Klinik Bidan Wia Sriwiati, STr. Keb

Klinik Bidan Wia Sriwiati, STr. Keb Melayani persalinan 24jam selama seminggu, Melayani poli umum, poli gigi, poli kecantikan, KIA, USG,

USG merupakan salah satu metode pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebab keluhan yang dialami pasien. Selain untu...
09/02/2025

USG merupakan salah satu metode pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebab keluhan yang dialami pasien. Selain untuk keperluan diagnosis, pemeriksaan ini juga bisa dilakukan untuk memantau perkembangan janin dan skrining rutin untuk mendeteksi penyakit tertentu sedini mungkin.

USG atau ultrasonografi adalah teknik pemindaian dengan memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar atau citra dari kondisi organ atau jaringan dalam tubuh pasien.

Pemeriksaan USG kerap dilakukan untuk berbagai keperluan karena dianggap efektif dan akurat, serta dinilai minim efek samping.

Beragam Jenis USG dan Tujuannya
Umumnya, USG memakai sebuah alat bernama transduser untuk memancarkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Penggunaan transduser sendiri dapat disesuaikan dengan keperluan diagnosis, ada yang ditempel di kulit dan ada p**a yang dimasukkan ke dalam tubuh.

Perkembangan teknologi membuat hasil pencitraan USG bukan saja lebih akurat, tetapi juga bisa digunakan untuk tujuan yang lebih spesifik. Berikut ini adalah beberapa jenis USG dan tujuan pemakaiannya:

-USG transrektal atau melalui a**s, untuk mengetahui masalah yang berkaitan dengan prostat
-USG transvaginal, untuk mendapatkan pencitraan dari rahim dan ovarium
-Ekokardiogram, untuk memperoleh gambaran kondisi organ jantung
-USG Doppler, untuk mengetahui kondisi peredaran darah dalam pembuluh darah dan memonitor denyut jantung pada janin
-USG abdomen, untuk mendapatkan gambaran kondisi jaringan perut dan organ di dalamnya
-USG ginjal, untuk memantau struktur dan jaringan di sekitar ginjal
-USG payudara, untuk mendapatkan gambaran jaringan payudara
-USG mata, untuk memeriksan struktur pada mata
Selain itu, USG juga umum digunakan untuk memonitor perkembangan janin pada ibu hamil, serta memantau struktur tengkorak, otak, dan jaringan di dalam kepala bayi. USG juga dapat memandu pengambilan sampel jaringan tubuh dengan teknik biopsi yang disebut dengan prosedur Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB).

Persiapan dan Prosedur Pemeriksaan USG
Dalam menjalani pemeriksaan USG, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui, di antaranya:

Persiapan sebelum USG
Umumnya, dokter akan meminta Anda berpuasa selama 8–12 jam sebelum USG, terutama jika pemeriksaan dilakukan di bagian perut. Hal ini karena makanan yang tidak tercerna dapat menghalangi gelombang suara, sehingga gambar yang dihasilkan tidak akurat.

Untuk USG yang dilakukan di organ dalam tertentu, misalnya kandung empedu, Anda akan diminta untuk tidak makan dan minum selain air putih selama 6–8 jam sebelum pemeriksaan dilakukan. Hal ini diperlukan agar kandung empedu tidak mengalami penyusutan ukuran.

Sementara itu, bagi ibu hamil yang ingin memeriksakan kondisi janinnya, dokter biasanya menganjurkan Anda untuk minum air minimal 4–6 gelas sekitar 1–2 jam sebelum USG. Tujuannya agar kandung kemih terisi, sehingga dapat meningkatkan kualitas gambar.

Prosedur pemeriksaan USG

Sebelum pemeriksaan USG dimulai, Anda biasanya akan diminta untuk berbaring telentang. Selanjutnya, dokter akan mengoleskan gel khusus guna mencegah terjadinya gesekan antara kulit dan transduser. Gel tersebut juga berfungsi untuk memudahkan pengiriman gelombang suara ke dalam tubuh.

Saat pemeriksaan USG, transduser akan digerak-gerakkan di bagian tubuh yang akan diperiksa. Gerakan ini diperlukan agar gelombang suara yang dikirim mampu memantul kembali dan menghasilkan gambar yang baik.

Selama melakukan USG, dokter akan meminta Anda untuk mengubah posisi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas gambar yang diperoleh. Setelah USG selesai, dokter akan membersihkan gel yang dioleskan.

Setelah hasil USG diperoleh, dokter akan mengevaluasi dan menjelaskan hasilnya kepada Anda. Dokter juga akan membuat laporan tentang hasil pemeriksaan USG.

Kelebihan dan Kekurangan USG
USG bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit. Prosedur ini sendiri biasanya memakan waktu sekitar 30–60 menit. Tidak ada larangan setelah melakukan USG, sehingga Anda dapat melakukan aktivitas seperti biasa.

