25/04/2022
Peneliti dari Southwest University, China, menemukan bahwa remaja yang kecanduan TikTok mengalami pengurangan kapasitas memori. Penelitian ini dipublikasikan di International Journal of Environtmental Research and Public Health per Agustus 2021 lalu.
ā¢
Penelitian ini dilakukan dengan 3036 pelajar SMA China, yang menjalani asesmen kencanduan terhadap spesifik media sosial TikTok. Hasilnya, ada korelasi antara kecanduan TikTok (disebut sebagai TikTok use Disorder atau TTUD) dengan lemahnya ingatan.
ā¢
Tes tersebut dilakukan dengan memberikan para siswa angka berderet beberapa digit, dan siswa diharuskan mengingat menyebutkan kembali angka tersebut, termasuk dengan urutan terbalik.
ā¢
Siswa yang di awal memiliki dinilai mengalami kecanduan Tiktok atau TTUD memperoleh skor yang rendah untuk uji ingatan.
ā¢
Di awal peneliti tidak hanya mengambil asesmen kecanduan TikTok pelajar, tapi juga mencari tahu nilai depresi, kecemasan, dan stres. Hasilnya, siswa yang menunjukkan performa buruk di tes urutan angka, menunjukkan korelasi positif dengan depresi, kecemasan, dan stres.
ā¢
āTikTok use Disorder (TTUD) secara positif terkait dengan kehilangan memori, dan juga terkait secara positif dengan depresi, kecemasan, dan stres. Depresi, kecemasan, dan stres secara positif terkait dengan kehilangan memori. Selanjutnya, depresi, kecemasan, dan stres memiliki efek mediasi antara TTUD dan kehilangan memoriā simpul peneliti di makalah penelitian.
ā¢
Penelitian ini mengungkapkan bahwa gejala ini adalah bentuk korelasi, bukan sebab-akibat. Selain itu di penelitian ini juga tidak disinggung bagaimana media sosial lain berpengaruh ke pelajar dengan cara yang sama.