15/06/2019
Stress adalah satu gejala psikologis yang tidak dapat dihindari, bahkan kadang mau tidak mau harus dihadapi setiap hari. Akan tetapi harus bisa dikendalikan.
STRESS jangka panjang menyebabkan aliran hormon adrenalin, noriphineprine, dan kortisol secara terus-menerus masuk ke dalam darah, dan aliran ini memiliki dampak merusak bagi tubuh.
saat mengalamai stres ada tiga macam hormon ini dikeluarkan secara berlebihan oleh Hypothalamus, organ kecil yang berada di pusat otak.
Hypothalamus memberi sinyal kepada kelenjar adrenal untuk memproduksi lebih banyak hormon adrenalin, noriphineprine dan kortisol untuk dilepaskan ke dalam pembuluh darah. Hormon-hormon ini mempersiapkan seseorang untuk bereaksi cepat dan efektif dalam mengatasi tekanan pada saat itu.
Hormon-hormon ini meningkatkan kerja jantung, bernafas lebih cepat, tekanan darah dan metabolisme. Pembuluh darah melebar agar lebih banyak darah yang mengalir ke otot, sehingga otot tubuh kita waspada.
Liver melepaskan glukosa yang disimpannya untuk meningkatkan energi tubuh.
Keringat diproduksi untuk mendinginkan tubuh. Reaksi natural ini dikenal dengan nama respon stres. Apabila bekerja dengan benar, respon stres ini meningkatkan kemampuan seseorang untuk tampil dengan baik di bawah tekanan.
Contohnya, seseorang dalam keadaan stres dan panik dapat mengangkat beban berat yang dalam keadaan biasa dia tidak kuat melakukannya.
Sebenarnya hormon-hormon dalam tubuh bekerja dengan sangat seimbang. Jumlah yang tepat dari setiap hormon akan menghasilkan hal yang positif. Jika stres itu hanya sebentar, sedikit aliran adrenalin itu baik dan tak membahayakan. Tetapi jika stres jangka panjang dan menetap dapat menyebabkan masalah.
Misalnya, jika seseorang hidup bertahun-tahun dalam kemarahan yang tak terselesaikan, aliran adrenalin dapat menjadi berlebihan. Atau jika mengalami kemarahan berkepanjangan atau perasaan berada dalam bahaya. Stres emosional jangka panjang ini menyebabkan aliran hormon adrenalin dan kortisol secara terus-menerus masuk ke dalam darah, dan aliran tersebut memiliki dampak merusak bagi tubuh.
Apakah kadar adrenalin yang tinggi berbahaya?
Kadar adrenalin yang tinggi dan berkepanjangan dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah sehingga detak jantung menjadi lebih cepat dan tekanan darah tinggi. Hal ini tidak baik.
Kadar adrenalin yang tinggi dan berkepanjangan juga dapat menyebabkan peningkatan trigliserida yang adalah lemak di dalam darah, dan peningkatan gula darah. Ini juga tidak baik.
Kadar adrenalin yang tinggi dan berkepanjangan dapat juga menyebabkan darah membeku lebih cepat (yang menyebabkan terjadinya plak), tiroid menjadi terlalu dirangsang, dan tubuh menghasilkan lebih banyak kolesterol.
Semua pengaruh ini, jika berkepanjangan, secara potensial mematikan.
Bagaimana jika Hormon Norepinephrine berlebihan?
Hormon satu ini kerap kali bekerja bersama adrenalin mempengaruhi reaksi tubuh terhadao stress. Hormon ini juga diproduksi oleh kelenjar adrenal, tetapi dengan fungsi yang berbeda dari adrenal.
Di sini Anda akan diarahkan untuk menjadi terlalu fokus, cemas, khawatir, panik, mengalami ketegangan otot dan beberapa gejala cemas lain seperti berkeringat, sulit tidur, selalu memikirkan masalah, gelisah dan lain sebagainya.
Kondisi kecemasan atau kekhawatiran ini sebenarnya merupakan efek dari stimulasi berlebihan yang dilakukan oleh hormon Norepinephrine terhadap otak dengan mendorong aliran darah lebih kuat menuju otak dan mendorong stimulasi terhadap sistem saraf pusat yang lebih kuat. Stimulasi ini menyebabkan otak bekerja lebih keras dan terfokus terhadap masalah yang memicu stress.
Bagaimana dengan hormon kortisol yang berlebihan?
Ketika tubuh melepas adrenalin ke dalam sistem, tubuh juga melepas hormon yang disebut kortisol. Kadar kortisol yang tinggi dan berkepanjangan dapat menyebabkan kadar gula darah dan insulin meningkat dan tetap bertahan pada tingkat tinggi.
Kadar trigliserida meningkat dalam aliran darah dan dapat tetap bertahan pada tingkat tinggi. Kadar kolesterol juga dapat meningkat dan tetap pada tingkat tinggi.
Terlalu banyak kortisol dapat meningkatkan berat badan dan menghasilkan kegemukan yang menetap, khususnya bagian tengah tubuh.
Terlalu banyak kortisol dalam tubuh dapat mengurangi kalsium, magnesium dan potasium dalam tulang. Itu dapat menyebabkan kerapuhan tulang (osteoporosis).
Sebagai tambahan terlalu banyak kortisol dapat menyebabkan tubuh menahan sodium (garam) yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Peningkatan kadar kortisol secara kronis akan menyebabkan gangguan fungsi kekebalan tubuh, dan tanggapan kekebalan tubuh yang salah telah dikaitkan dengan berbagai macam penyakit.
Robbyzal, CHt, CI.
Klinik Hipnoterapi Pondok Indah
Konsultasi WA 08192038889
Pakar hipnoterapi narasumber tv nasional
Klinik Hipnoterapi Jakarta menangani masalah fisik, psikosomatis, psikologis, pemberdayaan diri dengan metode Hipnoterapi, Mesmerism, Quantum Healing, Reiki, Qigong. Konsultasi: 08192038889