09/05/2023
𝐌𝐄𝐑𝐀𝐒𝐀 𝐀𝐍𝐀𝐊-𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐀𝐍𝐃𝐀 𝐏𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑𝐎𝐍𝐓𝐀𝐊? 𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓 𝐂𝐀𝐑𝐀 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐍𝐆𝐔𝐍 𝐇𝐔𝐁𝐔𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐀𝐍𝐀𝐊-𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐓𝐔𝐀 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐋𝐔𝐀𝐑 𝐁𝐈𝐀𝐒𝐀!
Masalah anak melawan orang tua adalah masalah umum yang sering terjadi pada keluarga di seluruh dunia. Itu dapat terjadi dalam keluarga dari ras, etnis, agama, atau status sosial ekonomi apa pun.
Alasan di balik konflik ini bisa sangat bervariasi, mulai dari ketidaksepakatan kecil hingga masalah besar. Masalah anak melawan orang tua dapat terjadi kapan saja dalam kehidupan anak, dari usia dini hingga dewasa.
Ini bisa menjadi masalah yang tiba-tiba atau yang berkembang dari waktu ke waktu karena konflik yang sedang berlangsung atau masalah yang belum terselesaikan. Konflik orang tua-anak dapat terjadi di lingkungan manapun, dimana anak dan orang tua berinteraksi, baik di rumah, di sekolah, di tempat umum, atau di tempat pribadi.
Ada banyak alasan mengapa seorang anak menjadi kurang dekat dengan orang tuanya, termasuk adanya perbedaan kepribadian. Penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda konflik itu terjadi dan segeralah menyelesaikan masalah dan memperbaiki hubungan antara anda dan anak.
Jika anda sedang mengalami situasi ini, yuk kita simak bagaimana cara mengatasi hal tersebut!
𝗖𝗼𝗻𝘁𝗼𝗵 𝗦𝗶𝗸𝗮𝗽 𝗔𝗻𝗮𝗸 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗠𝗲𝗹𝗮𝘄𝗮𝗻 𝗢𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗧𝘂𝗮
Ciri-ciri anak yang mulai menunjukkan perlawanan dan memberontak kepada orang tuanya, seperti:
- Mudah marah pada orang tua
- Melawan saat diberi nasehat oleh orang tua
- Membentak orang tua dengan nada tinggi dan bahasa yang buruk
- Menolak semua saran dari orang tua
- Tidak mau mendengarkan semua arahan orang tua
- Membantah dan menolak perintah orang tua, seperti: tidur siang, berhenti untuk bermain game
- Melanggar aturan yang telah dibuat oleh orang tua, seperti: tidak pulang larut malam, tidak bermain game saat jam belajar
- Sering menunjukkan ketidak setujuan dengan berkata, “Tidak!” atau berjalan pergi menjauhi orang tua yang masih berbicara dengannya.
- Anak tidak mau menerima koreksi dari orang tua, justru membantah dan tidak mau mengakui kesalahannya.
Jika anak anda mengalami beberapa ciri diatas, jangan khawatir. Anda bisa mencari tahu terlebih dahulu apa penyebab anak melakukan hal tersebut. Anak melakukan hal tersebut pasti memiliki alasannya tersendiri.
𝗣𝗲𝗻𝘆𝗲𝗯𝗮𝗯 𝗔𝗻𝗮𝗸 𝗠𝗲𝗹𝗮𝘄𝗮𝗻 𝗢𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗧𝘂𝗮
Banyak orang tua merasa gagal dalam hal mendidik apabila anak sudah berani melawan orang tuanya sendiri. Padahal pemberontakan pada anak ini sering terjadi dan ini adalah hal yang wajar, karena adanya perbedaan pendapat di antara keduanya.
Sebelum anda sebagai orang tua menyalahkan diri sendiri, sebaiknya anda mencari tahu terlebih dahulu penyebab dari anak melawan orang tuanya sendiri. Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin memicu sang anak melawan orang tua, yaitu:
1. 𝗦𝗶𝗸𝗮𝗽 𝗼𝘁𝗼𝗿𝗶𝘁𝗲𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘁𝘂𝗮
Pola asuh otoriter merupakan gaya pengasuhan yang cenderung menuntut anak dalam segala hal. Orang tua dengan sikap ini, seringkali memaksa dan menuntut anak untuk mematuhi segala perintah yang diberikan serta melakukan semua hal yang mereka inginkan.
2. 𝗠𝗲𝗻𝘆𝘂𝗿𝘂𝗵 𝗮𝗻𝗮𝗸 𝗱𝗶 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘁𝗲𝗽𝗮𝘁
Perhatikan waktu saat anda ingin menyuruh anak melakukan suatu hal yang anda inginkan. Anda sebagai orang tua terkadang tidak memperhatikan terlebih dahulu, apakah anak sedang melakukan sesuatu atau tidak.
3. 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗮𝗿𝘂𝗵 𝗹𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗸𝗶𝘁𝗮𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗲𝗺𝗮𝗻𝗮𝗻
Perlu anda ketahui lingkungan terdekat anak bisa mempengaruhi perkembangan tingkah laku anak, salah satunya melawan orang tua.
4. 𝗠𝗲𝗻𝗰𝗼𝗻𝘁𝗼𝗵 𝗽𝗲𝗿𝗶𝗹𝗮𝗸𝘂 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘁𝘂𝗮
Sebagai orang tua harus berhati-hati, jika anak anda sering melihat orang tuanya memiliki sikap keras kepala, sering bertengkar, atau tidak patuh kepada orang tuanya sendiri (kakek-nenek). Maka dari itu, anak pun kemungkinan akan meniru serta menerapkan sikap tersebut dengan melawan segala perintah orang tuanya.
𝗖𝗮𝗿𝗮 𝗠𝗲𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮𝘀𝗶 𝗔𝗻𝗮𝗸 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗠𝗲𝗹𝗮𝘄𝗮𝗻 𝗢𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗧𝘂𝗮!
Para orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh secara mandiri, tetapi dengan anak tumbuh secara mandiri ia akan memiliki pikiran dan perasaan yang mungkin tidak selalu sejalan dengan anda.
Inilah yang menyebabkan anak sering melakukan pemberontakan karena menganggap hal yang ia lakukan adalah benar. Anda sebagai orang tua harus memahami terlebih dahulu apa akar masalah yang dapat memicu anak mengalami pemberontakan.
Dalam hal ini pasti para orang tua merasa bingung untuk menghadapi tingkah laku anak yang mulai memberontak dengan melawan semua perintah maupun perkataan dari orang tuanya sendiri.
Para orang tua bisa mengatasi dengan melakukan hal ini agar anda dapat memahami apa keinginan sang anak:
1. 𝗠𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴𝘂𝗻 𝗸𝗼𝗺𝘂𝗻𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗲𝗳𝗲𝗸𝘁𝗶𝗳
Komunikasi yang baik sangat penting karena ini juga dapat menjalin kedekatan orang tua dengan anaknya. Dengan komunikasi yang efektif terhadap anak mampu membuat anak menjadi terbuka dalam segala hal dan akan berbagi cerita tersebut dengan orang tuanya.
2. 𝗠𝗲𝗹𝘂𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗮𝗺𝗮
Hal ini bisa membuat orang tua mengetahui dan memahami apa yang tengah digemari anak, apa masalah yang tengah dihadapinya, atau apa yang sedang dirasakannya saat ini. Kehadiran orang tua di tengah kesibukan sang anak dapat memberikan semangat bagi mereka, serta dapat membangun hubungan yang dekat di antara anak dan orang tuanya.
3. 𝗠𝗲𝗻𝘂𝗻𝗷𝘂𝗸𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝘂𝗹𝘂𝘀 𝗸𝗲𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗮𝗻𝗮𝗸
Jika orang tua menunjukkan kasih sayangnya pada anak, anak pun akan mencari cara yang baik dan sopan untuk berbicara dengan orang tua, bukan dengan melawannya menggunakan tutur bahasa yang tidak sopan.
4. 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗶𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻 𝗨𝘀𝗶𝗮 𝗔𝗻𝗮𝗸
Apabila anak anda memasuki usia remaja anda dapat melakukan pembicaraan dari hari ke hati. Sedangkan jika anak anda masih dalam rentang usia balita hingga anak-anak melakukan pembicaraan yang serius tidaklah masuk akal, karena anak belum memahami apa yang anda bicarakan.
5. 𝗞𝗲𝗻𝗱𝗮𝗹𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗘𝗺𝗼𝘀𝗶 𝗔𝗻𝗱𝗮
Emosi anda akan terpancing oleh perilaku anak anda, sehingga anda mengeluarkan nada keras serta kata-kata yang negatif. Dalam kondisi ini anda dan anak akan berinteraksi selalu menggunakan nada dan kata negatif tersebut, maka anda berdua akan sulit untuk menemukan akar masalahnya.
6. 𝗣𝗲𝗿𝗷𝗲𝗹𝗮𝘀 𝗯𝗮𝘁𝗮𝘀𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮
Buatlah aturan untuk memberikan batasan-batasan pada anak anda. Jangan lupa perjelas batasan-batasan tersebut dengan menyertakan konsekuensi yang didapat apabila aturan tersebut dilanggar.
7. 𝗧𝗲𝘁𝗮𝗽 𝗸𝗼𝗻𝘀𝗶𝘀𝘁𝗲𝗻 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗮𝘁𝘂𝗿𝗮𝗻
Jika aturan yang telah ditetapkan anda abaikan, kemudian ketika anak melanggar aturan tersebut dan terjadi secara terus-menerus. Maka semua aturan yang ada tidak akan berarti bagi anak anda dan akan mudah diabaikan setiap anda membuat peraturan baru.
Dari penjelasan diatas sudah cukup jelas bukan? Mengapa anak bisa melawan orang tuanya? Itu karena kurangnya komunikasi yang di bangun antara keduanya serta kurangnya sikap menghargai dan menghormati satu sama lain. Sehingga, sering menimbulkan suatu masalah akibat dari kesalahpahaman.
Oleh sebab itu penting dilakukan komunikasi yang baik dan penggunaan bahasa yang sopan, dengan komunikasi dan menyampaikan pendapat yang benar, anak bisa memahami maksud dan tujuan anda.
Maka dari itu anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan memiliki perasaan peduli, sehingga tidak akan melawan orang tua sendiri.
Sumber:
https://www.healthline.com/health/parenting/rebellious-child
https://www.shepherdshillacademy.org/common-teen-issues/identifying-rebellion-in-your-teenager/
https://www.newportacademy.com/resources/restoring-families/rebellious-teen/
https://www.psychologytoday.com/us/blog/surviving-your-childs-adolescence/200912/rebel-cause-rebellion-in-adolescence