Cerita Dewasa Imajinasi CDewi

Cerita Dewasa Imajinasi CDewi menyalurkan hobi menulis, berbagi & mengeksplorasi imajinasi "dewasa"

02/02/2024

**Pasutri Mendadak Fantasi-1**
author: Dew.lifestory

Namaku Bagas, usia 33 thn dan istriku Sandrina, 28 thn. Kami sama2 berprofesi sebagai karyawan swasta, aku di perusahaan manufacture sedangkan istriku di perbankan.

Ceritaku ini berawal saat aku melakukan kunjungan ke salah satu kantor cabang di wilayah Bandung bersama Dhani, rekan kerjaku di kantor. Pagi itu Dhani menjemputku sekitar jam 7 pagi, kami langsung menuju Bandung. Siang itu kami meeting dengan team Cabang dan setelahnya kami langsung kembali ke Jakarta dan baru tiba dirumah ku sekitar jam 9 malam. Karena lelah berkendara seharian aku mengajak Dhani untuk santai sejenak di rumahku sambil beristirahat menikmati minuman dan cemilan yg sdh disiapkan Sandrina, istriku. Sejenak kami bertiga asyik mengobrol di ruang tengah, Dhani bukanlah orang baru bagi Sandrina, karena Aku dan Dhani sudah bekerja bersama sekitar 5 tahun jadi tentunya mereka sudah bertemu beberapa kali dan cukup akrab satu sama lain. Apalagi Dhani type pria yang sangat luwes dlm bergaul, dan pandai dlm komunikasi. Ditopang dgn perawakan dan wajahnya yang cukup menarik, memudahkannya untuk diterima dalam pergaulan, terutama di kalangan wanita.
Sesaat aku pamit untuk mandi sebentar dan meninggalkan Dhani dan istriku berdua di ruang tengah. Saat sedang mandi di bawah guyuran shower, tiba2 aku teringat sebuah film yg pernah aku tonton, dimana menceritakan seorang istri yang bersetubuh dgn teman suaminya saat si suami sedang mandi. Sangat mirip dgn situasiku saat ini, membuat aku membayangkan yang tidak2. Dan gilanya seketika p***sku menegang dan berdiri tegak membayangkan istriku berselingkuh dengan Dhani. Seketika aku menggenggam p***sku dan mengocoknya perlahan, sambil membayangkan istriku bersetubuh dgn Dhani.
"Hahhh....gilaaa..gilaa..gilaa...apa2an aku ini" seketika aku tersadar dan berhenti mengocok p***sku. Aku segera menyelesaikan mandiku, mengganti pakaian, dan segera menuju ruang tengah. Jujur dalam hatiku masih deg2an menduga2 pemandangan apa yg akan aku temui di ruang tengah nanti, setelah kutinggalkan mereka berdua sekitar 40 menitan. Dan gilanya lagi dalam hati kecilku masih terbersit harapan bahwa mereka sedang bercumbu atau bersetubuh disana.

Setibanya di ruang tengah, aku melihat mereka sedang bercanda dgn akrab dan tertawa lepas. Perasaanku bercampur aduk antara lega dan kecewa. Lega karena kekhawatiranku tidak terjadi dan kecewa karena harapanku melihat mereka sedang mesum tidak menjadi nyata. Aku sendiri bingung dengan pikiran dan keinginan anehku malam itu.
Aku pun bergabung dgn mereka melanjutkan obrolan.
Sekitar jam 11.00 istriku pamit tidur duluan, dia memang tak terbiasa begadang. Sedangkan aku dan Dhani melanjutkan obrolan kami ditemani beberapa kaleng beer sambil menonton film p***o. Celakanya film p***o itu kembali menceritakan sepasang suami istri yg tinggal di sebuah apartemen, dan istrinya sering bersetubuh dgn pemuda tetangga mereka tepat disamping sang suami yang sedang mabuk.
Uhhh....pikiranku jd melayang lagi membayangkan yg tidak2.
Hahhh....Apa benar aku menginginkan istriku bersetubuh dgn pria lain? Atau hanya imajinasi liarku saja? Aku pun tdk bisa mencerna keinginanku sendiri.

