05/03/2022
Gambar ini saya ambil kemaren malam pukul 22.00, kereta jalur Duri - Tangerang. Pemandangan yg memberikan saya pelajaran berharga malam itu.
Saya berangkat dari Duri dan di perjalanan naiklah ibu dengan menggendong anak nya tanpa gendongan dg posisi anak tidur...lengkap dgn tas punggung dan tas tenteng berisi cemilan dan minuman. Ibu ini naik dari stasiun Grogol. Dengan cepat cowok di foto ini mempersilahkan duduk kepadanya . ( mas mas udh jadi makhluk langka lho di kereta yg dg kesadaran langsung berdiri).
Awalnya anak ini di pangku dan masih terlelap karena bangku masih penuh sesak. Di stasiun berikutnya ada yg turun sebelah nya dg sigap ibu ini menidurkan anak nya di bangku kereta, ia kembali berdiri memberikan kenyamanan pada anak nya utk tidur di bangku kereta dan ia kembali berdiri tak lama ia mengangkat kedua tangannya seolah berusaha melemaskan otot tangannya ...sesekali memijat lengan tangannya bergantian kiri dan kanan . Saya liat id card yg masih tergantung di lehernya, saya amati ini id tempat ia bekerja.
(Terlihat sekali lelah dan pegel nya tangan ibu ini ).
Tak lama kami turun, saya berusaha bantu bawakan beberapa barangnya dan oborlan berlangsung ...
" Dari mana mbak ...?"
" Dari Grogol mbak ..."
" Oh lagi main ya mbak ..."
" Bukan mbak , saya kerja ..."
Di situ saya bisa membaca, ibu ini kerja...anaknya kok dibawa, makin kepo.
" Kerja boleh bawa anak nya ya mbak ...? "
" Gak mbak, saya titip deket kerjaan , anak saya masih ASI jadi biar bisa kasih ASI jam istirahat..."
Hatiku meleleh, perjuangan seorang ibu dan rasa tanggung jawab nya akan hak anak nya utk mendapatkan ASI.
" Skrg mau kemana mbak kok larut masih bawa anak ..."
" Saya mau pulang mbak....kebetulan tadi lembur jd pulangnya larut...biasanya jam 8 malam udh sampai rumah..."
Ya Allah, kembali saya merasa begitu malu dgn mbak ini...ternyata apa yg saya lakukan selama ini belum seberapa dg perjuangan nya...dan di obrolan terakhir ternyata mbak ini single parent. Saya tidak melanjutkan pembicaraan karena terlalu sensitif. Dan kamipun berpisah setelah saya memastikan mendapatkan gojeck yg di ordernya .
Wanita itu harus kuat, harus bisa mandiri walaupun suami sudah memberikan apa yg kita butuhkan. Setidaknya kita punya usaha kecil kecilan dimana kita bisa belajar dan lbh mandiri. Kita gak tau bagaimana kondisi kedepannya. Kalo pun suami udh punya usaha , ikutlah belajar, ikut andil dalam usahanya. Bukan wanita mau menyamakan perannya spt laki laki ... Bukan , tapi lebih menjadi wanita yg mandiri tapi tetep hormat, santun dan mampu menempatkan diri sbg istri dan ibu dari anak-anak nya.
Selamat berjuang buat wanita wanita hebat di FB saya...semoga apa yg kita lakukan menjadi nilai ibadah...dan berkah. Aamiin