Herbal Omah Bio

Herbal Omah Bio melayani dan mendengarkan

11/06/2021
SEBELUM KONSUMSI GARAM HIMALAYA? KAMU WAJIB BACA INI DULU!Ketika Kamu makan, maka 1 dari sejuta rasa yang ada (sok puiti...
16/12/2019

SEBELUM KONSUMSI GARAM HIMALAYA? KAMU WAJIB BACA INI DULU!

Ketika Kamu makan, maka 1 dari sejuta rasa yang ada (sok puitis) adalah rasa asin. Nah, kalau soal asin, maka yang Kamu ingat adalah…. Betul! Upil… Hahahaha…
Becanda… becanda… ^__^
Kalau Kamu ingat asin maka yang Kamu ingat tentunya adalah garam.

Garam, sudah menjadi bagian dari hidup kita selama puluhan tahun. Biasanya kita konsusmsi lewat makanan seperti sup, keripik, ayam goreng, sambal, dan lain sebagainya.

Salah satu jenis garam yang lagi populer atau hits di kalangan umat manusia adalah garam himalaya. Garam ini di klaim memiliki benefit yang luar biasa pada manusia. Bahkan di juluki sebagai garam paling murni di dunia. Wow!

Seperti biasa, pertanyaan yang muncul adalah “emang iya gitu?”

Sebelum masuk ke soal garam himalaya, kita harus bedah dulu apa itu garam. Supaya jelas dan detil bahasannya.

Garam menurut istilah (yang sering digunakan) merujuk pada senyawa sodium klorida atau natrium klorida berbentuk kristal yang digunakan untuk memberi rasa asin pada makanan.

Kalau definisi secara kimia, garam adalah produk atau senyawa dari hasil reaksi antara asam dengan basa yang disebut neutralisation reaction. Dulu waktu SMA, kita mungkin pernah melakukan percobaan di pelajaran kimia mereaksikan asam kuat HCL dengan basa kuat NaOH, hasilnya jadi NaCl dan H2O. Jadi netral.
Pertanyannya sekarang: Kenapa garam himalaya disebut garam himalaya?
Sebenernya ini garam nggak ditambang di pegunungan himalaya. Lebih tepatnya di daerah dekat himalaya, yaitu Khewra, Pakistan. Jadi orang bukan naik gunung himalaya dulu terus dapat garam.

Menurut sejarah, garam himalaya mulai ditambang sekitar tahun 1200-an. Sekitar tahun 1894, seorang insinyur tambang dari inggris membuat terowongan untuk memudahkan kegiatan pertambangan. Jadi, sebenernya si garam himalaya ini bukan hal yang baru ditemukan sekarang-sekarang.
“Terus, apa aja sih mas Arbi kandungan garam himalaya?”
Ada sumber yang mengatakan bahwa garam himalaya mengandung 84 jenis mineral. Kalau dilihat dari warnanya yang pink, memang garam himalaya punya beberapa mineral lain. Dan inilah yang biasa di promosikan.

Padahal kalau melihat kandungnan, seharusnya bukan cuma berapa banyak jenis mineralnya. Kita harus tahu apa saja mineralnya dan berapa banyak dosis tiap mineralnya dari garam himalaya tersebut. Banyak orang yang malah nggak tahu apa aja kandungannya.
Ketika Saya coba cek sumber yang menyebutkan ada banyak mineral yang terkandung di garam himalaya (1), hanya beberapa saja yang memang punya peran pada tubuh manusia. Itupun dalam dosis yang sangat kecil sekali sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan harian. Bahkan bisa dianggap tidak ada kandungan mineral tersebut.

Beberapa justru tidak dibutuhkan, berbahaya (seperti merkuri, arsenik, dan timah) atau malah radioaktif (plutonium, uranium, dan radium). Lucunya malah disebutkan ada unsur technetium dan promethium dimana unsur ini sebnernya buatan manusia. Katanya garam paling murni di dunia?
Faktanya, garam himalaya ini 97% adalah sodium klorida atau natrium klorida. Jadi, sama aja dengan garam yang biasa kita konsumsi.

Karena kandungannya yang sama dengan garam biasa, maka sebenarnya tidak ada manfaat yang signifikan dari garam himalaya.
“Katanya ada manfaatnya mas arbi?”
Memang, beberapa orang bilang manfaat garam himalaya adalah seperti ini:

1. Menguatkan tulang
2. Meningkatkan sensitivitas insulin
3. Mengurangi masalah pernafasan
4. Mengatur tekanan darah
5. Meningkatkan Hidrasi
6. Menghindari keram otot
7. Meningkatkan kualitas tidur

Kalau Kamu perhatikan, ini sebenernya bukan manfaat garam himalaya, tapi manfaat garam secara umum. Manfaat sodium klorida. Ya normalnya gitu. Jadi, mau apapun garam yang dipakai, selama mengandung sodium klorida (dalam dosis tertentu), manfaatnya ya seperti itu. Jadi bukan sesuatu yang baru.

Beberapa sumber yang menyebutkan manfaat garam himalaya, memang menuliskan sumber studinya. Tapi waktu Saya cek, ternyata studinya bukan garam himalaya, tapi ya garam aja.

Adapun studi yang “katanya” menyatakan bahwa garam himalaya punya manfaat ke kesahatan yang sudah di teliti, Saya cek nggak ada tuh studinya. Dan yang bilang ini ada manfaatnya juga nggak pernah menunjukan studinya. Jadi, bisa dibilang ini suatu kebohongan.

Sampai sekarang, Saya belum menemukan studi yang secara spesifik meneliti tentang garam himalaya dan manfaatnya. Karena itu, kalau mau bikin klaim soal kesehatan, harus bersedia menunjukan studinya. Biar jelas.
“Tapi ini natural lho mas. Organik!”
Bentar… Bentar…
Emang natural apa artinya? Kalau ditanya ini banyak yang nggak tahu nih definisnya. Kalau yang dimaksud adalah dari alam sih oke-oke aja. Emang garam himalaya dari alam. Sama kayak garam yang lain juga.

Ironisnya, natural ini sering digunakan sebagai trik marketing saja. Di Amerika, penggunaan label natural itu sudah ditarik karena belum jelas secara definisi. Setelah di definisi ulang, hanya beberapa produk aja yang boleh dikasih label natural. Diluar itu ilegal.

Yang perlu diingat, natural bukan berarti sehat. Jamur amanita phalloides itu natural. Tapi beracun. Berbahaya. Membunuh. Bahkan sianida yang dipakai buat bunuh orang, itu juga ditemukan secara natural pada singkong. Bahaya kan?

Karena itu, natural juga bukan berarti lebih baik. Nggak sesimpel itu.

Soal organik, ini juga sebenarnya mencengangkan. Secara aturan, garam itu tidak bisa dilabeli organik. Kalau dari definisi kimianya, organik adalah zat yang mengandung karbon. Sayangnya, garam tidak mengandung karbon. Jadi, melabeli garam dengan label “organik” itu penipuan yang sangat nyata. Ups!

Makanya kudu jelas dulu definisi organik yang dipakai itu apa.
(Nanti deh, kita bahas lebih detil soal label natural dan organik karena ini bisa sangat panjang)
“Garam himalaya kan bukan GMO mas!”
Ini biasanya yang ngomong kayak gini nggak ngerti GMO itu apa. Mungkin GMO singkatannya apa juga nggak tahu. Sejak kapan ada garam GMO. Weeee….
“terus apa d**g kelebihannya?”
Setahu Saya, ada 2 kelebihan yang dimiliki oleh garam himalaya.

Pertama, kelebihannya adalah prestisius. Lha wong garam himalaya ini jauh lebih mahal, bisa 20 kali lebih mahal. Ya meskipun secara kandungan dan manfaat sama aja dengan garam lain. Tapi kan jadi lebih gimana gitu kalau pakai garam mahal.

Sama kayak Kamu kalau punya tas Chanel. Tasnya mah secara fungsi sama aja, bawa barang. Tapi gengsinya yang beda.
Kedua, kelebihan dari garam himalaya adalah…. Instagramable!

Bagus aja gitu kalau di foto. Warnanya kan agak pink-pink gitu. Coba kalau garam biasa, boring. Putih doang. Jadi ya itu kelebihannya.
“Tapi mas Arbi, rasanya lebih enak. Lebih gurih!”
Kalau soal rasa, ini subjektif. Setiap orang punya persepsi yang berbeda pada hal yang sama. Makannya, dalam ilmu soal rasa, disebutnya taste perception atau persepsi rasa.
Contohnya makanan manis. Pernah nggak Kamu dan temen Kamu makan makanan manis yang sama, tapi punya persepsi yang berbeda?

Yang satu bilang kurang manis, yang satu bilang kemanisan, padahal menurut kita biasa aja. Begitupun dengan rasa asin.

Maka, cara paling benar kalau menguji rasa adalah dengan blind-test. Blind-test itu simpelnya gini, Kamu membandingkan 2 hal tapi Kamu nggak tahu 2 hal itu apa untuk kemudian Kamu simpulkan.

Kalau dalam kasus garam himalaya ini, testnya adalah dengan cara orang di suruh nyobain 2 jenis garam berbeda, tapi orang itu nggak boleh tahu itu garam apa dan harganya berapa. Gitu.

Kenapa blind-test penting?

Tahu nggak Kamu kalau rasa itu bisa dipengaruhi oleh label?
Misalnya label harga.

Ada sebuah studi (2) menarik yang meneliti tentang pengaruh label terhadap harga. Sebanyak 54 orang pasrtisipan di rekrut untuk mencicipi wine. Setiap botol wine, ada label harganya mulai dari $4 sampai 22$. Di akhir, setiap orang memberikan rating terhadap rasa dari wine yang mereka minum. Yang mereka nggak tahu, setiap wine itu sebenernya sama aja. Yang beda cuma lebel harganya.

Hasilnya? Wine dengan label harga yang tinggi rasanya lebih enak.

Bahkan, sebuah studi (3) yang menunjukan bahwa merubah nama saja bisa mempengaruhi persepsi orang terhadap rasa sehingga mempengaruhi penjualan. Meskipun makanannya sama!

Emang sih makanan enak sama nggak enak kita bisa rasain dan bisa bedain. Tapi, rasa makanan sebenernya nggak sesimpel itu, apalagi pada 2 makanan yang mirip-mirip. Ada pengaruh dari luar yang mungkin kita tidak sadari.

Itulah alasannya kenapa kalau mau menentukan rasa, termasuk soal garam himalaya ini, perlu dilakukan blind test. Biar adil.

Sampai sini paham ya?
Emang sih, manusia seperti Saya dan Kamu ini punya kecenderungan untuk menyukai hal baru. Soalnya, di otak kita ada yang namanya substantia nigra/ventral segmental area. Ini adalah pusat yang ngurusin soal“sesuatu yang baru” yang ada di otak.

Bagian ini juga berkaitan dengan dopamine, salah satu hormon yang mengatur perasaan bahagia. Jadi ketika ada sesuatu yang baru, kita penasaran dan di situ ada dopamine yang muncul.

(Ini juga alasannya kenapa kita s**a ikut-ikutan tren diet. Padahal dietnya mah itu-itu aja, cuma beda nama).

Hal inilah yang dimanfaatkan beberapa marketer untuk memasarkan produknya ke orang-orang. Menawarkan sesuatu yang terkesan “baru” atau “beda”.

Mungkin nggak baru atau beda, tapi diberi kesan baru atau beda. Belum lagi di bumbui klaim-klaim tertentu atau di endorse oleh orang yang punya kedudukan seperti artis, dokter, pakar, dan lain-lain.

Saya nggak menyalahkan praktik bisnis lho ya. Bisnis itu boleh dalam agama (khususnya agama Saya, islam) selama apa yang dijual dan bagaimana transaksinya dibenarkan dalam agama.

Yang Saya salahkan adalah jika ada klaim yang tidak sesuai dengan fakta dari produknya. Khususnya dalam kasus garam himalaya ini.
Maka dari itu, ketika Kamu mendapat sesuatu, coba Kamu kenali dulu bener-bener. Jangan langsung ngegas.

Jangan karena yang ngomong Saya atau orang yang di anggap ahli, langsung main comot dan pakai aja karena di anggap benar. Apalagi kalau nggak ada penjelasan ilmiahnya. Termasuk dalam kasus garam himalaya ini.
“Terus gimana d**g mas Arbi? Udah kadung beli?”
Begini…
Pada dasaranya, hak Kamu kok kamu mau pakai garam apapun harga berapapun. Mau pakai yang 7 ribu sekilo atau 7 juta sekilo, terserah. Kalau Kamu punya uang lebih, ya monggo aja.

Saya sih nggak melarang Kamu untuk beli garam himalaya. Siapa Saya ngelarang-ngelarang. Yang penting nggak minta Saya buat beliin aja, hehehe…

Bagi Saya sendiri, karena belum ada studi valid yang menyatakan manfaat dari garam himalaya dan karena kandungannya cenderung sama dengan garam biasa, maka Saya kemungkinan sangat besar akan tetap menggunakan garam biasa aja. Efektif secara manfaat dan efisien secara biaya.

Lagi p**a, kalau mau sehat, masalahnya bukan cuma soal garam. Atau nggak ada 1 jenis benda yang super yang manfaatnya luarbiasa. Sehat itu soal gaya hidup keseluruhan.

Percuma garamnya udah terkontrol, tapi gaya hidup keseluruhannya berantakan.
Maka, fokuslah ke hal-hal esensial seperti hidup lebih aktif, makan lebih baik, olahraga, cukupin protein, dan lain-lain.

penulis
Arbiarso wdiatmoko

sumber
http://j.mp/2RSlz8l

http://j.mp/2YO1W2I

25/11/2019

Alkisah, seorang anak yang mengalami cacat tubuh dari lahir, kondisi fisiknya sejak kecil hingga saat berusia 15 tahun ini, sangatlah lemah. Berjalan pun harus menggunakan penyangga tubuh bahkan kursi roda selalu dipersiapkan di sekitarnya bila tubuhnya tidak lagi memiliki kekuatan untuk melakukan aktivitas.

Walaupun begitu, si pemuda kecil itu tidak pernah menampakkan raut muka yang sedih. Senyuman selalu menyungging di setiap kata-kata yang terlontar dari bibirnya. Keluarganya saling menyayangi dan bergantian memberi dukungan baik fisik maupun semangat.

Di suatu senja, saat berdua menikmati matahari kembali ke peraduan, si kakak membuka pembicaraan, ”Dik, kita berandai-andai nih, kalau bisa atau kalau boleh memilih atau kalau ada yang kamu inginkan dan ada yang mau memberi… apa yang ingin kamu ubah di kehidupanmu sekarang?”

Sambil tersenyum santai si adik menjawab ”Tidak ada.”

”Jangan buru-buru menjawab. Pikir baik-baik dulu. Jika kamu diperbolehkan mengubah, apapun itu, apa yang ingin kamu ubah?” Si kakak penasaran mengulang pertanyaan yang sama.

”Tidak ada Kak! Tidak ada yang ingin aku ubah. Dan mengapa aku harus mengubahnya?” Tanyanya balik.

”Kamu tidak ingin bisa berjalan sendiri? Kamu tidak ingin terlepas dari tongkat penyanggamu dan kursi roda itu?” balas si kakak dengan nada sengit.

”Ah, tidak mau. Dengan tongkat penyangga dan kursi roda ini, aku tidak perlu capek berjalan dan mengantre di mana pun. Hehehe. Kakak sendiri tahu kan, aku sudah bisa bermain bola dari kursi roda dan teman-temanku juga senang bermain denganku. Pokoknya tidak ada apa pun yang ingin aku ubah!” serunya.

Setelah berdiam beberapa saat, si adik meneruskan bicaranya, ”Kak, jangan marah dulu ya. Sungguh Kak, tidak ada yang ingin aku ubah di kehidupanku sekarang. Karena aku tahu dan sadar, aku tidak mungkin bisa mengubah kondisi tubuhku yang lemah ini. Tetapi aku bahagia dan sangat bersyukur yaitu memiliki ayah, ibu, dan kakak yang sangat mencintaiku. Memiliki keluarga dan teman-teman yang baik, telah lebih dari cukup dari yang bisa aku harapkan. Dan aku tidak ingin merubah semua ini dan menggantikannya dengan apa pun.”

Mampu menerima keadaan yang tidak bisa diubah dengan ikhlas dan rasa syukur. Itulah jiwa besar yang harus kita kembangkan di dalam mengarungi kehidupan ini agar kita tetap mantap dan tegar dalam menatap hari depan

KERTAS PLASTIK ITU MEMBUNUH KITA SEMUADikutip dari tulisan pak made supriatna dannewyork timesDioxin: Sedih sekali memba...
18/11/2019

KERTAS PLASTIK ITU MEMBUNUH KITA SEMUA

Dikutip dari tulisan pak made supriatna dannewyork times

Dioxin: Sedih sekali membaca laporan dari The New York Times. Koran ini memberitakan bagaimana limbah plastik diimpor dari Amerika dan dipergunakan sebagai bahan bakar pembuatan tahu.

Plastik-plastik ini masuk bersama kertas bekas yang diimpor oleh pabrik-pabrik kertas di Jawa Timur. Pabrik-pabrik kertas tersebut menggunakan kertas-kertas daur ulang dari Amerika. Setengah dari kertas yang mereka impor berisi plastik. Mengapa mereka lakukan itu? Karena harga kertas campur plastik jauh lebih murah.

Plastik-plastik ini kemudian mendarat di Desa Bangun. Dari sanalah plastik-plastik kemudian mengalir ke Desar Tropodo, produsen tahu.

Foto-foto yang ditampilkan koran ini mengerikan. Asap hitam pekat hasil pembakaran plastik menghiasi udara. Dan itu berlangsung sepanjang hari.

Lebih mengenaskan lagi adalah deskripsi artikel ini. Pengukuran terhadap telur-telur yang dihasilkan di Desa Tropodo menunjukkan bahwa telur-telur ini telah tercemar berbagai bahan kimia.

Mengapa telur ayam? Karena ayam adalah prediktor polutan yang paling baik di Tropodo. Ayam mencari makan di tanah dan kandungan kimia yang ada di tanah masuk ke dalam tubuh ayam, dan pada akhirnya juga pada telurnya.

Salah satu jumlah bahan kimia yang ditemui dalam telur-telur ayam di Tropodo adalah dioxin. Mungkin banyak dari Anda yang tidak tahu apa itu dioxin. Ini adalah zat kimia yang dipakai Amerika Serikat dalam perang Vietnam. Orang mengenalnya sebagai 'hujan kuning.' Di negeri asalnya dia disebut sebagai 'agent orange.'

Hujan kuning ini adalah semacam herbicide yang dipakai militer AS untuk merontokkan daun-daunan di hutan-hutan Vietnam. Juga dipakai untuk mematikan tanaman-tanaman pangan yang dipercaya akan mensuplai makanan untuk gerilyawan Vietcong.

Salah satu bahan kimia yang ada dalam hujan kuning ini adalah dioxin. Ini adalah bahan yang berbahaya karena akan menimbulkan kanker dan menganggu sistem syaraf manusia.

Setahu saya, beberapa perusahan Amerika yang membuat agent orange ini sudah dikenai denda yang amat besar. Pabrik agent orange ini ada di kota Newark, New Jersey, dan hingga kini hasil laut dari wilayah Newark Bay tidak bisa dikonsumsi. Pembersihan besar-besaran sudah dilakukan.

Telur ayam Tropodo memiliki kadar dioxin tertinggi kedua di dunia. Hanya kalah dari telur-telur yang berasal dari wilayah Bien Hoa di Vietnam, tempat yang pernah di bom dengan agent orange oleh militer AS.

Orang mungkin menganggap enteng persoalan ini. Pemerintah pun tidak menganggap ini persoalan besar karena fokus pemerintah sekarang adalah membangun infrastruktur dan menarik investasi sebanyak-banyak.

Bahkan isu lingkungan dianggap sebagai penghambat investasi. Ini diperlihatkan oleh pemerintah dengan keinginan untuk menghapuskan AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).

Di atas segalanya, kita memang kecanduan plastik dan gorengan. Beberapa kali saya mendengar bahwa tukang-tukang gorengan mencelupkan plastik ke minyak (berbahan sawit!) untuk menggoreng pisang, tahu, atau apa saja. Kabarnya plastik akan membuat gorengan jadi lebih renyah.

Tentu, lebih mudah untuk menunjuk tangan kepada pihak paling rentan dalam rantai perdagangan limbah plastik ini: yakni produsen tahu dan pemulung. Padahal selain sebagai pelaku, para produsen dan pemulung ini adalah pas**an garis depan dalam ekonomi limbah plastik ini. Mereka juga yang mati pertama.

Satu-satunya hal yang bisa mencegah ini adalah regulasi dan pemaksaannya. Inilah kekuasaan yang dimiliki oleh negara dan untuk itulah kita memiliki pemerintahan. Namun sejauh ini, sebagaimana juga yang ditunjukkan oleh artikel The Times ini, pemerintah tidak menunjukkan minat sama sekali untuk memperhatikan persoalan ini.

Link berita:

http://j.mp/2Xm1tUF

KEPUNAHAN SERANGGA ANCAM KEHIDUPAN MANUSIAbaru baru ini sebuah penelitian di Jerman mengeluarkan pernyataan terjadi tren...
14/11/2019

KEPUNAHAN SERANGGA ANCAM KEHIDUPAN MANUSIA

baru baru ini sebuah penelitian di Jerman mengeluarkan pernyataan terjadi tren penurunan jumlah serangga yang sangat besar. serangga dalam hutan dan padang rumput telah menurun sekitar sepertiga dalam satu dekade terakhir.

"penurunan pada skala besar terjadi hanya dalam waktu 10 tahun ," kata Wolfgang Weisser, profesor ekologi terestrial di Technical University of Munich, dalam sebuah pernyataan. "Hal ini menakutkan, tapi sesuai penelitian dalam sejumlah studi."

Para peneliti mengumpulkan lebih dari 1 juta serangga di 300 situs antara tahun 2008 dan tahun 2017. Dari hampir 2,700 spesies mereka diteliti, mereka menemukan bahwa banyak yang menurun. Mereka tidak dapat menemukan beberapa spesies sama sekali.

Di hutan dan padang rumput, mereka menghitung sekitar 34% lebih sedikit spesies serangga. Kelimpahan serangga turun 78% dan total berat badan, atau biomassa, turun 67%. Hasil penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal Nature.

para Peneliti menemukan bahwa pendorong utama di balik penurunan ini terkait dengan praktek-praktek pertanian. Kerugian terbesar adalah di padang rumput yang dikelilingi oleh daerah yang telah dibudidayakan secara intensif, terutama di mana yang paling berdampak spesies yang tidak mampu untuk melakukan perjalanan yang sangat jauh.

"saya pikir itu mengkhawatirkan untuk melihat bahwa penurunan ini tidak hanya terjadi di intensif yang dikelola daerah, tetapi juga di daerah yang dilindungi"Kami tidak bisa memastikan, tapi dalam soal jumlah, kita mungkin kehilangan 50% atau lebih serangga kita sejak 1970, bisa lebih lagi. Kita tidak tahu dan itu menakutkan. Jika kita tidak menghentikannya, akan ada dampak besar bagi seluruh kehidupan di Bumi dan manusia," katanya.

sumber
http://bit.ly/2Qi6WKP

selamat pagi semua sobatjaga kesehatan mujangan menyesal kemudian
14/11/2019

selamat pagi semua sobat
jaga kesehatan mu
jangan menyesal kemudian


SEPTIKTANK MELEDAKKENALI PENYEBABNYAgas metana yang terdapat di septiktank mudah terbakardengan percikan api jadi bijaks...
11/11/2019

SEPTIKTANK MELEDAK
KENALI PENYEBABNYA

gas metana yang terdapat di septiktank mudah terbakar
dengan percikan api jadi bijaksana dan waspada



11/11/2019

selamat hari pahlawan
10 november 2019

HANYA DI INDONESIA BUKA TOKOLANGSUNG HABIS😁😁penjual bisa ongkang ongkang kakipembeli bisa langsung liat barangnya klo ad...
11/11/2019

HANYA DI INDONESIA BUKA TOKO
LANGSUNG HABIS😁😁

penjual bisa ongkang ongkang kaki
pembeli bisa langsung liat barangnya klo ada

DIABETES INCAR ANAK KITA, MAKANAN KEKINIANBERBAHAYAMakanan dan minuman yang sering diminati oleh anak kita sedang tren p...
10/11/2019

DIABETES INCAR ANAK KITA, MAKANAN KEKINIAN
BERBAHAYA

Makanan dan minuman yang sering diminati oleh anak kita sedang tren pada anak remaja. minuman ini di laporkan memiliki gula yang tinggi dan tidak ada nutrisi.

jika di konsumsi berulangkali akan menimbulkan gangguan kesehatan. kasus yang terjadi di alami oleh sidah, pada umur 19 tahun warga negara malaysia,sudh mengalami diabetes dan hipertensi. sidah mengalami gangguan penglihatan dan terus memburuk. salah satunya dia sesali adalah Menyesal tidak menjaga kesehatan saat usiaku lebih muda dan hanya mengikuti tren makanan. Kebanyakan dari makanan itu tidak ada nutrisinya,"

Address

Jakarta
55555

Telephone

+6285796033458

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Herbal Omah Bio posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram