan tidak ada satu pun rumah yang didatanginya bisa memenuhi syarat yang dibutuhkan.

ini menjadikan wanita tersebut sadar, bahwa bukan hanya dirinya yang ditinggal mati oleh orang yang disayanginya.

, dia kembali mendatangi si orang bijak dan menyatakan pasrah akan kematian suaminya. Hingga kemudian dia menguburkan mayat suaminya, dan menyadari bahwa semua orang pasti pernah mengalami masalah sebagaimana yang dihadapinya.

dari kisah di atas adalah:
Jangan pernah menganggap bahwa masalah yang ada pada kita merupakan masalah yang paling besar, sehingga kita mengorbankan waktu hanya untuk terus meratapi musibah tersebut.

, bahwa semua orang di dunia ini pernah mengalami musibah, apapun bentuknya. Yang membedakan adalah bagaimana seseorang menghadapi dan menyikapi masalah yang ada pada dirinya.

SPCK_/|\_

Om Suastyastu.... 🙏Saya kok senang dengan cerita ini. Bagi bagi ahh.... semoga bermanfaat..*IBU YANG CANTIK*Suatu pagi, ...
31/07/2018

Om Suastyastu.... 🙏

Saya kok senang dengan cerita ini. Bagi bagi ahh.... semoga bermanfaat..
*IBU YANG CANTIK*

Suatu pagi, seorang anak gadis bertanya pada ibunya :
"Ma.. mama selalu terlihat cantik.. Aku ingin seperti Mama, tolong beritahu aku caranya, Ma.."

Dengan tatapan lembut dan senyum haru, sang Ibu menjawab :

÷ Untuk bibir yang menarik, ucapkanlah *perkataan yang baik..*

÷ Untuk p**i yang lesung, tebarkanlah *senyum ikhlas kepada siapa pun..*

÷ Untuk mata yang indah menawan, *lihatlah selalu kebaikan orang lain..*

÷ Untuk tubuh yang langsing, *sisihkanlah makanan untuk fakir miskin..*

÷ Untuk jemari tangan yang lentik menawan, *hitunglah kebajikan yang telah diperbuat orang kepadamu..*

÷ Untuk wajah putih bercahaya, *bersihkanlah kekotoran batinmu..*

Anakku..

÷ Janganlah sombong akan kecantikan fisik, karena itu akan pudar oleh waktu.. Dan ingatlah bahwa *kecantikan perilaku tidak akan pudar walau oleh kematian..*

÷ Biasakanlah untuk mengucapkan empat kata kepada siapapun dengan santun : *terima kasih, maaf, tolong dan permisi..*

÷ Jika kamu benar, maka kamu *tidak perlu marah..*

÷ Jika kamu salah, maka kamu *wajib minta maaf..*

÷ Kesabaran dengan keluarga adalah *kasih..*

÷ Kesabaran dengan orang lain adalah *hormat..*

÷ Kesabaran dengan diri sendiri adalah *keyakinan...*

÷ Kesabaran dengan Tuhan adalah *Iman..*

÷ Jangan terlalu mengingat masa lalu, karena hal itu akan membawa air mata..

÷ Jangan terlalu memikirkan masa depan, karena hal itu akan membawa ketakutan..

÷ Jalankan saat ini dengan senyuman, karena hal itu akan membawa keceriaan..

÷ Setiap ujian dalam hidup ini bisa membuat kamu pedih atau lebih baik..

÷ Setiap masalah yang timbul bisa menghancurkan atau menguatkanmu..

÷ Pilihan ada padamu, apakah kamu akan memilih menjadi korban atau pemenang..

÷ Carilah hati yang indah dan bukan wajah yang cantik..

÷ Hal-hal yang indah tidak selalu baik, tapi hal-hal yang baik akan selalu indah.."

