M. Samsul Bahri Febriyanto

M. Samsul Bahri Febriyanto Thank you Allah...

Kembali makaryo....
16/02/2024

Kembali makaryo....

06/03/2021

KEUTAMAAN MANJAGA SHOLAT TEPAT WAKTU

Shalat fardhu yang sudah dibagi sesuai waktunya memiliki keutamaan tersendiri jika dikerjakan secara tepat waktu. Berikut adalah Sembilan keutamaan shalat fardhu tepat waktu yang dijelaskan dalam kitab Nasoihul ‘Ibad.

(و) المقالة الرابعة (قال عثمان رضي الله عنه : من حفظ الصلوات الخمس لوقتها ودوام عليها) اي على محافظة الصلوات (اكرمه الله تعالى بتسع كرمات : اولها يحبه الله ) اي يخصه بالقربة والاحوال العلية ( ويكون بدنها صحيحا ) اي بلا عيوب ( وتحرسه الملائكة ) من البلايا التي لم تبرم (وتنزل البركة ) اي الخير الكثير ( في داره ويظهر على وجهه سيما الصالحين ) اي علامتهم ( ويلين الله قلبه ) فيقبل المواعظ ( ويمر على الصراط كالبرق اللامع ) اي المضيع (وينجيه الله من النار ) اي نار حهنم ( وينزله الله ) في الجنة ( في جوار الذين لاخوف عليهم ولاهم يحزنزن) اي في قرب الاولياء الكبار,



Sebagaimana yang dijelaskan dalam maqalah tersebut, diambil dari perkataan Sahabat Usman ra.bahwa barang siapa yang mampu menjaga shalat lima waktu tepat waktu dan men-dawam-kannya, artinya meng-istiqamahkannya, maka ia akan mendapatkan Sembilan kehormatan dari Allah SWT.

Dicintai oleh Allah SWT.
Kehormatan yang pertama adalah mendapatkan cinta Allah SWT. Maksudnya adalah didekatkan dengan Allah SWT. Barang siapa istiqamah dalam menjalankan shalat lima waktu tepat pada waktunya maka ia akan dekat dengan Allah SWT.

Badan yang bagus
Barang siapa bisa istiqamah melaksanakan shalat fardhu tepat waktu, maka badannya akan dijaga dalam keadaan baik. Maksudnya adalah akan ditutup aib dari dirinya.

Dijaga malaikat
Barangsiapa yang dawam melaksanakan shalat fardhu tepat waktu, maka akan diutus malaikat untuk senantiasa menjaganya. Ia akan selalu dijaga dari marabahaya dan bala serta musibah.

Diberkahi
Barangsiapa yang selalu melaksanakan shalat fardhu tepat waktu maka akan diturunkanlah berkah yang banyak dalam rumahnya.

Ditampakkan keshalihan
Barangsiapa melaksanakan shalat lima waktu dengan tepat waktu secara istiqamah, maka akan ditampakkan oleh Allah SWT pada wajahnya tanda-tanda keshalihan.

Dilembutkan hatinya
Barangsiapa menjaga shalat selalu tepat waktu, maka akan Allah lembutkan hatinya. Orang yang mampu menjaga shalat tepat waktu akan mudah menerima nasihat.

Dimudahkan di Shirathal Mustaqim
Barangsiapa yang menjaga shalat tepat waktu akan dimudahkan ketika melewati jembatan shirathal mustaqim di hari kiamat. Bahkan disebutkan akan dijalankan dengan cepat seperti kilat yang terang.

Diselamatkan dari api neraka
Barangsiapa melaksanakan shalat fardhu dengan tepat waktu, maka ia akan selamat dari Api neraka, yakni neraka jahanam.

Ditempatkan di surge
Dan yang kesembilan, barangsiapa menjalankan shalat fardhu tepat waktu secaar istiqamah, maka akan ditempatkan oleh Allah SWT di Surganya bersama para wali-wali besar.

Itulah Sembilan keutamaan melaksanakan shalat fardhu dengan tepat waktu. Begitu menggiurkannya kehormatan yang dijanjikan. Selain itu, Nabi SAW juga pernah bersabda :

وروي انه صلى الله عليه وسلم : “خمس صلوات من حافظ عليهن كانت له نورا وبرهانا ونجاة يوم القيامة ومن لم يحافظ عليهن لم يكن له نورا ولا برهانا و لا نجاة وكان يوم القيامة مع فرعون وقارون وهامان وابي بن خلف ” رواه ابن نصر

“Shalat lima waktu, barangsiapa bisa menjaganya, maka baginya cahaya, bukti dan kemenangan di hari kiamat. Dan barangsiapa tidak menjaganya, maka tidak ada baginya cahaya, tidak p**a bukti dan tidak p**a kemenangan. Dan di hari kiamat mereka bersama-sama dengan Fir’aun, Qarun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” HR. Ibnu Nashr.



