Pink Medika Resinda

Pink Medika Resinda Page ini untuk berbagi informasi seputar kesehatan kehamilan dan penyakit kandungan.

23/09/2022
17/09/2022

Pada trimester kedua kehamilan, dokter kandungan mungkin menawarkan pemeriksaan USG yang disebut USG morfologi atau detailed scan USG. Pemeriksaan USG kehamilan detailed scan hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis kandungan. Dokter spesialis kandungan itu adalah dokter yang memiliki gelar SpOG dibelakang namanya, misalnya Dr. ABC, SpOG. Tulisan ini bermaksud untuk menjelaskan apa yang dapat ibu hamil harapkan dan apa yang mungkin ditunjukan dari hasil pemeriksaan USG detailed scan.

====APA YANG DIMAKSUD DENGAN USG MORFOLOGI (DETAILED SCAN USG) DAN APA YANG DICARI?====

USG morfologi/ USG detailed scan adalah pemeriksaan USG yang terperinci yang melihat tubuh janin dalam kandungan dan mengamati posisi plasenta, tali pusat, cairan amniotik/ cairan ketuban di sekitar janin, dan rahim dan leher rahim ibu hamil. Deatiled scan USG juga dikenal sebagai Anomaly scan atau pemeriksaan USG khusus yang iasa dilakukan antara umur kehamilan 18 – 22 minggu.

Tujuan utama USG kehamilan detailed scan adalah untuk memeriksa apakah janin Anda berkembang secara normal, bukan cuma melihat jenis kelami janin laki-laki atau perempuan seperti kebanyakan ibu-ibu hamil. Namun, bagi ibu hamil yang ingin mengetahui jenis kelamin janin Anda boleh-boleh saja meminta foto hasil USG ke dokter kandungan yang melakukan USG kehamilan detailed scan.

Kadang-kadang, dokter kandungan tidak bisa mendapatkan pandangan yang cukup baik untuk melihat jenis kelamin, mungkin karena posisi janin anda, atau jika anda memiliki banyak lemak perut (gemuk banget). Dokter kandungan sering dapat mengetahui apakah ibu hamil memiliki anak laki-laki atau perempuan, dengan keakuratan sekitar 95%. Jika ibu hamil lebih s**a menunggu hingga kelahiran untuk mengetahui jenis kelamin janinnya, maka sebaiknya disampaikan kepada dokter kandungan untuk tidak menyebutkan jenis kelamin janin dalam kandungan.

Dokter kandungan akan mengukur janin dan menggunakan pengukuran ini untuk mengkonfirmasi tanggal perkiraan kelahiran yang diharapkan, dikenal juga dengan istilah tanggal usia 40 minggu kehamilan. Dokter kandungan juga akan memeriksa apakah janin dalam kandungan memiliki kelainan dalam pertumbuhan atau perkembangannya, termasuk di jantung, perut, ginjal dan anggota badan. Walopun pemeriksaan USG detailed scan tidak dapat mengetahui 100% kelainan-kelainan pada tubuh janin tetapi USG detailed scan ini sangat penting untuk dilakukan karena beberapa kelainan pada tubuh janin masih dapat dideteksi dari pemeriksaan USG detailed scan.

Jika plasenta/ ari-ari berada dalam posisi rendah di rahim ibu hamil, dokter kandungan akan memberi tahu bahwa ibu hamil memiliki plasenta letak rendah, juga dikenal sebagai plasenta previa. Biasanya dokter kandungan akan melanjutkan pemeriksaan USG untuk mengikuti perkembangan letak placenta pada pemeriksaan USG saat umur kehamilan memasuki trimester ketiga.

Plasenta letak rendah pada 18-20 minggu tidak berarti bahwa itu akan menjadi tetap rendah pada saat kelahiran, jadi tidak ada alasan bagi ibu hamil untuk khawatir. Jika plasenta terdapat dekat dengan leher rahim pada saat umur kehamilan menginjak trimester ketiga, mungkin terdapat peningkatan risiko pendarahan pada ibu hamil selama persalinan. Jika ini kasusnya, dokter kandungan akan mendiskusikan dengan ibu hamil beserta keluarganya mengenai apa saja pilihan yang boleh ditempuh ibu hamil dalam menghadapi proses untuk kelahiran kelak dikemudian hari.

====KAPAN PEMINDAIAN MORFOLOGI/ USG DETAILED SCAN DILAKUKAN ?====

Pemindaian morfologi/ USG detailed scan dilakukan pada trimester kedua, biasanya sekitar umur kehamilan 18-22 minggu.

====BAGAIMANA USG DETAILED SCAN DILAKUKAN ?====

Cara melakukan USG DETAILED SCAN sama seperti pemeriksaan USG rutin kehamilan biasa yaitu berwarna hitam putih walopun menggunakan USG 2D atau 3D atau 4D atau 4D HD LIVE yang dikenal juga sebagai USG 5D. Kemudian dokter kandungan akan menaruh gel di perut ibu hamil (pada USG 5D gel terasa hangat alias tidak dingin karena ada penghangatnya) dan memindahkan transduser ke dalamnya untuk mendapatkan gambar janin dalam kandungan di layar TV yang besar. Pemeriksaan USG detailed scan biasanya memakan waktu sekitar 30 menit s/d 1 jam, sedangkan USG kehamilan rutin paling-paling cuman 5 menit saja sudah selesai. Bila posisi janin sedang cantik-cantiknya dalam rahim sehingga memudahkan untuk mengambil foto maka dokter kandungan akan menawarkan kepada ibu hamil bila berkenan untuk membawa pulang foto janin tersebut sebagai bonus.

Dokter kandungan akan menunjukkan detak jantung janin Anda dan bagian-bagian tubuhnya, seperti wajah dan tangannya, sebelum melihatnya secara detail. Mungkin sulit bagi Anda untuk mengerti organ-organ janin Anda, karena dokter kandungan dalam melakukan USG detailed scan melhat struktur janin anda dalam bentuk potongan-potongan penampang. Tulang janin Anda akan tampak putih pada pemindaian, dan jaringan lunaknya akan terlihat abu-abu dan berbintik-bintik. Cairan amniotik/ ketuban yang mengelilingi janin Anda akan terlihat hitam.

Banyak ibu hamil yang merasa hatidan perasaannya lebih terikat pada janin mereka setelah menjalani USG detailed scan karena merasa telah berbuat maksimal untuk melakukan USG totalitas terhadap janin dalam kandungannya terlebih lagi bila foto janin dapat diambil dengan baik, tentunya ini juga tergantung posisi dan kerjasama dari sang janin dalam kandungan, ada juga lo janin yang gak mau diambil fotonya karena mungkin malu atau apalah… tau deh… janin sih emang s**a-s**a dia aja kelakuannya. Mengingat waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan detailed scan USG lumayan lama maka sebaiknya ibu hamil membuat perjanjian dengan dokter kandungan tentang waktu dan hari pemeriksaan USG detailed scan.

====APA YANG BISA DITUNJUKKAN PEMINDAIAN MORFOLOGI/ USG DETAILED SCAN?====

Anda mungkin bisa melihat detak jantung janin Anda, gambaran jelas dari tulang belakang janin Anda, dan lengan dan kaki janin Anda melambai dan menendang. Beberapa janin bahkan mungkin mengisap jempol mereka. Saya selama menjadi dokter kandungan pernah 2x melihat janin cowok pipis dalam kandungan… lucu ya… tingkah laku janin betul-betul menggemaskan seperti dokter cucuk kiuttt hello kitty.

====APA LAGI YANG AKAN DILIHAT DOKTER KANDUNGAN PADA SAAT USG DETAILED SCAN ?====

Dokter kandungan akan memeriksa semua organ janin Anda dan melakukan pengukuran. Dokter kandungan akan melihat:

Bentuk dan struktur kepala dan otak janin Anda. Pada tahap ini, bila ada masalah pada otak janin yang parah, yang sangat jarang terjadi, akan terlihat.
Wajah janin Anda, untuk memeriksa ada tidaknya bibir sumbing.
Tulang belakang janin Anda, baik sepanjang perjalanan panjangnya dari leher hingga ke tulang ekor, dan dalam penampang melintang, untuk memastikan bahwa semua tulang sejajar, dan bahwa kulit menutupi tulang belakang di belakang, untuk mengetahui aoakah ada punggung/ pinggang janin yang bolong seperti sundel bolong.
Dinding perut janin Anda, untuk memastikannya menutupi semua organ internal di bagian depan.
Jantung janin Anda. Pada jantung janin, dua kamar teratas (atria) dan dua ruang bawah (ventrikel) harus memiliki ukuran yang sama. Katup harus membuka dan menutup dengan setiap detak jantung. Dokter kandungan juga akan memeriksa pembuluh darah dan arteri utama yang membawa darah ke dan dari jantung janin Anda. Pada pemeriksaan jantung ini dapat dilanjutkan ke USG detailed scan level 3 di divisi fetomaternal untuk pemeriksaan yang lebih tajam dan akurat karena dikerjakan oleh dokter kandungan khusus yang memang berkecimpung sangat dalam pada USG kehamilan yang super detail. Ya istilahnya dokter kandungan kopassus gitu lah.
Perut janin Anda. Janin Anda menelan sebagian cairan amniotik yang ada di dalamnya, yang terlihat di perutnya sebagai gelembung hitam.
Ginjal janin Anda. Dokter kandungan akan memeriksa bahwa janin Anda memiliki dua ginjal, dan air kencing mengalir dengan bebas ke kandung kemihnya. Jika kandung kemih janin Anda kosong, ia harus mengisi selama pemindaian dan mudah dilihat. Janin Anda telah melakukan pipis setiap setengah jam atau lebih untuk beberapa bulan sekarang!
Lengan, kaki, tangan, dan kaki janin Anda. Dokter kandungan akan melihat jari tangan dan kaki janin Anda.
Plasenta, tali pusat dan cairan ketuban. Plasenta mungkin berada di dinding depan (anterior) atau dinding belakang rahim Anda (posterior), biasanya di dekat bagian atas (atau fundus). Jika plasenta berada di dekat bagian atas, itu mungkin digambarkan sebagai fundus pada catatan scan Anda. Plasenta akan digambarkan rendah jika mencapai ke bawah atau menutupi leher rahim Anda (serviks). Jika plasenta berbaring rendah di rahim Anda, Anda akan melanjutkan untuk USG lain pada trimester ketiga untuk memeriksa posisinya. Pada saat itu, kemungkinan plasenta akan bergerak menjauhi dari leher rahim Anda.
Kadang-kadang bila secara teknik tidak menyulitkan maka dokter kandungan mungkin juga akan menghitung tiga pembuluh darah (dua arteri dan satu pembuluh darah) di tali pusat, tetapi dokter kandungan jarang melakukan ini karena bukan prosedur rutin pada USG detaile d scan. Dokter kandungan akan memeriksa apakah ada cukup cairan amnion/ ketuban bagi janin Anda untuk bergerak bebas dalam rahim.
Selama pemindaian, dokter kandungan juga akan mengukur bagian tubuh janin Anda, untuk melihat seberapa baik ia tumbuh. Dokter kandungan akan mengukur bagian-bagian lingkar kepala (HC), lingkar perut (AC), dan panjang tulang paha (femur) (FL). Pada ibu hamil yang baru pertama kali USG dan langsung melakukan USG detailed scan maka pengukuran bagian-bagian janin tersebut dapat juga dimaksudkan juga untuk menentukan tanggal taksiran persalinan/ HPL.

====BEBERAPA KELAINAN YANG MUNGKIN DAPAT DITEMUKAN PADA SAAT MELAKUKAN USG KEHAMILAN DETAILED SCAN ? TIDAK SELALU BERHASIL DIAMATI SAAT USG DETAILED SCAN====

absence of the top of the head (anencephaly) = tidak punya tempurung kepala: 98%
cleft lip = bibir sumbing: 75 per cent
defect of the abdominal wall, where the bowel and liver protrude (exomphalos) = perut bolong keluar semua isi perut: 80 per cent
defect of the abdominal wall, where the intestines protrude (gastroschisis) = perut bolong keluar ususnya doank: 98 per cent
missing or very short limbs (lethal dysplasia) = kaki tangan pendek banget: 60 per cent
defect of the spinal cord (spina bifida) = syaraf tulang belakang gak sempurna: 90 per cent
major kidney problems (missing or abnormal kidneys) = ginjal cuman ada satu biji: 84 per cent
hole in the muscle separating chest and abdomen (diaphragmatic hernia) = lambung naik ke dada: 60 per cent
Edwards’ syndrome or Patau’s syndrome (chromosomal abnormalities) = cacat total dan banyak: 95 per cent
major heart problems (defects of chambers, valves or vessels) = cacat fisik jantung yang parah: 50 per cent

====APAKAH IBU HAMIL HARUS MELAKUKAN PEMINDAIAN MORFOLOGI/ USG DETAILED SCAN?====

Tidak, Anda tidak harus melakukan USG detailed scan. Itu pilihan ibu hamil, dikerjakan bagussss, tidak dikerjakan ya gak apa-apa. Ibu hamil bisa mendiskusikan dengan dokter kandungan jika masih ragu-ragu apakah mau USG detailed scan atau tidak. Minimal sebaiknya 1x selama kehamilan untuk melakukan USG detailed scan. Walopun sudah pernah melakukan USG detailed scan sebaiknya ibu hamil tetap melanjutkan kontrol rutin dokter kandungan untuk mengamati pertumbuhan janin ke depannya.

21/07/2022

UTERINE RUPTURE / RUPTURA UTERI /
ROBEKAN RAHIM / RAHIM JEBOL / RUPTUR UTERUS

Ruptur uteri adalah pembelahan total dari ketiga lapisan rahim: endometrium (lapisan rahim bagian dalam), miometrium (lapisan otot rahim), dan perimetrium (lapisan permukaan luar serosa). Dokter kandungan/ bidan/ dokter umum harus waspada terhadap tanda dan gejala ruptur uteri. Ruptur uteri dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang serius baik bagi wanita maupun neonatus (janin dalam kandungan/ janin baru lahir).[1] Kebanyakan ruptur uteri terjadi pada wanita hamil, meskipun ada juga laporan terjadinya ruptur uteri pada wanita yang tidak hamil yaitu ketika rahim terkena trauma keras/ tajam, infeksi, atau kanker.[2]

Dehiscence uteri/ uterine dehiscence adalah kondisi yang serupa dengan ruptur uteri tetapi ditandai dengan pembelahan/ robekan rahim yang tidak lengkap alias yang tidak menembus semua lapisan rahim (lihat jumlah lapisan-lapisan rahim di paragraf atas). Dehiscence uterus dapat menghasilkan semacam lapisan tembus pandang pada uterus, gampangnya mirip-mirip jendela kaca gitulah — yang merupakan penipisan dinding uterus yang memungkinkan janin terlihat melalui miometrium (lapisan otot rahim), biasanya sih saat operasi sesar dokter kandungan lumayan sering melihat uterus dehiscence berupa tampak bayang-bayang kepala janin dibalik rahim. Bahkan sangat sering dehiscence uterus ditemukan pada pasien tanpa gejala apapun.[3] Tidak ada standar manajemen atau terapi khusus untuk mengatasi dehiscence uterus pada ibu bersalin yang pada pemeriksaan denyut jantung janin didapatkan jumlah denyutan dan frekwensi denyutan jantung janin yang stabil.

Dehiscence uteri pada kehamilan aterm sering ditangani dengan persalinan sesar, sementara manajemen ekspektatif alias ditunggu hamil berjalan makin tua sambil deg-deg an (dokternya maupun ibu hamilnya) telah terbukti berhasil bila ditemukan ada dehiscence uteri pada usia kehamilan masih preterm (masih kurang bulan atau hamil muda); dehiscence pada hamil muda ini kadang-kadang (tidak selalu) dapat ditemukan oleh dokter kandungan pada saat USG didapatkan ketebalan dinding rahim pada bagian tertentu yang tebalnya yang kurang dari 5mm.[4] Nah… masih bertanya lagi kenapa kok dokter cucuk selalu mengedukasi wanita hamil supaya kalo USG itu sebaiknya ke dokter kandungan ??? nyesel gak sekarang ???

Terjadinya peningkatan robekan rahim diseluruh dunia disebabkan karena adanya TOLAC (trial of labor after cessarean section) yaitu percobaan persalinan secara normal pada wanita hamil pada bekas sesar. Perlu diingat bahwa walopun resiko robekan rahim pada wanita pada bekas sesar yang mencoba persalinan normal itu kecil, tetapi setiap surat persetujuan TOLAC atau VBAC (vaginal birth after cessarean surgery) itu WAJIB mencantumkan adanya resiko robekan rahim pada saat dilakukannya TOLAC/ VBAC. Bolehkah melakukan VBAC/ TOLAC tanpa persetujuan tertulis ? bagi saya jawabannya adalah TIDAK BOLEH karena bila terjadi robekan rahim maka sepanjang pengetahuan saya, belum ada RS Swasta yang mampu melakukan operasi sesar darurat dalam waktu kurang dari 30 menit. Karena memang sumber daya di RS swasta di seluruh dunia adalah terbatas. Saya pernah membaca di salah satu tulisan yang terafiliasi dengan persatuan dokter kandungan Amerika Serikat (ACOG) bahwa sebaiknya bila memungkinkan maka VBAC/ TOLAC dilakukan di RS pendidikan atau RS yang memiliki attending physicians di tempat alias ngendon di RS saat berlagsungnya proses VBAC. Tidak hanya dokter kandungan, tetapi melibatkan seluruh team dokter dan team kamar operasi harus berada di tempat (di RS tersebut). Kalo hal tersebut tak terpenuhi maka sebaiknya wanita hamil dan dokter kandungan berdiskusi ulang karena kondisi kesiapan setiap RS berbeda-beda.

APA SIH PENYEBAB TERJADINYA RUPTUR UTERI ?

Dalam wanita hamil, ada dua populasi wanita hamil yang berisiko mengalami ruptur uteri, yaitu:
1. mereka yang memiliki bekas luka miometrium dari operasi sebelumnya, atau bahasa gampangnya adalah wanita hamil yang pernah operasi sesar dan atau wanita hamil yang pernah mengalami operasi pada dinding rahim,
2. wanita hamil yang memiliki rahim mulus alias tanpa bekas operasi apapun.

Terdapat peningkatan besar dalam jumlah operasi caesar di Amerika Serikat selama lima dekade terakhir. Tingkat operasi caesar meningkat sebesar 25% antara tahun 1970 dan 2016.[5] Nah para dokter kandungan Amerika Serikat dan tentunya juga pemerintah Amerika Serikat memunculkan TOLAC sebagai salah satu strategi untuk menurunkan angka kelahiran sesar pada wanita hamil bekas sesar. TOLAC telah terbukti mengurangi morbiditas dan mortalitas ibu selama kehamilan.[6] Sementara kelahiran pervaginam yang sukses akibat TOLAC dikaitkan dengan morbiditas (komplikasi) yang lebih rendah daripada persalinan operasi sesar elektif/ operasi sesar terjadwal, tetapi TOLAC yang gagal akan berakhir dengan persalinan operasi sesar emergensi/ operasi sesar darurat dengan lebih banyak morbiditas (komplikasi) daripada persalinan sesar elektif/ terjadwal.[5][7] Dengan demikian, keamanan persalinan normal pervaginam pada bekas operasi sesar (TOLAC) secara langsung terkait dengan kemungkinan kelahiran pervaginam yang berhasil. Kalo udah mencoba untuk TOLAC lalu terjadi kegagalan maka resiko komplikasinya justru makin besar karena terpaksa harus operasi sesar emergensi/ operasi sesar darurat. Di antara komplikasi yang terkait dengan TOLAC, ruptur uteri dikaitkan dengan peningkatan terbesar dalam morbiditas ibu dan bayi.[5] Selanjutnya, diperkirakan bahwa tingkat ruptur uteri kira-kira 15-30 kali lebih tinggi pada wanita yang menjalani TOLAC dibandingkan dengan kelahiran sesar berulang yang terjadwal/ operasi sesar elektif.[7][6]

Pada wanita hamil yang melakukan TOLAC maka resiko rupture uteri dapat disebabkan oleh:
1. bekas operasi sesar yang irisan rahimya/ insisi rahimnya berada pada garis tengah (terbalik T atau J atau operasi caesar klasik). Dikatakan bahwa insisi sesar klasik memiliki risiko 2-3x lebih tinggi untuk ruptur uteri dibandingkan dengan sayatan transversal segmen rendah.[6][8]
2. Pemberian misoprostol untuk memulai proses persalinan normal dikaitkan dengan peningkatan angka terjadinya ruptur uteri.[5]
a. American College of Obstetricians and Gynecologists sekarang merekomendasikan pemberian misoprostol kepada wanita yang menjalani TOLAC, dengan pengecualian hanya diberikan kepada wanita dengan kematian janin.[5]
b. Oh iya… bila sudah pernah persalinan pervaginam (persalinan normal) sebelumnya secara signifikan mengurangi risiko ruptur uteri pada proses persalinan berikutnya. Tetapi tetap saja tak ada jaminan bahwa tak akan terjadi ruptur uteri. Saya ada pengalaman wanita hamil dengan hamil ke 4. Hamil pertama normal. Hamil ke 2 operasi sesar. Hamil ke 3 persalinan normal. Hamil ke 4 robekan rahim. Jadi tidak ada hubungan pasti bahwa kalo sudah pernah melahirkan normal bahkan sudah pernah berhasil TOLAC/ VBAC maka tidak akan terjadi robekan rahim/ ruptur uteri.

Pecahnya rahim/ robekan rahim tanpa jaringan parut akan menyebabkan morbiditas (komplikasi) ibu dan bayi secara signifikan lebih banyak/ lebih parah daripada pecahnya rahim yang telah memiliki bekas luka/ bekas sesar/ bekas operasi sebelumnya.[1]

Penyebab terjadinya robekan rahim pada wanita hamil yang belum pernah operasi sesar adalah sebagai berikut:
1. Trauma.
Trauma ini dapat disebabkan oleh banyak hal misalnya kecelakaan lalu lintas, pukulan dari luar, dorongan pada perut oleh bidan saat bersalin, kristeller manuver saat persalinan sungsang, pengawasan proses persalinan yang salah/ lalai, panggul sempit, ketidak-sesuaian antara kepala atau bagian terendah janin yang akan turun ke jalan lahir dengan ukuran panggul yang akan dilewatinya, pemaksaan untuk lahir normal, dll.
2. Kelainan genetik yang terkait dengan kelemahan dinding rahim. Misalnya sindroma ehlers danloss.
3. Induksi atau augmentasi persalinan yang berkepanjangan. Nah… perlu dicamkan baik-baik bahwa kejadian robekan rahim pada proses persalinan pada wanita yang belum pernah operasi sesar sangat sering terjadi pada kondisi saat diberikan obat induksi persalinan, misalnya induksi oxytocin/ rangsangan persalinan. Itulah sebabnya setiap induksi oxtocin/ rangsangan persalinan WAJIB dilakukan di RS karena telah tersedia fasilitas operasi sesar emergensi bilamana terjadi robekan rahim pada saat induksi persalinan. Induksi persalinan/ rangsangan persalinan tidak boleh dilakukan di klinik bersalin atau rumah bidan atau klinik bidan atau puskesmas. Kenapa ? karena selama proses induksi diperlukan pengawasan ketat terhadap:
a. Kekuatan kontraksi rahim
b. Penurunan bagian terendah janin/ kepala janin ke dalam jalan lahir.
c. Kemungkinan adanya CPD (cephalo-pelvic disproportion) yang terjadi kemudian disaat persalinan sedang berlangsung.
d. Kondisi kesehatan janin saat proses induksi berlangsung.
e. Kondisi rahim wanita hamil saat induksi/ rangsangan persalinan berlangsung.
f. Kemajuan persalinan.
4. Peregangan berlebihan pada dinding rahim. Misalnya pada janin kembar, kembar air (polihidramnion), janin besar > 3500gram, ada tumor di dinding rahim, dll.

Menurut pengalaman saya pribadi, kejadian robekan rahim pada wanita hamil yang bukan bekas sesar juga disebabkan oleh tidak terawasinya dengan baik proses persalinan, tidak mengetahui munculnya bahaya robekan rahim, pemakaian partograf (tabel persalinan) yang asal-asalan, kelalaian medis, evaluasi selama proses bersalin tak dilakukan atau salah dalam evaluasi, dll.

BAGAIMANA PENANGANAN BILA TERJADI ROBEKAN RAHIM ?

Jawabannya ada 2 yaitu:
1. Jangan sampai terjadi robekan rahim. Terutama pada wanita hamil yang belum pernah operasi sesar. Jangan memaksakan untuk persalinan secara normal bila dari hasil evaluasi ternyata terjadi kemacetan persalinan. Ingat ! dokter kandungan dan bidan serta dokter umum TIDAK BOLEH berpedoman PRO PERSALINAN NORMAL karena hal ini adalah sesat dan salah besar. Yang betul adalah setiap tenaga kesehatan yang melakukan pertolongan persalinan pada wanita hamil mesti berpedoman PRO INDIKASI MEDIS.
2. Operasi sesar darurat. Kalo sempat… kalo gak sempat ? ya pasiennya mati saat dirujuk ke UGD RS. Kecepatan aliran darah wanita hamil itu sirkulasinya 600cc darah per menit alias setengah liter darah. Nah jumlah darah total manusia itu adalah 4.5 liter darah. Jadi kalo sampai terjadi robekan rahim pada wanita yang bukan bekas operasi sesar maka secepat-cepatnya rujukan maka nyaris tak akan bisa terkejar oleh dokter kandungan untuk melakukan operasi sesar darurat. Belum lagi bila saat operasi didapatkan robekan pada sisi-sisi rahim yang sulit untuk di lakukan operasi perbaikan sehingga dapat mengakibatkan wanita hamil mati di meja operasi karena dokter kandungan kekurangan waktu dan perdarahan sudah terlanjur banyak.

Oke deh… saya dah capek nih nulisnya… selamat membaca dan jadilah ibu hamil yang cerdas serta rajin membaca… berhati-hatilah saat hamil…
Jangan tergiur dengan promo-promo biaya USG murah… jangan gampang tergiur dengan gambar USG kuning (foto bayi dalam kandungan)… justru USG yang hitam putih itu yang dibutuhkan oleh ibu hamil… syukur-syukur bila gambar janin hitam putihnya pake alat USG 4 dimensi karena akan makin jelas…
Ingat… setiap langkah manusia itu ada biayanya contoh pipis aja mesti bayar, BAB mesti bayar, minum mesti bayar, dll. Ada harga ada rupa… ada harga ada kualitas…

Oh iya… hampir lupa… tulisan saya ini saya buat berdasarkan sumber-sumber ilmiah kedokteran sebagai berikut:
1. Gibbins KJ, Weber T, Holmgren CM, Porter TF, Varner MW, Manuck TA. Maternal and fetal morbidity associated with uterine rupture of the unscarred uterus. Am J Obstet Gynecol. 2015 Sep;213(3):382.e1-6. [PubMed]
2. Herrera FA, Hassanein AH, Bansal V. Atraumatic spontaneous rupture of the non-gravid uterus. J Emerg Trauma Shock. 2011 Jul;4(3):439. [PMC free article] [PubMed]
3. Guiliano M, Closset E, Therby D, LeGoueff F, Deruelle P, Subtil D. Signs, symptoms and complications of complete and partial uterine ruptures during pregnancy and delivery. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2014 Aug;179:130-4. [PubMed]
4. Hamar BD, Levine D, Katz NL, Lim KH. Expectant management of uterine dehiscence in the second trimester of pregnancy. Obstet Gynecol. 2003 Nov;102(5 Pt 2):1139-42. [PubMed]
5. ACOG Practice Bulletin No. 205: Vaginal Birth After Cesarean Delivery. Obstet Gynecol. 2019 Feb;133(2):e110-e127. [PubMed]
6. National Institutes of Health Consensus Development conference statement: vaginal birth after cesarean: new insights March 8-10, 2010. Obstet Gynecol. 2010 Jun;115(6):1279-1295. [PubMed]
7. Guise JM, Denman MA, Emeis C, Marshall N, Walker M, Fu R, Janik R, Nygren P, Eden KB, McDonagh M. Vaginal birth after cesarean: new insights on maternal and neonatal outcomes. Obstet Gynecol. 2010 Jun;115(6):1267-1278. [PubMed]
8. Landon MB, Hauth JC, Leveno KJ, Spong CY, Leindecker S, Varner MW, Moawad AH, Caritis SN, Harper M, Wapner RJ, Sorokin Y, Miodovnik M, Carpenter M, Peaceman AM, O'Sullivan MJ, Sibai B, Langer O, Thorp JM, Ramin SM, Mercer BM, Gabbe SG., National Institute of Child Health and Human Development Maternal-Fetal Medicine Units Network. Maternal and perinatal outcomes associated with a trial of labor after prior cesarean delivery. N Engl J Med. 2004 Dec 16;351(25):2581-9. [PubMed]

Informasi penting hari ini ya, bunda
25/11/2021

Informasi penting hari ini ya, bunda

Address

RESINDA RAYA RUKO THE MANSION RESINDA BLOK TA-8 Nomor 16-17
Karawang
41361

Opening Hours

Monday 07:00 - 11:00
16:00 - 20:00
Tuesday 07:00 - 11:00
16:00 - 20:00
Wednesday 07:00 - 11:00
16:00 - 20:00
Thursday 07:00 - 11:00
16:00 - 20:00
Friday 07:00 - 11:00
16:00 - 20:00
Saturday 07:00 - 11:00
16:00 - 20:00

Telephone

+628119741617

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Pink Medika Resinda posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share