24/04/2023
Pemerintah mengajarkan mental pengemis.
Ini untuk semua rezim,
Kaum disabilitas adalah kaum yang minoritas. di negara ini banyak hak disabilitas yang telah di undangkan belum terealisasi dengan baik, kecuali pemerintah masih memandang disabilitas sebagai kaum yang patut dikasihani; terbukti dengan program pemerintah melalui kemensos seperti judul di atas hanya mengajarkan kita untuk mengemis. Pemerintah melalui programnya hanya memberi bantuan berupa sembako, dan bantuan lunak
Bantuan lunak disini adalah berupa uang lawuk pauk saja ini artinya pemerintah hanya memberikan ikan saja tidak memberikan pancing kepada kami kaum yang termarjinalkan ini.
Ada memang bantuan UMKM seperti pinjaman lunak tapi itu tidak berlaku untuk kami kaum disabilitas ini. Lebih gampang untuk mengambil bantuan lawuk pauk atau ikan dari pada mengambil pancingnya.
Pemerintah melalui perbangkan tidak mempercayai kami kaum disabilitas ini padahal kalau soal menunggak atau hal yang semacamnya bukan kami saja, tidak bermaksut apaapa namun fakta yang bicara
Berapa banyak non disabilitas yang mengalami keterlambatan pembayaran?
Tentu itu adalah hal lumbrah saja tapi kepada kami kaum disabilitas tanpaknya itu tidak lumbrah.
Tanpaknya perbangkan takut kami tidak dapat membayar pinjaman. Padahal coba kita bervikir sampai kapan pemerintah memberi uang cumacuma seperti itu? Apa dengan memberi ikan seperti itu akan memecahkan masalah?
Mungkin dengan memberikan pancing juga tidak menyelesaikan masalah, paling tidak mengurangi mental ketergantungan kami kepada bantuan, kami tidak p**a munafik memang kami banyak membutuhkan bantuan pihak non disabilitas namun pada tahap yang betul-betul kami tidak dapat melakukannya, contohnya membawa kendaraan bagi yang tunanetra kami membutuhkan orang lain untuk sampai ketujuan kami. Namun tidak semua begitu pada bidang usaha dengan tekat pengen hidup seperti layaknya manusia kami pun bisa mandiri, namun keterbatasan kami terkadang terbentur masalah pendanaan namun kemana kami harus mengadu semua jalan pinjaman tak dapat kami lalui karena hanya kami disabilitas.
Inilah pemerintah tidak dapat melayani kami dalam pengucuran dana lunak.
Ohya hampir saya lupa memang pemerintah melalui kemensos juga melakukan pelatihan baik melalui balai diklat maupun pelatihan berjangka, namun setelah pelatihan ini usai kami akan berusaha sendiri mengembangkan usaha ini kalau tidak mempunyai modal yah gabung sama kawan kalau ada kalau tidak p**ang kampung menjadi beban pemerintah lagi melalui program sedekah yang dikucurkan berupa blt.
Sebelum saya akhiri tulisan ini saya ingin menyampaikan kepada pemangku kebijakan terimakasih bahwa kami telah di perhatikan melalui program pelatihan, namun kedepan saya berharap sebagai salah seorang disabilitas jangan pemerintah ikut mengajarkan mental pengemis kepada kami. Coba beri kami kepercayaan untuk menggunakan modal lunak dari pemerintah, coba pemerintah yang katanya ingin memperbaiki SDM mulailah dari sekarang! jangan manjakan kami atau siapapun itu untuk menerima tanpa usaha, kalau pola saat ini masih berlanjut jangan salahkan mereka yang mintaminta karena pemerintah secara tidak lansung mengajarkan kepada mereka untuk meminta.
tulisan ini semoga dapat menjadi bahan efaluasi buat kita semua. mari kita jaga bangsa ini untuk anak cucu yang lebih baik.