Setelah menghabiskan bbrp kaleng beer, Dhani pamit ke toilet sedangkan aku melanjutkan menonton film sendiri dan tenggelam makin jauh dalam imajinasi liarku.
Tiba2 aku tersentak, kulihat ke arah jam dinding, sekitar 20 mnt sudah Dhani pamit ke toilet, tapi sampai sekarang blm juga kembali. Seketika jantungku berdetak kencang, otakku yg sdh dipenuhi imajinasi gila langsung menebak2 apa yang sedang dilakukan oleh Dhani. Dan pikiran kotorku tadi pun kembali menyelinap, aku membayangkan Dhani sedang menyetubuhi Sandrina di kamar.
Aku pun beranjak dari dudukku berjalan pelan mencari keberadaan Dhani ke arah toilet. Langkahku terhenti ketika melihat pintu kamarku yg tdk tertutup rapat. Aku mendekati pintu kamar dan seketika jantungku terasa berhenti berdetak, nafasku pun terasa sulit, kaget luar biasa melihat Dhani sedang mengocok p***snya tepat dihadapan Sandrina, ujung p***snya sangat dekat, nyaris menempel di bibir istriku yg sedang tertidur pulas. Aku kaku sejenak, bingung melihat kejadian ini, perasaanku bercampur aduk tak tau harus melakukan apa. Apakah ini nyata, atau hanya imajinasi liarku saja. Tapi, bukannya menegur Dhani, aku malah refleks mengambil hp di kantongku dan merekam adegan itu. Badanku terasa panas dingin melihat kejadian didepan mataku, antara cemburu, marah, dan horni bercampur aduk, entah perasaan mana yg dimenangkan.
Aku tertegun saat Dhani mempercepat kocokan p***snya dan mendesah tertahan, pertanda dia akan segera ejakulasi. Perasaanku makin tak karuan, detak jantungku sangat kencang dan nafasku tak beraturan menantikan Dhani memuncratkan spermanya diwajah istriku. Tapi disaat terakhir tiba2 Dhani bersimpuh dan croott...croootttt....crootttt....semburan spermanya tumpah mengotori lantai.
Perasaanku bercampur aduk tak karuan, ada rasa kecewa, tapi bukan krn sahabatku melecehkan istriku, melainkan krn Dhani batal memuncratkan spermanya diwajah Sandrina, bahkan aku berharap spermanya mengenai bibir Sandrina dan dijilatnya.
Ahhhh....makin gila saja khayalanku ini.
Aku bergegas mematikan kamera dan kembali ke sofa ruang tengah. Sekitar 5 menit kemudian Dhani muncul dgn wajah tegang dan tingkahnya seperti orang kebingungan. Aku berpura2 tidak tau, dan bersikap biasa2 saja seolah tak terjadi apa2. Hanya 10 menit berselang Dhani pamit pulang, mungkin dia merasa bersalah atau takut ketauan.
Setelah Dhani pulang, aku merebahkan diriku disofa masih dgn adegan2 film p***o di TV. Tapi kali ini perhatianku ke layar HP, aku memutar kembali rekaman aksi Dhani bermasturbasi didepan wajah istriku. Aku memperhatikan setiap detail kejadian di rekaman itu, tak terasa p***sku berdiri tegak sekeras2nya. Aku sangat2 bernafsu melihat adegan itu, bahkan berharap mereka melakukan lebih dari itu. Tiba2 aku melihat ada kejanggalan dari rekaman itu, aku pun memutarnya berulang2, pada momen saat Dhani akan mencapai puncaknya, saat itu Dhani mendesah tertahan sambil mempercepat kocokannya. Tepat saat itu aku melihat ekspresi wajah Sandrina sedikit aneh, terlihat bibirnya bergetar dan dia menggigit bibir bawahnya. Aku makin penasaran dan ku putar berulang2 lagi dan lagi. Tak salah lagi, Sandrina menggigit bibir bawahnya saat Dhani mengocok p***snya dgn cepat dan memuntahkan sperma ke lantai.
"Ahhh....apakah benar yg aku liat??? "
"Apa sebenarnya Sandrina tdk tidur?"
"Apa dia tau yg dilakukan Dhani didepannya???"
"Tapi kenapa dia tdk mencegah atau berteriak??"
"Knp dia tdk marah dan mengusir Dhani??"
"Apa istriku menyukai pemandangan itu???"
Pikiranku semakin kalut, menerka2 apa yg sebenarnya dirasakan istriku atas kejadian itu. Insiden yg tak terduga ini membuat emosiku bercampur aduk. Sama sekali tak pernah kuduga sahabatku sendiri sampai melecehkan istriku spt itu dirumah kami sendiri, dan yang paling diluar nalar, aku pun membiarkan saja bahkan berpura2 tidak tau, bahkan aku horni sendiri melihat rekaman insiden tersebut. Begitu pun dgn istriku, seperti membiarkan dan menikmati pemandangan itu.
Masih dgn pikiran dan emosi yg bercampur aduk, akhirmya aku melangkah masuk ke kamar, aku melihat posisi istriku sudah berubah ke arah sebaliknya. Aku merebahkan tubuhku disampingnya. Aku menatap tajam wajah istriku yg masih memejamkan matanya. Wajahnya merona merah, dan terlihat nafasnya pun tidak tenang, tidak seperti org yg sedang terlelap. Aku jadi semakin yakin, Sandrina tidak benar2 tidur.
Kenyataan itu membuat birahiku semakin tinggi saja, bukankah seharusnya aku marah?? Entah lah semua seperti gila rasanya. Akal sehatku tenggelam disapu tingginya badai birahiku.
Tiba2 Sandrina membalikkan posisi tubuhnya membelakangiku. Masih berpura2 tidur, tapi aku yakin dia hanya ingin menyembunyikan wajahnya yg merona merah seolah menahan birahi itu.
Melihat paha mulus istriku dan bongkahan pantatnya yg menantang. Aku pun memeluknya dari belakang, p***sku yg berdiri tegak sejak tadi menempel tepat disela pantatnya.
Terdengar olehku Sandrina melenguh pelan, aku pun terpancing, birahiku tak terbendung lagi. Kuciumi leher istriku dari belakang. Sandrina tak mampu lagi berpura2, dia kelepasan menggeliat dan mendorong pantatnya menekan p***sku. Kami pun mulai bercumbu dengan penuh nafsu. Otakku dipenuhi khayalan Sandrina sedang bercumbu dan bersetubuh dengan Dhani. Aku tak tau apa yg ada dipikiran istriku ini, tapi sangat terasa olehku nafsu Sandrina tak seperti biasanya. Kali ini dia sangat agresif, terlihat bahwa dia sedang tak kuasa menahan birahi yang memuncak. Sandrina yg biasanya kalem, menunggu dicumbu terlebih dahulu, kini sangat agresif, dia melepaskan pakaianku satu per satu dgn tergesa2 saat kami sedang berciuman panas, seolah tak sabar ingin bercinta. Begitupun aku, tanganku bergerilya ke payudara dan va**nanya. Dalam sekejap dia sudah menggenggam dan mengocok p***sku. Seraya berbisik lirih, "mas, entotin aku, aku pengen kontol sekarang..." pintanya.
Deggg....aku terkaget2 mendengar ucapannya, tak prnh Sandrina menggunakan kata2 vulgar spt itu. Membuat nafsuku makin menjadi2.
Tanpa diminta 2x, aku langsung mengambil posisi diatas dan memasukkan p***sku ke liang va**na Sandrina. Dia pun melenguh tertahan, menikmati gesekan p***sku menerobos va**nanya. Segera aku keluar masukkan p***sku dgn cepat mengikuti alunan birahiku yg sdh sangat tinggi. Ritme permainanku makin cepat dibarengi dgn desahan2 kami yang sdh tak beraturan. Sandrina pun ikut menggoyang pantatnya mengimbangi ritme permainan p***sku.
"Aku diatas ya mas..." pinta istriku. Tak biasanya Sandrina spt ini, setauku selama ini dia terkesan pasif diranjang, tdk prnh ekspresif apalagi agresif.
Kami pun berganti posisi, aku merebahkan tubuhku dan Sandrina mengambil posisi diatas dan mengendalikan permainan. Dengan sigap dia mengarahkan p***sku dan memasukkannya perlahan. Sandrina mulai menggoyangkan pantatnya dgn cepat, matanya terpejam dan tangannya sibuk meremas payudaranya sendiri, terlihat sangat menikmati persetubuhan ini. Sebuah pemandangan yg sangat indah bagiku, melihat ekspresi wajah Sandrina yg dikuasai nafsu, ditambah liuk tubuhnya, tangannya yg meremas payudaranya sendiri, dan desah nafasnya yg berat dan tersengal2 mengejar kepuasan birahinya terlihat begitu seksi dimataku. Aku pun terpacu birahi untuk memuaskan istriku yg sdh kalap akan nafsu ini. Aku imbangi goyangannya dgn menghujam2kan p***sku makin dalam dan disambut desahan keras yg tak beraturan. Dgn nafas yg tersengal2 aku berbisik "aku mau nyampe sayangg..."
Sandrina menatapku tajam dengan ekspresi wajah nakal. Dan tiba2 dia beranjak dan mengambil posisi berlutut, dikocok dan dikulumnya p***sku dgn penuh nafsu.
Aku kaget, biasanya aku memohon pun Sandrina tak pernah mau menerima spermaku dimulutnya. Tapi kali ini dia mengulum p***sku yg berlumuran cairan kewanitaannya sendiri dan akan ejakukasi.
"Kamu yakin sayang??" tanyaku. Tapi tak dijawab, dan dia masih asyik mengocok dan mengulum p***sku.
Aku pun tak lagi kuasa menahan ledakan ejakulasi, kemudian spermaku muncrat didalam mulut Sandrina, yang disambut dengan sedotan mulut istriku yang menelan habis spermaku.

Persetubuhan kami sangat menggebu2 malam itu, jauh berbeda dari biasanya. Gilanya nafsuku malah menggelora krn ulah Dhani yg bermasturbasi didepan wajah istriku, dan aku yakin gairah liar Sandrina bangkit pun karena dia sebenarnya tau yg dilakukan Dhani, dia hanya pura2 tidur saja.
Apakah ini istriku yg sebenarnya?? Jadi selama ini sikap "sopan" nya hanya topeng?? Apa dia diam2 memendam fantasi atau dia menyukai Dhani?? Apa dia membayangkan Dhani saat bersetubuh dgnku tadi??
Pertanyaan2 itu menghantui pikiranku sepanjang malam sampai kami terlelap berpelukan.

To be continued

*****meseks **ex

Gutten morgen guys
29/01/2024

Gutten morgen guys

**Sisi Liar Suami Alimku**by Dew.lifestory Suami adalah seorang pemimpin rumah tangga, tulang punggung keluarga, pelindu...
28/01/2024

**Sisi Liar Suami Alimku**
by Dew.lifestory

Suami adalah seorang pemimpin rumah tangga, tulang punggung keluarga, pelindung bagi istri dan anak2nya, serta menjadi tempat bersandarnya harapan masa depan keluarga. Jadi carilah suami yg baik, mapan, dewasa, penyayang dan benar2 bertanggung jawab atas kewajiban2nya sebagai suami dan kepala keluarga. Bukan sekedar mapan, apalagi hanya goodlooking tapi tanggung jawab adalah hal yg terpenting yg harus dimiliki seorang calon suami. Itulah pesan ibuku sedari dulu.
Berbanding terbalik dengan pacar2ku dan pria2 yg dekat denganku sebelumnya, karena memang sebenarnya aku cenderung lebih s**a lelaki type "badboy". Dari beberapa pria yg mendekatiku aku selalu memilih badboy dibanding yg alim. Walaupun para badboy ini lbh banyak mengecewakanku, mulai dari berbohong, selingkuh, menipu uangku, egois, terkadang sampai menyakitiku scr fisik, bahkan ada yg hanya menginginkan tubuhku saja, tapi aku tidak pernah kapok. Entah kenapa pria alim dan penurut tidak pernah menarik bagiku, para badboy justru membuatku penasaran dan tertarik untuk menaklukannya.
Sampai akhirnya bertambahnya umur, aku mulai merubah cara pandang terhadap pria sebagai sosok suami yg ideal. Nasihat demi nasihat dari Ibu yang akhirnya mampu membuatku mencoba membuka hati pada sosok pria alim dan bertanggung jawab yang mendekatiku kala itu, namanya Prabu. Mas Prabu adalah sosok pria pendiam, lembut, dewasa, dan bisa dibilang sangat alim, taat beribadah. Hanya sekitar 5 bulan kenal dan dekat mas Prabu sudah berani menemui Ibuku untuk melamarku sebagai istrinya. Dan dgn berbagai pertimbangan dan nasihat Ibu, akhirnya aku menerima lamarannya dan kami pun menikah.
Singkat cerita, pernikahanku dgn mas Prabu sdh berjalan lebih dari 2 tahun, dan selama itu hubungan kami adem2 saja, hampir tidak pernah ada pertengkaran serius. Sikapnya selalu lembut, penyabar, dan cenderung mengalah membuat pernikahan ini terasa berjalan smooth. Seharusnya aku merasa bahagia dan beruntung memilih mas Prabu sebagai suami, tapi dari dalam hati kecilku merasakan kejenuhan. Terkadang aku merindukan keegoisan pria, pertengkaran2 yg terkadang membuat hubungan terasa hidup, apalagi gairah menggebu para badboy yg menginginkan tubuhku justru membuatku merasa tersanjung, merasa diinginkan membuatku senang.
Sampai pada suatu malam, tepat di hari ulang tahunku yang ke 30th, tak biasanya suamiku mengajak untuk staycation di salah satu hotel bintang 5 di Jaksel. Malam itu, mas Prabu terlihat berbeda dari biasanya, dia menutup mataku dgn kain, dan kemudian mencumbuku. Aku pun penasaran dan mengikuti permainannya. Aku merasa suamiku ingin melakukan variasi seks untuk menghilangkan kejenuhan hubungan kami. Dan rasa penasaran itu mampu membangkitkan gairahku yg belakangan mulai redup dalam kejenuhan. Mas Prabu menyusuri tiap jengkal tubuhku dengan belaian, ciuman dan jilatan. Sambil dilucutinya satu per satu pakaianku. Aku mendesah menikmati cumbuan suamiku itu, sampai kurasakan seluruh pakaianku sdh terlepas dari tubuhku. Sejenak tubuh telanjangku dibiarkannya, aku tak merasakan bagian tubuhku disentuh, aku pun meliuk2kan tubuh telanjangku untuk menggoda dan seolah mengundang suamiku untuk mencumbu dan menyetubuhiku. Kemudian kurasakan dua tangan dingin meremas payudaraku, yg kusambut dengan lenguhan panjang. Dilanjutkan dgn ciuman dan jilatan diarea perutku membuatku menggelinjang dan mendesah nakal. Perlahan kubuka kedua pahaku, untuk mengundang cumbuannya turun ke area va**naku, dan dalam sekejap lidah itu sdh bermain2 dibawah sana.
Ahhh.....ohhh.....mmmhhhh.....racauku menikmati cumbuan di bagian va**naku.
Mmhhhh.....bibirku tak hentinya tersenyum dan mendesah. Tak pernah kusangka sebelumnya mas Prabu bisa juga memiliki ide untuk bercinta seperti ini, ada sisi badboy yg kurasakan malam itu.
Puas bermain diarea selangkangan, ciumannya merambat naik ke perut dan payudaraku. Ahhh....nafsuku makin tinggi saja dicumbu dgn mata tertutup seperti itu, birahiku melayang menginginkan kepuasan seks. Ciumannya terus merambat naik ke leher, aku bersiap menyambut dgn bibir mungilku, tapi ciuman itu beralih ke p**i dan kemudian mencumbu telingaku dan menciptakan rangsangan dahsyat melambungkan libidoku.
Tapi, ada yg berbeda kurasakan. Aroma tubuh yg kucium berbeda dgn wangi tubuh mas Prabu, mulai muncul tanya dalam hatiku. Kemudian aku memeluk dan meraba tubuh pria yg sedang mencumbu leherku itu, membuatku tercekat sejenak. Tubuhnya kekar, berbeda dgn mas Prabu yang cenderung kurus. Aku kaget, dan bertanya2 siapa pria ini. Aku kebingungan sendiri, tak percaya mas Prabu mengundang pria lain untuk menyetubuhiku. Itu bukanlah karakter suamiku yang kukenal selama ini. Tidak mungkin...tidak mungkin mas Prabu melakukan ini, batinku. Aku bingung saat itu, haruskah aku membuka penutup mataku dan melihat apa yang sebenarnya terjadi? Atau aku lebih baik diam dan menikmati saja permainan mas Prabu ini?
Sepertinya pria itu merasakan perubahanku, mencium kebingunganku. Bibirku yang tadinya tersenyum dan mendesah kini terdiam dan sedikit bergetar. Seolah tak mau kehilangan kesempatan, dgn cepat dia memasukkan p***snya ke dalan va**naku.
Disanalah aku yakin pasti, dia bukanlah suamiku. Karena p***s yang menembus va**naku terasa lebih besar dan keras dibanding p***s mas Prabu. Inginku memberontak dan mengungkap perbuatan bejad mas Prabu ini. Tapi sialnya, gelombang kenikmatan dari genjotan p***s jantan itu mematahkan keinginanku untuk berontak. Tak rela rasanya menyudahi kenikmatan seks yg memang kurindukan selama ini. Batinku bergolak, logikaku bertarung dgn birahiku, apa yang harus kulakukan?? Dalam kebingunganku itu, genjotan p***s kekar keluar masuk liang va**naku dan gesekan2 pada dinding va**naku mengantarkan desahan2 keluar dari mulutku tanpa bisa ku kontrol. Aku pun menyerah pada gelombang kenikmatan ini, aku memeluk tubuh kekar itu dan mencium bibirnya. Kami berpangutan bahkan sambil memainkan lidah, sementara pinggulku ikut bergoyang mengimbangi permainan p***s pria itu. Aku tak peduli lagi siapa pria yg sedang menyetubuhiku ini dan dimana mas Prabu pada saat itu. Yang ada dibenakku hanya kenikmatan demi kenikmatan yang perlahan makin tinggi mengantarkan ku ke puncak orgasme yang sudah lama tak kurasakan. Makin lama lesakan2 p***s itu makin cepat, terdengar nafas berat pria itu menahan birahinya. Aku pun tak tinggal diam kuimbangi dgn goyangan pinggul untuk mengejar orgasme berbarengan.
Ohh....ouhhhh....ouuuhhhhh......desahanku menyambut datangnya orgasme. Aku melambung ke puncak kenikmatan.
Seketika tubuhku mengejang....hhohhhhhhh.....hahhhhh.....teriakku menikmati puncak orgasme yg luar biasa itu.
Mmmpphhhhh.....hahhhhh......enghhhh....emmmhhhhh..emmmpphhhhh.......desahku lirih dihajar kenikmatan oleh p***s pria misterius itu.
Kemudian pria itu mencabut p***snya dari va**naku, dan menempelkannya dibibirku meminta untuk dikulum. Aku terdiam sejenak, bingung harus kuladeni atau tidak. Aku menunggu reaksi mas Prabu yg aku tau pasti sedang menyaksikan adegan ini. Tapi rupanya pria itu sdh tak sabar lagi, dia memaksaku membuka bibir dan memasukkan p***snya kerongga mulutku dan mulai mengentot mulutku dengan paksa. Perlakuannya mirip badboy yg dulu pernah berhubungan denganku, dan sejujurnya selama ini aku merindukan perlakuan itu. Sekejap kemudian p***s pria itu memuntahkan spermanya di dalam mulutku, membuatku hampir tersedak. Akan tetapi aku menikmatinya, aku menikmati aura liar pria itu saat menyetubuhiku. Tanpa diminta aku mengulum dan menjilat habis sisa sperma dari p***s jantan itu, tanpa memikirkan suamiku lagi.
Belum lama p***s itu terlepas dari mulutku, aku merasakan p***s masuk lagi ke dalam va**naku. Dan kali ini mas Prabu yg giliran menyetubuhiku. Dia menggenjotku dengan penuh nafsu sambil menciumi leherku dengan ganasnya.
"Sayanggg....kamu seksi banget malam ini...mmmhhh...." katanya berbisik sambil terus menggenjotku.
"Iya mass....kontol kamu juga perkasa banget malam ini" balasku. Kata2 itu membuat birahi mas Prabu makin tak terkendali. Genjotannya makin cepat dan makin cepat saja, sepertinya birahi mas Prabu benar2 memuncak tinggi melihat persetubuhan istrinya dengan pria lain.
Kini desahanku dan mas Prabu yang bersautan mengejar orgasme bersama, dan tak lama aku pun mendapatkan orgasme keduaku malam itu berbarengan dgn p***s mas Prabu memuntahkan spermanya di dalam va**naku.
Setelah menuntaskan nafsu birahinya mas Prabu rebahan disampingku dengan nafas yang tersengal2. Segera saja aku buka penutup mataku dan melihat sekeliling mencari sosok pria yang memuaskan birahiku tadi. Tapi aku tak menemukan siapapun, hanya ada aku dan mas Prabu di kamar hotel itu.

Pertanyaan besar lain yg muncul dibenakku setelah kejadian malam itu, kepribadian mas Prabu yang sebenarnya seperti apa??
Bagaimana bisa dia merelakan istrinya disetubuhi oleh pria lain dan juga membiarkan pria itu memuntahkan spermanya dimulut istrinya sendiri. Dan lebih gila lagi, semua itu terjadi karena disengaja dan sdh diatur sendiri olehnya.
Sampai sekarang sosok pria misterius itu masih menjadi misteri bagiku. Mas Prabu tak pernah membahas tentang itu dan aku pun berpura2 tidak tau dan seolah percaya mas Prabu yg menyetubuhiku 2x malam itu.

The End

***ld *****me **ex

Share n follow
26/01/2024

Share n follow

**Gairah Janda Hijaber 2**
Story by: Dew.lifestory

Namaku Diana, janda berhijab yg sudah berusia 49thn, anakku pun sudah berkeluarga dan punya kehidupannya sendiri. Aku merasa kini waktunya aku menikmati hidup, aku tak ingin menikah lagi. Yang kuinginkan hanya nafsuku tersalurkan, hasratku terpenuhi dan birahiku terpuaskan.
Seperti ceritaku sebelumnya, hubungan seks yg tak terduga dgn Nick, menantuku sendiri, saat sedang menunggu cucuku yg opname di RS, membuatku terbebas dari belenggu moral yg mengungkungku selama 5 tahun menjanda ditinggal suamiku yg meninggal krn sakit. Aku seolah menemukan dunia baru, dunia yg selama ini kuidamkan. Apa yg kulakukan dgn Nick sangat2 melenceng dari nilai moral, tapi kenikmatan yg kudapatkan benar2 bikin nagih, dan tak kuasa kutinggalkan.
Sejak kejadian malam itu, aku mengesampingkan moral, aku mengikuti aliran birahiku, mengekspresikan hasratku, dan menikmati alunan kepuasan birahiku. Tapi tentunya tidak lagi dgn menantuku, krn aku tidak ingin menyakiti hati putriku sendiri, walaupun sdh prnh terjadi dan kuakui sangat2 memuaskan, tp aku menolak untuk terjerumus lebih jauh bersama Nick. Aku memilih mencari pria lain untuk memuaskan birahiku, shg aku dapat mengerkspresikan hasrat dan menyalurkan birahiku tanpa menyakiti anakku sendiri.

"Selamat pagi Tante Diana. Aku sudah on the way ya...jadi kan?" pesan whatsapp dari Darren rupanya. Seorang pria muda berusia 22 tahun yg ku kenal lewat social media. Kami sudah berkomunikasi intens hampir sebulan terakhir, mulai dari chat, call, video call, jd aku cukup mengenalnya, sampai aku mau menghampirinya ke Jakarta, kota tempat Darren bekerja dan jg tempat Sofia dan keluarganya tinggal.
Aku memang tidak mau melakukan hal gila ini di kota tempat tinggalku, krn sejak suamiku meninggal aku kembali ke kota asalku, kota kecil tempat aku lahir dan tumbuh. Tentunya banyak orang mengenalku dan beresiko menjadi gosip nantinya.
Pagi itu Darren menghampiriku, sesuai janji sebelumnya. Sebenarnya kami janji bertemu jam 10, tapi Darren sdh muncul jam 7 pagi.

"Haaaaiii.... Darren...pagi banget tau2 udah nyampe aja?" sapaku saat aku menjemputnya di lobby hotel.
"Iya kan udah ga sabar mau ketemu Tante..." jawabnya.
"Kamu yaaa...dasar gombal deh..." sahutku sambil mencubit lengannya.
Ini pertama kalinya aku bertemu Darren secara langsung. Tampilannya tak jauh beda dgn di video call, tubuhnya atletis, tinggi sekitar 175 cm, dgn wajah ganteng, dan kulit bersih, terlihat spt anak orang berada.
Setelah basa basi sejenak, aku pun mengajaknya ke kamar. Kupersilakan dia duduk di sofa.
"Mau teh atau kopi Darren?" tanyaku sembari berjalan ke arah pantry.
Tiba2 dia mendekapku dari belakang, "aku mau tante saja" katanya sembari meraba dan meremas kedua payudaraku dgn ganas.
"Eehhh....sabar d**g ahh....." aku berusaha menolaknya. Tapi Darren sudah seperti orang kalap, ditariknya tubuhku dan dihempaskan ke atas ranjang. Dgn cepat dia membuka celananya dan tampaklah kontolnya yang sdh berdiri tegak menantang. Darren langsung naik ke ranjang, mengungkap rok panjangku dan menarik turun CD hitam yg kukenakan. Langsung saja dia mengambil posisi diatasmu dan memasukkan kontolnya ke liang va**naku.
Jujur saja birahiku sebenarnya blm naik saat itu, krn Darren langsung menyetubuhiku tanpa mencumbuku sama sekali. Dia sibuk sendiri mengejar kepuasannya, sambil mendesah dan meracau. "Ouughhh....kamu enak banget tante....mmmhhhh....ahhhh...."
Aku memejamkan mata berusaha untuk menikmati permainannya. Perlahan aku mulai bisa menikmati penetrasi kontol Darren. Tapi tak lama, tubuh Darren mengejang, dia mempercepat penetrasinya, dan tiba2
"Crooott...croottt....ouughhhh....." dia menumpahkan spermanya didalam liang va**naku.
Permainan Darren berakhir dan dia mencapai puncaknya kurang dr 5 menit. Kemudian Darren merebahkan tubuhnya disampingku, dgn senyum penuh kepuasan, sedangkan aku belum merasakan apa2.
"Dasar anak ingusan" batinku dgn penuh kecewa.
Setelah beristirahat sejenak, kemudian Darren bangkit, dan menarik tanganku ke arah kamar mandi. Aku hanya menurut saja dgn perasaan yg masih kesal dan kecewa. Didalam kamar mandi dia membuka seluruh pakaianku, termasuk hijabku yg masih rapi sedari tadi. Dia menghidupkan shower, dan menyuruhku jongkok dan mengoral kontolnya dibawah derasnya kucuran shower.
"Ahhh....bocah ini memperlakukan aku seperti wanita bookingan saja" batinku lagi. Tapi aku masih menuruti kemauannya, dgn harapan aku bisa mendapatkan kepuasan seks jg nantinya. Sesuatu yg memang kuinginkan sampai jauh2 ke Jakarta.
Aku pun mulai mengulum kontol anak muda itu. Sambil kukocok dan kujilat batang kemaluannya. Darren tersenyum penuh kemenangan. Dipegangnya kepalaku dgn dua tangannya, dan mulai menggoyangkan pinggulnya mengentot mulutku.
Setelah kontolnya kembali tegak krn oral seks yg aku lakukan, Darren kembali menarik tanganku, menyuruhku berdiri dan menungging membelakanginya. Aku menurut, aku ingin mendapatkan puncakku kali ini.
"Jlebb...." kontol Darren sudah masuk ke liang va**naku. Dia pun mulai mengentotku dari belakang sambil memegang pinggulku.
Lagi2 permainan itu tak berlangsung lama, Darren kembali mencapai orgasmenya dan memuncratkan sperma di dalam liang va**naku untuk kedua kalinya pagi itu.
Ahh....aku benar2 kecewa dengan Darren, 2 kali berhubungan seks dalam waktu 15 menit saja, tanpa memberikan kepuasan sama sekali untukku.
Aku membersihkan badanku sejenak dibawah shower sedangkan Darren keluar dari kamar mandi. Dan yg lebih menjengkelkan pun terjadi lagi, saat aku keluar kamar mandi dengan handuk yg melilit tubuhku, Darren terlihat sudah berpakaian rapi dan pamitan.
"Aku ke kantor dulu ya tante, makasi loh.." katanya.
Aku pun makin kesal dan kecewa, aku merasa diperlakukan spt wanita bookingan yg dia bayar dan diperlakukan seenaknya. Dia datang hanya untuk kepuasannya sendiri, tak ada cumbuan, tak ada kenikmatan seks, tak ada kepuasan sama sekali aku rasakan.
Setelah Darren pergi, aku pun beranjak ke restoran untuk sarapan, aku menikmati suasana dan makanan yg dihidangkan sambil berusaha untuk melupakan kekecewaan, menenangkan pikiranku, dan meredam birahiku yg belum terpuaskan.
Tiba2 pandanganku terhenti pada seorang pria yg duduk di meja yg tak jauh dari mejaku. Wajahnya mengingatkan ku pada seseorang yg pernahku kenal.
Iya...pria itu mengingatkanku dgn Adrian, perawat pria yang kukenal saat sedang mengurus cucuku di RS bbrp bulan lalu. Sekejap pikiranku menerawang, birahiku mendominasi pikiranku. Ku ambil HP ku dan mengirimkan chat ke Adrian dan tak lama langsung mendapatkan balasan.
Setelah chat ringan saling menanyakan kabar, aku pun mengajaknya untuk bertemu. Dan girangnya aku, gayung pun bersambut, Adrian akan menemuiku saat shift kerjanya selesai sore nanti.
Aku berdandan cantik, mengenakan terusan panjang berwarna biru, dan hijab dgn warna senada. Saat itu waktu menunjukan pukul 17.00 aku sdh menunggu di resto tempat yg dijanjikan oleh Adrian. Sekitar 10 menit menunggu akhirnya Adrian muncul jg. Wajah kharismatiknya seolah menghipnotisku, pandanganku tak pernah lepas darinya, sambil ngobrol santai dan menikmati hidangan. Tak terasa, sudah hampir 3 jam kami ngobrol disana. Adrian menawarkan untuk mengantarku kembali ke hotel dgn mobil miliknya. Aku berteriak girang dalam hati, aku sangat menginginkan Adrian memuaskan dahaga birahiku malam ini.
Tapi malam ini jalanan Jakarta sangat macet, 30 mnt sdh kami terjebak disana. Adrian meletakan tangannya diatas pahaku dari balik dress panjangku sambil mengobrol spt biasa, seolah tak ada yg terjadi. Sesekali tangannya mengelus pahaku dan mendekati pangkal pahaku. Birahiku pun meronta, sdh tak bisa kubendung lagi hasrat untuk bercinta. Otak jalangku mengubur logikaku dalam2. Bak wanita binal, tangan kananku mengelus kontol Adrian dari balik celananya. Adrian tersentak kaget, tak menyangka aku seagresif itu. Tapi aku yg sdh terbakar birahi, tanpa malu lg tangan kiriku meraih tangan Adrian yg sedang meraba pahaku dan kutuntun menuju va**naku. Sebagai pria dewasa Adrian tau persis yg kuinginkan, kami beradu pandang sejenak dan kemudian bibir kami saling bertemu dan berpangutan, sambil tangan kami bergerilya saling mengelus kemaluan.
Tiba2 suara klakson mengagetkan kami, rupanya mobil didepan sdh berjalan. Adrian pun kembali fokus untuk menyetir. Lagi2 gairah binalku beraksi, aku menunduk di pangkuan Adrian, aku buka kancing dan resleting celananya, kemudian aku keluarkan kontol Adrian dari celana dalamnya, dan langsung kusambut dengan jilatan dan kuluman sambil kukocok kontolnya dgn tanganku.
Adrian pun blingsatan, tak menyangka aku akan bertingkah sebinal itu, dia berusaha fokus dikemudi sambil menikmati oral service ku. Sesekali dia menekan kepalaku, untuk memasukkan kontolnya sedalam2nya kemulutku dibarengi dgn lenguhan2 yg membuat birahiku semakin tinggi saja. Aku sangat menikmati sisi nakalku ini, aku merasa lepas bebas mengekspresikan diri.
Seketika Adrian membelokkan mobilnya kesebuah gedung parkir mall yg kita lewati saat itu. Dia mencari posisi parkir yg paling tinggi dan terlihat sepi. Dalam hatimu tertawa penuh kemenangan, tak sabar rasanya melampiaskan birahi yg sdh menyiksaku sedari tadi pagi.
Begitu kendaraan diparkir, Adrian langsung menarikku ke pangkuannya, dan bibir kami pun kembali berciuman. Seperti sudah tak bisa menahan birahinya, Adrian mengangkat dress ku dan berusaha melepaskan CD ku dgn tergesa2. Nafasnya menderu tak beraturan sambil terus menciumi bibir dan leherku. Krn posisinya agak sulit aku yg duduk dipangkuannya, aku pun membantunya dan dlm sekejap aku sdh mengarahkan kontol Adrian masuk ke dalam liang va**naku.
Aahhgggghh.....ougghhhh....kami pun beradu desahan...saling sahut menikmati persetubuhan kami didalam mobil itu. Persetubuhan itu berlangsung dgn liarnya, aku yg memegang kendali diatas menggoyangkan pantatku memutar, dan membuat lenguhan Adrian makin keras saja tak kuasa menahan kenikmatan birahi yg mendera. Sesekali aku mengubah gerakan pantatku kini maju mundur menekan dalam2, membuat kontol Adrian menyodok2 klitorisku. Kini giliranku yg menggelinjang kenikmatan.
Ouugghhhh....aaarrrhhhh....ahhhh.....mmmpphhhh....
Ouughhh...oughhhhh...oughhhh....
Bibirku tak hentinya meracau menikmati hantaman kenikmatan yg mendera tiap kali kontolnya menyodok klitorisku.
Adrian membuka seluruh pakaian dan dalamanku dgn tergesa2 dan nafas yg masih memburu tak beraturan, menandakan dia sedang didera birahi yg sangat tinggi. Diremas dan diciuminya kedua payudaraku secara bergantian sambil menikmati goyangan liarku.
Kemudian Adrian meremas kedua bongkahan pantatku dgn kuat, dan menahannya shg aku menghentikan goyanganku. Kini dia yg bergoyang menghujam2kan kontolnya di dalam va**naku. Aku pun sedikit menggangkat pantatku shg Adrian bisa lebih leluasa berpenetrasi. Derasnya gelombang kenikmatan membawa kami ke puncak kenikmatan dgn cepat. Aku pun tak luasa lagi, aku ikut bergoyang untuk mengimbangi hujaman kontol Adrian. Desahan kami makin menggelora tak terkendali, mengantarkan ke puncak klimaks kami.
Dan "croottt....crott....crott......crott...." kontol Adrian memuncratkan spermanya di dalam liang va**naku, dibarengi tubuh kami yg mengejang kuat sambil berpelukan erat.
Ahhhhhh....sebuah persetubuhan yg sangat emosional dikuasai birahi yg tak terkendali benar2 memberikan kepuasan seks yg kuidamkan.
Adrian benar2 memberikan apa yg kuinginkan, kepuasan seks yg sebelumnya kuharapkan dari Darren, tapi berakhir mengecewakan pagi tadi.
Setelah merapikan pakaian kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke hotelku. Aku tak ragu bersikap binal dan nakal dihadapan Adrian, aku bisa mengekspresikan sisi "murah" dgn bebas. Aku meminta Adrian menginap malam itu, dan disambut dgn anggukan.
Malam itu kami menikmati persetubuhan sekali lagi, sambil mandi bareng. Mirip dgn yg dilakukan Darren pagi tadi tapi kali ini dgn penuh rasa. Aku berdiri membelakangi Adrian dan bersandar di dinding, dan Adrian menyetubuhiku dari belakang dibawah guyuran hangat air shower.
Adrian mampu memuaskan birahiku yg sangat liar tak terbendung untuk kedua kalinya.
Malam itu kami tidur berpelukan bagai sepasang kekasih, aku mengenakan lingerie pendek dan tipis, sedangkan Adrian bertelanjang dada, hanya mengenakan cd saja.
Sejujurnya aku merasakan getaran perasaan yg berbeda saat bersetubuh dgn Adrian. Kami sering beradu Tatapan mata penuh arti, seolah kami memiliki perasaan satu sama lain. Dan itu membuat persetubuhan kami terasa lbh mendalam, membuatku merasakan kembali kenikmatan bercinta dgn mendiang suamiku saat awal menikah dulu.
Hari itu benar2 gila bagiku, untuk pertama kalinya aku bersetubuh sebanyak 4x dengan 2 pria berbeda. Terasa seperti wanita nakal yg menjajakan seks, tapi sejujurnya aku menikmatinya. Aku benar2 melepaskan sisi liarku, mengejar kepuasan birahi diusia yg sdh tak muda lagi.
Keesokan paginya,, Adrian berpamitan untuk berangkat bekerja ke rumah sakit, dan aku pun melepasnya pergi dengan ciuman hangat dibibir.
Pagi itu, aku masih mengenakan lingerie tipis dan pendekku dan bersiap2 mandi. Tiba2 terdengar bel kamarku berbunyi. Aku pun membukakan pintu, ternyata 2 orang cleaning service pria berdiri didepan pintu menawarkan untuk membersihkan kamarku.
Imajinasi liarku kembali menggeliat, sisi nakalku tak mampu kukendalikan lagi.
Dan...

To be Continued


Address

Jakarta

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Cerita Dewasa Imajinasi CDewi posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category