USG juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan USG:

-Tidak menimbulkan rasa sakit
-Tidak memerlukan jarum, suntikan, atau sayatan
-Tidak menggunakan radiasi sehingga dinilai lebih aman
-Dapat mendeteksi berbagai masalah pada jaringan tubuh, pembuluh darah, dan organ tubuh
-Dapat diakses secara luas dan lebih murah
Sementara itu, kekurangan prosedur ini adalah potensinya dalam menghasilkan efek biologis pada tubuh karena penggunaan energi ultrasonik, seperti memanaskan jaringan dan menghasilkan kantong gas kecil di dalam cairan atau jaringan tubuh.

Namun, jika dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan dan tenaga medis secara hati-hati, kemungkinan efek samping ini dapat dicegah.

Meski pemeriksaan dengan USG memiliki risiko yang minimal, tetap saja prosedur ini memiliki keterbatasan. Gelombang suara dari USG tidak mampu menembus organ atau jaringan yang terlindungi tulang, misalnya paru-paru dan otak.

Untuk bagian yang terhalang tulang, dokter akan melakukan metode pemeriksaan lain, seperti CT scan, MRI, atau foto Rontgen.

Jika Anda mengalami cedera atau memiliki keluhan gangguan kesehatan tertentu, konsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi Anda dan melakukan prosedur USG jika memang diperlukan.

Pelayanan poli gigi diklinikpratama saman bisa pakai bpjs faskes klinik saman
06/01/2025

Pelayanan poli gigi diklinikpratama saman bisa pakai bpjs faskes klinik saman

20/03/2024

kEBUTUHAN AIR UNTUK IBU HAMIL ADALAH 8 GELAS PER HARI

Cara memenuhi kebutuhan tersebut bisa dilakukan dengan mengikuti panduan sebagai berikut:

Saat bangun tidur sebelum sahur, langsung minum 1 gelas air putih.
Setelah menyantap hidangan sahur, penuhi lagi tubuh dengan 1 gelas air putih lagi.
Saat berbuka puasa, minum 1 gelas air putih sebelum makan dan 1 gelas lagi setelah makan serta minuman manis untuk meningkatkan kadar gula yang rendah selama puasa.
Saat menyantap makan malam, minum lagi 2 gelas air putih hingga sebelum tarawih.
Selesai tarawih, minum lagi air putih 1 gelas dan saat sebelum tidur, minum air putih 1 gelas lagi.
2. Kenakan Pakaian yang Nyaman

Kenakan Pakaian yang Nyaman
Meski Moms hanya beraktivitas di rumah, mengenakan pakaian yang nyaman dapat membantu menjaga asupan air di dalam tubuh, lho.

Ini menjadi tips menjalankan puasa bagi ibu hamil yang juga penting diterapkan.

Jika merasa relaks dan nyaman, tubuh tidak akan memproduksi banyak keringat yang bisa menyebabkan dehidrasi.

Namun, bila Moms berada di luar ruangan, terutama pada siang hari, baju yang longgar dan berwarna terang adalah pilihan yang tepat.

Jenis pakaian yang demikian tidak akan menyerap panas, sehingga membuat tubuh Moms lebih hemat cairan.

3. Makan Buah-buahan Segar

Makan Buah-buahan Segar
Puasa bagi ibu hamil memang bisa cukup berat dan membuat rasa haus lebih terasas dibanding orang pada umumnya.

Hal tersebut terjadi karena ibu hamil memang membutuhkan lebih banyak asupan cairan.

Nah, jika sudah memenuhi kebutuhan air putih harian, Moms bisa mengonsumsi lagi buah-buahan yang mengandung banyak cairan.

Dilansir dari Medical News Today, berikut ini beberapa buah beserta persentase kandungan cairan di dalamnya:

Tomat: 94.52%
Timun: 93%
Semangka: 91.45%
Stroberi: 90.95%
Blewah: 90.15%
Melon: 89.82%
Jeruk: 86.75%
Pastikan untuk mengonsumsi buah-buahan tersebut, baik setelah berbuka puasa atau pada saat makan sahur sebagai pencuci mulut.

4. Lengkapi Air Putih dengan Jus

Ganti Air Putih dengan Jus
Minum jus juga bisa membantu melancarkan puasa bagi ibu hamil agar tubuhnya tetap kuat dan prima.

Ini menjadi variasi saja jika sudah mulai merasa bosan cuma minum air putih melulu.

Sebagai selingan, Moms bisa membuat jus buah yang terbuat dari buah asli. Bila perlu jangan ditambahkan gula atau hal lainnya agar tubuh dapat terpenuhi oleh nutrisi yang sehat.

5. Selalu Seimbangkan Energi yang Masuk dan Keluar

Selalu Seimbangkan Energi yang Masuk dan Keluar
cara paling mudah yang bisa Moms lakukan agar tidak mengalami dehidrasi adalah dengan memperhatikan keseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar.

Misalnya sehabis menyantap makanan, Moms harus minum 1 gelas air putih.

Setelah buang air kecil, penuhi asupan air yang keluar melalui urin dengan 1 gelas air putih lagi. Dengan begitu, ibu hamil terhidrasi dengan baik.

Dengan meminum air secara teratur, tentu ibu hamil bisa terbantu dalam menghilangkan gejala-gejala morning sickness.

Selain itu, Moms juga tidak akan mengalami kekurangan air ketuban yang penting.

PERCEPATAN PENURUNAN STUNTINGStunting adalah gangguan yang terjadi pada anak-anak dan berpengaruh terhadap pertumbuhan m...
25/02/2024

PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Stunting adalah gangguan yang terjadi pada anak-anak dan berpengaruh terhadap pertumbuhan mereka. Sebagian dari Anda mungkin masih cukup asing dengan istilah ini, namun kasus stunting cukup umum terjadi di Indonesia.

Percepatan penurunan stunting pada Balita adalah program prioritas Pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024. Target nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14%. Wakil Presiden RI sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Pusat bertugas memberikan arahan terkait penetapan kebijakan penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting; serta memberikan pertimbangan, saran, dan rekomendasi dalam penyelesaian kendala dan hambatan penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat dan daerah.

Stunting adalah salah satu jenis Masalah Pada anak Akibat Gizi Buruk, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Kondisi ini bisa jadi disebabkan oleh malnutrisi pada ibu hamil atau semasa anak dalam masa pertumbuhan. Dalam upaya percepatan pencegahan stunting. Setwapres memperoleh mandat untuk memastikan pencapaian tujuan dari Pilar 5 yaitu membangun sistem pemantauan dan evaluasi terpadu dari semua program prioritas yang terdiri dari intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Sebagai realisasinya, maka TP2AK di Setwapres bertugas mengkompilasi semua data program dari KL terkait untuk kemudian diolah dan ditampilkan dalam dashboard permantauan terpadu.

Ciri-ciri paling umum yang terlihat ketika anak mengalami stunting adalah berperawakan lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Tetapi, pada dasarnya postur tubuh anak dipengaruhi oleh banyak faktor. Agar lebih jelas, simak pembahasan di bawah ini sampai tuntas.
Dashboard yang dikembangkan oleh Setwapres berfungsi sebagai alat pantau dan evaluasi perkembangan program bagi para pemangku kepentingan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, dan bahkan desa.
Kedepan diharapkan adanya kesinambungan dari fungsi sistem pemantauan dan evaluasi terpadu ini yang mendukung penentuan kebijakan yang berbasis data segala tingkat administratif.


Apa itu Stunting?
Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak.
Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak. Banyak yang tidak menyadari bahwa tinggi pendeknya anak bisa menjadi tanda adanya masalah gizi kronis.
Perlu diingat bahwa anak pendek belum tentu mengalami stunting. Namun anak yang mengidap stunting pasti berperawakan pendek. Anak dengan asupan gizi terbatas sejak kecil dan telah berlangsung lama berisiko mengalami pertumbuhan yang terhambat.
Menurut WHO, suatu negara dikatakan memiliki masalah stunting bila kasusnya mencapai angka di atas 20%. Sementara, di Indonesia, berdasarkan data Kemenkes pada tahun 2021, kasus balita stunting di Indonesia sebanyak 24,4% sehingga termasuk dalam masalah yang perlu ditangani.

Penyebab Stunting
Stunting merupakan masalah kesehatan yang sudah ada sejak lama, seperti gizi buruk, terserang infeksi berkali-kali, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
Namun, penyebab stunting yang paling banyak adalah karena kekurangan gizi. Maka dari itu, Anda sebagai orang tua harus tahu bagaimana Cara Mengatasi Susah Makan Pada Anak yang terkadang menjadi masalah umum pada anak-anak, khususnya balita.

Terdapat dua poin penting yang menjadi faktor utama terjadinya stunting pada anak, di antaranya yaitu:
Kurangnya Asupan Gizi pada Ibu Selama Hamil
Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa sekitar 20% kasus stunting terjadi sejak anak berada dalam kandungan. Hal ini dapat terjadi akibat makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil kurang bergizi sehingga janin tidak mendapatkan cukup nutrisi. Akhirnya, pertumbuhan janin dalam kandungan mulai mengalami hambatan dan terus berlangsung hingga setelah kelahiran. Maka dari itu, penting memastikan ibu mengonsumsi makanan yang bergizi selama hamil.

Kebutuhan Nutrisi Anak Tidak Tercukupi
Kondisi ini bisa terjadi setelah kelahiran, tepatnya di saat anak di bawah usia dua tahun namun kebutuhan asupan gizinya tidak terpenuhi. Asupan yang dibutuhkan tersebut meliputi ASI dan MPASI (makanan pendamping ASI).
Selain itu, kurangnya asupan makanan juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab stunting, khususnya makanan yang kaya akan protein, mineral zinc, serta zat besi yang penting bagi anak di usia balita.

Penyebab Lainnya
Selain dari dua poin utama di atas, adapun beberapa penyebab stunting adalah sebagai berikut:
Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemenuhan gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan.
Kurangnya persediaan air bersih dan sanitasi.
Berat badan ibu tidak naik selama hamil atau kenaikan berat badan ibu kurang dari nilai ideal.
Terbatasnya akses pelayanan kesehatan.
Anak menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi.
Ciri-Ciri Anak Mengalami Stunting
Anak yang berperawakan pendek tidak serta-merta mengalami stunting. Balita dapat dikatakan stunting apabila tinggi badannya berada di bawah kisaran normal dari standar tinggi badan anak berdasarkan usia pada dua kali pemeriksaan berturut-turut.
Selain perawakan tubuhnya yang pendek, adapun ciri-ciri lain dari stunting adalah sebagai berikut:
Tumbuh kembangnya lambat
Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
Berat badan tidak naik bahkan akan cenderung menurun
Kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik
Anak cenderung lebih pendiam
Fase Pertumbuhan gigi pada anak melambat
Dalam jangka panjang, bagi anak perempuan berpotensi telat menstruasi pertama
Anak lebih mudah terserang/terinfeksi berbagai penyakit
Stunting adalah gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, di mana dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak.
Sementara, dalam jangka panjang, dampak stunting adalah sebagai berikut:
Kesulitan belajar
Penyakit jantung dan pembuluh darah
Kemampuan perkembangan kognitif menurun
Meningkatkan risiko obesitas pada anak. Ketahui Bahaya Obesitas pada anak dan remaja
Daya tahan tubuh melemah sehingga mudah terinfeksi penyakit
Pengobatan Stunting
Pengobatan stunting dapat disesuaikan dengan mengetahui penyebabnya, misalnya dengan memperbaiki nutrisi, pemberian suplemen, atau menerapkan gaya hidup sehat. Berikut beberapa upaya yang biasa dilakukan dokter dalam menangani stunting.
Mengobati penyakit yang mendasarinya.
Menyarankan dan memberikan nutrisi tambahan.
Memberikan suplemen, umumnya berupa vitamin A, zat besi, zinc, dan yodium.
Menyarankan keluarga untuk mengajarkan anak menerapkan perilaku hidup bersih dan memperbaiki sanitasi.
Pencegahan Stunting
Cara mencegah stunting dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa upaya berikut ini:
Memastikan anak memakan buah dan sayur yang sehat
Mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun
Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan
Mengusahakan anak mendapatkan imunisasi lengkap
Demikian penjelasan mengenai pengertian stunting, penyebab, ciri-ciri, pengobatan, hingga bagaimana cara mencegahnya. Singkatnya, stunting adalah masalah kesehatan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi sehingga mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
Namun, Anda tidak dapat menggeneralisasi setiap anak yang berperawakan pendek selalu mengalami stunting. Postur tubuh dapat dipengaruhi oleh gen dan juga hormon. Anak dengan stunting sebagian besar bertubuh pendek, namun tidak semua anak berperawakan pendek disebabkan oleh stunting.

5 NUTRISI ANAK YANG PERLU IBU BERIKAN  AGAR DIA TUMBUH OPTIMAL .1 TAHUN NUTRISISiapa yang tak senang melihat si Kecil tu...
24/02/2024

5 NUTRISI ANAK YANG PERLU IBU BERIKAN AGAR DIA TUMBUH OPTIMAL .
1 TAHUN NUTRISI
Siapa yang tak senang melihat si Kecil tumbuh optimal? Maka, sangatlah penting untuk memerhatikan nutrisi anak setiap harinya. Pastikan buah hati kesayangan selalu mendapatkan asupan nutrisi yang tepat, sesuai dengan kebutuhannya, ya, Bu. Apa saja nutrisi anak yang tepat? Ada banyak, Bu. Selain omega-3 dan omega-6 yang sudah diketahui sangat baik untuk perkembangan otak anak, juga ada zat besi yang memengaruhi perkembangan otaknya. Apa lagi?

5 Nutrisi Anak agar Tumbuh Optimal
1. Kalsium
Kalsium merupakan mineral penting yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil, khususnya untuk pertumbuhan tulang dan gigi, serta mendukung sistem peredaran darah, fungsi otot, dan jaringan lainnya. Untuk anak usia 1-3 tahun, kebutuhan kalsium hariannya adalah sebanyak 700 mg per hari.

Kekurangan kalsium dapat mengakibatkan terjadinya rakitis yang ditandai dengan nyeri dan lemahnya otot, serta tekstur tulang yang rapuh. Tapi Ibu jangan kuatir. Sumber makanan tinggi kalsium untuk si Kecil sangat mudah didapat, antara lain dari susu, yoghurt, keju, biji-bijian, sayuran hijau seperti brokoli, kacang-kacangan seperti kacang kedelai, daging, unggas, ikan dan telur.

2. Zat Besi
Zat besi membantu sel darah merah menyuplai oksigen ke seluruh tubuh. Anak-anak membutuhkan sekitar 7-10 mg zat besi setiap hari. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia, mempengaruhi sistem imunitas tubuh anak dan perkembangan otaknya. Penuhi kebutuhan harian zat besi anak dengan menyajikan dan kacang-kacangan buncis, kacang polong dan kedelai yang tinggi akan zat besi.

3. Zinc
Mineral lain yang penting bagi anak-anak adalah zinc (seng) yang baik untuk mencegah diare, pneumonia, mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG), berikut adalah kebutuhan zinc harian si Kecil:

Usia 0-5 bulan: 1.1 mg
Usia 6-11 bulan: 3 mg
Usia 1-3 tahun: 3 mg
Lalu, makanan apa yang bisa dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan harian zinc bagi si Kecil? Ternyata sumber zinc juga mudah didapat, Bu, yaitu dari daging merah, kacang-kacangan, ikan, ayam. e Mineral zinc ini disebut sebagai mineral terpenting setelah zat besi. Kekurangan zinc dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan, kematangan seksual, fungsi pencernaan, fungsi kekebalan tubuh, hingga gangguan nafsu makan dan penyembuhan luka yang melambat.

4. Iodium
Siapa yang mau buah hatinya memiliki tinggi badan yang baik dan IQ cemerlang? Wah, semua Ibu pasti mau, ya. Ternyata iodium sangat berperan penting untuk pertumbuhan tinggi badan dan kecerdasan otak anak, Bu. Bahkan data dari IDAI menyatakan balita yang mengalami kekurangan iodium memiliki IQ lebih rendah sebanyak 13.5 poin dibanding balita yang cukup iodium.

Ikan kod, tuna, rumput laut, telur, udang, daging ayam dan daging sapi merupakan sumber iodium yang tinggi dan baik untuk anak. Pastikan kebutuhan iodium si Kecil tercukupi ya, Bu.

5. Vitamin A untuk Nutrisi Anak
Vitamin A terlibat dalam pembentukan, produksi, dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit, antibodi, juga integritas sel epitel pelapis tubuh. Vitamin A juga bisa mencegah rabun senja, xeroftalmia (mata kering), serta kerusakan kornea. Kekurangan vitamin A pada anak dapat mengakibatkannya jadi rentan terserang penyakit infeksi, seperti infeksi saluran pernafasan atas, campak, dan diare.

6. Vitamin C
Vitamin jenis ini dapat mencegah flu, meningkatkan imunitas anak, dan membantu proses penyembuhan luka. Ibu bisa memberikan anak makanan mengandung vitamin C, seperti buah jeruk, stroberi, dan melon, atau sayuran lainnya.

7. Makanan Mengandung Kalsium
Fungsi kalsium pada anak sangat beragam, terutama untuk memperkuat tulang. Tak hanya itu, kalsium juga dapat membantu pertumbuhan gigi. Makanan mengandung kalsium yang bisa dikonsumsi anak di antaranya adalah yogurt, es krim, dan keju.

Selain itu, dalam menu harian si Kecil, Ibu juga bisa menambahkan Bebelac 3 yang juga mengandung minyak ikan yang kaya omega-3, omega-6, 14 vitamin, dan 6 mineral, serta tinggi serat prebiotik Untuk mendukung kesehatan pencernaannya. Sajikan 3 gelas sehari untuk melengkapi nutrisinya. Nutrisi anak terpenuhi, si Kecil pun siap tumbuh menjadi anak hebat!

SEGUDANG MANFAAT BUAH DAN SAYUR UNTUK KESEHATAN ANAK.                                                      Pentingnya Me...
23/02/2024

SEGUDANG MANFAAT BUAH DAN SAYUR UNTUK KESEHATAN ANAK. Pentingnya Mengkonsumsi Buah dan Sayur
Meski Indonesia kaya akan buah dan sayur, namun konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia terbilang masih sangat kurang. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik tahun 2019 menyebut bahwa konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia hanya sebesar 209,89 gram per kapita per hari. Lebih mencengangkannya lagi, hasil Riset Kesehatan Dasar 2013, secara khusus menyebut bahwa sebanyak 93,5% anak-anak Indonesia berusia di bawah 10 tahun tidak mengkonsumsi buah dan sayur sesuai dengan anjuran.

Padahal, guna mendukung hidup sehat WHO, Food and Agriculture Organisation (FAO) dan Kemenkes RI menganjurkan anak-anak untuk mengkonsumsi buah dan sayuran sebesar 300-400 gram per orang per hari. Sedangkan untuk remaja dan orang dewasa konsumsi idealnya sebesar 400-600 gram per orang per hari yang terdiri dari 150 gram buah dan 250 gram sayur. Artinya, konsumsi harian buah dan sayur masyarakat Indonesia masih jauh dari angka ideal yang ditetapkan oleh WHO, dan Kemenkes RI.

Dengan kata lain, sebagian besar masyarakat Indonesia kurang akan konsumsi buah dan sayur sesuai dengan yang direkomendasikan. Data lain, seperti studi Diet Total 2014 menyebutkan bahwa kualitas asupan energi total masyarakat indonesia utamanya bersumber dari karbohidrat, seperti nasi yang mencapai 243,9 gram per orang per hari. Sementara konsumsi protein masyarakat Indonesia berada dalam kisaran 61,2 gram per orang per hari.

Mungkin Bunda bertanya-tanya, mengapa konsumsi buah dan sayur begitu penting? Menurut Kemenkes, meski masing-masing buah dan sayur memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda, namun buah dan sayur memiliki kandungan gizi utama yang diperlukan guna menjaga kesehatan tubuh. Adapun kandungan utama tersebut adalah Pro vitamin A, vitamin E, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin E, vitamin K, seng (Zn), zat besi (Fe), magnesium (Mg), Kalium, Kalsium, Natrium, Zat Besi, Boron, Magnesium, Mangan, Seng, asam folat, Selenium dan potasium.

Ragam Manfaat Buah dan Sayur untuk Anak
Hasil dari banyak penelitian mengatakan bahwa kebutuhan anak akan nutrisi yang terdapat pada buah dan sayur harus terpenuhi. Lantas, sebenarnya apa manfaat buah dan sayur bagi anak? Buat Bunda yang belum tahu, berikut manfaatnya buah dan sayur untuk Si Kecil.

Untuk Menjaga Kekebalan Tubuh
Tahukan Bunda bahwa makanan yang dikonsumsi sehari-hari sangat mempengaruhi tumbuh kembang Si Kecil? Oleh karenanya, makanan sehat yang mengandung nutrisi dan gizi seimbang sangat diperlukan tubuh untuk mendukung proses tumbuh kembang. Salah satu sumber nutrisi terbaik bagi Si Kecil bisa Bunda dapatkan dari buah dan sayuran. Kandungan nutrisi, seperti serat, vitamin dan mineral pada buah dan sayur dapat menjaga kekebalan tubuh anak agar tetap sehat setiap hari.

Menekan Nafsu Makan
Melihat anak gemuk tentu sangat menggemaskan ya Bunda. Namun, dibalik kelucuannya ternyata kondisi tersebut kurang baik bagi Si Kecil lho Bunda. Kok bisa? Lalu apa kaitannya dengan konsumsi buah dan sayur? Berikut penjelasannya Bunda, umumnya anak yang kurang menyukai buah dan sayur cenderung lebih banyak mengkonsumsi makanan atau cemilan yang tidak sehat, seperti “junk food”.

Nah bila hal ini dibiarkan terus-menerus, akibatnya anak bisa mengalami kegemukan atau obesitas, gangguan pernapasan, depresi hingga beresiko menderita penyakit kronis.

Sementara anak yang gemar mengkonsumsi buah dan sayur cenderung mengurangi konsumsi makanan atau cemilan yang tidak sehat. Mengapa? ini karena serat yang ada pada buah dan sayur memiliki sifat mengenyangkan. Lantas apa pilihan buah dan sayur yang kandungan seratnya paling bagus? Temukan jawabannya di artikel ini yuk: Makanan Kaya Serat yang Baik untuk Pencernaan.

Membuat Si Kecil Lebih Cerdas
Pernah mendengar bahwa mengkonsumsi ikan mentah dapat merangsang perkembang otak dan membuat cerdas? Nah, serupa dengan hal tersebut mengkonsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup ternyata dapat membuat anak lebih cerdas. Tidak sembarang, hal ini didukung dengan sebuah penelitian dari Journal of School Health yang menyebut bahwa anak yang cukup asupan buah dan sayur cenderung lebih berprestasi dalam urusan akademis.

Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan
Apa jadinya jika sistem pencernaan Si Kecil terganggu? Sudah pasti Si Kecil akan memiliki masalah dengan sistem pencernaannya. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Sebagaimana sudah beberapa kali disinggung di atas, cara paling tepat agar sistem pencernaan Si Kecil tetap terjaga adalah dengan memberikan asupan buah dan sayur yang cukup. Tingginya serat pada buah dan sayur dapat membuat sistem pencernaan Si Kecil berjalan dengan baik hingga risiko konstipasi dapat berkurang.

Solusi masalah konstipasi pada Si Kecil, selain dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan buah, masih ada beberapa tips yang bisa terapkan untuk menanganinya. Yuk simak selengkapnya di artikel: Penyebab Anak Susah BAB dan Cara Mengatasinya.

Menekan Resiko Obesitas
Dalam sebuah penelitian yang berjudul Hubungan antara Aktivitas Fisik, Kebiasaan Konsumsi Serat dan Faktor Lain dengan Kejadian Obesitas, menyebut bahwa kandungan serat di dalam buah dan sayur dapat menekan risiko terjadinya obesitas. Hal ini terjadi karena perut yang terisi oleh serat akan lebih mudah merasa kenyang sehingga keinginan untuk menambah makanan yang dapat membuat Si Kecil obesitas tidak ada lagi.

Meningkatkan Daya Ingat
Dari sekian banyak manfaat buah dan sayur, mungkin inilah salah satu manfaat yang tidak banyak orang tua ketahui yaitu meningkatkan daya ingat. Umumnya buah dan sayur banyak mengandung Zat antioksidan yang diyakini mampu melindungi sel-sel otak, membantu meningkatkan daya ingat serta melindungi Si Kecil dari penyakit Alzheimer. Tak hanya itu, buah dan sayur berwarna cerah juga dapat mendorong perkembangan otak dan menjadikannya lebih kuat dan sehat.

Mencegah dan Mengobati kanker
Kanker adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti ma**sia. Pasalnya, hingga kini masih banyak jenis kanker yang belum ditemukan obatnya. Meski sulit dikendalikan, tapi dengan rutin mengkonsumsi buah dan sayur perkembangan sel-sel kanker pada tubuh dapat dikontrol. Hal ini karena adanya kandungan senyawa seperti lycopene dan anthocyanins pada buah dan sayur yang dapat melawan penyebaran sel kanker dalam tubuh.

Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi
Selain susu, nyatanya buah dan sayur seperti bayam, lobak, alpukat dan jeruk merupakan sumber terbaik kalsium yang berfungsi menjaga kesehatan tulang dan gigi. Dengan asupan buah dan sayur yang cukup tulang dan gigi Si Kecil akan menjadi lebih kuat.

Tubuh Lebih Segar dan Bahagia
Buah dan sayur tinggi akan kandungan vitamin dan mineral. Bersama dengan dan enzim ketiganya akan bersatu dalam memperoduksi energi yang dapat membuat Si Kecil merasa lebih segar dan bahagia. Antioksidan yang ada dalam buah dan sayur akan melindungi seseorang dari depresi serta mengatur suasana hati menjadi lebih bahagia.

Faktor Penyebab Kurangnya Konsumsi Buah dan Sayur
Sebetulnya, sudah banyak himbauan yang diberikan ke masyarakat terkait rekomendasi dan pentingnya konsumsi buah dan sayur. Namun, faktanya hingga kini konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Bahkan Indonesia menjadi negara dengan konsumsi buah dan sayur paling rendah di kawasan Asia Tenggara. Ada banyak faktor yang menyebabkan konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia jauh dari angka ideal.

Pada orang dewasa, umumnya kurangnya konsumsi buah dan sayur disebabkan oleh kesibukan pekerjaan, faktor pendidikan dan pengetahuan orang tua, hingga faktor ekonomi yang menyebabkan seseorang membatasi konsumsi buah dan sayur. Sementara pada anak, menurut riset Terence M. Dovey kurangnya gizi dan nutrisi yang berasal dari buah dan sayur disebabkan oleh dua faktor yaitu, food neophobia dan picky/fussy eating.

Secara umum Food neophobia adalah keengganan anak untuk makan atau menghindari makanan baru. Umumnya, Food neophobia muncul saat Si Kecil berusia enam bulan sampai enam tahun. Sedangkan picky/fussy eating keinginan anak untuk menyaring makanan kesukaan. Dari penelitian tersebut, Dovey menyimpulkan bahwa kedua faktor ini muncul akibat dari pembiasaan sejak kecil yang dilakukan orang tua.

Contohnya, kebiasaan orang tua yang lebih sering memberikan junk food atau makanan cepat saji. Rasa dan aroma kuat dari junk food akan membuat anak kurang menyukai aroma alami seperti buah dan sayur yang tidak jarang memiliki rasa hambar bahkan pahit.

Bila Si Kecil picky eater, Bunda dapat coba cara-cara berikut ini agar anak mau mencoba makanan baru yang sehat: Penyebab dan Cara Menghadapi Anak yang Picky Eater.

Dampak Kurang Konsumsi Buah dan Sayur
Kurangnya konsumsi buah dan sayur tentu tidak dapat diabaikan begitu saja. Pasalnya, ada konsekuensi yang merugikan bagi kesehatan jika mengabaikan asupan buah dan sayur. Lantas, apa resiko jika kekurangan buah dan sayur? Berikut dampak negatif bagi anak yang kurang mengkonsumsi buah dan sayur menurut Kemenkes RI.

Kurang Serat, Vitamin dan Mineral
Tanpa perlu dijelaskan lebih lanjut Bunda pasti sudah tahu bahwa buah dan sayur kaya akan kandungan serat, vitamin dan mineral. Tentu saja, orang yang kurang mengkonsumsi buah dan sayur memiliki resiko kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Padahal menurut Laura Moore, RD, ahli diet terdaftar di University of Texas Health Science Center, di Houston School of Public Health mengatakan bahwa serat, vitamin dan mineral diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.

Gemuk (Obesitas)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Albert Einstein College of Medicine menyatakan bahwa kurang mengkonsumsi buah dan sayur dapat berakibat pada kegemukan. Hal ini terjadi karena porsi buah dan sayur yang sedikit cenderung membuat seseorang lebih banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dan kalori tinggi.

Sering Alami Gangguan Pencernaan
Menurut penelitian tim ahli National Institutes of Health di Amerika Serikat, anak yang kurang akan konsumsi buah dan sayur lebih berisiko mengalami gangguan pencernaan, seperti sembelit, diare, wasir, dan diverticulosis di kemudian hari. Hal ini disebabkan oleh kurangnya serat dari buah dan sayur yang ada pada sistem pencernaan. Walhasil, kotoran di dalam usus Si Kecil tidak dapat dibuang sepenuhnya keluar dari tubuh. Jika kondisinya cukup parah, bisa saja terjadi kerusakan pada sistem pencernaan Si Kecil hingga harus dilakukan operasi.

Risiko Penyakit Kronis
Dalam jangka pendek mungkin Bunda tidak melihat ada masalah pada Si Kecil. Namun, jika kebiasaan kurang makan buah dan sayur dibiarkan terus-menerus, dalam jangka panjang Si Kecil lebih rentan terkena penyakit kronis, seperti kanker, diabetes dan penyakit jantung.

Kulit Tidak Segar
Bagaimana mungkin kekurangan buah dan sayur bisa sebabkan anak diabetes? Begini Bunda, secara umum buah dan sayur banyak mengandung vitamin dan antioksidan yang baik untuk kesehatan kulit. Selain berfungsi melawan efek penuaan serta memperbaiki jaringan kulit yang rusak, kandungan antioksidan pada buah dan sayur juga dapat membantu menghidrasi kulit sehingga kulit terlihat lebih segar dan tidak kering.

Kapan Anak Boleh Mengkonsumsi Buah dan sayur?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi berusia 6 bulan boleh mengkonsumsi berbagai jenis makanan padat, seperti ayam, daging, ikan, telur juga buah dan sayur. Menurutnya waktu paling baik dalam mengenalkan sayur pada anak adalah saat anak mulai berada pada periode MPASI (Makanan Pendamping ASI). Pada usia ini sebaiknya orang tidak memberikan sayur utuh ke anak melainkan diberi campuran berupa tepung atau nasi yang dibuat bubur.



Sedangkan pemberian sayur secara utuh dapat dilakukan ketika anak menginjak usia 8 bulan. Hal ini karena pada usia tersebut anak cenderung ingin memasukan sesuatu ke dalam mulutnya. Pada awal pengenalan mungkin Si Kecil akan mendapati rasa yang aneh dan tidak wajar. Pemberian yang berulang lama kelamaan akan membuat Si Kecil terbiasa. Jika sudah begitu, saat memasuki usia 1 tahun anak tidak akan menolak saat diberi sayur karena sudah mengenal rasanya.



Serupa dengan sayur, adapun waktu yang tepat dalam memberikan buah kepada anak adalah saat Si Kecil memasuki periode MPASI (Makanan Pendamping ASI) yaitu usia 5-6 bulan. Berbeda dengan sayur, mengenalkan buah ke anak cenderung lebih mudah. Pasalnya, umumnya buah memiliki rasa manis yang disukai anak-anak. Agar lebih mudah, pada tahap awal Bunda bisa mengenalkan buah pada Si Kecil dengan cara menghaluskannya terlebih dulu.

Bagaimana Bunda? Sekarang Bunda sudah tahukan apa fungsi dan manfaat buah dan sayur untuk kesehatan anak? Jika Bunda mendapati Si Kecil sulit mengkonsumsi buah dan sayur, Bunda perlu sedikit berinovasi dalam menyajikan buah dan sayur dalam bentuk dan rasa yang berbeda. Ketika Bunda memilih buah dan sayur sebagai MPASI, pastikan bunda menyajikan makanan pendamping tersebut dengan cara yang benar.

Misalnya, jika Bunda mendapat sayur dan buah dengan tekstur keras, seperti apel, pir, wortel dan kentang Bunda dapat menghaluskan atau merebusnya terlebih dahulu supaya lebih lunak. Yang tidak kalah penting, sebaiknya Bunda mengenalkan buah dan sayur pada anak dalam porsi besar.

Berikan porsi sesuai dengan usia dan kemampuan adaptasi Si Kecil sehingga ia tertarik dan menyukai makanan tersebut. Bila Si Kecil belum juga mau mengkonsumsi buah dan sayur, jangan pernah memaksanya untuk makan ya Bunda. Paksaan hanya akan membuat Si Kecil trauma dan semakin tidak tertarik dengan buah dan sayuran yang Bunda berikan.

Selain itu, Bunda juga bisa mulai mengenalkan buah dan sayur dengan membuat menu kreatif yang dapat menarik minat makannya.

Address

Jalan Camar 11 No. 76, RT. 009 Rw. 007 Semper Barat, Kec. Cilincing
Jakarta
14130

Opening Hours

Monday 07:00 - 22:00
Tuesday 07:00 - 22:00
Wednesday 07:00 - 22:00
Thursday 07:00 - 22:00
Friday 07:00 - 22:00
Saturday 07:00 - 22:00
Sunday 07:00 - 22:00

Telephone

+62895393988838

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Klinik Bidan Wia Sriwiati, STr. Keb posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Klinik Bidan Wia Sriwiati, STr. Keb:

Share

Category