05/08/2025
🌺Keindahan Lahir Saat Kau Memilihnya...
---oleh Guruji Gede Prama
Bukan tepuk tangan yang membentuk keabadian,
melainkan kerja sunyi
yang menuntunmu pulang pada lagu pertama jiwamu.
Jalani itu sepenuh hati.
Mengalir dengan sukacita lembut.
Lepaskan semua yang bukan dirimu,
hingga hakikatmu kembali bersinar.
Biarkan hidup memantulkan ke-u-Tuhan,
bukan gema dari luka lama.
Melangkahlah sabar ke dalam.
Yang menanti melampaui semua doa:
Kau meminta bunga,
dan taman pun bermekaran.
Kau mencari kesembuhan,
dan tangan alam menyiapkan obat tak berhingga.
Kau mendamba sukacita,
dan burung-burung menggubah simfoni.
Kau merindukan damai,
namun pepohonan telah lama membisikkan ketenangan.
Kau berdoa untuk cahaya,
dan matahari setia terbit,
lagi dan lagi.
Jiwa-jiwa yg indah,
istirahatkan sarafmu yang letih,
lepaskan dari beban bertahan hidup.
“Istirahatkan pikiran”—
itulah pintu tersembunyi.
Saksikanlah tarian pikiran yang liar.
Jangan tanya api mengapa panas,
atau mawar mengapa berduri,
atau pikiran yang mengembara tanpa henti.
Sebaliknya, lihatlah dengan jernih.
Kesadaran itu sendiri
adalah seni beristirahat.
Tumbuhlah hingga yang sakral mekar di dalam:
Rasa memiliki bukan tentang menyesuaikan diri,
melainkan tentang melihat apa adanya.
Dalam pelukan itu,
kau dan dunia ikut berubah.
Kesendirian bukanlah kekosongan,
melainkan hadiah yang suci.
Ia memulihkan, memperbarui,
dan menuntunmu kembali
pada musik jiwamu.
Di bawah cahaya bulan
dan nafas matahari yang membara,
laut berbisik akan kebenarannya:
Kerendahan hati membuatnya tak berbatas.
Ombak menari di permukaan,
namun di kedalaman,
hanya ada harmoni.
Kau bukan setetes air yg mencari samudra,
kau adalah samudra itu sendiri,
yang tercermin dalam setetes air.
Tak ada musuh,
hanya serpihan luka yang belum sembuh.
Sembuhkanlah,
dan harmoni pun terungkap.
Sukacita tak pernah jauh.
Ia hadir di sini—
dalam syukur,
dalam kebaikan,
dalam melepaskan.
Bahkan ketika dunia terasa gelap,
cahaya tetap berpendar di balik segalanya.
Dan demikianlah, jiwa yg penuh Cahaya,
tak ada yang biasa.
Setiap hembusan nafas,
setiap momen,
adalah suci—
sebab keindahan lahir saat kau memilih untuk melihatnya.
Foto: Sri Edy
Shambala meditation center: bellofpeace.org belkedamaian.org