Mices

Mices Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Mices, Health & Wellness Website, Ngawi.

31/03/2024
31/03/2024
Stunting dan Merokok Apa Hubungannya? Stunting adalah permasalahan gizi yang mengancam kualitas hidup generasi penerus. ...
13/03/2024

Stunting dan Merokok Apa Hubungannya?

Stunting adalah permasalahan gizi yang mengancam kualitas hidup generasi penerus. Stunting menjadi program prioritas yang harus segera diatasi karena dampak stunting terhadap produktivitas sumber daya manusia kedepannya. Upaya penurunan angka stunting terus dilakukan di berbagai kalangan, tidak hanya pada ibu hamil dan balita, tetapi juga pada kelompok remaja.

Berdasarkan penelitian pada tahun 2020 menunjukkan bahwa intervensi masalah lingkungan untuk memperbaiki kualitas air, sanitasi, dan higienitas saja tidak cukup untuk meningkatkan atau memperbaiki tumbuh kembang anak. Lalu masalah lingkungan apa yang lebih utama untuk dibenahi?

Diketahui bahwa ibu hamil yang terkena paparan polusi udara akan memiliki oksigen reaktif yang berbahaya di dalam tubuhnya yang akan mengganggu kerja dari sel-sel di dalam tubuh, termasuk dalam tubuh janin yang dikandung. Polusi udara juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stunting pada anak hingga 90%.

Polusi udara di Indonesia bersumber dari penggunaan kayu bakar, asap dari kendaraan bermotor dan yang tidak kalah penting adalah polusi dari asap rokok. Diketahui bahwa asap rokok menimbulkan polusi udara 10 kali lebih besar dibandingkan polusi udara dari kendaraan bermotor. Sebanyak 40% balita di Indonesia terpapar oleh asap rokok, dan sebagian besar diantaranya terkena paparan dari perilaku ayah mereka. Durasi dari aktivitas merokok pada orangtua akan berpengaruh terhadap kejadian stunting. merokok tiga jam sehari akan meningkatkan kejadian stunting pada anak 10.316 kali.

Perilaku merokok pada orangtua dapat mempengaruhi kejadian stunting melalui dua cara. Pertama, perilaku merokok memberikan efek langsung pada tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh asap rokok. Asap rokok dapat mengganggu penyerapan gizi pada anak yang akan mengganggu tumbuh kembang anak. Selain itu, kandungan nikotin dalam rokok akan menurunkan 40% suplai oksigen pada anak dan akan mengganggu absorbsi zat gizi seperti kalsium yang penting untuk pertumbuhan. Anak yang terpapar asap rokok akan meningkatkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan. Asap rokok juga dapat mengganggu fungsi bakteri baik sehingga anak rentan mengalami infeksi.

Perilaku merokok kedua dilihat dari sisi biaya belanja rokok, hal ini membuat orangtua mengurangi biaya belanja makanan bergizi, biaya kesehatan, pendidikan, dan lainnya. biaya untuk bahan makanan yang bergizi dianggarkan lebih sedikit, sehingga lebih memilih bahan makanan yang murah dan tidak sehat. Konsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi tadi, akan berkontribusi terhadap kejadian stunting pada anak.

Untuk itu, remaja sebagai kelompok yang potensial untuk dijadikan sebagai agen perubahan perilaku perlu mengalihkan keinginan merokok ataupun konsumsi alkohol dengan menyibukkan diri melalui kegiatan yang positif. Melakukan aktivitas yang positid dapat menghindarkan remaja dari mengkonsumsi rokok dan alkohol. Remaja yang melakukan aktivitas fisik sedikitnya 30 menit setiap hari secara signifikan akan menurunkan perilaku merokok.

Sumber:

Millati, Nisrina Anis dkk.(2021). Cegah Stunting Sebelum Genting : Peran Remaja dalam Pencegahan Stunting. Tanoto Foundation. Jakarta ; KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) bekerja sama dengan Tanoto Foundation
Nursiswati dkk (2024). Intervensi Pencegahan Merokok dan Konsumsi Alkohol pada Renaja melalui Pendidikan Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan Stunting. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Volume 7, Nomor 2, 813-822.

ISI PIRINGKU Isi piringku adalah panduan konsumsi makanan sehari-hari yang diluncurkan pemerintah. Panduan “Isi Piringku...
05/03/2024

ISI PIRINGKU
Isi piringku adalah panduan konsumsi makanan sehari-hari yang diluncurkan pemerintah. Panduan “Isi Piringku” menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 % buah dan sayur, dan 50% lainnya terdiri dari karbohidrat (makanan pokok) dan protein (lauk pauk). Selain dari porsi makan, kampanye “Isi Piringku” juga menekankan untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Remaja juga harus memperhatikan empat hal penting lainnya seperti cuci tangan sebelum makan, melakukan aktivitas fisik (olahraga) minimal 30 menit per hari, minum air putih yang cukup, serta membantu berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui kondisi tubuh. Penerapan pola makan sehat dengan isi piringku penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian dan mencegah terjadinya stunting.

