Oikonomics

Oikonomics OPENPO is a digitally-driven, Social-Economics Ecosystems OPENPO by Oikonomics Ecosystems

INTEGRITAS DAN PENGENDALIAN DIRI(Amsal 27:1-2)Renungan ini mengajarkan pentingnya Integritas Kristiani dan Kerendahan Ha...
14/11/2025

INTEGRITAS DAN PENGENDALIAN DIRI
(Amsal 27:1-2)

Renungan ini mengajarkan pentingnya Integritas Kristiani dan Kerendahan Hati sejati. Kita diingatkan oleh Amsal 27:1 untuk tidak menyombongkan diri atas rencana hari esok, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi, mengakui kedaulatan Tuhan atas waktu dan hidup kita.

Integritas berarti melakukan yang benar tanpa mengharapkan imbalan, sesuai dengan Amsal 27:2 yang menyatakan bahwa biarlah orang lain yang memuji kita, bukan mulut kita sendiri, menegaskan bahwa karakter dan perbuatan kita harus berbicara lebih lantang daripada kesombongan. Kerendahan hati yang tulus menghindari fokus pada reputasi diri sendiri, melainkan fokus pada pelayanan.

Mari kita kembali membaca dan merenungkan Firman Tuhan agar hidup kita senantiasa berakar pada kebenaran ini.

Bacaan: Amsal 27:1-2 | Renungan ini mengajarkan pentingnya Integritas Kristiani dan Kerendahan Hati sejati. Kita diingatkan oleh Amsal 27:1 untuk tidak menyombongkan diri atas rencana hari esok, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi, mengakui kedaulatan Tuhan atas waktu dan hidup kita.

SENI MENANGGAPI KEBODOHAN(Amsal 26:3-5)Renungan Amsal 26:3-5 menyoroti dilema keluarga: kapan harus diam dan kapan harus...
13/11/2025

SENI MENANGGAPI KEBODOHAN
(Amsal 26:3-5)

Renungan Amsal 26:3-5 menyoroti dilema keluarga: kapan harus diam dan kapan harus bicara saat menghadapi "kebodohan" atau kurangnya integritas. "Jangan menjawab" (Ayat 4) adalah perintah untuk menjaga kekudusan dan integritas diri; jangan terpancing "turun level" ke dalam pertengkaran yang merusak. Sebaliknya, "Jawablah" (Ayat 5) adalah panggilan untuk akuntabilitas dalam kerjasama; jangan biarkan kebohongan atau kemalasan dinormalisasi dalam pernikahan. Hikmat sejati adalah tahu kapan harus diam demi menjaga kekudusan pribadi, dan kapan harus bicara demi menegakkan kebenaran dan integritas bersama.

Mari baca Renungan Firman lengkapnya di sini:

Bacaan: Amsal 26:3-5 | Renungan Amsal 26:3-5 menyoroti dilema keluarga: kapan harus diam dan kapan harus bicara saat menghadapi "kebodohan" atau kurangnya integritas.

MENAVIGASI ERA "BODOH BIBIR"(Amsal 10:6-14)Renungan Amsal 10:6-14 menyoroti relevansi Amsal di era digital, memperingatk...
12/11/2025

MENAVIGASI ERA "BODOH BIBIR"
(Amsal 10:6-14)

Renungan Amsal 10:6-14 menyoroti relevansi Amsal di era digital, memperingatkan bahaya menjadi "si bodoh bibir" yang ucapan atau postingannya membawa kebinasaan.

Di tengah kebisingan kebencian yang memicu pertengkaran, firman Tuhan memanggil kita untuk memilih jalan orang benar: menjadi "sumber kehidupan" yang jejak digitalnya mendatangkan berkat, bukan kehancuran. Kita diajak bijak menyimpan pengetahuan sebelum berbicara, agar hidup kita aman karena integritas.

Untuk mendalami hikmat praktis ini, mari baca Firman Tuhan dan renungannya.

TEMA: Jejak Digital vs. Jejak Kehidupan (Amsal 10:6-14) | Renungan Amsal 10:6-14 menyoroti relevansi Amsal di era digital, memperingatkan bahaya menjadi "si bodoh bibir" yang ucapan atau postingannya membawa kebinasaan.

11/11/2025

Tentang Gereja Protestan Tertua di Asia

NASIHAT SUPAYA MENERIMA BERKAT TUHANAmsal 3:1-8 menasihati kita untuk memelihara ajaran Tuhan, kasih, dan setia untuk me...
10/11/2025

NASIHAT SUPAYA MENERIMA BERKAT TUHAN

Amsal 3:1-8 menasihati kita untuk memelihara ajaran Tuhan, kasih, dan setia untuk meraih umur panjang serta kemurahan di hadapan Allah dan manusia. Kunci kebahagiaan sejati adalah percaya penuh kepada Tuhan, bukan pada pengertian sendiri, maka Ia akan meluruskan jalan kita. Dengan hidup takut akan Tuhan, menjauhi kejahatan, dan tidak menganggap diri bijak, kita akan menerima kesembuhan dan kesegaran.