Nasehat...
🌸untuk ku
🌴untuk kamu
💐untuk kita semua

*Semoga bermanfaat..*

Ten wenten kopi kanggeang Teh
29/07/2018

Ten wenten kopi kanggeang Teh

Astangga Yoga.1. Panca Yama Brata.(Brata 5 pantangan)2 Panca Niyama Brata. (Brata 5 langkah menuju prilaku Pendeta)3. As...
29/07/2018

Astangga Yoga.
1. Panca Yama Brata.(Brata 5 pantangan)
2 Panca Niyama Brata. (Brata 5 langkah menuju prilaku Pendeta)
3. Asana (memilih sikap yg sesuai anatomi kita agar mampu berthan lama meditasi)
4. Pranayama (memperhatikan nafas)
5. Pratyahara (mematikan fungsi Panca indra dan pikiran)
6. Dharana (pikiran tenang tapi tetap jaga).
7. Dhyana (memusatkan perhatian ke Ajna Cakra).
8. Astungkara Samadhi di capai (masuk ke Kesadaran Rohani).
Di Bali mencapai Samadhi = telah Dwijati (lahir ke-2 x)
Kalau samadhi dapat dicapai melalui tekun dalam latihan setiap hari pada waktu yg tetap; semoga pada saat nya akan Pratyakasa Pramana.
Aksamayang Semeton Tty sami

Ku bertanya dalam diamKetika sauh tak lagi bekayuhAda rasa yang tiada terasaAda wujud yang tiada terwujudEntah ku butaAt...
27/07/2018

Ku bertanya dalam diam
Ketika sauh tak lagi bekayuh
Ada rasa yang tiada terasa
Ada wujud yang tiada terwujud

Entah ku buta
Atau hatiku kian tertutup logika maya
Namun ku masih ada segumpal keyakinan
Yang membawaku ke jalanMU

*WISIK   PAWINTENAN  ATAU INISIASI KESADARAN ROHANI**OMM  AWIGHNAM ASTU NAMA SIDDHAMM.*(Dumadak tan kapihalang tur prasi...
27/07/2018

*WISIK PAWINTENAN ATAU INISIASI KESADARAN ROHANI*

*OMM AWIGHNAM ASTU NAMA SIDDHAMM.*
(Dumadak tan kapihalang tur prasidha paripurna.)
Semoga tanpa hambatan dan mencapai kesempurnaan.

*UDUH SIRA SANG WININTEN,*
(Nah ’ne cening sang i-ngaskāran,)
Wahai Ananda yang sedang disucikan,

*HUWUS PWA SIRA BINERSIHIN,*
(Suba ’ne madan suciang Bapa,)
Ananda sudah *Bapa* (Hyang melingkipi) bersihkan,

*WININTEN GAMA-AGAMA,*
(Kajagrayang Jaba-Jro manūt Agamane,)
Disadarkan lahir-batin mengikuti keyakinan yang mantap,

*MANGKE SIRA HUWUS WRUHA RING KAŚUCIANTA,*
(Ne jani, suba cening ngeresep teken awak ceninge twah mawit Suci,)
Sejak saat ini Ananda mengetahui diri sejatimu adalah Roh Śuci, Jīvātman,

*AYWA TAN MITUHU PAWARAH AJI.*
(Hda pesan nyan cening lempas tekening pituduh Bapa.)
Janganlah Ananda menyimpang dari nasehat Bapa.

*TUMUTA KITA SUSILAN SIRA SANG HYANG AYU,*
(Tuhutin ’nto anake sane mapakardi rahayu,)
Ikutilah mereka yang melakukan berbagai kebajikan,

*GELARAKNA YOGA LAN SAMĀDHI!.*
(Jalanin 'nto ne mādan Yoga-Samādhi.)
Lakukanlah yoga-samādhi, bhakti dan tekun pada Hyang Paling Utama.

*SAMĀDHINTA, AYWA TAN RASTHITI RING AGAMA.*
(Samādhin ceninge, tusing dadi lempas tekening tata-aturane manggeh.)
Dalam ketekunan Ananda jangan pernah mengabaikan Śātra Śuci yang memiliki otoritas lebih tinggi.

*YA TIKA DALAN KITA BHAKTI RING BHAŢĀRA,*
(’nta twah jalan ceninge subhakti majöng ring Ida Widhi Wasa;)
Itulah jalan Ananda berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

*DEN LANGGENGA PWA ’YOGA,*
(Kewala ’panga pageh pesan nyan ceninge mayoga,)
Akan tetapi, agar supaya mantap sekali engkau ketekunan itu,

*LANGGENG KAŚARĪRANTA JUGA PWA KITA,*
(Pageh ka jeroning angga-śarīran ceninge mayoga,)
Selalu ke dalam diri sajalah engkau tekun mantap,

*ASTHITI-BHAKTI RING BHAŢĀRA KABEH.*
(Ring angga śarīra ngadegang dewatane makejang.)
Di dalam diri membangun kesadaran semua dewata.

*UTTAMANING ŚARĪRANTA,*
(Uttamayang pesan ka telenging śarīra,)
Utamakan sekali ke dalam hatimu yang terdalam,

*KUNANG YAN SIRA ’MALAKU MANGKANA,*
(Yaning buka keto nyan parilakşanan ceninge,)
Kalau sudah mantap seperti itu perilaku Ananda,

*TAN WENANG LANGGANA ANGULAHA’KENA SANG HYANG AGAMA.*
(Tusing dadi nyan ngawagin nyalanang swadharmane.)
Tidaklah dibenarkan untuk sembarangan melaksanakan swadharma yang telah diyakini ini,

*ULAHA’KENA TA AGAMA UŅÐAGI,*
(Jalanin nto swadharmane dadi Uņdagi utawi tukang wewangunan,)
Lakukanlah kewajiban untuk membangun bangunan-bangunan yang bermanfaat,

*AGAMA SANGGHING,* *AGAMA TUKANG,*
*NYANGKUL PETAK, NYUTRI;*
Swadharmane ngukir, Nyarati banten,
Kapinanditan, Dasaran-dalang-nopeng;
Kewajiban sebagai
Tukang ukir, Tukang p**as, Tukang sajen sarana upacara, Kapinanditaan, prāsādeg, Dalang, Penari topeng;

*ANGGÄKENA DHARMANTA:*
(Jalanang kadharmane ceninge,)
Lakukan kewajiban Ananda,

*ANULIS, AMACA SARVA ŚĀSTRA MOTTAMA,*
nyurat, ngawacen sakancan tuture ane mauttama,)
Menulis dan membaca segala ilmu pengetahuan utama,

*MWANG ŚĀSTRA TATTVA PARAMA SŪKŞMA,*
(Semaliha utamayang śāstra Aji-kasūkñmane, makadi Śāstra Kalepasane,)
Lagi p**a utamakan Ilmu Pengetahuan tentang Kerohanian, seperti Tutur Parama Tattva Sūkşma, Dharma Sūnya, Bhagavad-gītā,

*MWANG ’NGRANGSUK,* *NGELARANG PŪJA MANTRA.*
(Samaliha apang ngresepin, kalawan ngembasin japa-mantra.)
Dan juga agar supaya meresapi, memahami serta mampu mengucapkan dengan tepat Pūjāsthava.

*YAN WUS SAMANGKANA PARIPOLAHTA,*
(Yaning suba buka keto lakñanan ceninge,)
Apabila ananda sudah mematuhi semua petunjuk itu,

*WNANGA AGAGINAN SAGAWENTA,*
(Nyandang suba cening nyalanin swadharman ceninge,)
Layaklah sudah Ananda menjalani swadharma masung-masing,

*NGUNGGAHANG WANTEN RING PARHYANGAN.*
(Ngaturang sasaji maring parhyangan Deva-Widhi utawi nganteb sasaji.)
Menempatkan segala bentuk persembahan {termasuk karma-phala baik-buruk, salah- benar} pada tempat pemujaan TYME, di dalam hati sanubari, terus memantapkan kegiatan persembahan tersebut.

*MANGKANA PAWARAH SANG HYANG AJI SŪKÑMA.*
(Twah amonto piteket Bapane kapining cening, pingitin pisan tenenan.)
Hanya itulah pawisik Bapa kepada Ananda, jagalah kerahasiaannya.

Address

Peumahan Nuansa Penatih Denpasar
Denpasar
80571

Telephone

6287862624195

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Jero Mangku Sandhi posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram