Fuda Cancer Hospital - Indonesia

Fuda Cancer Hospital - Indonesia Mari bersama-sama berbagi energi positif kepada pasien dan keluarga pasien kanker di mana pun mereka berada. Bersama mereka kami berani melawan kanker Jln.

FUDA Cancer Hospital adalah rumah sakit khusus kanker yang berada di Guangzhou, Cina. Rumah sakit ini berafliasi dengan Jinan University School of Medicine. Di Indonesia, FUDA Cancer Hospital memiliki kantor perwakilan di Ruko Apartement Gading Mediterania Resident Blok RK 01 A. Boulevard Bukit Gading Raya, Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 Indonesia. Hubungi kami untuk konsultasi :
+62 21 300 34 221
+62 813 8548 8989
PIN BB : 5331BC93
Email : fudajakarta@yahoo.co.id; fuda.jkt@gmail.com

Fan page ini adalah sarana edukasi dan komunikasi FUDA Hospital Indonesia untuk menyebarkan kesadaran tentang kanker dan cara pengobatannya secara medis.

10/12/2025

Dari Kursi Roda Menjadi Bisa Berjalan Lagi: Ia Pulih dari Kanker Paru-paru Metastatik Hanya dalam Tiga Bulan

05/12/2025

Nanoknife untuk pasien kanker pankreas metastasis liver asal Brunei

05/12/2025

Nanoknife untuk pasien kanker pankreas asal Brunei

Rumah Sakit Kanker Guangzhou Fuda Bersinar di KTT Medis dan Kesehatan Global “Belt and Road”Dari tanggal 27 hingga 28 No...
02/12/2025

Rumah Sakit Kanker Guangzhou Fuda Bersinar di KTT Medis dan Kesehatan Global “Belt and Road”
Dari tanggal 27 hingga 28 November 2025, Konferensi Pertukaran Medis dan Kesehatan Global "Sabuk dan Jalan" Pertama dan Konferensi Pertukaran "Sabuk dan Jalan" Ketiga untuk Universitas Tiongkok dan Mitra Luar Negeri telah sukses diselenggarakan di Guangzhou. Sebagai salah satu institusi medis representatif dari Tiongkok, Rumah Sakit Kanker Guangzhou Fuda diundang untuk berpartisipasi. Acara ini mempertemukan perwakilan kedutaan, pejabat pemerintah, delegasi universitas, dan pimpinan organisasi medis dari puluhan negara untuk menjajaki peluang baru bagi kerja sama medis dan kesehatan internasional.

Sebagai rumah sakit Spesialis Klinis Utama Nasional (Onkologi), Rumah Sakit Kanker Guangzhou Fuda mengintegrasikan perawatan medis, pendidikan, penelitian ilmiah, dan layanan kesehatan preventif. Dengan teknologi mutakhir sebagai intinya, rumah sakit ini telah berkembang menjadi rumah sakit onkologi internasional yang modern. Pada konferensi tersebut, Ibu Tan Cuicui, Kepala Departemen Hubungan Internasional, memimpin delegasi dalam diskusi produktif dengan institusi medis dan pendidikan dari negara-negara Sabuk dan Jalan. Tim tersebut menyoroti teknik minimal invasif unggulan rumah sakit ini, termasuk krioablasi, ablasi NanoKnife, terapi intervensi vaskular, implantasi benih yodium-125, dan terapi fotodinamik, yang menarik minat dan perhatian besar dari para peserta internasional.

Konferensi ini tidak hanya mencerminkan respons aktif Rumah Sakit Kanker Guangzhou Fuda terhadap Inisiatif Sabuk dan Jalan, tetapi juga menandai langkah kunci dalam memperluas jalur kerja sama internasional, mendorong pembagian sumber daya medis, dan mempercepat pembangunan di luar negeri. Dengan memanfaatkan peluang ini, rumah sakit akan terus memperdalam kolaborasi dan pertukaran dengan negara-negara Sabuk dan Jalan di bidang pelayanan kesehatan, memajukan pembelajaran bersama mengenai teknologi medis mutakhir dan pencapaian ilmiah, meningkatkan integrasi dan optimalisasi sumber daya medis global, menyuntikkan momentum yang didorong oleh kesehatan ke dalam pembangunan Sabuk dan Jalan yang berkualitas tinggi, serta menyediakan layanan medis berkualitas tinggi dan mudah diakses bagi masyarakat di seluruh dunia.

Suara Tiongkok di Panggung Global: Presiden Niu Lizhi Berbagi Prestasi NanoKnife, Memicu Sesi Tanya Jawab AktifAt the re...
25/11/2025

Suara Tiongkok di Panggung Global: Presiden Niu Lizhi Berbagi Prestasi NanoKnife, Memicu Sesi Tanya Jawab Aktif

At the recent ANGIODYNAMICS INTERNATIONAL LIFE SYMPOSIUM, Dr. Niu Lizhi, President of Guangzhou Fuda Cancer Hospital, traveled to Europe to present to leading experts worldwide the current status of NanoKnife ablation technology in China, as well as China’s clinical experience and outcomes using NanoKnife combined with chemotherapy in treating hilar cholangiocarcinoma. This breakthrough therapy drew strong interest from international participants, prompting an enthusiastic Q&A session.
Kolangiokarsinoma hilus terkenal sulit diobati karena lokasi anatominya yang kompleks. Tumor seringkali menginvasi struktur pembuluh darah utama, dan sebagian besar pasien kehilangan kesempatan untuk menjalani operasi kuratif pada saat diagnosis. Bagi mereka dengan penyakit lanjut yang tidak dapat direseksi, pilihan pengobatan tradisional masih terbatas, dan terapi terobosan sangat dibutuhkan. Ablasi NanoKnife telah muncul sebagai salah satu terobosan dalam mengatasi tantangan klinis global ini.

NanoKnife, juga dikenal sebagai Elektroporasi Irreversibel (IRE), adalah teknik ablasi tumor non-termal. Teknik ini mengirimkan pulsa listrik bertegangan tinggi berkekuatan mikrodetik yang menciptakan pori-pori berskala nano pada membran sel kanker, menginduksi apoptosis sekaligus mempertahankan struktur vital di sekitarnya seperti pembuluh darah, saraf, dan saluran empedu. Hal ini membuatnya sangat cocok untuk tumor yang terletak di area anatomi kompleks seperti hilus hepatik, kandung empedu dan saluran empedu, serta pankreas.
Sebagai salah satu rumah sakit pertama di Tiongkok yang mengadopsi teknologi NanoKnife, Rumah Sakit Kanker Guangzhou Fuda telah berhasil melakukan ribuan prosedur ablasi NanoKnife, menjadikannya salah satu pusat terkemuka di dunia. Rumah sakit ini juga telah mengembangkan sistem perawatan dan jalur klinis yang komprehensif, yang memungkinkan tim Tiongkok untuk mengumpulkan pengalaman luas dan menawarkan harapan baru bagi pasien dengan kolangiokarsinoma hilus yang tidak dapat direseksi. Dalam konferensi tersebut, Dr. Niu mempresentasikan data klinis yang menunjukkan hasil yang jauh lebih unggul dibandingkan monoterapi tradisional, yang menarik perhatian luas dari para peserta.
NanoKnife bukanlah perawatan yang berdiri sendiri, melainkan komponen kunci dari pendekatan multidisiplin. Integrasi ablasi lokal dan terapi sistemik diharapkan menjadi tren penting dalam penanganan kolangiokarsinoma hilus di masa mendatang. Dengan kemajuan teknologi medis Tiongkok yang berkelanjutan dan kolaborasi internasional yang semakin mendalam, pendekatan pengobatan Tiongkok yang lebih inovatif mulai memasuki panggung global. Rumah Sakit Kanker Guangzhou Fuda akan terus menyumbangkan kearifan dan kekuatan Tiongkok untuk perjuangan global melawan kanker..

21/11/2025

TACI untuk pasien kanker payudara metastasis liver

19/11/2025

Nanoknife untuk kanker saluran empedu/ cholangiocarcinoma.

Kehilangan 1.000 ml Darah, Tiga Relai Penyelamatan Jiwa, dan Penyelamatan Ekstrem Selama 18 JamPukul 23.00, lampu di Rum...
18/11/2025

Kehilangan 1.000 ml Darah, Tiga Relai Penyelamatan Jiwa, dan Penyelamatan Ekstrem Selama 18 Jam
Pukul 23.00, lampu di Rumah Sakit Kanker Guangzhou Fuda masih menyala terang. Perlombaan sengit melawan kematian sedang berlangsung—seorang pasien Indonesia tiba-tiba mengalami pendarahan hebat setelah sarkoma sel spindel di leher kanannya menembus arteri karotis dan pecah. Dalam sekejap, darah menyembur deras. Pasien kehilangan hampir 1.000 ml darah.
Alarm kehidupan yang hening pun berbunyi. Di saat kritis itu, Dr. Jia Xintong dan para perawat yang bertugas menjadi garda terdepan. Tanpa ragu, mereka bergegas maju dan menekan kuat-kuat lokasi pendarahan dengan tangan kosong. Tekanan tunggal itu berlangsung selama satu jam penuh. Setiap detik adalah hitungan mundur menuju kehidupan; setiap detik ditopang oleh tekad yang tak tergoyahkan dan rasa tanggung jawab yang suci.
Upaya penyelamatan nyawa tak bisa ditunda. Departemen terkait segera dimobilisasi dan bekerja sama dengan cermat. Direktur spesialis intervensi Yang Qingfeng dan Dr. Qiu Ningning bergegas ke rumah sakit dari rumah di tengah malam untuk memulai estafet penyelamatan nyawa pertama—melakukan embolisasi darurat untuk menghentikan pendarahan. Di tengah keheningan pagi, keahlian dan kegigihan mereka menjaga secercah harapan pertama.
Lampu di bank darah juga tetap menyala sepanjang malam. Berkat cadangan darah dari kegiatan donor sukarela staf rumah sakit yang keempat tahun ini, pasokan klinis tetap aman.
Ketika golongan darah tertentu hampir habis, seorang pengemudi dari departemen layanan segera menawarkan diri:
"Aku tahu rutenya dengan baik. Aku akan mengambilnya!"
Sambil mencengkeram kemudi, ia melesat menembus kota yang gelap untuk mengantarkan darah yang sangat dibutuhkan ke ruang operasi dengan kecepatan tinggi. Jalur penyelamat tak kasat mata ini diperkuat oleh setiap orang biasa yang melakukan upaya luar biasa.

Sementara itu, Dr. Liu Zhengping dan tim di Indonesia tetap terjaga dengan ponsel di tangan, dengan cemas memantau situasi di Guangzhou. Informasi terkini lintas batas, yang diterjemahkan secara langsung, menghubungkan perawatan dan keahlian kedua negara.
Setelah evaluasi multidisiplin yang mendesak yang dipimpin oleh Presiden Niu Lizhi, Prof. Zeng Zongyuan, Direktur Xu Jiongyuan, dan para ahli eksternal, tim memutuskan untuk memasang stent tertutup. Layaknya roda gigi yang saling terkait erat, semua departemen mengaktifkan protokol darurat dengan koordinasi yang sempurna, membuka jalur hijau yang mulus bagi pasien.

Namun, tepat saat harapan muncul, sebuah guncangan kecil saat pemindahan ke tempat tidur memicu pendarahan dahsyat lainnya. Dalam sepersekian detik antara hidup dan mati, Dr. Wang Jie Fu menekan luka dengan cengkeraman penjepit besi.
Di tengah derasnya darah, ia tetap tak bergerak—seperti forsep hemostatik manusia—memberi tim bedah waktu yang tak ternilai. Setelah lebih dari tiga jam kompresi manual terus-menerus, operasi berhasil, dan stent yang tertutup akhirnya dipasang.

Pertempuran 18 Jam Melintasi Dua Negara
Ketika krisis yang mengancam jiwa akhirnya teratasi, hati di Guangzhou dan Indonesia akhirnya bisa tenang. Di balik penyelamatan 18 jam ini adalah koordinasi yang mulus antara Departemen Intervensi, ICU, Departemen Anestesi, Pengadaan, dan tim penerjemah—sebuah potret inspiratif tentang persatuan dan keberanian lintas departemen.
Dan ini bukan kasus yang terisolasi. Bulan lalu, tim yang sama melakukan penyelamatan menegangkan lainnya: Seorang pasien Indonesia dengan tumor mulut mengalami pendarahan hebat yang tiba-tiba, dan semua tindakan hemostatik konvensional gagal. Di saat krisis, Dr. Wang Jie Fu sekali lagi maju, menekan titik pendarahan secara manual selama lebih dari dua jam, menciptakan waktu kritis bagi tim intervensi dan anestesi. Setelah 45 menit upaya terkoordinasi, mereka berhasil mengembolkan pembuluh darah dan meraih kemenangan lainnya.

Di Medan Perang Tanpa Asap Ini, di balik jubah putih para prajurit, tak hanya terdapat keterampilan medis yang luar biasa, tetapi juga perisai dari daging dan darah yang melindungi kehidupan. Bukan hanya tugas, tetapi juga belas kasih—tekad untuk menjaga kehidupan dengan kehidupan.

14/11/2025

Pasien Malaysia Nodule Liver

Dari Kursi Roda ke Jalan Kembali: Ia Sembuh dari Kanker Paru Metastatik Hanya dalam Tiga BulanAlifin (nama samaran), seo...
11/11/2025

Dari Kursi Roda ke Jalan Kembali: Ia Sembuh dari Kanker Paru Metastatik Hanya dalam Tiga Bulan
Alifin (nama samaran), seorang pemilik pertanian asal Malaysia, mulai menderita sakit kepala yang tak tertahankan pada bulan Mei tahun ini. Ketika dia pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan, hasilnya mengejutkan — dokter menemukan tumor berukuran 4,3 cm di otaknya. Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa sumber masalah sebenarnya ada di paru-parunya: tumor ganas (adenokarsinoma berdiferensiasi buruk) di lobus atas paru-paru kirinya. Kanker telah menyebar ke otaknya, kelenjar adrenal, dan beberapa kelenjar getah bening di daerah leher dan tulang selangka.
Alifin menjalani operasi reseksi tumor otak di rumah sakit setempat, dan patologi pascaoperasi mengonfirmasi adenokarsinoma metastatik. Akan tetapi, operasi itu tidak menghilangkan rasa sakitnya dan ia harus mengandalkan obat penghilang rasa sakit untuk menjalani hari-harinya. Ketika keluarganya mulai putus asa, secercah harapan muncul — saudara perempuan Alifin menghubungi Presiden Rumah Sakit Kanker Guangzhou Fuda, Niu Lizhi, yang kebetulan sedang memberikan ceramah di Malaysia pada saat itu.

Ketika Presiden Niu mengetahui kondisinya, Alifin berada dalam kondisi yang sangat buruk: wajah dan leher kanannya bengkak parah, ia menderita nyeri leher terus-menerus, kelemahan di semua anggota badan, dan tidak mampu berdiri atau mengurus dirinya sendiri. Setelah mendengar bahwa Guangzhou Fuda menawarkan pilihan perawatan baru yang berbeda dari operasi tradisional, ia dengan tegas menghentikan semua perawatan lokal dan terbang ke Guangzhou.

Saat kedatangannya, cuaca terik bulan Juli di Guangzhou memberinya sambutan yang tidak menyenangkan. Karena sakit lehernya, ia sangat membutuhkan lingkungan yang sejuk, tetapi cuaca panas hampir membuatnya pingsan. Begitu dia memasuki rumah sakit, dia dengan cemas mengulangi, “Terlalu panas!” Untungnya, dokter yang merawatnya, Dr. Li Chunli, segera membawakannya kipas angin kecil untuk membantu mendinginkannya, dan secara bertahap menenangkan sarafnya.
Setelah pemeriksaan menyeluruh dan konsultasi multidisiplin, tim medis memastikan diagnosis: kanker paru stadium lanjut dengan metastasis sistemik, tidak cocok untuk operasi radikal. Selain itu, hasil uji genetiknya menunjukkan bahwa terapi bertarget agen tunggal atau imunoterapi saja kemungkinan memiliki efektivitas yang terbatas.
Mengingat situasi yang kompleks ini, Asisten Direktur Long Xin’an, Wakil Kepala Dokter Shi Juanjuan, dan Dokter yang Bertugas Li Chunli, di antara yang lainnya, merancang rencana perawatan kombinasi yang dipersonalisasi:
Imunoterapi dikombinasikan dengan kemoterapi infus intra-arteri dan embolisasi tumor serviks kanan.
Pendekatan ini bekerja seperti “rudal berpemandu presisi”, yang memberikan konsentrasi tinggi obat kemoterapi langsung ke tumor sekaligus merangsang sistem imun pasien untuk menyerang sel kanker.

Perjalanan pengobatannya bukannya tanpa tantangan. Pada malam setelah prosedur intervensi pertamanya, Alifin tiba-tiba mengalami kejang, keadaan darurat yang kritis. Tim medis, radiologi, dan bedah saraf segera menanggapi dan menentukan bahwa itu adalah komplikasi yang terkait dengan operasi otak sebelumnya. Berkat diagnosis dan intervensi yang cepat, kondisinya segera stabil, dan ia mampu melanjutkan terapi kankernya.
Untuk mengendalikan tumor leher dengan lebih baik dan menghilangkan rasa sakit, tim melakukan biopsi tumor leher diikuti dengan implantasi benih yodium radioaktif — bentuk tepat dari radioterapi internal.
Perawatan ini seperti menanam “bom atom mikro” kecil di dalam tumor yang terus-menerus memancarkan radiasi untuk menghancurkan sel kanker dari dalam.

▲ “Saya merasa jauh lebih baik.” Sebulan setelah penanaman benih yodium, Alifin kembali untuk pemeriksaan lanjutan dan dengan gembira menyampaikan kepada Presiden Niu Lizhi bahwa ia merasa jauh lebih baik.

Berdasarkan hasil patologi terkini, tim menyempurnakan program kemoterapi intervensionalnya agar lebih presisi. Setelah beberapa siklus, hasil pemeriksaannya di bulan Oktober menunjukkan peningkatan yang luar biasa:
Tumor paru primer dan kelenjar getah bening metastasis di leher, klavikula, dan bagian tubuh lainnya semuanya telah menyusut secara signifikan.
Yang lebih baik lagi, rasa sakit luar biasa dan kelemahan anggota tubuhnya telah berkurang drastis — ia bisa berdiri lagi dan berjalan sendiri!

“Lihat! Lihat! Aku bisa jalan sendiri sekarang!”
Alifin dengan gembira menunjukkan “kemampuan barunya” kepada setiap dokter dan perawat. Dengan air mata yang menggenang di matanya, dia menggenggam tangan para perawat dan berkata, suaranya bergetar karena emosi,

“Terima kasih… terima kasih telah mengembalikan senyumku.”
Citra wajahnya yang lega dan tersenyum menggambarkan lebih dari sekadar pemulihan pribadi — hal itu mencerminkan ikatan kasih sayang yang mendalam yang melampaui batas antara dokter dan pasien.
Dipelihara dengan kepercayaan dan perhatian, bunga kehidupan ini telah mekar dengan tenang — cemerlang dan penuh harapan.

06/11/2025

Cryosurgery for melanoma cancer patient

Fuda membuka pusat TCM untuk menggabungkan pengobatan traditional dengan pengobatan barat agar hasilny lebih efektif dan...
30/10/2025

Fuda membuka pusat TCM untuk menggabungkan pengobatan traditional dengan pengobatan barat agar hasilny lebih efektif dan maksimal tergadap pengobatan kanker di RS Kanker FUDA

Address

Kelapa Gading

Opening Hours

Monday 09:00 - 17:00
Tuesday 09:00 - 17:00
Wednesday 09:00 - 17:00
Thursday 09:00 - 17:00
Friday 09:00 - 17:00
Saturday 09:00 - 14:00

Telephone

+6285104612299

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Fuda Cancer Hospital - Indonesia posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Fuda Cancer Hospital - Indonesia:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram

Our Story

RS Kanker Fuda telah masuk ke dalam daftar rumah sakit kanker terbaik di TIongkok berdasarkan pilihan pasien, rumah sakit yang berafiliasi dengan Universitas Jinan ini, juga disebut dengan Pusat Medis dari institusi di Guangzhou dalam bidang biomedis kesehatan akademi ilmiah di Tiongkok. RS Kanker Fuda beroperasi berdasarkan standar Internasional dan ditunjuk sebagai rumah sakit Kunci Nasional Klinik Onkologi pada tahun 2010. Pada 2014, RS Kanker Fuda mendapatkan akredisasi JCI (Joint Commission International), yang merupakan standar emas dari asosiasi medis diseluruh dunia. RS Kanker Fuda yang berisikan; 400 ranjang, dengan 45 ruang VIP serta 500 staf medis yang disediakan untuk melayani pasien- pasien.

Sedangkan pengobatan kanker di Fuda berbeda- beda, yaitu berdasarkan kondisi yang dialami pasien tersebut, yang telah direncanakan serta dirundingkan bersama oleh beberapa tim yang ada di RS Kanker Fuda. Tim- tim tersebut adalah tim Ablasi Nano-knife (elektroporasi irevesibel), Tim Ablasi Cryosurgical, Tim Intervensi Kanker dengan Mikrovaskular, Tim kombinasi Immunoterapi, dan Tim bedah. Pencapaian klinis dan juga penelitian akademis kami diakui dan juga diterima oleh para profesor doktor dan juga jurnal ilmiah. Dokter kami telah berhasil merawat pasien dengan 20 jenis kanker yang berbeda, untuk membantu pasien kami Hidup Berdampingan dengan Kanker selama mungkin dengan kualitas hidup yang baik juga.

Selama 2 dekade ini, kami sangat fokus dengan penelitian bagaimana cara mengaplikasikan prosedur klinis tercanggih dengan perhatian ekstra terhadap perawatan pasien. Kami terus aktif mempromosikan pengobatan minimal invasif seperti Cryoterapi, Nano-knife, pengobatan intervensi mikrovaskular, dan Brachyterapi. Manjadi rumah sakit yang mendapatkan pengalaman klinis dengan Nano-knife pertama, sehingga pasien dapat terus bertahan hidup.

Pasien- pasien kami datang dari lebih 110 negara untuk mendapatkan pengobatan di tempat kami. 50%-nya berasal dari negara- negara di Asia Tenggara, sisanya berasal dari Timur Tengah, Oceania, benua Eropa dan juga Amerika Utara. Jika dijumlahkan, maka pasien Internasional Fuda dengan perawatan minimal invasif menempati urutan pertama, sehingga mendapatkan penghargaan di Tiongkok dan Internasional, atas pencapaianya yang luar biasa ini. Di Indonesia, kantor perwakilan RS Kanker Fuda terletak di Ruko Apartement Gading Mediterania Resident Blok RK 01 A. Jln. Boulevard Bukit Gading Raya, Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 Indonesia. Hubungi kami untuk konsultasi : +62 813 8548 8989 021- 3973 3939 Email : fuda.jkt999@gmail.com Fan page ini adalah sarana edukasi dan komunikasi FUDA Hospital Indonesia untuk menyebarkan kesadaran tentang kanker dan cara pengobatannya secara medis.