26/09/2020
Jangan ada STIGMA di antara kita. [BelajardariEfekCovid19]
Repost by :
Teman-teman, gak mudah untuk menghadapi berbagai dampak dari di negara kita. Tapi salah satu hal yang paling menyesakkan hati buat saya adalah saat membaca berita yang mulai rame 1 April 2020, ada sebagian dari masyarakat kita yang menolak (almarhum/almarhumah) pasien Covid19 di daerahnya.
Saya yakin itu bukan keputusan yang mudah untuk mereka. Kemungkinan besar karena kurangnya informasi, sosialisasi, penyuluhan, dll membuat beragam respon muncul, termasuk hal seperti itu.
Termasuk pengusiran, pengucilan, yang dialami oleh tenaga medis kita.
Ini bahkan sudah menjadi stigma. Stigma itu apa? Stigma adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya. -KBBI online.
Stigma adalah tanda dari sebuah rasa malu (shame) dan penurunan value pada diri seseorang (discredit). -Merriam-Webstercom
Apakah kita malu punya tetangga yg ODP Covid19? PDP? Positive? Bahkan (maaf) mereka yang sudah wafat? Tidak.
Bagaimana dengan tenaga medis kita yang berjuang habis2an termasuk korbankan keamanan diri dan keluarga mereka? Kita malu memiliki pejuang2 ini? TIDAK! Malah kita bangga pada mereka!
Di Filipina bahkan gak berhenti di tenaga medisnya, mereka yg bekerja di rumah sakit pun ikut merasakan stigma ini. Sementara, di negara lain, tenaga medisnya dielu-elukan (dipuja) sebagai pahlawan tanpa adanya pengusiran.
Apa yg berbeda? Informasi, edukasi, sosialisasi, masih sangat kurang dan tidak merata.
Karena itu saya mengambil peran untuk membantu mengedukasi. Saya share di sini 6 prinsip yg bisa kita pegang sebagai sesama warga negara Indonesia dalam menghadapi wabah ini.
Semoga bisa membantu dan tolong bantu sharekan ya. 🙏🙏🙏