09/02/2022
Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan berita viral bahwa kampung milyarder di Tuban yang setahun lalu juga viral karena warganya kaya mendadak karena lahan mereka dibeli oleh Pertamina. Namun, kali ini dengan berita yang menyedihkan karena warga yang sebelumnya kaya mendadak kembali jatuh miskin dan merana. Begitulah ketika mental kaya belum siap namun tiba-tiba diberikan kekayaan, ujung-ujungnya akan kembali ke kondisi semula. Dalam kepemilikan harta ada semacam “thermostat”, thermostat ini biasanya kita temukan pada alat-alat pemanas untuk mempetahankan suhu sesuai suhu yang sudah di setting seperti oven atau autoklaf. Begitu p**a dengan kekayaan pada diri seseorang, berapapun banyaknya uang yang mereka miliki jika dimiliki secara mendadak tanpa meningkatkan “thermostat” kayanya maka akan kembali ke kondisi semula. Untuk meningkatkan “thermostat” kaya maka perlu menerapkan mental kaya. Untuk menerapkan mental kaya tidak bisa instan, harus banyak belajar, harus banyak berlatih, harus punya mentor dan harus punya komunitas yang mendukung.
Nah, apa saja mental kaya yang perlu kita latih dan mental miskin yang perlu kita jauhi? Satu per satu akan kita bahas:
*MISKIN: BERPIKIR KECIL vs KAYA: BERPIKIR BESAR*
Bukan berpikir kecil, tapi berpikir besar. Maksudnya apa itu? Maksudnya mindsetnya diperbaiki, yakin setiap masalah insyaa Allah ada solusinya. Optimis, yakin ada Allah, yakin bahwa kita Bisa. Bukankah setiap masalah yang diberikan itu sesuai dengan kapasitas kita.
Jadi harusnya lebih berani, bukannya menghindar.
Jika ada cobaan, hadapi.
Dari kecil kita sebenarnya banyak cobaannya loh.
Belum bisa jalan, tapi dengan PD nya mau sok sok jalan kayak mamanya, jatuh ke kiri kanan, eh lama-lama bisa jalan juga.
Belum bisa makan pake tangan atau sendok, eh mamanya kasih piring baru ditemenin aja, kita diliatin aja tuh makan, ga disuapin, itu supaya anak bisa belajar makan sendiri, itu kan termasuk cobaan juga. Cobaan itu dinikmati, butuh proses. Yang awalnya tumpah-tumpah berhamburan, lama kelamaan jadi bisa.
Begitu p**a dalam kehidupan rumah tangga dan menjalani usaha.
Nikmati prosesnya, pelajari, insyaa Allah ada hikmahnya.
_Aisyah & Akhyar_