Berikut contoh sumber bahan makanan:
1. Makanan Pokok : Makanan yang mengandung karbohidrat sepperti beras, jagung, singkong, ubi , kentang, garut, talas, sagu, mie.
2. Lauk Hewani : Daging sapi, daging kambing, daging ayam, daging bebek, ikan, telur, susu
3. Lauk Nabati : Tahu, tempe, kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, kacang tolo, dan lain-lain.
4. Sayuran : Buncis, bayam, brokoli, angkung, sawi, wortel, terong, kacang panjang, labu siam, dan lain-lain.
5. Buah-buahan : Apel, anggur, nanas, jeruk, mangga,semangka, buah naga, pisang,dan lain-lain.

Remaja adalah target sasaran yang penting dalam upaya pencegahan stunting. Melibatkan remaja dalam upaya pencegahan stun...
05/03/2024

Remaja adalah target sasaran yang penting dalam upaya pencegahan stunting. Melibatkan remaja dalam upaya pencegahan stunting merupakan langkah strategis untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas. Remaja dapat berperan aktif dalam mencegah stunting dan memastikan pertumbuhan optimal bagi diri mereka sendiri dan generasi mendatang.

Upaya pencegahan stunting pada remaja dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas gizi pada remaja. Remaja merupakan fase dimana akan mengalami pertumbuhan fisik yang disertai perkembangan mental, kognitif, dan psikis. Tidak terpenuhinya gizi pada masa remaja akan menyebabkan gangguan dan hambatan dalam pertumbuhan.

Berikut beberapa masalah asupan gizi pada remaja:

1. Obesitas

Kelebihan berat badan yang disebabkan oleh penumpukan lemak. Obesitas pada remaja dapat disebabkan oleh bebrapa faktor seperti asupan zat gizi makro yang berlebih, sering mengkonsumsi fast food, aktivitas fisik yang kurang dan pola makan tidak seimbang. Aktivitas fisik adalah kunci utama keseimbangan energi yang menyumbang pengeluaran energi.

2. Anemia

Anemia adalah keadaan dimana hemoglobin dalam tubuh kurang dari angka normal. Keadaan anemia pada remaja putri beresiko menjadi wanita usia subur dengan anemia. Wanita usia subur ( WUS) dengan anemia beresiko engalami gangguan komplikasi kehamilan seperti gangguan pertumbuhan janin,, fetal distress hingga beresiko menyebabkan gangguan persalinan seperti melahirkan bayi prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah, meningkatkan risiko kematian maternal dan perinatal. Anemia juga menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting pada anak.Timbulanya masalah gizi pada anak usia di bawah dua tahun erat kaitannya dengan persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi calon ibu, termasuk remaja putri.

3. KEK (Kekurangan energi kronik)

Kekurangan Energi Kronik (KEK) terjadi akibat kekurangan asupan energi dan protein dalam waktu yang lama. Remaja putri dengan KEK hamil, beresiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.

Asupan gizi yang optimal baik dalam jumlah porsi makan dan bahan makanan yang digunakan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Untuk itu pola makan sehat pada remaja perlu ditingkatkan. Menerapkan pola makan sehat dapat dilakukan melalui penerapan 4 pilar gizi seimbang.

Gizi seimbang adalah susunan asupan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Terdapat empat pilar dalam prinsip gizi seimbang, yaitu:

1. Konsumsi makanan beraneka ragam
Makanan yang beraneka ragam dapat memberikan zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Konsumsi berbagai jenis makanan dengan warna yang berbeda penting untuk memastikan asupan gizi yang cukup.

2. Rajin melakukan aktivitas fisik atau olahraga
Melakukan aktivitas fisik merupakan upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang masuk dan yang dikeluarkan dari tubuh. Berolahraga dapat menjaga keseimbangan energi dan metabolisme zat gizi.

3. Perilaku hidup bersih dan sehat
Menjaga kebersihan merupakan bagian dari prinsip gizi seimbang sebagai upaya dalam mencegah penyakit infeksi dan menjaga kesehatan.

4. Jaga berat badan
Menjaga berat badan penting dilakukan untuk mencegah masalah gizi seperti obesitas dan kekurangan gizi. Pentingnya gizi seimbang untuk remaja dalam upaya pencegahan stunting.

Pencegahan Stunting Bagaimana peran remaja dalam upaya pencegahan stunting ?Upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah te...
04/03/2024

Pencegahan Stunting

Bagaimana peran remaja dalam upaya pencegahan stunting ?
Upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah terjadinya peningkatan prevalensi stunting dapat dilakukan pada remaja. Pencegahan stunting dimulai sejak calon ibu memasuki usia remaja.

Lalu, Apa yang harus kita lakukan dalam pencegahan stunting ?
Sebagai remaja, pencegahan stunting dapat dimulai dari hal yang sederhana, yaitu :

1. Mencegah anemia dengan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) sebanyak 1 tablet setiap minggunya.
2. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit dalam sehari
3. Menerapkan pola makan sesuai dengan pedoman gizi seimbang.
4. Menghindari pernikahan dini.

Nah, dari penjelasan diatas, apa saja yang sudah dilakukan teman-teman sebagai upaya dalam pencegahan stunting? Apakah teman-teman termasuk remaja yang mencegah stunting?

Dampak Stunting Kemenkes menegaskan bahwa stunting akan berdampak pada jangka pendek dan jangka panjang. Dampak stunting...
03/03/2024

Dampak Stunting
Kemenkes menegaskan bahwa stunting akan berdampak pada jangka pendek dan jangka panjang.

Dampak stunting untuk jangka pendek yaitu:
1. Keterlambatan perkembangan
2. Fungsi kekebalan akan menurun
3. Menurunnya fungsi kognitif

Anak-anak yang mengalami stunting umumnya memiliki kemampuan berpikir yang kurang baik, yang dapat berdampak pada perkembangan kognitif, motorik, serat sosial-emosional.

Sedangkan jangka panjang, seseorang yang mengalami stunting akan berpotensi memiliki
1. Keterbelakangan Mental
2. Kemampuan belajar yang rendah
3. Anak-anak dengan stunting mungkin memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan perkembangan intelektual mereka
4. Memiliki risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi dan obesitas. Anak-anak yang mengalami stunting rentan terhadap penyakit tidak menular dan memiliki kekebalan tubuh yang lebih lemah

Kenali Tanda-tanda stunting Balita adalah anak dengan usia dibawah lima tahun. Anak dibawah usia lima tahun atau balita ...
03/03/2024

Kenali Tanda-tanda stunting
Balita adalah anak dengan usia dibawah lima tahun. Anak dibawah usia lima tahun atau balita yang mengalami stunting akan memperlihatkan tanda dan gejala. Tanda balita yang mengalami stunting yaitu :

1. Pertumbuhan tulang yang lambat pada anak
2. Berat badan lebih rendah dibanding dengan anak seusianya
3. Tinggi badan lebih pendek dari anak seusianya
4. Anak mudah mengalami penyakit infeksi
5. Anak akan menjadi pendiam
6. Mengalami keterlambatan pubertas

Penyebab Stunting Penyebab stunting terdiri dari beberapa faktor, diantaranya :1. Pola asuh yang kurang baikPola asuh ya...
03/03/2024

Penyebab Stunting
Penyebab stunting terdiri dari beberapa faktor, diantaranya :

1. Pola asuh yang kurang baik
Pola asuh yang kurang baik dapat terjadi akibat pengetahuan ibu mengenaik kesehatan dan gizi yang masih kurang.

2. Layanan kesehatan yang terbatas
Layanan kesehatan yang terbatas saat ini seperti layanan kesehatan untuk ibu selama kehamilan. Selain itu belum tersedianya akses yang memadai ke layanan imunisasi serta terbatasnya akses layanan pembelajaran dini yang berkualitas.

3. Kurangnya akses rumah tangga pada makanan bergizi
Makanan bergizi di Indonesia yang cukup mahal menjadi salah satu penyebab dari terjadinya stunting. Makanan yang mahal sulit dijangkau agi masyarakat Indonesia dengan kondisi ekonomi yang masih kurang.

4. Akses air bersih dan sanitasi yang masih kurang

Apa itu Stunting ? Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO,2015), stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan pe...
03/03/2024

Apa itu Stunting ?
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO,2015), stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat dari kekurangan gizi kronis dan infeksi yang berulang serta ditandai dengan panjang badan atau tinggi badan berada di bawah standar atau pendek.

Menurut Kementerian Kesehatan stunting atau balita pendek merupakan status gizi yang diukur berdasarkan indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U). Berdasarkan standar antropometri, kategori seorang anak dikatakan stunting ketika perhitungan status gizi berada pada ambang batas (z-score) dengan nilai

Address

Ngawi
63257

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Mices posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Mices:

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram