03/06/2016
SEJARAH TAROT
PART 4
Dari uraian singkat di atas, sedikit terungkap kenapa Tarot dapat dengan mudah terkondisikan menjadi sebuah kontroversi; selain karena keberadaannya yang sangat dipengaruhi oleh kuasa kerajaan, permainan Kartu Tarot juga tidak dapat dilepaskan dari pengaruh keyakinan keimanan umat manusia, kemisteriusan akan sejarah asal muasal permainan kartu tersebut, serta berbagai ilmu gaib dan mistis yang melekat terhadapnya.
Pandangan yang cukup revolusioner terhadap permainan Kartu Tarot diungkap oleh Joan Bunning dalam situsnya Belajar Tarot Gratis. Menurutnya, Tarot sebenarnya adalah simbol sentuhan alam bawah sadar manusia, yang dalam teori psikologi dapat dipersamakan atau hampir serupa dengan bentuk tes Rorschach inkblot.
Psikolog ternama Sigmun Freud bahkan pernah juga membahas dalam teori alam bawah sadar-nya bahwa simbol-simbol dalam Kartu Tarot itulah yang kemudian memberikan sugesti kepada manusia (baca : praktisi tarot.red) untuk menjawab pertanyaan atau memberikan saran dalam menyelesaikan masalah kepada pihak kedua yang datang “berkonsultasi”; hingga tak heran jika kesan yang sampai pada kita mengenai Kartu Tarot adalah permainan ramal meramal, dimana seakan-akan sang praktisi Kartu Tarot telah mengetahui jawabannya terlebih dahulu bahkan sebelum lahirnya suatu kejadian/peristiwa.
Secara ilmiah, tentu saja hal ini sangat sulit diterima oleh beberapa pihak. Teori mengenai “alam bawah sadar” ala Kartu Tarot ini bahkan dianggap sangat bertentangan dengan dunia Barat — yang lebih mengedepankan logika/pemikiran-pemikiran logis, ilmu pasti, dan teknologi dunia modern, atau pun dunia Timur — yang sedikit banyak masih mempercayai adanya kekuatan gaib, klenik, mistis, eksklusifisme dan cenderung lebih agamis. Kontroversi mengenai “teori alam bawah sadar” ini semata-mata karena hal tersebut sangat sulit dan sangat samar untuk diuraikan secara logika.
Namun, penulis Ramalan, Antara Perspektif Ilmiah dan Religius, A. Luluk Widyawan, Pr menjelaskan bahwa pelajaran berharga yang dihasilkan dari perjumpaan antara dunia ramal meramal, astrologi, horoskop, dan keimanan manusia dimasa lalu merupakan sesuatu yang tidak perlu dipertentangan. Dengan kata lain, perbedaan yang terdapat dalam perspektif ilmiah dan perspektif religius bukanlah sesuatu yang perlu dipertentangkan. Hal serupa terlihat p**a pada kasus-kasus dimana agama dan ilmu pengetahuan bertemu pada satu titik persimpangan saat mengemukanya teori-teori baru, seperti Teori Evolusi, Realitas Kuantum, atau pun Teori Genom. Karena pada dasarnya, ilmu pengetahuan dan agama merupakan dua perspektif yang berbeda dalam menjelaskan rahasia alam, termasuk dunia dan kehidupan.