20/11/2025
Semua orang tahu cara bernapas, tapi sedikit yang benar-benar memahami cara bernapas yang efisien.
Bernapas lewat hidung tak hanya menyaring patogen berbahaya, tapi juga meningkatkan asupan oksigen, & mendukung perkembangan tulang wajah yang sehat.
Sebaliknya, kebiasaan bernapas lewat mulut bisa menyebabkan dagu atau rahang tampak cekung, mata terlihat lelah atau turun, bahkan meningkatkan risiko mendengkur, sleep apnea, & infeksi.
Kabar baiknya, efek ini bisa dibalikkan di usia berapa pun! Mulailah dengan membiasakan pernapasan yang sehat:
✅ Bernapas lewat hidung, BUKAN mulut—termasuk saat tidur & olahraga intensitas ringan hingga sedang.
✅ Fokus pada pernapasan diafragma, BUKAN pernapasan dada atas.
✅ Bernapas perlahan & ringan; HINDARI menarik napas atau mengembuskan napas dengan kuat.
✅ Latih kesadaran napas sepanjang hari. PERHATIKAN pola napas Anda saat bicara, berjalan, duduk santai, atau saat merasa lelah & stres. USAHAKAN bernapas tenang, lembut, & alami.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang lebih padat & keras serta mengunyahnya secara perlahan bisa melatih otot mulut & wajah.
Anda juga bisa menempelkan plester medis (micropore) di mulut saat tidur untuk mendukung pernapasan hidung.
INGAT, cara bernapas merupakan kebiasaan. Mengubah kebiasaan itu perlu latihan. JADI, jangan memaksakan diri untuk langsung menguasainya, buatlah jadwal yang realistis untuk diri Anda sendiri & jangan takut salah melakukannya.