Jadi, sangatlah penting bagi kita untuk senantiasa menjaga shalat fardhu. Terlebih lagi supaya kita melaksanakannya tepat pada waktunya, lebih lagi dengan berjamaah. Semoga Allah senantiasa member kemudahan bagi kita untuk melaksanakan segala perintahnya, Aamiin

KAPASITAS & INTEGRITASModal utama seorang PebisnisKetika akan memulai sebuah bisnis, seringkali yang menjadi kendala uta...
04/03/2021

KAPASITAS & INTEGRITAS
Modal utama seorang Pebisnis

Ketika akan memulai sebuah bisnis, seringkali yang menjadi kendala utama adalah modal dan modal. Seakan ketika tidak ada modal (cash money) maka tertutup peluang untuk memulai sebuah bisnis. Padahal modal terbesar itu ada pada dalam diri seseorg itu sendiri yang perlu untuk di tempa dan diasah. Modal utama itu adalah Kapasitas & Integritas.

KAPASITAS
Kapasitas adalah kondisi/kekuatan sumberdaya yang menunjukkan kemanpuan untuk menganalisa, membuat perencanaan, mengeksekusi, mengelola, menjalankan dengan baik bisnis yang akan dijalankan. RUMUS nya: Prestasi tidak akan pernah melebihi Kapasitas. Seberapa kapasitas kita, maka prestasi atau capaian tidak akan pernah melebihi dari kapasitas yang ada dalam diri kita.

Maka seorang pebisnis/calon pebisnis harus selalu meng-upgrade/memperbesar kapasitasnya. Kapasitas yang perlu diasah dari seorang pebisnis meliputi knowlege, attitude, skill, soft maupun hard skill.

Seorang pebisnis harus memiliki kemampuan menganalisa, menangkap peluang, mengukur ceruk pasar, inovasi, membuat perencanaan, proyeksi, road map, milistone. Kemampuan marketing and selling, financial literacy, human development, leadership, dll. Hmm..buaanyak sekali kemampuan yang harus diasah oleh seorang pebisnis....?? Kembali ke RUMUS awal: Prestasi tidak akan pernah melebihi kapasitas...!!

INTEGRITAS
Seorang pebisnis akan berhubungan dengan banyak stakeholder, dia akan berhubungan dengan ribuan Customer, ratusan Mitra Bisnis, Supplier, Investor, Kompetitor, Karyawan, Pemerintah. Semua stakeholder itu akan mudah kita rangkul dengan satu hal, yaitu TRUST / Kepercayaan. Bagaimana kita akan menumbuhkan Trust dari semua stakeholder tsb...?? Kata kuncinya adalah: Integritas.

Integritas adalah konsistensi terhadap nilai-nilai moral. Jujur, Komitmen, Menepati Janji, Tanggung Jawab adalah nilai-nilia moral yang harus dibangun oleh seorang pebisnis. Jika nilai-nilai moral itu secara konsisten ditumbuhkan, maka Kepercayaan / Trust juga akan tumbuh. Jika ia bisa menumbuhkan TRUST dari berbagai stakeholder yg ada, maka ini akan menjadi daya ungkit untuk melakukan percepatan, karena seorang yang memiliki integritas yang tinggi, dia akan mampu mengkonsolidasikan sumberdaya yang ada disekelilingnya, dihimpun dan kemudian dijadikan bahan bakar untuk melakukan percepatan.

Salam Sukses, Tumbuh, Berdaya, Berkah, Melimpah... Aamiin.

Samsul Bahri
Peserta IBC Genpro DIY Kedu

Selalu Ta'dhim kepada semua Guru Darwis Darmadji Harsono Ahmad Nur Umam Ricko Sugyanto Nuri Ardiansyah Hasnil Afrizal Muttaqien

02/03/2021

SPIRITUAL BISNIS
Mendekatkan Jarak antara "Lead dan Lag Measure"

Pada setiap Target yang kita tentukan maka disitu mengandung “Lead Measure dan Lag Measure.” Mudahnya, Lead measure adalah sesuatu yang bisa kita kendalikan. Sedangkan Lag Measure adalah sesuatu yang di luar kendali kita, atau faktor penentunya banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal.

Misalnya, kalau kita menginginkan target omset bisnis kita 1 Milyar/bln. Pertanyaannya.. Siapa sebenarnya yang menentukan keputusan untuk membeli produk kita....?? Yah.. yang memnentukan adalah Customer. Selanjutnya terjadilah transaksi. Artinya keputusan untuk membeli itu diluar kendali kita sebagai seller, itulah yang disebut sebagai “Lag Measure”

Kita sebagai seller hanya bisa melakukan rencana aksi menawarkan produk yang di butuhkan konsumen, menyebarkan iklan,meluaskan channel, melayani customer dengan baik, dll. Itulah tindakan-tindakan yang masih dalam ruang kendali kita, atau kt sebuat dgn “Lead Measure”

Artinya di setiap target yang kita tentukan, ada jarak antara “Lead Measure” dan “Lag Measure.” Kemuadian, bagaimana kita bisa mendekatkan jarak antar keduanya? Agar sesuatu yang sudah kita rencanakan bisa berbuah manis selaras dengan usaha yang sudah kita lakukan?

Sahabat semua, dalam berbinis tidak cukup kalau kita hanya mengandalkan dari apa yang bisa kita usahakan, ada kekuatan dari yang Maha Dahsyat, Maha Kaya, Maha berkehendak, yang perlu kita ketuk. Iringilah usahamu dengan Doa terbaik, Munajat dengan sepenuh kesungguhan, Amalan-amalan yang mendekatkan terkabulnya doa kita, sikap dan tindakan yang menghantarkan kita pada ridho Allah Swt. Disinilah Spiritual Bisnis menjadi penting untuk mendekatkan jarak antara “Lead Measure” dan “Lag Measure”

Konsep spiritual bisnis yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah kekuatan Niat dan Keyakinan. Guru saya pernah menyampaikan bahwa jika yang kita niatkan dalam setiap tindakan kita, kita mengharapkan apa yang kita inginkan, maka yang berlaku adalah rencana kita, dan kita akan mendapat apa yang kita inginkan. Jika kita meniatkan apa yang kita lakukan termasuk dalam aktivitas bisnis kita adalah niat karena ALLAH Swt, maka yang berlaku adalah RENCANA Allah, hasilnya pun, dahsyat di luar dari ruang prasangka kita.

Sebagaimana Allah sudah menjanjikan akan memberikan rizki dari hal yang tidak di sangka-sangka. Jika yang berlaku adalah RENCANA Allah, maka di situlah keajaiban datang.

22/12/2018

Perlu disimpan.. sebagai referensi second opinion.

FREEPORT SUDAH DIAMBIL ALIH OLEH BANGSA INDONESIA, BENARKAH?

Oleh Hidayat Matnoer
Pengamat Kebijakan Moneter dan Publik

1. Hari ini (21/12) Presiden RI, Pak Jokowi menerima laporan dari para menterinya bahwa 51,2 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sudah beralih ke Indonesia melalui PT Inalum.

2. Komposisi saham freeport menjadi saham Freeport-Mc Moran 49% dan saham PT Inalum 51%.

3. Beberapa orang mengklaim bahwa PTFI kini telah diambilalih oleh bangsa Indonesia, sebuah momen bersejarah dimana Freeport untuk pertama kali terjadi sejak 1973 PTFI didirikan, kini memiliki saham mayoritas di PTFI.

4. Sebagian yang lain meluruskan yang terjadi sebenarnya adalah PT Inalum membeli saham Freeport dan hal tersebut bukan masalah nasionalisasi PTFI ke Indonesia.

5. Faktanya, kini komposisi merah putih di PTFI adalah 51,2% saham yang dibagi atas 41,2% dikuasai PT Inalum dan 10% dikelola PT Indonesia Papua Metal dan Mineral yang merupakan perusahan joint venture (JV) antara Inalum dengan BUMD Pemda Papua.

6. Yang harus dingat adalah Inalum menguasai 51 persen saham PTFI dengan biaya yang tidak gratis.

7. Inalum membayar $3.85 miliar USD atau setara 55,7 triliun rupiah untuk meningkatkan sahamnya di PT Freeport Indonesia (PTFI) dari 9,36 persen menjadi 51,232 persen.

8. Pembayaran tersebut adalah tindak lanjut dari penandatanganan Sales & Purchase Agreement (SPA) antara PT Freeport-McMoran, PT Rio Tinto Indonesia dan PT Inalum yang disaksikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Mentei Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin dan CEO Freeport McMoran Richard Adkerson.

9. Pertanyaan adalah darimana Inalum mendapatkan dana $3,85 miliar USD atau 55,7 triliun IDR untuk membeli saham tersebut? Apakah ada praktek nominee atau keterlibatan oranglain/ pihak asing menggunakan bendera PT Inalum untuk menguasai PTFI? Nah ini yang menarik!

10. Ternyata, Inalum mendapatkan dana dari penerbitan surat utang global sebesar 4 miliar USD yang akan digunakan untuk membeli saham Freeport 3,85 miliar USD dan 150 juta untuk refinancing.

11. Obligasi (surat utang) global tersebut terbagi atas 4 masa jatuh tempo. Pertama obligasi senilai 1 miliar USD untuk tenor 2018-2021 (3 tahun) dengan kupon 5.99%.

12. Kedua, obligasi global senilai 1,25 miliar USD untuk tenor 2018-2023 (5 tahun) dengan kupon 5.71%.

13. Ketiga, obligasi global senilai 1 miliar USD untuk tenor 2018-2028 (10 tahun) dengan kupon 6.53%.

14. Keempat, obligasi global senilai 750 juta USD untuk tenor 2018-2048 (30 tahun) dengan kupon 6.75%.

15. Setiap obligasi global yang akan dijual di seluruh dunia harus memiliki underwriter. Underwriter bond global tersebut ditunjuk sebagai koordinator adalah BNP Paribas (perancis), Citigroup (AS), Maybank (Malaysia), SMBC Nikko (Jepang), Standar Chartered Bank (Inggris).

16. Obligasi global inalum mendapatkan rating Baa2 dari Moodys dan rating BBB- dari Fitch.

17. Para analis menyayangkan kenapa inalum menerbitkan global bond daripada domestik bond. Resiko global bond lebih tinggi terutama dari risiko nilai tukar dan risiko soverignty. Penerbitan domestic bond sebesar 55,7 triliun IDR akan membantu pendalaman pasar keuangan dalam negeri.

18. Sedangkan yang lain membenarkan bahwa penerbitan domestic bond saat ini tidak tepat ditengah lesunya pasar keuangan domestik.

19. Faktanya, global bond sudah diterbitkan inalum 8 Nov 2018 dan konon dananya sudah ditangan Inalum berarti perdebatan global dan domestik bond tidak relevan.
20. Inalum berpendapat global bond lebih baik dari pada pinjaman perbankan asing karena perbankan bunganya fleksibel tergantung LIBOR dan harus membayar pokok pinjaman setiap tahun dua kali. Jika global bond, perusahaan hanya membayar kuponnya satu kali setahun dan prinsipal utangnya di akhir tenor dibayarkan sehingga membantu cashflow perusahaan lebih baik.

21. Penerbitan Bond 4 miliar USD tersebut adalah bukti kuat bahwa inalum kini memiliki kewajiban global besar sekali. Padahal sebelum rencana akuisisi freeport, PT Inalum adalah BUMN “Managable Debt”. Kini 1 Januari 2019 mendatang BUMN tersebut berstatus “potentially critical debt”.

22. Sebelum rencana akuisisi (Juli 2018), Total cash perusahan Inalum adalah 19.8 triliun IDR naik dari 16,1 triliun IDR dari Desember 2017. Pendapatan bersihnya mencapai 6 triliun IDR. Rasio Debt Equity (ROE) ada pada level moderat sebesar 22,2%. Indikator keuangan yang sehat.

23. Penerbitan global bond tersebut dilakukan oleh Inalum tercatat tanggal kamis 8 November 2018 di New York. Hebatnya, dalam kurun kurang lebih 1 bulan, Inalum berhasil mendapatkan global bond tersebut senilai 4 miliar USD dengan cukup mudah.

24. Dalam simulasi beban keuangan perusahaan, Inalum akan membayar beban kupon sebesar Rp1,7 triliun setiap tahun dari global bond tersebut. Sementara potensi keuntungan bersih Freeport diperkirakan sebesar 2 miliar USD atau 28,9 triliun IDR.

25. Hitungan diatas kertas memang selalu mengesankan namun resiko gagal bayar tetap ada dan pemerintah RI tetap menjadi penjamin global bond tersebut.

26. Risiko jangka pendek juga ada yaitu bila Juni 2019 transaksi Freeport tidak selesai, Inalum harus membayar kupon bunga 5.9%. Laba belum jelas namun beban kupon bond sudah dihadapan mata.

27. Dalam aturan global bond, apabila MacMoran ingin membeli global bond inalum, maka tidak boleh dilarang. Hal ini memungkinkan PTFI dapat dikuasai kembali oleh MacMoran melalui tangan global bond Inalum.

28. Skema global bond menjadikan Inalum hanya digunakan sebagai cangkang formal (Financial Vehicles) yang dapat digunakan kekuatan modal diluar nasional Indonesia untuk menguasai PTFI seperti MacMoran dan afiliasi turunannya.

29. Singkatnya, Freeport mungkin tidak dapat dikuasai oleh bangsa Indonesia bila menggunakan skema global bond. Karena MacMoran dan pemain global lainnya dapat menguasai 100 persen global bond milik inalum tersebut.

30. Sayang sekali, cita Freeport dikuasai oleh Bangsa Indonesia dan dinikmati sebesar-besarnya untuk rakyat saat ini masih mimpi indah kita. Duh!

POLITIK KEMASLAHATANAlhamdulillah... Hari ini bisa melaksanakan shalat jumat di Masjid Nurul Huda UNS dan bertemu dengan...
28/09/2018

POLITIK KEMASLAHATAN

Alhamdulillah... Hari ini bisa melaksanakan shalat jumat di Masjid Nurul Huda UNS dan bertemu dengan sahabat seperjuangan saat bersama-sama di kampus UNS.

Hampir 10 thn saya tinggal di Kota Solo, dan masjid Nurul Huda menjadi bagian tersendiri dalam hidup kami, di masjid inilah kita membina diri memahami arti kehidupan dan perjuangan. Selian kajian ke Islaman, di masjid ini sering kita gelar diskusi-diskusi tentang problematika umat dan kebangsaan.

Kesediaan saya mengikuti kontestasi Pileg 2019 tidak terlepas dari diskusi-diskusi yang kami gelar di masjid ini. Politik bagi kami tidak hanya tentang perebutan kekuasaan. Bagi kami politik - kekuasaan bukanlah tujuan, tapi politik adalah segala daya dan upaya yang berujung pada kemaslahatan umat.

Dalam ranah politik ini lah semua kebijakan dan regulasi yang mengatur hajat hidup orang banyak dibtentukan. Sehingga bagi kami menjadi penting untuk kita pastikan bahwa dalam ranah politik harus diisi oleh orang-orang yang memiliki komitmen terhadap perbaikan yang berpihak pada kepentingan rakyat. Jika dalam ranah politik diisi oleh orang-orang yang berpandangan prakmatis dan tidak memiliki komitmen terhadap perbaikan, maka tunggulah kerusakan demi kerusakan akan terjadi, karena dalam ranah politik ini lah semua kebijakan dibtentukan. Kebijakan tentang hukum, anggaran, ekonomi, dan berbagai hal lainnya di tentukan dalam ranah politik.

Samsul Bahri
Caleg PKS Dapil 1 Kab. Magelang No. 2.

10/08/2018

BELAJAR BAHAGIA TANPA SYARAT...

Terkadang kita mensyaratkan macem-macem agar kita bisa bahagia..

Besuk klu sudah punya rumah..
Besuk klu sudah punya mobil...
Besuk klu sudah punya anak..
Besuk klu sudah mapan...

Begitu kesampean... bahagianya cuman seminggu... Berjuangnya laaama, pake jungkir balik, berdarah-darah... Bahagianya ternyata cuman seminggu.. udah pengin yang lain, yang merusak kebahagiaan kt..

Belajarlah Bahagia Tanpa Syarat...
Syukuri apa yg ada..

05/11/2017

MARI DISIMAK BERSAMA SAMA, DIPELAJARI DAN DIPRAKTEKKAN SECARA BERJAMAAH.

20 PRINSIP BISNIS
Ust. ABU SYAUQI,
Pemilik belasan Perusahan:

1. Bisnis itu bisa besar jika niatnya untuk berjihad, niat berjihad inilah yg membuat uang itu datang, bukan karena dagangnya, niat jihad akan menjaga kita dari cara2 yg melanggar syariat, menjaga kita dari mengambil harta haram dan syubhat.

2. Semakin kita tidak tertarik dengan uang, uang justru datang berlimpah kepada kita. Semakin kita tertarik kepada uang, uang bersembunyi dari kita.

3. Bisnis yang barokah sejatinya tidak mengganggu ibadah kita, tidak membuat kita semakin jauh dari Allah dan dakwah, tidak merusak ukhuwah kita.

4. Jangan serakah, berilah kesempatan karyawan kita untuk turut serta menjadi pemilik bisnis, berikan saham gratis kepada karyawan yang terbukti loyalitasnya.

5. Jadikan ALLAH sebagai mentor bisnis dan kehidupan kita, dialah MAHA MENTOR.

6. Bergaullah dengan org lain, namun tidak lebur.

7. Ubahlah mindset, masuklah ke mindset orang kaya, 95% sukses bisnis ditentukan oleh mindset 5% berasal dari skill.

8. Banyak dari kita, berbisnis tapi mindsetnya masih karyawan, karyawan melihat uang untuk konsumtif, bisnisman melihat uang untuk investasi. Ini mindset.

9. Tuliskan cita-cita , target hidup kita, tempellah di kamar, bacalah setiap pagi sebelum berangkat dari rumah dan berdoalah semoga Allah ijabah

10. Tidak masalah kepunyaan kita diambil org lain, YANG PENTING KITA TIDAK MENGAMBIL MILIK ORANG LAIN.

11. Kosongkan hati dari keinginan terhadap uang dan dunia, ambil seperlunya saja, jika ada kelebihan, berbagilah kepada yang membutuhkan, insya Allah dunia dan kekayaan akan menghampiri.

12. Berbisnislah karena memikirkan Dakwah, umat dan agama Allah, bukan hanya bisnis untuk penuhi kebutuhan anak istri, kalo kita memikirkan jamaah dan umat maka anak dan istri juga termasuk di dalamnya.

13. Bisnis itu WOL dan UOL
WOL = Waktu Orang Lain
UOL = Uang Org Lain

14. Sikap terhadap Kegagalan :
Hanya mereka yang berani gagal besar-besaran yang akan bisa sukses besar-besaran. (Robert F. Kennedy)

15. Gagal dan sukses itu berjalan searah, bukan gagal ke utara, sukses ke selatan. kesuksesan yang besar hanya akan datang setelah kita melewati kegagalan yg besar p**a.

16. Anda yang lebih berani gagal = Lebih mungkin sukses duluan.

17. Good leader are good reader

18. Uang itu gagasan ... uang itu ide.

19. Menjadi pengusaha dan menjadi kaya itu bukan pekerjaan sulit, karena belum tahu ilmunya.

20. Berilah space pengusaha dalam pikiran kita.


20/10/2017

Mooryati Soedibyo, Dian Sastro, dan Metakognisi Susi Pudjiastuti

Oleh Prof. Rhenald Kasali

Saya kebetulan mentor bagi dua orang ini: Dian Sastro dan Mooryati Soedibyo. Akan tetapi, pada Susi Pudjiastuti yang kini menjadi menteri, saya justru belajar.

Ketiganya perempuan hebat, tetapi selalu diuji oleh sebagian kecil orang yang mengaku pandai. Entah ini stereotyping, atau soal buruknya metakognisi bangsa. Saya kurang tahu persis.

Mooryati Soedibyo

Sewaktu diterima di program doktoral UI yang pernah saya pimpin, usianya saat itu sudah 75 tahun. Namun, berbeda dengan mahasiswa lain yang datang pakai jins, dia selalu berkebaya. Anda tentu tahu berapa lama waktu yang diperlukan untuk berkebaya, bukan?

Akan tetapi, ia memiliki hal yang tak dimiliki orang lain: self discipline. Sampai hari ini, dia adalah satu-satunya mahasiswa saya yang tak pernah absen barang sehari pun. Padahal, saat itu ia salah satu pimpinan MPR.
Memang ia tampak sedikit kewalahan "bersaing" dengan rekan kuliahnya yang jauh lebih muda. Akan tetapi, rekan-rekan kuliahnya mengakui, kemajuannya cepat. Dari bahasa jamu ke bahasa strategic management dan science yang banyak aturannya.

Teman-teman belajarnya bersaksi: "Pukul 08.00 malam, kami yang memimpin diskusi. Tetapi pukul 24.00, yang muda mulai ngantuk, Ibu Moor yang memimpin. Dia selalu mengingatkan tugas harus selesai, dan tak boleh asal jadi."

Masalahnya, ia pemilik perusahaan besar, dan usianya sudah lanjut. Ada stereotyping dalam kepala sebagian orang. Sosok seperti ini jarang ada yang mau kuliah sungguhan untuk meraih ilmu. Nyatanya, kalangan berduit lebih senang meraih gelar doktor HC (honoris causa) yang jalurnya cukup ringan.

Akan tetapi, Mooryati tak memilih jalur itu. Ia ingin melatih kesehatan otaknya, mengambil risiko dan lulus 4 tahun kemudian. Hasil penelitiannya menarik perhatian Richard D’aveni (Tuck School-USA), satu dari 50 guru strategi teratas dunia. Belakangan, ia juga sering diminta memaparkan kajian risetnya di Amerika Serikat, Belanda, dan Jerman.

Meski diuji di bawah guru besar terkemuka Prof Dorodjatun Kuntjoro Jakti, kadang saya masih mendengar ucapan-ucapan miring dari orang-orang yang biasa menggunakan kacamata buram dan lidahnya pahit. Ada saja orang yang mengatakan ia "diluluskan" dengan bantuan, "sekolahnya hanya dua tahun", dan seterusnya. Anehnya, kabar itu justru beredar di kalangan perempuan yang tak mau tahu keteladanan yang ia tunjukkan. Kadang ada juga yang merasa lebih tahu dari apa yang sebenarnya terjadi.

Akan tetapi, ada satu hal yang sulit mereka sangkal. Perempuan yang meraih doktor pada usia 79 tahun ini berhasil mewujudkan usahanya menjadi besar tanpa fasilitas. Perusahaannya juga go public. Padahal, yang menjadi dosennya saja belum tentu bisa melakukan hal itu, bahkan membuat publikasi ilmiah internasional saja tidak. Namun, Bu Moor juga berhasil mengangkat reputasi jamu di pentas dunia.

Dian Sastro

Dia juga mahasiswi saya yang keren. Sewaktu diterima di program S-2 UI, banyak juga yang bertanya: apa benar artis mau bersusah payah belajar lagi di UI?

Anak-anak saya di UI tahu persis bahwa saya memang cenderung bersahabat, tetapi mereka juga tahu sikap saya: "no bargain on process and quality".

Dian, sudah artis, dan sedang hamil p**a saat mulai kuliah. Urusannya banyak: keluarga, film, dan seabrek tugas. Namun lagi-lagi, satu hal ini jarang dimiliki yang lain: self discipline. Ia tak pernah abai menjalankan tugas.
Sebulan yang lalu, setelah lulus dengan cm laude dari MM UI, ia berbagi pengalaman hidupnya di program S-1 pada kelas yang saya asuh.

"Saat ayah saya meninggal dunia, ibu saya berujar: kamu bukan anak orang kaya. Ibu tak bisa menyekolahkan kalau kamu tidak outstanding," ujarnya.

Ia pun melakukan riset terhadap putri-putri terkenal. Di situ ia melihat nama-nama besar yang tak lahir dari kemudahan. "Saya tidak cantik, dan tak punya apa-apa," ujarnya.

Dengan uang sumbangan dari para pelayat ayahnya, ia belajar di sebuah sekolah kepribadian. Setiap pagi, ia juga melatih disiplin, jogging berkilo-kilometer dari Jatinegara hingga ke Cawang, ikut seni bela diri. "Mungkin kalian tak percaya karena tak pernah menjalaninya," ujarnya.

Itulah mental kejuangan, yang kini disebut ekonom James Heckman sebagai kemampuan nonkognisi. Dian lulus cm laude dari S-2 UI, dari ilmu keuangan p**a, yang sarat matematikanya. Padahal, bidang studi S-1 Dian amat berjauhan: filsafat.

Metakognisi Susi

Sekarang kita bahas menteri kelautan dan perikanan yang ramai diolok-olok karena "sekolahnya". Beruntung, banyak juga yang membelanya.

Khusus terhadap Susi, saya bukanlah mentornya. Ia terlalu hebat. Ia justru sering saya undang memberi kuliah. Dia adalah "self driver" sejati, yang bukan putus sekolah, melainkan berhenti secara sadar. Sampai di sini, saya ingin mengajak Anda merenung, adakah di antara kita yang punya kesadaran dan keberanian sekuat itu?

Akan tetapi, berbeda dengan kebanyakan orangtua yang membiarkan anaknya menjadi "passenger", ayah Susi justru marah besar. Pada usia muda, di pesisir selatan yang terik, Susi memaksa hidup mandiri. Ditemani sopir, ia menyewa truk dari Pangandaran, membawa ikan dan udang, dilelang di Jakarta. Hal itu dijalaninya selama bertahun-tahun, seorang diri.
Saat saya mengirim mahasiswa pergi "melihat pasar" ke luar negeri yang terdiri dari tiga orang untuk satu negara, Susi membujuk saya agar cukup satu orang satu negara. Saya menurutinya (kisah mereka bisa dibaca dalam buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor).

Dari usaha perikanannya itu, ia jadi mengerti penderitaan yang dialami nelayan. Ia juga belajar seluk-beluk logistik ikan, menjadi pengekspor, sampai terbentuk keinginan memiliki pesawat agar ikan tangkapan nelayan bisa diekspor dalam bentuk hidup, yang nilainya lebih tinggi. Dari ikan, jadilah bisnis carter pesawat, yang di bawahnya ada tempat penyimpanan untuk membawa ikan segar.

Dari Susi, kita bisa belajar bahwa kehidupan tak bisa hanya dibangun dari hal-hal kognitif semata yang hanya bisa didapat dari bangku sekolah. Kita memang membutuhkan matematika dan fisika untuk memecahkan rahasia alam. Kita juga butuh ilmu-ilmu baru yang basisnya adalah kognisi. Akan tetapi, tanpa kemampuan nonkognisi, semua sia-sia.

Ilmu nonkognisi itu belakangan naik kelas, menjadi metakognisi: faktor pembentuk yang paling penting di balik lahirnya ilmuwan-ilmuwan besar, wirausaha kelas dunia, dan praktisi-praktisi andal. Kemampuan bergerak, berinisiatif, self discipline, menahan diri, fokus, respek, berhubungan baik dengan orang lain, tahu membedakan kebenaran dengan pembenaran, mampu membuka dan mencari "pintu" adalah fondasi penting bagi pembaharuan, dan kehidupan yang produktif.

Manusia itu belajar untuk membuat diri dan bangsanya tangguh, bijak mengatasi masalah, mampu mengambil keputusan, bisa membuat kehidupan lebih produktif dan penuh kedamaian. Kalau cuma bisa membuat keonaran dan adu pandai saja, kita belum tuntas mengurai persepsi, baru sekadar mampu mendengar, tetapi belum bisa menguji kebenaran dengan bijak dan mengembangkannya ke dalam tindakan yang produktif.

Ketiga orang itu mungkin tak sehebat Anda yang senang melihat kecerdasan orang dari pendekatan kognitif yang bermuara pada angka, teori, ijazah, dan stereotyping. Akan tetapi, saya harus mengatakan, studi-studi terbaru menemukan, ketidakmampuan meredam rasa tidak s**a atau kecemburuan pada orang lain, kegemaran menyebarkan fitnah dan rasa benar sendiri, hanya akan menghasilkan kesombongan diri.

Anak-anak kita pada akhirnya belajar dari kita, dan apa yang kita ucapkan dalam kesaharian kita juga akan membentuk mereka, dan masa depan mereka.

19/10/2017

Medsos dan Bawah Sadar Manusia

Dalam buku Interpretation of Dreams yang terbit pada 1899 Sigmund Freud, Psikiater juga Pencetus Teori Psikoanalisa dalam Psikologi menemukan bahwa kesadaran manusia hanya bagian kecil dari kehidupan psikisnya. Jika diibaratkan fenomena gunung es di lautan, yang terlihat (alam sadar) hanya sekitar 20 %, sedang yang berada dibawah permukaan air laut 80 %-nya merupakan hal-hal yang tidak disadari atau ketidaksadaran.

Alam bawah sadar bagian yang paling dominan dan penting dalam menentukan perilaku manusia. Proses berpikir disana bersifar primer yang mengutamakan pemuasan keinginan dan erat berkaitan dengan prinsip kesenangan (hedonisme), nafsu, dan dorongan mempertahankan diri. Ia juga sumber motivasi, dorongan dalam diri dan Ingatan yang berada dalamnya mudah dilepaskan dengan simbol verbal. Manifestasi dari ketidaksadaran ditandai dengan kondisi salah ucap, bloking atau lupa.

Kebanyakan kita cenderung menjalani aktivitas karena kebiasaan. Bukan karena kesadaran penuh akan tujuan ataupun manfaat dari yang telah kita lakukan. Proses otomatis atau habituasi terjadi karena kita menjadi terbiasa dengan sebuah stimulus sehingga secara bertahap kita makin kurang memberikan perhatian kepadanya.

Jadi otomatisasi terjadi karena adanya "pengulangan pengalaman" sehingga menjadi familiar dengan tugas tertentu. Proses ini tidak melibatkan kontrol kesadaran sedikitpun. Dalam proses makan, awalnya merupakan proses yang terkontrol. Kita memperhatikan berapa kandungan kalori, karbohidrat, protein didalamnya, namun waktu-waktu berikutnya menjadi “ritual” makan. Pokoknya kalau jam tujuh pagi atau lima sore harus makan tanpa benar-benar sadar apakah tubuh kita membutuhkannya atau tidak. Begitup**a yang terjadi antara kita dan media sosial. Mungkin yang kita lakukan hanya iseng, namun di sudut pandang lain secara tak sadar dapat membahayakan diri kita.

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengunjungi Museum für Kommunikation Berlin bersama 50-an anak muda Jerman dalam sebuah (Fort-Bildung) seminar dari tempat kerja. Museum Pos tertua di dunia yang berdiri sejak 1872 tersebut menampilkan sejarah perkembangan alat komunikasi manusia dari ratus atau ribuan lalu seperti kode titik dan garis (morse), sandi, huruf, sinyal, pos, radio, telegraf, mesin ketik, komputer, sampai perkembangan internet program (www) sejak tahun 1990. Yang cukup mengagetkan saya, ada papan kaca besar menampilkan tempat teraktif pengguna twitter dari seluruh dunia. Semakin banyak yang menggunakan media tersebut maka cahaya diatas wilayah negara itu akan semakin terang.

Analisis yang ditampilkan di papan kaca itu menunjukkan benua Asia memiliki statistik tertinggi penggunaan Twitter bahkan sampai 3000 twit per detik dan yang paling bercahaya diantara banyak p**au itu ialah p**au Jawa dan Sumatra.

Sekejap kemudian Sang Guide bertanya kepada peserta, mengapa pemakaian beragam media sosial itu gratis? Anak-anak muda Jerman itu dengan cepat menjawab bahwa ada transaksi besar dibalik data yang mereka Pemilik Sosmed dapatkan dari data penggunanya. Tiga tahun sebelumnya di depan Kampus UIN Malang, Ifa Alif (Founder Kwikku, Sosmed Nusantara) pernah memaparkan dari google map atau google bird view yang ketika orang Indonesia bertemu dengan mobil tersebut malah diajak selfie, sedangkan di luar negeri mereka sangat menghindari kedatangan dari mobil itu karena akan membuka ruang privacy mereka, dan 16 bulan saya tinggal disini benar-benar membuktikannya. Kebanyakan dari mereka pun tidak s**a selfie apalagi ber-sosmed ria.

Pop**asi penduduk Indonesia nomor 4 dengan terbanyak di dunia menjadi sangat potensial dalam marketing mereka, Bos Telegram pun mengajukan penawaran agar Indonesia tidak menutup medianya. Satu orang mendaftar di Facebook, itu tidak penting namun jika 70 juta orang yang mendaftar, data yang dihasilkan untuk bisa dianalisis pun bisa bernilai jual tinggi, Iklan produk misalnya. Namun yang lebih mengkhawatirkan jika data tersebut jatuh pada orang yang berniat tidak baik untuk negeri ini. Contoh lain pada e-KTP penduduk Indonesia yang dikorupsi, dimana sebenarnya keberadaan data-nya saat ini?

Media sosial dicipta sebagai alat untuk mempermudah komunikasi. Seiring waktu ternyata juga sebagai pemantik pada Arab Spring yang bergolak dan berdarah-darah. Berhati-hatilah terhadap ancaman tersembunyi dari balik data yang diberikan atau diupload dari media sosial. Falsafah Jawa dari Ranggawarsita berabad lalu telah mengajarkan Sagbegja-bejane wong kang lali, Luwih begja wong kang eling lan waspada. Manusia yang paling beruntung ialah yang selalu Ingat dan Waspada. Bijak dan Waspada dalam mengikuti perkembangan teknologi teramat penting untuk selalu dijaga.

-Bersambung-

*Nafisatul Wakhidah
Sommer, Agustus 2017
selepas nguli di Bangsal Psikiatri Forensik, Rumah Sakit Jiwa Südwürttemberg, Baden Württemberg.

Address

TB. Berkah Jaya, Kiringan, Ringinanom, Tempuran
Magelang
56553

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when M. Samsul Bahri Febriyanto posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to M. Samsul Bahri Febriyanto:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram