26/02/2024
FAKTA MEDIS KETINDIHAN
Ketindihan merupakan fenomema yang sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Padahal, kondisi ini dapat dijelaskan secara medis dan diatasi dengan penanganan yang tepat. Untuk mengetahui fakta medis seputar ketindihan, simak penjelasan berikut.
Pernahkah Anda merasa seluruh tubuh tidak bisa bergerak bahkan kesulitan berbicara saat terbangun dari tidur? Jika iya, maka bisa jadi Anda mengalami fenomena sleep paralysis.
APA ITU SLEEP PARALYSIS ATAU KETINDIHAN?
Sleep paralysis atau ketinndihan adalah salah satu gangguan tidur yang menyebabkan seseorang kesulitan menggerakkan tubuhnya sekalipun dalam keadaan sadar. Hal ini umumnya terjadi ketika seseorang berada di masa transisi antara tertidur dan terbangun. Saat tidur, tubuh kita mengalami beberapa siklus tidur yang melibatkan tahap-tahap seperti tidur ringan, tidur dalam, dan gerakan mata cepat (REM).
Kondisi ini jarang mengakibatkan masalah serius. Namun, sleep paralysis terkadang menjadi salah satu gejala narkolepsi, yaitu gangguan tidur yang mengakibatkan penderitanya tidak mampu mengontrol rasa kantuk.
Ketindihan dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, fenomena ini lebih berisiko dialami oleh orang yang memiliki kondisi tertentu, seperti insomnia, gangguan cemas, atau gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Sleep paralysis adalah fenomena yang dapat terjadi pada semua orang, di mana beberapa penyebabnya antara lain:
• Waktu tidur yang tidak cukup.
• Stres berat.
• Gangguan mental, seperti depresi, bipolar, atau anxiety disorder.
• Konsumsi obat-obatan tertentu.
• Kebiasaan merokok.
• Perubahan pola tidur atau tidur di tempat yang tidak nyaman.
• Konsumsi kafein dan minuman beralkohol secara berlebihan.
Jenis-Jenis Ketindihan dan Proses Terjadinya
Berdasarkan waktu terjadinya, sleep paralysis dibedakan menjadi dua jenis yaitu hypnopompic sleep paralysis dan hypnagogic sleep paralysis.
Hypnopompic sleep paralysis
Saat tidur, tubuh akan mengalami dua fase, yaitu fase NREM (non-rapid eye movement) dan REM (rapid eye movement). Fase NREM ditandai saatt tubuh mulai terasa lebih rileks dan mata pun mulai terpejam. Setelah itu, fase ini akan beralih ke fase REM.
Ketika fase REM dimulai, mata akan bergerak cepat dan mimpi akan muncul. Seluruh otot tubuh pun tidak aktif sehingga tidak bisa digerakkan, sehingga fenomena ketindihan dapat terjadi bila Anda terbangun pada fase ini.
Akibatnya, otak tidak siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh sulit digerakkan, tetapi Anda sudah membuka mata dan tersadar.
Saat mengalami ketindihan, Anda akan merasakan adanya tekanan sehingga membuat Anda sulit bernapas. Tidak jarang p**a muncul sensasi lain, misalnya merasa ada sosok lain di dekatnya. Kondisi ini merupakan jenis halusinasi yang sering kali menyertai fenomena ketindihan.
Hypnagogic sleep paralysis
Berbeda dengan hypnopompic sleep paralysis yang terjadi dari fase tidur ke fase bangun, hypnagogic sleep paralysis terjadi dari fase bangun ke fase tidur.
Saat menjelang tidur, tubuh secara perlahan akan kehilangan kesadarannya. Orang yang mengalami hypnagogic sleep paralysis seakan-akan masih tersadar sehingga masih dapat merasakan hal-hal di sekitarnya, tetapi tidak dapat berbicara atau menggerakkan tubuh.
Gejala Ketindihan
Adapun beberapa gejala ketindihan yang sering dialami:
1. Intruder Hallucination
Ini adalah pengalaman melihat atau merasakan kehadiran seseorang atau sesuatu di sekitar Anda saat Anda tidak bisa bergerak atau berbicara. Meskipun tidak ada orang atau benda nyata di sana, sensasi ini bisa sangat nyata dan menakutkan.
2. Incubus Hallucination
Gejala ini merasakan tekanan berat pada dada atau tubuh Anda, seperti ada sesuatu yang menindih. Hal ini sering kali disertai dengan perasaan kekurangan oksigen atau kesulitan bernafas, meskipun secara fisik tidak ada penyebab yang jelas.
3. Halusinasi Vestibular Motorik
Halusinasi vestibular motor melibatkan sensasi gerakan atau sensasi putaran yang tidak nyata atau tidak wajar. Mungkin Anda merasa seperti tubuh berputar, melayang, atau seperti ada sensasi getaran atau goyangan yang tidak dapat dijelaskan.
Cara Mencegah dan Mengatasi Ketindihan
Setiap orang sebenarnya memiliki kemungkinan mengalami ketindihan. Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita. Ada yang mengalami ketindihan 1–2 kali saja seumur hidup, tetapi ada juga yang mengalaminya beberapa kali dalam satu bulan atau bahkan lebih sering.
Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah ketindihan, antara lain:
• Memastikan waktu tidur yang cukup, yaitu sekitar 6–8 jam setiap malamnya
• Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman
• Menghentikan penggunaan gadget minimal 1 jam sebelum tidur
• Membiasakan diri untuk tidur dan bangun pada jam yang sama secara teratur
• Menerapkan pola hidup sehat juga dapat mengurangi risiko terjadinya sleep paralysis, seperti berolahraga secara teratur, mengurangi konsumsi kafein dan minuman beralkohol, serta menghentikan kebiasaan merokok.
Tanda-Tanda Ketindihan yang Perlu Diwaspadai
Kelumpuhan saat tidur sering kali menghilang dengan sendirinya dan tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun, segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami hal-hal berikut ini:
• Rasa cemas atau khawatir berlebihan
• Tubuh terasa lemas dan lelah sepanjang hari
• Tidak tidur semalaman
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun sleep paralysis tidak berbahaya dan hanya berlangsung beberapa detik atau menit saja, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kondisi ini dengan gejala tambahan, seperti:
• Terjadi secara teratur dan mengganggu tidur
• Menyebabkan kecemasan atau stres yang signifikan
• Terkait dengan gejala lain, seperti insomnia atau gangguan tidur lainnya
• Berlangsung lebih dari beberapa menit setiap kali terjadi
• Menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari atau pekerjaan Anda
• Timbul dengan gejala fisik tambahan, seperti kesulita bernapas atau nyeri dada
• Memiliki riwayat keluar dengan gangguan tidur serupa atau gangguan kesehatan lainnya yang mungkin berhubungan
Apabila Anda mengalami sleep paralysis secara berulang dan berlangsung dalam periode yang panjang, disarankan untuk segera mengunjungi RS Radjiman Wediodiningrat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. RS Radjiman Wediodiningrat menyediakan beragam layanan mulai dari konsultasi dengan dokter umum dan dokter Spesialis hingga Medical Check Up (MCU). Anda dapat memeriksa jadwal dokter di RS Radjiman Wediodiningrat dan membuat janji lebih mudah dan cepat melalui daftar online yang dapat diakses pada link https://daftar.rsjrw.id/index.php/daftar/daftar_rajal. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di RS Radjiman Wediodiningrat.
Source:
WebMD. Sleep Paralysis. Diakses 2024
Healthline. Sleep Disorders. Diakses 2024
https://www.alodokter.com/fakta-medis-dibalik-fenomena-ketindihan diakses 2024
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-sleep-paralysis diakses 2024
https://ciputrahospital.com/penjelasan-medis-tentang-ketindihan/ diakses 2024