29/11/2025
Kulit manusia tidak memiliki reseptor khusus untuk "basah" (hygroreceptor) . Yang kita rasakan sebagai "basah" sebenarnya adalah kombinasi beberapa sinyal lain, terutama:
1) Reseptor suhu
Air biasanya lebih dingin dari suhu kulit -> kulit menangkap sensasi dingin, dan otak mengira itu "basah"
2) Reseptor tekanan & sentuhan
Air membuat pola tekanan dan sentuhan yang berbeda dibanding udara -> otak memproses sensasi itu sebagai "basah"
3) Konduktivitas termal
Air menyerap panas tubuh lebih cepat daripada udara. Karena panas 'hilang' lebih cepat, otak menginterpretasikannya sebagai "ada cairan".
Jadi yang kita rasakan hanyalah dingin + pola tekanan + perubahan termal, lalu otak menyimpulkannya sebagai "basah".
Penelitian menunjukkan bahwa ketika kulit diberi stimulus dingin cepat, otak sering langsung menganggapnya sebagai basah β meski tidak ada airnya.
Sebaliknya, ketika airnya hangat, sensasi basah bisa terasa jauh lebih lemah.
π Sumber penelitian:
β Filingeri D. Humans do not have wetness receptors: the psychophysiology of wetness perception. J Neurophysiol. 2014.
β Ackerley R, et al. Cold and tactile stimulation interact to produce the feeling of wetness. Sci Rep. 2019.