Marilah kita senantiasa Membaca dan Merenungkan Firman Tuhan.

Amsal 3:1-8: Temukan kunci hikmat, damai, dan kesehatan. Percaya pada Tuhan dengan segenap hati, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

AMSAL BERINTIKAN FIRMAN TUHAN(Amsal 1:1-7)Amsal berintikan Firman Tuhan. Dengan melaksanakan firman-Nya, kita mengerti, ...
09/11/2025

AMSAL BERINTIKAN FIRMAN TUHAN
(Amsal 1:1-7)

Amsal berintikan Firman Tuhan. Dengan melaksanakan firman-Nya, kita mengerti, apa yang benar dan salah, mengerti kebenaran, keadilan dan kejujuran. Hidup kita dibimbing ke dalam kehidupan berhikmat. Perkataan kita adalah perkataan bermakna yang menjadi berkat, Kita pun dimampukan membimbing yang muda (ay.5-6).

Dasar dari semua itu adalah takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah perasaan kagum serta taat kepada Allah yang dinyatakan dalam ketaatan, dalam kebergantungan kepada Allah dan secara sadar menjauhi kejahatan. Takut akan Tuhan adalah rasa hormat dan takwa kepada Tuhan.

Mari baca Renungan Firman lengkapnya di sini:

Bacaan: Amsal 1:1-7 | Kitab Amsal merupakan kumpulan kata- kata hikmat atau bijak. Kitab Amsal berisi kata-kata mutiara rohani yang merupakan renungan orang-orang beriman yang lahir dari pergumulan dan pengalaman hidup...

BERTAHAN DENGAN BERANI DITENGAH PENGANIAYAAN.(Bacaan: Wahyu 2:12-17)Mampukah kita bertahan ikut Yesus sekalipun kita hid...
08/11/2025

BERTAHAN DENGAN BERANI DITENGAH PENGANIAYAAN.
(Bacaan: Wahyu 2:12-17)

Mampukah kita bertahan ikut Yesus sekalipun kita hidup ditengah “takhta iblis” dan penganiayaan? Mampukah kita tetap kokoh tanpa terseret ikut penyembahan berhala modern dan pemujaan Kaisar (orang-orang berkuasa, berduit dan berpengaruh) yang menyeret kita tingalkan iman? Kita harus bertobat. Dan bila menang kita diizinkan-Nya ikut perjamuan surgawi makan manna (roti) surgawi.

Mari baca Renungan Firman lengkapnya di sini:

Bacaan: Wahyu 2:12-17 | Wahyu Yesus Kristus kepada jemaat di Pergamus. Kota Pergamus terletak di dekat kota Bergama di Turki modern (Turki Barat).

WAHYU YESUS KRISTUSWahyu 1:1-3 adalah pesan dari Yesus Kristus yang diterima Yohanes di Patmos saat gereja dianiaya bera...
06/11/2025

WAHYU YESUS KRISTUS

Wahyu 1:1-3 adalah pesan dari Yesus Kristus yang diterima Yohanes di Patmos saat gereja dianiaya berat. Isinya menyingkapkan masa depan dan menegaskan kedaulatan Allah di atas Kaisar, bertujuan menguatkan iman yang teruji. Secara spesifik, ayat 3 menjanjikan "kebahagiaan" bagi mereka yang membaca, mendengar, dan menaati nubuat ini—sebuah janji yang tak lekang oleh waktu. Di tengah tantangan kita hari ini, firman-Nya tetap relevan memberi kekuatan.

Untuk mendapatkan pencerahan dan penguatan serupa, mari baca Renungan Firman Tuhan.

Bacaan: Wahyu 1: 1-3 | Rasul Yohanes murid Yesus, di buang ke pulau Patmos karena memberitakan Injil di Asia (Turki Barat).Tantangan yang dihadapi orang Kristen sangat berat.

MEMBANGUN DIRI DIATAS DASAR IMAN(Yudas 1:19-21)Menghadapi tantangan akhir zaman di mana akan muncul para pengejek duniaw...
05/11/2025

MEMBANGUN DIRI DIATAS DASAR IMAN
(Yudas 1:19-21)

Menghadapi tantangan akhir zaman di mana akan muncul para pengejek duniawi yang memecah belah dan hidup tanpa Roh Kudus (ay. 19), Yudas memberikan tiga perintah penting bagi orang percaya.

Pertama, kita harus aktif membangun diri di atas dasar iman yang paling suci, karena iman adalah senjata kita melawan kejahatan.

Kedua, kita harus berdoa dalam kuasa Roh Kudus, yang sanggup menghancurkan kekuatan penyesatan.

Ketiga, kita wajib memelihara diri dalam kasih Allah, yang merangkul mereka yang tersesat sekaligus mempersatukan jemaat.

Dengan berpegang teguh pada iman, doa, dan kasih sambil menantikan rahmat Yesus, kita dipastikan akan memperoleh kemenangan dan hidup yang kekal (ay. 20-21).

Mari kita selami lebih dalam pesan penting ini melalui renungan Firman Tuhan hari ini.

Bacaan: Yudas 1:19-21 | Telah disampaikan Rasul-Rasul Tuhan, bahwa menjelang akhir zaman, kedatangan Yesus kembali, akan tampil pengejek-pengejek yang hidup menurut hawa nafsu kefasikan (Yudas 1:18).

HUKUMAN BAGI ORANG-ORANG FASIKPeringatan dalam Yudas 1:14-16 menyoroti bahaya para pengajar sesat yang telah menyusup ke...
04/11/2025

HUKUMAN BAGI ORANG-ORANG FASIK

Peringatan dalam Yudas 1:14-16 menyoroti bahaya para pengajar sesat yang telah menyusup ke dalam jemaat, mendorong gaya hidup fasik yang menolak otoritas Yesus dan mengabaikan firman Tuhan demi menuruti hawa nafsu.

Menggemakan nubuat Henokh, Yudas menegaskan bahwa penghakiman Allah yang adil pasti akan dijatuhkan atas semua perbuatan jahat dan kata-kata nista, karena kasih-Nya tidak berkompromi dengan dosa. Oleh karena itu, jemaat dinasihati untuk waspada, mengevaluasi diri agar tidak terseret dalam arus kefasikan yang membawa kebinasaan, serta didorong untuk segera bertobat dan kembali hidup dalam ketaatan penuh.

Untuk memahami lebih dalam bagaimana kita dapat berdiri teguh di tengah tantangan ini, mari Membaca Renungan Firman Tuhan.

Bacaan: Yudas 1:14-16 | Pengajar-pengajar sesat telah menyusup dalam persekutuan jemaat. Mereka mengajarkan hidup bebas sehingga dapat berbuat apa saja menurut kehendak mereka. Tidak ada lagi norma, aturan, petunjuk berdasarkan Firman

JALAN SESAT YANG DITEMPUH KAIN, BILEAM DAN KORAH(Yudas 1:8-11)Surat Yudas, yang ditulis oleh saudara Yesus, adalah pangg...
03/11/2025

JALAN SESAT YANG DITEMPUH KAIN, BILEAM DAN KORAH
(Yudas 1:8-11)

Surat Yudas, yang ditulis oleh saudara Yesus, adalah panggilan mendesak agar kita "tetap berjuang untuk mempertahankan iman" (ay. 3b) dari ancaman internal para pengajar sesat. Orang-orang ini, yang digambarkan sebagai "pemimpi-mimpian" (ay. 8), memutarbalikkan kasih karunia Allah menjadi izin untuk hidup amoral dan menyangkal otoritas tunggal Yesus Kristus, serta mengikuti jalan kebinasaan seperti Kain, Bileam, dan Korah (ay. 11).

Peringatan ini tetap sangat relevan di era digital, di mana penyesatan serupa menyebar dengan cepat, sehingga kita dituntut waspada. Untuk memahami lebih dalam bagaimana kita dapat membangun pertahanan iman, tekun berdoa, dan hidup mengandalkan kuasa Roh Kudus dalam menghadapi tantangan zaman ini, Mari kita membaca Renungan Firman Tuhan.

Bacaan: Yudas 1:8-11 | Yudas penulis surat ini menggambarkan betapa bobroknya hidup manusia yang telah tersesat dan disesatkan.

BERJUANG UNTUK MEMPERTAHANKAN IMAN (Yudas 1:3-4)Surat Yudas ditulis sebagai peringatan mendesak bagi jemaat agar waspada...
02/11/2025

BERJUANG UNTUK MEMPERTAHANKAN IMAN
(Yudas 1:3-4)

Surat Yudas ditulis sebagai peringatan mendesak bagi jemaat agar waspada terhadap guru-guru palsu yang menyelinap dari dalam, yaitu orang-orang fasik yang memutarbalikkan kasih karunia Allah menjadi izin untuk hidup amoral dan menyangkal ketuhanan Yesus Kristus.

Menghadapi ancaman internal yang merusak ini, Yudas, seperti yang ditekankan dalam ayat 3b, mendorong orang-orang kudus untuk "tetap berjuang mempertahankan iman" yang sejati.
Tantangan ini tetap sangat relevan di era digital saat ini, di mana penyesatan serupa menyebar dengan cepat, menuntut kita untuk membangun pertahanan hidup di atas dasar iman, ketekunan berdoa, dan berpegang teguh pada Firman.

Untuk mendalami bagaimana kita dapat berjuang mempertahankan iman di tengah tantangan zaman ini, mari kita baca Renungan Firman Tuhan hari ini.

Bacaan: Yudas 1: 3-4 | Surat Yudas ditulis oleh Yudas. Dia adalah adik Yesus dan Yakobus. Surat ini ditulis dengan singkat penuh semangat. Diduga Yudas adalah seorang pemimpin jemaat di Palestina.

Address

Jakarta

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Oikonomics posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Oikonomics:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram