12/12/2016
Assalamuallaikum.wr.wb...
Untuk Saudaraku yang seiman dimanapun berada, mungkin kita sering membaca atau mendengar satu kisah ini, tapi ada baiknya kita luangkan waktu sejenak barang 5 menit saja untuk membaca dan menghayatinya lagi kisah ini, setelah membacanya sedekahkanlah tulisan pendek ini kepada sahabat-sahabat dan saudara-saudara kita agar kita bisa saling mengingatkan.
Sedikit kebaikan yang kita lakukan ini semoga membawa banyak kebaikan-kebaikan berikutnya.
Wassalamuallaikum.wr.wb...
PESAN RASULULLAH
SEBELUM WAFAT ;
----------------------------------
💚💚💚😭💚💚💚
Sebelum malaikat Izrail diperintah Allah SWT untuk mencabut nyawa Nabi Muhammad , Allah berpesan kepada malaikat Jibril
“Hai Jibril, jika kekasih-Ku menolaknya, laranglah Izrail melakukan tugasnya!” Sungguh berharganya manusia yang satu ini yang tidak lain adalah Nabi Muhammad SAW. Di rumah Nabi Muhammad SAW, Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk sambil berkata, “Maafkanlah, ayahku sedang demam” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian Fatimah kembali menemani Nabi Muhammad SAW yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”. “Tak tahulah ayahku, sepertinya orang baru, karena baru sekali ini aku melihatnya” tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
“Ketahuilah wahai anakku, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut pun datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah SWT dan penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu” kata malaikat Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
“Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jmalaikat ibril lagi.
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar bahwa Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya” kata malaikat Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat Izrail melakukan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal” kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, TIMPAKAN SAJA SEMUA SIKSA MAUT INI KEPADAKU, JANGAN PADA UMATKU”
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum (peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu)”. Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii! (Umatku, umatku, umatku)”. Dan, berakhirlah hidup manusia yang paling mulia yang memberi sinaran itu.
Menurut jumhur ulama sebagian Sakitnya Sakarotulmaut Seluruh umat Nabi Muhammad sudah dilimpahkan kepada Muhammad
Betapa mendalam cinta Rasulullah kepada kita ummatnya, bahkan diakhir kehidupannya hanya kita yang ada dalam fikirannya. Sakitnya sakaratul maut itu tetapi sedikit sekali kita mengingatnya bahkan untuk sekedar menyebut Mengagungkan Pangilan Nabinya.
Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'ala ali Muhammad....
Mudah2an kita termasuk ummatnya yg nanti di hari kiamat akan mendapatkan syafaat baginda Rosulullah SAW. Aamiin...🙏�🙏�🙏�
* Selepas wafat nya Rasulullah ,Bilal bin Rabah telah meminta izin dari khalifah Abu Bakar untuk meninggalkan Madinah .Abu bakar telah memberi izin kepada Bilal untuk meninggalkan Madinah.
Sebelum meninggalkan madinah di tatapi nya buat kali terakhir kota madinah di mana satu masa dulu dia dan Rasulullah berkongsi s**a dan duka.
Bilal menetap bersama keluarga nya di Syria,sungguh s**ar bagi Bilal untuk melupakan kenangan bersama Rasulullah .Sekian lama nya Bilal menetap di syria .
Satu hari Rasulullah muncul di dalam mimpinya " wahai Bilal keras sungguh hati mu,kenapa engkau tidak menziarahi aku". Lantas Bilal terjaga dari tidur nya dengan deraian air mata,sehingga seluruh keluarga nya terbangun.
Bilal menceritakan kepada ahli keluarga nya apa yg terjadi, ahli keluarga nya menyuruh Bilal menziarahi makam Rasulullah.
Semasa Bilal dalam perjalanan menuju madinah, air mata nya tidak henti2 mengalir. Dia tidak berhenti di mana-mana agar cepat sampai di madinah.
Setelah beberapa hari Bilal sampai di makam Rasulullah lantas memberi salam " Asalamualaika ya Rasulullah" . Air mata nya terus mengalir.
Tiba-tiba datang Amirul mukminin syaidina Abu Bakar memeluk Bilal dari belakang untuk menenangkan Bilal,sehingga reda tangisan Bilal.
Bilal,alang2 kamu sudah berada di sini laungkan lah Azan untuk kami,rayu amirul mukminin . Tidak wahai amirul mukminin,jawab Bilal.
Laungkan lah azan,kami rindu akan suara kamu,pinta syadina umar,syadina Bilal mengelang kan kepala.
Tiba2 datang lah dua orang cucu kesayangan Rasulullah iaitu Hassan dan Husin," Pak cik Bilal,laungkan lah azan sebagai mana pak cik laungkan nya di masa datuk kami masih ada.
Di peluk nya kedua_dua cucu kesayangan Rasulullah itu lantas di cium nya. Sebentar tadi aku baru menolak permintaan Khalifah dan permintaan Syadina umar, aku takut untuk menolak permintaan kamu berdua,aku takut nanti Rasulullah akan menolak permintaan aku.
Bilal naik ke atas menara,di tatapi nya satu persatu tempat kenangan bersama Rasulullah sambil air mata nya mengalir laju.
Allahu Akbar , Allahuakbar..
Terdiam seluruh penduduk kota madinah mendengar alunan suara azan tersebut.suasana penduduk kota madinah masa itu sangat terkejut.
Asyhadu ala ila haa illallah
Abu I'sa Rasulullah.
Apakah Rasulullah di bangkit kan semula bisik mereka.
Asyhadu ala ila haa illallah.
Tangisan penduduk kota madinah kian pilu,mereka terkenangkan saat mereka bersama Rasulullah,Syadina Abu Bakar ,umar dan penduduk madinah menitiskan air mata.kerinduan pada suara agung itu kembali lalu mencetuskan satu situasi yg tercatat sebagai sejarah buat umat akhir zaman.
Asyhadu anna Muhammad Rasulullah.
Terus Bilal tersungkur tidak dapat meneruskan azan nya lagi,lantas di sambut oleh syadina Abu Bakar dan Syadina umar," mengapa Bilal?".
Waktu tengah azan tadi sehingga aku menyebut nama kekasih ku,aku terlihat kelibat Rasulullah keluar dari rumah untuk solat berjemaah bersama kita.
Aku rindu Rasulullah.
Aku rindu Rasulullah.
Aku rindu Rasulullah.
Berlenangan air mata para sahabat dan penduduk kota madinah apa bila tukang azan Rasulullah pulang ke kota madinah untuk mengubati kerinduan nya kepada Junjungan Besar Muhammad S.A.W.
Rindu kah kita kepada Rasulullah?
Menangis lah wahai sahabat, agar kerinduan kita pada Rasulullah terobati...
😭😭😭💚💚💚